Anda di halaman 1dari 28

MEMAHAMI JENIS DAN PROSES

ERUPSI GIGI BESERTA GEJALA


DAN KELAINAN-KELAINANNYA
 Menurut lew(1992), gigi dinyatakan erupsi jika
tonjol gigi atau tepi insisal dari gigi muncul
menembus gingival dan tidak melebihi 3mm diatas
gingival level yang dihitung dari tepi insisal gigi

 Erupsi gigi dapat diartikan sebagai proses


pergerakan gigi kearah rongga mulut.
Fase- Fase Erupsi Gigi
 Erupsi gigi terbagi menjadi 2 fase:
Erupsi aktif : pergerakan gigi yang didominasi oleh gerakan
ke arah vertikal. Mahkota gigi bergerak dari tempat
pembentukannya di dalam rahang sampai mencapai oklusi
fungsional dalam rongga mulut.

Erupsi pasif: pergerakan gusi ke arah apeks yang


menyebabkan mahkota klinis bertambah panjang dan akar
klinis bertambah pendeksebagai akibat adanya perubahan
pada perlekatan epitel di daerah apikal.
 Proses erupsi gigi dapat dibagi menjadi 3 tahap:

1. TAHAP PRAERUPSI
dimulai saat pembentukan benih gigi sampai mahkota
selesai dibentuk.

2. TAHAP PRAFUNGSIONAL
dimulai dari pembentukan akar sampai gigi mencapai
dataran oklusal.

3. TAHAP FUNGSIONAL
dimulai sejak gigi difungsikan dan berakhir ketika gigi
telah tanggal.
 Tulang rahang mengalami pertumbuhan pesat dibagian
posterior dan permukaan lateral  rahang mengalami
peningkatan panjang dan lebar ke arah anterior-
posterior.
 Untuk menjaga hubungan yang konstan dengan tulang
rahang ini, maka benih gigi bergerak ke arah oklusal.
 Selain proliferasi aktif tulang rahang, bergeraknya benih
gigi ke arah oklusal pada tahap ini berjalan dengan
cepat kekuatan untuk mendorong gigi kearah oklusal.
 Gigi premolar permanen berpindah dari
posisinya yang berdekatan dengan
permukaan oklusal gigi premolar desidui ke
posisi yang berdekatan dengan gigi premolar
desidui.(gambar 6.2)

 4 tahapan utama yang berlangsung selama
fase prafungsional ialah:
 Pembentukan akar memerlukan ruang untuk
pemanjangan akar gigi.
Proses pertama dalam pembentukan akar ini
ialah proliferasi kantung epitheal akar gigi ,
yang mana akan menyebabkan permulaan
pembentukan akar dentin dan pertumbuhan
tisu pulpa pada pembentukan akar gigi.
 Pergerakan terjadi secara insisal maupun
oklusal menerusi tulang alveolar pada rahang
untuk mencapai permukaan mukosa mulut.
Pergerakan ini adalah hasil dari kebutuhan
ruang untuk akar yang makin memanjang.
Enamel epithelium yang menyusut
kemudiannya berkontak dan menyatu dengan
dan menyatu dengan oral epithelium.(gambar
6.5)
Kedua – dua lapisan epithelium ini berproliferasi
antara satu sama lain, sel keduanya bersatu dan
dan terjadi penyatuan antara kedua epitel ini.
Penyusutan lapisan epitel diatas mahkota gigi yang
erupsi timbul dari enamel epithelium yang
menyusut. (gambar 6.6)
 Penetrasi ujung mahkota gigi menerusi
lapisan epitel yang telah menyatu
membolehkan mahkota enamel keluar ke
rongga mulut.
 Pergerakan oklusal intraoral atau pergerakan
insisal bagi gigi yang erupsi akan berterusan
sehingga terjadi kontak dengan mahkota
antagonis.1
 Pada tahap ini, gigi bergerak kearak oklusal, mesial dan
proksimal bertujuan untuk mengimbangi kehilangan
substansi gigi yang terpakai selama berfungsi hingga
oklusi dan titik kontak proksimal gigi dapat
dipertahankan.
 Pergerakan gigi selama tahap fungsional sama dengan
tahap prafungsional yaitu proliferasi ligamen
periodontal, tetapi berjalan lebih lambat.
WAKTU ERUPSI GIGI
 Waktu erupsi gigi diartikan sebagai waktu munculnya
tonjolan gigi atau tepi inisial dari gigi menembus
ginggiva. Masing-masing gigi pada tiap individu
memiliki waktu erupsi yang berbeda-beda.

 Waktu erupsi gigi dapat dibedakan menjadi 2, yaitu :


◦ WAKTU ERUPSI GIGI SUSU
◦ WAKTU ERUPSI GIGI PERMANEN
WAKTU ERUPSI GIGI SUSU
Jenis gigi Pembentukan Mahkota Erupsi Pembentukan
awal jaringan lengkap (bulan) akar lengkap
keras di (bulan) (tahun)
dalam uterus
( minggu)
Rahang Insisivus 1 14 1¼ 7,5 – 8 1½
atas Insisivus 2 16 2½ 9 – 10 2
Kaninus 17 9 16 – 19 3¼
Molar1 15 1/2 6 12 –14 2¼
Molar 2 19 11 24 – 29 3

Rahang Insisivus 1 14 2½ 6–8 1½


bawah Insisivus 2 16 3 8–9 1½
Kaninus 17 6 15 – 18 3¼
Molar1 15 1/2 5½ 12 – 14 2¼
Molar 2 18 10 23 – 28 3
Pertumbuhan dan perkembangan gigi pada
usia 6 bulan
Pertumbuhan dan perkembangan gigi pada
usia 9 bulan
Pertumbuhan dan perkembangan gigi pada usia 1 dan
2 tahun
. Pertumbuhan dan perkembangan gigi umur 3 tahun.
WAKTU ERUPSI GIGI PERMANEN
erupsi bagi gigi Waktu Waktu Waktu erupsi Waktu
permenen kalsifik terbentuk (thn) terbentuk
asi mahkota (thn) akar (thn)
Mandibular M1 Saat 3-4 6-7 9-10
lahir
Maxilla M1 Saat 4-5 6-7 9-10
lahir
Mandibular I1 3-4 bl 4 6-7 9
Maxilla I1 3-4 bl 4-5 7-8 10
Mandibular I2 3-4 nl 4-5 7-8 9-10
Maxilla I2 10-12 4-5 8-9 10-11
bl
Mandibular C 4-5 bl 5-6 9-10 12-13
Maxilla P1 1-2 thn 6-7 10-11 12-14
Mandibular P1 1-2 thn 6-7 10-11 12-14
Maxilla P2 2-3 thn 7-8 10-12 13-14
Mandibular P2 2-3 thn 7 11-12 14-15
Maxilla C 4-5 bl 6-7 11-12 14-15
Mandibular M2 2-3 thn 7-8 11-12 14-15
Maxilla M2 2-3 thn 7-8 12-13 15-16
Mandibular M3 8-10 12-16 17-20 18-25
Pertumbuhan dan perkembangan gigi umur 6
tahun.
Pertumbuhan dan perkembangan gigi pada umur 7 dan 9
tahun
FAKTOR INTRINSIK
 Faktor keturunan (genetik)
 Faktor ras
 Jenis kelamin

FAKTOR EKSTRINSIK
 Faktor lingkungan
 Sosial ekonomi
 nutrisi
 Faktor penyakit
 Faktor lokal
 Erupsi Prematur
Erupsi prematur atau erupsi dini ialah
munculnya gigi di rongga mulut yang lebih
cepat dari rata-rata waktu erupsi.

 Erupsi Terlambat
Gigi dinyatakan mengalami erupsi terlambat
jika gigi menembus mukosa mulut lebih
lambat 1-3 tahun dari waktu rata-rata erupsi
gigi.
 GANGGUAN ENDOKRIN
 HIDROSIS KISTIK
 HIPOVITAMINOSIS D
 FAKTOR KETURUNAN

Faktor-faktor lokal yang memperlambat proses


erupsi gigi

 AKAR GIGI YANG BENGKOK


 ANKILOSIS GIGI
 KEHILANGAN PREMATUR GIGI SUSU
 TRAUMA PADA GIGI SUSU
 Kegagalan Erupsi
Kegagalan erupsi adalah gigi yang erupsinya
terhalang oleh sesuatu sebab sehingga gigi
tersebut tidak keluar dengan sempurna
mencapai oklusi yang normal di dalam
deretan susunan gigi geligi Kegagalan erupsi
dapat terjadi pada gigi susu maupun gigi
permanen.
 Kelainan dalam perkembangan benih gigi
 Kegagalan dalam pergerakan praerupsi dan
prafungsional
 Letak benih yang abnormal

Faktor-faktor kegagalan erupsi yang berasal


dari sekitar gigi

 Tulang yang tebal dan padat


 Tempat untuk gigi tersebut kurang
 Posisi gigi tetangga menghalangi erupsi gigi tersebut
 Adanya gigi susu yang persistensi

Anda mungkin juga menyukai