Anda di halaman 1dari 20

KESADARAN

BERBANGSA DAN
BERNEGARA
KESADARAN BERBANGSA DAN BERNEGARA

Pengertian kesadaran
Pengertian bangsa dan negara
Dasar hukum kesadaran berbangsa dan
bernegara
Pentingnya kesadaran berbangsa dan
bernegara Indonesia serta sejarahnya
Kesadaran berbangsa dan bernegara dalam
konteks Geopolitik (pulau-pulau di
perbatasan dan contoh perjanjian batas
wilayah dengan negara lain)
Semangat Kebangsaan (Nasionalisme dan
patriotisme)
PENGERTIAN KESADARAN
 Dari kata sadar yang berarti insaf, merasa,
tahu dan mengerti. Dengan demikian,
kesadaran dapat diartikan keinsafan atau
keadaan mengerti.
 Contoh: kesadaran hukum adalah kesadaran
seseorang akan nilai-nilai yang terdapat
dalam diri manusia mengenaihukum yang
ada atau kesadaran seseorang akan
pengetahuan bahwa suatu perilaku tertentu
diatur oleh hukum. Kesadaran politik adalah
kesadaran dan pengetahuan orang mengenai
kekuatan politik dalam masyarakat.
Hakikat Bangsa (Nation)
4
Ernest Renan (Perancis): bangsa terbentuk karena
adanya keinginan untuk hidup bersama (hasrat untuk
bersatu) dengan perasaan setia kawan yang agung
Otto Bauer (Jerman): bangsa adalah sekelompok
manusia yang mempunyai persamaan karakter karena
adanya persamaan nasib
F. Ratzel (Jerman): bangsa terbentuk karena adanya
hasrat bersatu
Hans Kohn (Jerman): bangsa buah hasil tenaga hidup
manusia dalam sejarah
Jalobsen dan Lipman: bangsa adalah kesatuan budaya
(cultural unity) dan kesatuan politik (political unity)
Kesimpulan: Bangsa adalah rakyat yang telah
mempunyai kesatuan tekad untuk membangun masa
depan bersama.

SMA NEGERI 1 YOGYAKARTA (TRISNA 7/14/2019


WIDYANA, S.Pd.,M.Pd.)
Unsur-unsur Terbentuknya
Bangsa 5
Friedrich Hertz dalam buku Nationality in History
and Politics mengemukakan empat unsur
aspirasi:
1. Keinginan untuk mencapai kesatuan nasional
meliputi sosial, ekonomi, politik, agama,
kebudayaan, komunikasi, dan solidaritas
2. Keinginan untuk mencapai kemerdekaan dan
kebebasan nasional sepenuhnya
3. Keinginan dalam kemandirian, keunggulan,
individualitas, keaslian atau kekhasan
4. Keinginan untuk menonjol (unggul) diantara
bangsa-bangsa untuk mengejar kehormatan,
pengaruh, dan prestise.

SMA NEGERI 1 YOGYAKARTA (TRISNA 7/14/2019


WIDYANA, S.Pd.,M.Pd.)
Faktor-faktor pembentukan identitas
bangsa
6
Ramlan Surbakti menyatakan sebagai
berikut:
 Primordial
 Sakral
 Tokoh
 Sejarah
 Bhinneka Tunggal Ika
 Perkembangan ekonomi
 Kelembagaan

SMA NEGERI 1 YOGYAKARTA (TRISNA 7/14/2019


WIDYANA, S.Pd.,M.Pd.)
Konsepsi Negara
7

Secara etimologis, istilah negara merupakan


terjemahan dari: Staat (Belanda), State
(Inggris), Lo stato (Italia), Der Staat
(Jerman), L’Etat (Perancis), Status atau
Statum (Latin) yang berarti menempatkan
dalam keadaan berdiri, membuat berdiri,
dan menempatkan. Nagari atau nagara
(Sanskerta) berarti wilayah, kota atau
penguasa.

SMA NEGERI 1 YOGYAKARTA (TRISNA 7/14/2019


WIDYANA, S.Pd.,M.Pd.)
Tinjauan Negara
 Organisasi Kekuasaan
8
Logemann: organisasi kekuasaan yang menyatukan
kelompok manusia yang disebut bangsa
Kranenburg: organisasi yang timbul karena
kehendak dari suatu bangsa
George Jellineck: organisasi kekuasaan dari
sekelompok manusia yang telah menetap di
wilayah tertentu
 Organisasi Politik
Roger H. Soltau: alat atau wewenang yang
mengendalikan persoalan bersama atas nama
masyarakat
Mac Iver: asosiasi yang berfungsi memelihara
ketertiban dalam masyarakat
Max Weber: suatu masyarakat yang mempunyai
monopoli dalam penggunaan kekerasan fisik
secara sah

SMA NEGERI 1 YOGYAKARTA (TRISNA 7/14/2019


WIDYANA, S.Pd.,M.Pd.)
Tinjauan Negara
9
 Organisasi Kesusilaan
Hegel: organisasi kesusilaan yang timbul sebagai
sintesis antara kemerdekaan individu dengan
kemerdekaan universal
J.J. Rousseau: berkewajiban memelihara
kemerdekaan individu dan menjaga ketertiban
kehidupan manusia
 Integrasi antara pemerintah dan rakyat
Teori integralistik (Soepomo, Adam Muller,
Spinoza): susunan masyarakat yang erat antara
semua bagian sehingga bersifat organis
Kesimpulan: negara adalah organisasi yang
didalamnya harus ada rakyat, wilayah
tertentu,dan pemerintahan yang berdaulat baik
ke dalam maupun keluar.

SMA NEGERI 1 YOGYAKARTA (TRISNA 7/14/2019


WIDYANA, S.Pd.,M.Pd.)
Unsur-unsur Negara
 Unsur Konstitutif (mutlak)
10 meliputi: rakyat,
wilayah, dan pemerintahan yang berdaulat
Rakyat: semua orang yang pada suatu saat berada
di dalam wilayah hukum suatu negara.
Wilayah: batas wilayah dimana kekuasaan negara
berlaku meliputi daratan, lautan, udara, dan
ekstrateritorial
Pemerintahan yang berdaulat: dalam arti luas
meliputi legislatif, eksekutif, dan yudikatif.
Dalam arti sempit meliputi presiden, wakil
presiden, dan kabinetnya
 Unsur Deklaratif (tambahan): pengakuan
negara lain meliputi de facto (kenyataan) dan
de jure (hukum internasional).

SMA NEGERI 1 YOGYAKARTA (TRISNA 7/14/2019


WIDYANA, S.Pd.,M.Pd.)
Teori Fungsi
 Teori Dwi Praja:
Negara
11
Goodnow & Donner: policy making
(menetapkan tujuan yang hendak
dicapai) dan policy executing
(menetapkan cara untuk mencapai
tujuan).
 Teori Tri Praja/ Trias Politika:
Montesqiueu: legislatif, eksekutif, dan
yudikatif. John Locke: legislatif,
eksekutif, dan federatif (mengurusi
hubungan luar negeri, perang, dan
kedamaian)

SMA NEGERI 1 YOGYAKARTA (TRISNA 7/14/2019


WIDYANA, S.Pd.,M.Pd.)
Lanjutan ....
 Teori Catur Praja: Van Vollenhouven:
12
bestuur (pemerintahan), rechtpraacht
(mengadili), regeling (membuat peraturan),
dan politie (ketertiban dan keamanan)
 Teori Panca Praja: dikembangkan di
Perancis pada abad XVI: diplomatic
(mengadakan diplomasi dengan negara
lain), defencie (pertahanan untuk menjamin
kedaulatan negara), financie (penyediaan
segala kepentingan warga negara), justicie
(mewujudkan keadilan), dan policie
(pengawasan terhadap kemungkinan
pelanggaran hukum)

SMA NEGERI 1 YOGYAKARTA (TRISNA 7/14/2019


WIDYANA, S.Pd.,M.Pd.)
DASAR HUKUM KESADARAN BERBANGSA
DAN BERNEGARA
 Sila ke-3 Pancasila: Persatuan Indonesia
 Pasal 1 ayat 1 UUDNRI Tahun 1945
 Pasal 18 ayat 1 UUDNRI Tahun 1945
 Pasal 25A UUDNRI Tahun 1945
 Pasal 27 ayat 3 UUDNRI Tahun 1945
 Pasal 30 ayat 1 UUDNRI Tahun 1945
 Pasal 37 ayat 5 UUDNRI Tahun 1945
 UU N0. 3 Tahun 2002 tentang pertahanan negara
 twidyana62@yahoo.co.id atau
trisna25@gmail.com
Pentingnya Kesadaran Berbangsa dan
Bernegara

Alasan yang mendasari pentingnya kesadaran


berbangsa dan bernegara antara lain:
1. Menjadikan manusia sebagai manusia yang
bermartabat dan berkarakter
2. Menyejahterakan hidup
3. Menjadikan kehidupan yang aman dan adil
4. Memperoleh perlindungan
5. Pembangunan bisa dilaksanakan
Sejarah Perkembangan Kesadaran
Berbangsa dan Bernegara Indonesia
 20 Mei 1908: berdiri Boedi Oetomo yang merintis
adanya pergerakan nasional untuk mencapai
kemerdekaan (angkatan Perintis)
 28 Oktober 1928: adanya Sumpah Pemuda yang
menegaskan tekad bangsa Indonesia mencapai
kemerdekaan (angkatan Penegas)
 17 Agustus 1945: bangsa Indonesia menyatakan
proklamasi Kemerdekaan yang berarti mulai
berlakunya hukum nasional menggantikan hukum
kolonial (angkatan Pendobrak)
 11 Maret 1966: bertekad melaksanakan pembanguna
nasional berdasarkan Pancasila dan UUD 1945 secara
murni dan konsekuen (angkatan Pelaksana)
 20 Mei 1998: menata ulang penyelenggaraan
pemerintahan yang baik (Goood Governance) yang
didukung Good Citizen (angkatan Pembaharu)
2. Geopolitik dan Geostrategi
a. Geopolitik
1) Pengertian Geopolitik. Istilah geopolitik semula
diartikan oleh Frederich Ratzel (1844-1904)
sebagai ilmu politik bumi (Political
Geography). Kemudian dikembangkan oleh
Rudolf Kjellen (1864-1922) dan Karl Haushofer
(1869-1964) menjadi Geographical Politic yang
disingkat menjadi geopolitik. Kedua istilah ini
bedanya terletak pada titik perhatiannya. Ilmu
Bumi politik mempelajari fenomena geografi
dari aspek politik. Sedangkan, geopolitik
mempelajari fenomena politik dari aspek
geografi.
2) Pandangan Ratzel dan Kjellen
Ratzel memandang, negara adalah mirip
organisme (dari sudur konsep ruang).
Kjellen memandang, negara adalah
organisme yang harus memiliki
intelektual. Keduanya mengajukan paham
ekspansionisme yang melahirkan ajaran
adu kekuatan (power Politic).
3) Pandangan Haushofer. Tokoh ini
mengakui ekspansionisme dan
mengembangkan rasialisme. Oleh karena
itu, dia menyatakan bahwa ras Jerman
adalah ras paling unggul yang harus
menguasai dunia.
4) Geopolitik Indonesia
Didasarkan pada nilai-nilai Ketuhanan dan
Kemanusiaan yang luhur sebagaimana
tertuang dalam Pembukaan UUD 1945.

b.Geostrategi.
Pertimbangan geostrategis untuk negara
dan bangsa Indonesia adalah kenyataan
posisi silang Indonesia dari berbagai
aspek.
Semangat nasionalisme dan
patriotisme 19
 Nasionalisme adalah paham yang menekankan
cintanya terhadap bangsa.
 Patriotisme adalah paham yang menekankan
cintanya terhadap tanah air tempat berpijak dan
tempat hidup serta mencari penghidupan.
Semangat nasionalisme dapat ditunjukkan dengan
menjunjung tinggi harkat dan martabat bangsa dan
sebagainya
Semangat patriotisme dapat ditunjukkan dengan rela
berkorban demi tanah air, mempertahankan
kedaulatan negara dan sebagainya.

SMA NEGERI 1 YOGYAKARTA (TRISNA 7/14/2019


WIDYANA, S.Pd.,M.Pd.)
Penerapan Semangat Kebangsaan
Semangat kebangsaan dapat diterapkan dengan cara:
 Keteladanan: merupakan 20sikap dan perilaku yang
patut dicontoh atau ditiru karena perkataan dan
perbuatannya. Contoh: belajar dengan tekun dalam
mengejar prestasi, tidak melakukan korupsi dan
sebagainya
 Pewarisan: merupakan cara atau proses menurunkan
nilai-nilai, sikap, dan perilaku terpuji kepada generasi
berikutnya. Contoh: berlaku jujur dan bertanggung
jawab dalam mengemban amanah dan sebagainya
 Ketokohan: merupakan sosok seseorang yang
terkenal dan disegani karena pengaruhnya sangat
besar di dalam masyarakat. Contoh: memberi
sedekah pada orang yang membutuhkan.

SMA NEGERI 1 YOGYAKARTA (TRISNA 7/14/2019


WIDYANA, S.Pd.,M.Pd.)

Anda mungkin juga menyukai