Anda di halaman 1dari 12

Mutu Pelayanan Keperawatan

(Patient Safety dan Rasa Nyaman)


Disusun Oleh (Kelompok 8):
Natalia Herwanti
Nozi Adelline
Nuranina Syabrina
Nurmala Sari
Putri Amalia
Rahmaji
Definisi Mutu Pelayanan
Keperawatan

 Berdasarkan kebijakan Depkes RI (1998), mutu


pelayanan keperawatan adalah pelayanan kepada
pasien yang berdasarkan standar keahlian untuk
memenuhi kebutuhan dan keinginan pasien,
sehingga pasien dapat memperoleh kepuasan dan
akhirnya dapat meningkatkan kepercayaan kepada
rumah sakit, serta dapat menghasilkan keunggulan
kompetitif melalui pelayanan yang bermutu, efisien,
inovatif dan menghasilkan customer
responsiveness
Dimensi Mutu Pelayanan
Lima dimensi mutu pelayanan (Service
Quality), terdiri dari:
 Wujud nyata (tangibles)
 Kehandalan (reliability)
 Ketanggapan (responsiveness)
 Jaminan (assurance)
 Empati (empathy)
Continuous
Quality Quality
Total Quality
Ansurance Improvement
Manajemen
(Jaminan (Peningkatan
(TQM)
Mutu) Mutu
Berkelanjutan)
6 Indikator Utama Kualitas
Pelayanan Di RS

 Keselamatan pasien (patient safety)


 Pengelolaan nyeri dan kenyamanan
 Tingkat kepuasan pasien terhadap
pelayanan
 Perawatan diri
 Kecemasan pasien
 Perilaku (pengetahuan, sikap, dan
keterampilan) pasien.
Indikator Keselamatan Pasien
Indikator keselamatan pasien, sebagaimana dilaksanakan di SGH
(Singapore General Hospital, 2006) meliputi:
 Pasien jatuh disebabkan kelalaian perawat, kondisi kesadaran
pasien, beban kerja perawat, model tempat tidur, tingkat
perlukaan, dan keluhan keluarga
 Pasien melarikan diri atau pulang paksa, disebabkan kurangnya
kepuasan pasien, tingkat ekonomi pasien, respons pasien
terhadap perawat, dan peraturan rumah sakit
 Clinical incident diantaranya jumlah pasien flebitis, jumlah
pasien ulkus decubitus, jumlah pasien pneumonia, jumlah
pasien tromboli, dan jumlah pasien edema paru karena
pemberian cairan yang berlebih
 Sharp injury, meliputi bekas tusukan infus yang berkali-kali,
kurangnya ketrampilan perawat, dan complain pasien.
 Medication incident, meliputi lima tidak tepat(jenis, obat,
dosis, pasien, cara, waktu)
Sembilan Solusi Life-Saving Keselamatan
Pasien Rumah Sakit

 Perhatikan Nama Obat, Rupa dan Ucapan Mirip (Look-Alike,


Sound-Alike Medication Names)
 Pastikan Identifikasi Pasien
 Komunikasi Secara Benar saat Serah Terima/Pengoperan
Pasien
 Pastikan Tindakan yang benar pada Sisi Tubuh yang benar
 Kendalikan Cairan Elektrolit Pekat (concentrated)
 Pastikan Akurasi Pemberian Obat pada Pengalihan Pelayanan
 Hindari Salah Kateter dan Salah Sambung Slang (Tube)
 Gunakan Alat Injeksi Sekali Pakai
 Tingkatkan Kebersihan Tangan (Hand hygiene) untuk
Pencegahan lnfeksi Nosokomial
Aspek Hukum Terhadap Patient safety

 Aspek hukum terhadap “patient safety;;” atau


keselamatan pasien adalah sebagai berikut: UU
Tentang Kesehatan & UU Tentang Rumah Sakit

Keselamatan Pasien sebagai Isu Hukum :


 Pasal 53 (3) UU No.36/2009; “Pelaksanaan
Pelayanan kesehatan harus mendahulukan
keselamatan nyawa pasien.”
 Pasal 32n UU No.44/2009; “Pasien berhak
memperoleh keamanan dan keselamatan dirinya
selama dalam perawatan di Rumah Sakit.
Indikator Rasa Nyaman
 Rasa nyaman (comfort) adalah bebas dari
rasa nyeri atau nyeri terkontrol

Faktor-faktor yang mempengaruhi nyeri:


 Arti nyeri terhadap individu
 Toleransi individu terhadap nyeri
 Ambang nyeri
 Lingkungan
 Usia
 Kepercayaan
 Kecemasan dan stres
Angka Tata Laksana Nyeri
Instrumen Intensitas Nyeri

 Indikasi : dewasa dan anak (berusia lebih dari sembilan tahun)


atau pasien pada semua area perawatan yang mengerti
tentang penggunaan angka untuk menentukan tingkat dari
intensitras rasa nyeri yang dirasakan.

Instruksi:
 Menanyakan kepada pasien tentang berapa angka yang
diberikan untuk menggambarkan rasa nyeri yang saat ini
dirasakan
 Berikan penjelasan tentang skala nyeri yang diberikan
 Tim kesehatan di dalam kolaborasinya dengan pasien/keluarga
(bila perlu), dapat menentukan intervensi yang dibutuhkan
untuk menangani nyeri pasien
Question??

Thanks You........

Anda mungkin juga menyukai