Angina Ludwig
Disusun Oleh :
Musthofa Chandra R G991903041
Ni Putu Dian A G991905047
Nabila Shaza G99172123
Made Vidyasti Laksita W G99172106
Noor Iqmaliya Rachmawati G991905048
Nadiya Nur Halima G991903042
Periode : 17 Juni – 30 Juni 2019
PEMBIMBING :
Eva, drg., M.Kes
Sering pada umur 20-60 tahun, dominan pada laki-laki (3:1 sampai 4:1).
infeksi odontogenik, khususnya dari gigi molar kedua atau ketiga bawah. Gigi ini mempunya
i akar yang berada di atas otot milohioid, dan abses di lokasi ini dapat menyebar ke ruang s
ubmandibular2
Penyebab lain : sialadenitis, abses peritonsil, fraktur mandibula terbuka, kista duktu
s tiroglossal yang terinfeksi, epiglotitis, injeksi intravena obat ke leher, bronkoskopi
yang menyebabkan trauma, intubasi endotrakea, laserasi oral, tindik lidah, infeksi s
aluran nafas bagian atas, dan trauma pada dasar mulut
Patogenesis
• Biasanya berawal dari infeksi gigi seperti Nekrosis pulpa akibat karies yang tidak terawat > terkumpulnya
bakteri dalam periodontal pocket yang merupakan jalan bakteri untuk mencapai jaringan periapikal. >
bakteri akan menyebar ke tulang spongiosa sampai tulang cortical.> Jika tulang ini tipis, maka infeksi akan
menembus dan masuk ke jaringan lunak.
• Odontogen dapat menyebar melalui jaringan ikat (perkontinuitatum), pembuluh darah ( hematogenous ),
dan pembuluh limfe (limfogenous).
• Yang paling sering : penjalaran secara perkontinuitatum karena adanya celah/ruang di antara jaringan
yang berpotensi sebagai tempat berkumpulnya pus.
• Penjalaran infeksi pada rahang atas dapat membentuk abses palatal, abses submukosa, abses gingiva,
cavernous sinus thrombosis, abses labial, dan abses fasial.
• Penjalaran infeksi pada rahangbawah dapat membentuk abses subingual, abses submental, abses
submandibular, abses submaseter, dan angina Ludwig.
• Ujung akar molar kedua dan ketiga terletak di belakang bawah linea mylohyoidea (tempat melekatnya
m. mylohyoideus) yang terletak di aspek dalam mandibula, sehingga jika molar kedua dan ketiga terinfeksi
dan membentuk abses, pusnya dapat menyebar ke ruang submandibula dan dapat meluas ke ruang
parafaringeal.Abses pada akar gigi yang menyebar ke ruang submandibula akan menyebabkan sedikit
ketidaknyamanan pada gigi, nyeri terjadi jika terjadi ketegangan antara tulang