Tekhnik yang aman

dan efektif mulai

Nyeri sedang dan dikembangkan
berat pasca operasi
75 % karena
insufisiensi
40 % pasien bedah analgetik
anak
 • bedah intervensi yang
adekuat pada neonatus
transfusi pertukaran
dan bayi dapat menjaga
intrauterin pada
respon stres hormon
janin membutuhkan
secara bertingkat akibat
akses transhepatik
intra- dan pasca operasi
yang menunjukkan
gejala perilaku nyeri analgesia
serta respon
hormon stres.
Contoh
Manajemen nyeri pasca operasi
pada bayi dan anak-anak
Tujuannya untuk meminimalkan nyeri sedang
sampai berat pada semua anak dengan
mencegah rasa sakit dan mengontrol nyeri
sepulang dari RS
Pencegahan tersebut menggunakan multi modal
analgesia
Regional anastesi dilakukan anak dibius tetapi
pada neonatus mengalami mordibitas tinggi
pada anestesi jenis ini

Diperlukan kontrol cepat untuk memantau

aktivitas analgesia
tekhniknya efektif untuk
sirkumsisi karena digunakan untuk tulang
mengaplikasikan jel yang Alveolar graft dalam
topikal beberapa teknik dari
perbaikan sumbing palatum
 • Tekhnik anastesi regional pada anak
Penegembangan mudah tersedia dengan cepat
• Farmakokinetiknya telah memiliki
anestesi regional ulasan terbaru

• setelah operasi bedah mayor

Penyebaran pewarnaan menemukan kualitas dan tingkat
penyebaran yang berbeda setiap
epidural
bayi.

• Penyebaran lebih luas setelah 1 ml

kg dibandingkan 0,5 ml kg (mean
11,5 vs 9,3 segmen, P=0,014) (tapi
Filling defect & tidak dua kali lebih besar) dengan
sedikit ‘skipped’ segmen dan
skipped segment kepadatan lebih besar pada
pewarnaan.
•dilaporkan tingkat
keberhasilan 85-96%,
•Dalam sebuah studi deskriptif
20 anak usia 0-36 bulan, para
penulis mampu menempatkan
semua tips untuk dalam waktu
dua ruang vertebral dari tingkat
target (baik T4, T7, atau T10)
•Ultrasonografi memungkinkan real-
time visualisasi struktur anatomi,
dan menunjukkan penyebaran solusi
anestesi lokal disuntikkan.
•. Ultrasound juga dapat membantu
untuk blok kaudal dan epidural pada
bayi dan anak-anak dibagian sakrum
dan tulang belakang
•USG-dipandu untuk teknik anestesi
telah dijelaskan untuk blokade
pleksus brakialis infraklavikula, dan
lumbal blok pleksus di children.
•Saraf pemetaan pada saraf
perifer membantu memblok
pleksus di atas dan tungkai
bawah, dimana pada pasien
permukaan landmark tidak jelas
atau terdistorsi
•Teknik ini terus menerus menjadi
populer di anak-anak
 Sebuah
penemuan telah
menemukan
• Karena mengurangi
dosis anestesi kejadian toksisitas
aman pada sistemik
anak-anak yaitu
bupivakain

Secara bertahap
• Perubahan ini didorong
digantikan oleh potensi penurunan
dengan untuk toksisitas sistemik
ropivakain dan dan lebih rendah risiko
blokade motorik yang
levobupivakain tidak diinginkan
Obat anestesi tambahan

Jenis adjuvant

Yaitu: kentamin,
fentanil dan
diamorfin.
Pemberian opioid
Infus morfin antara 10 dan 30 mg kg-1
h-1 memberikan analgesia yang
memadai dengan efek samping
minimal bila diberikan dengan tingkat
yang sesuai monitoring. karena
terbukti meningkatkan pola tidur
tanpa Efek samping.

Metode lain pemberian opioid yaitu :

Oral, sublingual, transdermal,
intranasal, dan dubur rute telah
dijelaskan dan memiliki peran dalam
kasus yang spesifik
Tramadol, oxycodone,
hidromorfon, dan
buprenorfin
Pethidine (meperidine)
tidak dianjurkan pada anak-
anak karena efek samping
yang besar terhadap
metabolit
 Efek samping bisa
berupa: ileus,
spasme bladder,
Dikombinasikan spame otot Kombinasi
dengan oipioid, rangka dengan
untuk acetaminophen(p
aracetamol)
mengurangi dapat
terkait efek menghasilkan
samping analgesia

Dihindari pada bayi

6 bulan,anak-anak
Untuk
dengan alergi
pengobatan
ringan sampai NSAID aspirin, gagal
ginjal/hati,
sedang pada anak dehidrasi/hipovole
mik dll.
NSAID pada beberapa penyakit

NSAID dan tonsilektomi

NSAID dan asma

NSAID dan penyembuhan tulang

COX-2 inhibitor di pediatri

Analgesia pediatrik
Nyeri berat dan sedang pasca operasi
harus dikendalikan

Pentingnya kontrol nyeri di rumah

pasca operasi

Farmakokinetik terapi analgesia telah

memiliki pengembangan obat baru

Manajemen nyeri pada analgesia

memerlukan tim multidisiplin keahlian
pediatrik