Anda di halaman 1dari 27

PEMILIHAN LOKASI

A. PENILAIAN POTENSI LOKASI


Mempengaruhi Pembentukan Nilai

INTRINSIC LOCATION

Yaitu penilaian sebuah lokasi yang ditinjau dari kondisi


alamiahnya, topologi lahan dan iklim yang memiliki
pengaruh terhadap lahan tersebut.Ssebagai contoh sebuah
lahan yang berada di perbukitan tentunya akan berbeda
penilaian potensi dan hambatannya dengan lahan yang
berada di tepi/pesisir pantai
RELATIVE LOCATION
Yaitu penilaian sebuah lahan dari hubungannya dengan
kondisi eksisting yang berada disekitarnya baik yang dekat
maupun yang jauh. Penilaian tersebut dapat berupa
penilaian yang negatif maupun positif.
Yaitu sebuah keadaan sosial ekonomi
masyarakat atau kondisi masyarakat yang
sudah diketahui secara umum yang berada
disekitar lokasi yang akan sangat
ENVIRONMENT INFLUENCE
mempengaruhi kondisi lahan yang dimaksud
sebagai

misal lingkungan yang kumuh, lingkungan


dengan tingkat kriminilitas tinggi, Adat
masyarakat yang keras, dll
Sebagai sebuah obyek bisnis tentunya tanah atau
Pemilihan lahan itu perlu diketahui segala aspeknya. Baik
dari status hukum, legalitas, peruntukan, potensi
lokasi dan peluangnya maupun
hambatan yang dimilikinya.
aksesibilitas serta
Analisa yang dapat digunakan dalam
pemilihan lokasi

Analisa
Analisa Analisa Peluang Pasar
makro
Analisa yang mikro
Analisa yang
dilakukan dengan dilakukan dengan
melihat hubungan melihat hubungan
dengan suatu dengan satu lokasi
lingkungan dalam lain disatu
satu kawasan lingkungan tertentu
wilayah tertentu
Analisa
makro
Faktor – faktor yang perlu dianalisa dalam hal ini adalah:

Analisis arah pertumbuhan kota


• Pembangunan jalan lingkungan
• Pembangunan jalan lingkungan utama
• Pembangunan jalan lingkar utama
• Pembangunan jalan arteri utama
• Pembangunan simpul-simpul baru
• Pembangunan area komersial baru
Analisa
makro
Faktor – faktor yang perlu dianalisa dalam hal ini adalah:

Analisis aksesibiltas dan transportasi

• Situasi lalu-lintas umum dari dan ke arah lokasi


• Jalur arah lalu-lintas ( jalan 1 arah atau 2 arah,
dekat persimpangan )
• Intensitas pemakaian jalur lalu-lintas ( padat,
sepi, ramai, dll )
Analisa
makro
Faktor – faktor yang perlu dianalisa dalam hal ini adalah:

Analisis trend tata guna tanah

• Pengembangan perumahan
• Pengembangan area komersial
• Pengembangan kawasan bauran ( Mixed Used
Development )
• Pengembangan kawasan rekreasi
Analisa
makro
Faktor – faktor yang perlu dianalisa dalam hal ini adalah:

Analisis pemanfaatan lingkungan

• Kepadatan / densitas bangunan-bangunan disekitarnya


• Pertumbuhan jumlah bangunan ( misal: berapa banyak
bangunan baru dalam 1 tahun terakhir )
• Pertumbuhan harga pasar tanah ( misal:dilakukan kajian
terhadap kenaikan NJOP,appraisal )
• Permintaan terhadap properti tertentu di daerah
tersebut ( misal: toko, rumah sewa / kontrak, kantor,
gudang, dll )
• Tingkat kekosongan bangunan ( misal: perlu dikaji jumlah
rumah, toko, ruko, gudang yang kosong dibanding yang
terisi )
Analisa
mikro
Faktor – faktor yang perlu dianalisa dalam hal ini adalah:

• Analisis pertumbuhan infrastruktur


misal: adanya pembangunan jaringan kereta api, jalan tol,
bandara, MRT, dll

• Analisis fasilitas lingkungan


misal: kemudahan pencapaian ke berbagai fasilitas belanja /
pasar, tempat ibadah, sekolah, gedung pertemuan, stasiun
terminal bis, dll
Analisa
mikro
Faktor – faktor yang perlu dianalisa dalam hal ini adalah:

• Analisis topografi lahan


mengkaji sisi teknis yang berkaitan dengan fisik lokasi yang
menjadi obyek pemilihan. Misal: bentuk tanah ( persegi,
menyudut, melingkar ). Kontur tanah ( ekstrem, landai, curam ).
Posisi lahan ( dekat sungai, pantai, tebing )

• Analisis faktor keamanan lingkungan


misalnya sering adanya gangguan kejahatan, sering terjadi
kebakaran, bencana alam, pengeboran minyak, dll
Analisa
mikro
Faktor – faktor yang perlu dianalisa dalam hal ini adalah:

• Analisis topografi lahan


mengkaji sisi teknis yang berkaitan dengan fisik lokasi yang
menjadi obyek pemilihan. Misal: bentuk tanah ( persegi,
menyudut, melingkar ). Kontur tanah ( ekstrem, landai, curam ).
Posisi lahan ( dekat sungai, pantai, tebing )

• Analisis faktor keamanan lingkungan


misalnya sering adanya gangguan kejahatan, sering terjadi
kebakaran, bencana alam, pengeboran minyak, dll
Analisa
mikro
Faktor – faktor yang perlu dianalisa dalam hal ini adalah:

• Analisis faktor budaya setempat


misalnya adanya ketentuan tidak dibolehkannya bangunan
sampai dengan ketinggian tertentu. Adanya larangan untuk
dibangun properti tertentu oleh adat setempat. Adanya adat
setempat yang melarang kegiatan bisnis tertentu dll.

• Analisis faktor-faktor lain yang dapat mempengaruhi nilai


lokasi dan nilai lingkungan,
Analisa
Peluang Pasar

• Analisis harga jual berbagai properti


yang ada di lingkungan sekitar, hal ini
diperlukan untuk menilai kelayakan
nilai beli tanah dibanding dengan
prospek jualnya

• Analisis variasi jenis usaha properti


yang telah ada, hal ini diperlukan
untuk menentukan kecocokan
“demanddan supply” jenis usaha
properti yang akan dilakuka
Analisa
Peluang Pasar

• Analisis demografi kependudukan dengan


menilai tingkat sosial ekonomi
masyarakat akan didapatkan perkiraaan
daya beli maupun tingkat penghasilan,
sehingga daya serap produk yang
ditawarkan akan semakin baik

• Analisis pasar yang khusus, misalnya


adanya permintaan pasar kolektif ( PNS,
TNI, swasta ) untuk daerah-daerah
tertentu yang diminati.
B. KEPUTUSAN PEMILIHAN LOKASI

Bila ada alternatif beberapa lokasi yang


sedang diperhitungkan, maka salah satu
cara/metode untuk pengambilan keputusan
adalah dengan mempelajari SWOT-nya yaitu

Strength ( kekuatan )
Weakness ( kelemahan )
Oppurtunity ( kesempatan )
dan Threat ( ancaman )
ANALISA Lokasi I Lokasi II Lokasi III Lokasi IV

STRENGTH

WEAKNESS

OPPORTUNITY

THREAT
PROSEDUR
LEGALITAS
KEPEMILIKAN LAHAN
A. Bukti surat
bukti kepemilikan yang terkuat adalah
sertifikat tanah. Jenis surat
kepemilikan tanah
Ada 3 jenis surat kepemilikan tanah yaitu
Sertifikat hak milik (SHM )
Sertifikat hak pakai( SHP)
Sertifikat hak guna bangunan ( SHGB )

Terdapat 4 prinsip yang wajib dipenuhi


dalam penerbitan sertifikat hak atas
tanah :
1. Dasar hukum ( atas hak
kepemilikan
2. Idetitas pemegang hak
3. Letak dan lusa obyek tanah
4. Prosedur penerbitan
AKTA JUAL
BELI TERAKHIR
AJB meruapakan bukti bahwa
tanah dan atau rumah tidak
disengketakan.

Sertifikat ini memuat


keterangan transaksi terakhir
lahan yang terdapat pada SHM
karena AJB merupakan bagian
dari SHM. Dikeluarkan oleh
notaris yang menjadi sakasi
transkasi tersebut.

Anda mungkin juga menyukai