Pertemuan Ke6 Redoks 14 11 2015
Pertemuan Ke6 Redoks 14 11 2015
+7 +4
+3 +5
Jumlah atom yang mengalami perubahan biloks (Mn dan As) di ruas
kiri dan kanan telah sama.
Tahap b) MnO4– + AsO3– MnO2 + AsO4–
+7 +3e2 +4
+3 -2e3 +5
Penangkapan elektron dikalikan dengan faktor 2 dan pelepasan elektron
dikalikan dengan faktor 3, sehingga persamaan reaksi redoks menjadi :
2 MnO4– + 3 AsO3– 2 MnO2 + 3 AsO4–
Tahap c) Jumlah muatan di ruas kiri adalah -11 dan di ruas kanan
adalah -9. Karena suasana adalah basa maka ditambahkan 2 OH di
ruas kanan, menjadi :
2 MnO4– + 3 AsO3– 2 MnO2 + 3 AsO4– + 2 OH–
2 MnO4– + 3 AsO3– + H2O 2 MnO2 + 3 AsO4– + 2 OH–
Tahap d) Atom H di ruas kiri tidak ada, di ruas kanan ada 2, maka
perlu ditambahkan H2O di ruas kiri, sekaligus menyamakan jumlah
atom O. Maka reaksi redoks menjadi :
2 MnO4– + 3 AsO3– + H2O 2 MnO2 + 3 AsO4– + 2 OH–
a). Tuliskan reaksi reduksi dan oksidasi secara terpisah, dan samakan
jumlah atom yang mengalami perubahan biloks untuk masing-masing
reaksi reduksi dan oksidasi tadi.
b). Samakan jumlah pelepasan elektron dan penangkapan elektron
dengan mengalikan terhadap suatu faktor tetentu.
c). Samakan jumlah muatan di ruas kiri dan ruas kanan dengan cara
menambahkan H+ (bila suasana asam) atau OH¯ (bila suasana basa)
di ruas yang memerlukan untuk masing-masing reaksi reduksi dan
oksidasi, dan tambahkan H2O di salah satu ruas untuk memenuhi
kekekalan massa.
d). Jumlahkan kedua setengah reaksi secara penjumlahan aljabar.
Reaksi MnO4– + AsO3– MnO2 + AsO4– (suasana basa)
Tahap a) MnO4– + AsO3– MnO2 + AsO4–
anoda katoda
Zn : anoda (elektroda - )
Cu : katoda (elektroda +)
KAtoda Positip, Anoda Negatip
Elektrolit
jembatan garam
sisi anode sisi katode
Notasi Umum
A(s) l Am+(aq) ll Kn+(aq) l K(s)
2. Suatu sel Volta terdiri dari anoda Co dan katoda gas Cl2 yang dialirkan
pada logam Pt dengan larutan elektrolit 1 M Cl–. Potensial sel adalah
1,63 V. Potensial reduksi Cl2 = 1,36 V. Tuliskan reaksi dan notasi
selnya serta hitung potensial elektroda Co.
Reaksi anoda (oksidasi) Co Co2+ + 2 e
Reaksi katoda (reduksi) Cl2 + 2 e 2 Cl–
Reaksi sel : Co + Cl2 Co2+ + 2 Cl–
Notasi sel : Co (s) /Co2+(aq) // Cl2 (g)/Cl– (aq) /Pt(s)
E°sel = E°kat – E°an 1,63 = 1,36 – E°an E°an = – 0,27 V
Potensial elektroda Co = – 0,27 V.
Beberapa jenis Sel Volta
1. Sel kering (batu batere, sel Leclanche) katoda inert
batang karbon, wadah seng sebagai anoda, dan
elektrolit berupa pasta campuran MnO2, NH4Cl dan air.
Reaksi yang terjadi :
Oksidasi : Zn Zn2+ + 2 e E°an = – 0,76 V
Reduksi : 2MnO2 + 2 NH4+ + 2e Mn2O3 + 2 NH3 +H2O
E°kat = 0,74 V
Reaksi sel : Zn + 2MnO2 + 2NH4+ Zn2+ + Mn2O3 + 2 NH3
+H2O
Potensial sel =(0,76 + 0,74) V = 1,5 V.
2. Sel Aki merupakan sel sekunder (reaksi selnya dapat berlangsung balik).
Anodanya Pb, katodanya PbO2 (Pb yang dilapisi PbO2), elektrolitnya asam
sulfat. Reaksi pada sel aki adalah sebagai berikut :
Oksidasi : Pb + SO42– PbSO4 + 2e E°an = – 0,3 V
Reduksi : PbO2 + 4 H+ + SO42– + 2 e PbSO4 + 2 H2O E°kat = 1,7 V
Reaksi sel : PbO2 + Pb + 4 H+ + 2 SO42– 2 PbSO4 + 2 H2O E°sel = 2 V
Pada saat sel aki digunakan maka konsentrasi asam sulfat berkurang sedang Pb
dan PbO2 berubah menjadi PbSO4. Reaksi sel dapat dibalik dengan membalik
posisi elektroda sehingga terjadi proses elektrolisis PbSO4 menjadi Pb, PbO2
dan asam sulfat lagi (pengisian aki).
3. Sel Nikel-Kadmium (Ni-Kad) Anodanya Cd, katodanya NiO2 dengan
elektrolit pasta campuran Ni(OH)2, Cd(OH)2 dan H2O. Reaksi yang terjadi :
Oksidasi ; Cd + 2 OH– Cd(OH)2 + 2 e
Reduksi : NiO2 + 2 H2O + 2 e Ni(OH)2 + 2 OH–
Reaksi sel : Cd + NiO2 + 2 H2O Cd(OH)2 + Ni(OH)2 E°sel = 1,40 V
Banyak digunakan pada blitz kamera, batere arloji dan kalkulator dsb.
4. Sel bahan bakar dikembangkan untuk sumber energi pada pesawat
ulang-alik, dioperasikan pada suhu tinggi menurut reaksi berikut :
Oksidasi : 2H2 (g) + 4 OH– (aq) 4 H2O(l) + 4 e (anoda nikel)
Reduksi : O2 (g) + 2 H2O + 4 e 4 OH–(aq) (katoda nikel oksida)
Reaksi sel : 2H2 (g) + O2 (g) 2 H2O (l) (elektrolit larutan KOH)
E°sel = E°kat - E°an = 0.401 V – (– 0.828 V) = 1.229 V
5. Batere kancing Perak oksida (mirip dengan sel Ni-Kad)
Oksidasi : Zn(s) + 2OH-(l) Zn(OH)2(s) + 2e
Reduksi : Ag2O(s) + H2O(l) + 2e 2Ag(s) + 2OH–(aq)
Reaksi Sel : Zn(s) + Ag2O(s) + H2O(l) Zn(OH)2(s) + 2Ag(s) E°sel = 1,40 V
6. Sel Daniel Zn(s) / Zn2+ (1M) // Cu2+ (1 M)/Cu(s), E°sel = 1, 10 V, banyak
digunakan untuk percobaan di laboratorium.
Reaksi sel : Zn(s) + Cu2+(aq) Zn2+(aq) + Cu(s)
KOROSI
Korosi : Peristiwa perusakan atau
degradasi material logam akibat
bereaksi secara kimia dengan
lingkungan
karat
Migrasi dari A ke K
RUSAKNYA besi
PERMUKAAN LOGAM
AKIBAT REAKSI
DENGAN UDARA ( O2
dibantu air)
Beberapa bagian logam menjadi anoda dan bagian lain menjadi katoda
Reaksi korosi : (6+x)H2O(l) + 2Fe2+(ag) + ½O2(g) → Fe2O3.xH2O(s) + 4H3O+(aq)
Jenis-jenis korosi
1. Korosi Seragam (Uniform Corrosion) Korosi yang merata pada
permukaan akibat kondisi atmosfer dan kimiawi lingkungan
2. Korosi galvanik (Galvanic Corrosion) Korosi akibat adanya elektrolit pada
sistem logam yang berbeda, logam yang lebih anodik akan lebih mudah
terkorosi
3. Korosi celah (Crevice Corrosion) korosi pada daerah pendempetan antar
logam yang menyebabkan penahanan pengotor pada celah pendempetan.
4. Korosi sumuran (Pitting Corrosion) korosi yang terjadi pada daerah batas
ketidakhomogenan bahan, menghasilkan sumuran /bercak karat sesuai profil
ke heterogenan bahan.
5. Korosi batas butir (Intergranular Corrosion) serangan korosi pada daerah
sepanjang batas butiran kristal bahan atau daerah sekitarnya tanpa serangan
yang cukup besar terhadap butirnya sendiri.
6. Korosi tegangan (Stress Corrosion Cracking) korosi akibat ketegangan
struktur bahan logam yang menerima perlakuan (siklus beban) tertentu secara
berkelanjutan, mengakibatkan keretakan pada bahan.
7. Korosi bakteri (Microbial Corrosion) korosi oleh aktivitas beberapa jenis
bakteri/mikroba, (alga, protozoa dsb).
8. Korosi erosi (Errosion Corrosion) korosi karena keausan bahan, aliran
fluida yang bersifat abbrasive (mengikis) pada daerah aus
Pencegahan korosi Pencegahan korosi didasarkan pada hal berikut :
Mencegah kontak dengan oksigen dan/atau air
Pengecatan atau pelapisan (dengan bahan yang tepat, enamel, wax,
oli, grease, tapes/film, pernis, resin epoksi , cat minyak dlsb)
Perlindungan katoda (pengorbanan anoda)
Bahan yang dilindungi dari korosi dihubungkan secara elektrokimia
dengan bahan lain yang dapat bertindak sebagai anoda, sementara
bahan yang dilindungi akan bertindak sebagai katoda. Perlindungan
katoda pada sistem jaringan pipa bawah tanah lazim digunakan logam
magnesium, Mg. Logam ini secara berkala harus dikontrol dan diganti.
Membuat alloy atau paduan logam yang bersifat tahan karat.
Logam tertentu misalnya besi, dapat mempunyai ketahanan korosi yang
lebih baik bila dijadikan paduan logam dengan jenis logam lainnya.
Misalnya baja tahan karat (stainless steel) adalah paduan logam (alloy)
yang mengandung 72% Fe, 19%Cr, 9% Ni.
Mengisolasi sistem dari lingkungan korosif
Menempatkan sistem pada kondisi lingkungan yang terkendali suhu,
kelembaban dan kebersihanya, mencegah adanya efek galvanik pada
sambungan atau pendempetan bahan (misal dengan seal atau gasket).
Sel Elektrolisis Komponen sel elektrolisis mirip dengan
komponen sel Volta (anoda, katoda dan larutan elektrolit). Tetapi
aliran elektron berasal dari luar (sumber listrik). Reduksi
(penangkapan elektron) terjadi pada katoda, karena itu pada sel
elektrolisis, katoda merupakan elektroda negatif (E-KNAP =
Elektrolisis - Katoda Negatif, Anoda Positif).
Sel Elektrolisis
W1 (A/n)1
= WNi = WO2. (59/2). (4/32) =1,6.118/32 = 5,9 g.
W2 (A/n)2
BANK SOAL UNTUK MATERI PERTEMUAN KE 4 SAMPAI PERTEMUAN KE 7
7. Selesaikanlah persamaan reaksi redoks berikut ini yang berlangsung dalam suasana asam .
a). MnO4– (aq) + C2O42– (aq) Mn2+ (aq) + CO2 (g) .
b). ClO2 ClO3‾ + Cl‾
c). ClO3‾ + As2S3 Cl‾ + H2AsO4‾ + SO42‾
8. Jelaskan dari reaksi berikut ini yang mana yang dapat berlangsung secara spontan dan yang mana tidak
berlangsung secara spontan.:
a). Fe2+ + Zn Fe + Zn2+ b). Pb2+ + Fe Pb + Fe2+
c). Sn2+ + Zn Sn + Zn2+ d). Zn2+ + Pb Zn + Pb2+
9.Hitunglah berapa Faraday jumlah listrik yang diperlukan untuk mereduksi sempurna 60 gram ion Kalsium
(Ca2+) menjadi logam Ca. Diketahuin Ar Ca = 40.
10.Sejumlah tertentu muatan listrik yang mengendapkan 2,7 gram Al (Ar Al = 27) dari larutan Al3+
digunakan untuk menghasilkan gas H2 (Ar H = 1) dari larutan asam HX. Hitunglah volume gas H2 yang
dihasilkan pada keadaan STP. (P= 1 atm, T = 0C).
TERMOKIMIA DAN KIMIA BAHAN akan diberikan pada pertemuan terakhir (pertemuan ke 7)