Anda di halaman 1dari 32

LITHOSFERA DAN UNSUR-UNSUR

PENYUSUNYA
Disusun oleh:
Kelompok 1
Anggita Khusnur Rizqi (0807015)
Firman Firdaus (0802950)
Ihsan Ahmad Q (0800598)
Rizky Tifa Amalia (0807016)
Tama Pratama (???dirahasiakan???)
Abstrak
Bumi kita merupakan salah satu anggota dari sistem tata
surya matahari, dan merupakan satu-satunya planet
yang di huni oleh manusia. Bumi kita yang indah ini
tersusun dari lapisan-lapisan seperti lapisan udara yang
disebut Atmosfer, lapisan perairan yang di sebut
Hidrosfer, lapisan yang terdiri dari mahluk hidup yang
disebut Biosfer dan yang terakhir yang merupakan
lapisan yang kita gunakan untuk berpijak sehari-hari dan
yang kita gunakan untuk beraktivitas yaitu lapisan
Lithosfer atau lapisan batuan.
PENDAHULUAN

Litosfera adalah lapisan Kerak Bumi (Earth


Crust), berasal dari bahasa latin yaitu
Litho yang berarti batu dan saphira yang
artinya bola. Lapisan ini terdiri dari atas
zat padat yang dinamakan batuan, secara
umum terbagi dua yaitu:
lapisan atas yang disebut Katamorphisma,
terdiri atas batuan yang mengalami pelapukan
(Crust of Wheatering)

lapisan bawah yang disebut lapisan


metamorphisma, terdiri atas batuan yang telah
mengalami pengerasan (belt of cementation).
Lithosfera merupakan lapisan paling luar
dengan ketebalan sekitar 1200 km. lapisan ini
terdiri atas lapisan sial yang granitis pada
bagian atas, dan dan sima yang bersifat basaltis
pada bagian bawahnya. Lapisan sial tebalnya
hanya sekitar 60 km sedangkan sisanya yaitu
berupa sima banyak tersusun dari unsur silisium
dan magnesium.
Lapisan yang paling tebal terdapat di bawah
benua sedangkan yang paling tipis berada di
bawah samudra. Dibawah lapisan lithosfer atau
kerak bumi terdapat lapisan selubung atau
mantel yang bersifat plastis dan pijar dengan
ketebalan sekitar 1700 km dibawah lapisan
astenosfer yaitu mulai kedalaman sekitar 1200
km. sampai kedalaman 2900 km.
PEMBAHASAN

KRISTAL
Bumi sebagian besar tersusun dari
unsur-unsur mineral seperti silikat,
alumunium, magnesium, karbon dan
mineral lainnya. Dan sebagian besar
unsur-unsur mineral penyusun kerak
bumi berbentuk Kristal dan hanya
sebagian kecil saja yang Amorf (tidak
berbentuk).
Kristal adalah benda padat yang homogen yang
di batasi oleh bidang-bidang rata, memiliki
gambaran atau bentuk luar dari struktur atom
yang teratur didalamnya.
Dengan demikian mineral berada dalam bentuk
kristal, maka molekul-molekul, atom-atom, dan
ion-ion dari setiap unsurnya tersusun teratur dan
membentuk suatu spatial lattice, yaitu ruang
yang dibentuk oleh garis-garis.
Sebaliknya pada mineral amorphous, tidak ada
susunan yang teratur dari partikel-partikel
penyusunnya tersusun secara tidak teratur
sehingga menghasilkan bentuk yang tidak
teratur pula.
Dalam kristalografi (ilmu yang mempelajari
secara khusus tentang kristal, dikenal 7 macam
sistem susunan sumbu yang berbeda yang
tergantung pada jumlah sumbu, harga sumbu,
dan besarnya sudut-sudut yang di bentuk antar
sumbu. ketujuh macam sistem susunan sumbu
tersebut antara lain: Isometrik, Tetragonal,
Heksagonal, Trigonal, Orthohombik, Monoklin,
dan Triklin.
Contoh kristal
MINERAL

Mineral di definisikan sebagai suatu benda


padat homogen yang terdapat di alam,
terbentuk secara anorganik, mempunyai
komposisi kimia pada batas-batas tertentu dan
memiliki atom yang tersusun secara teratur.

Mineral-mineral adalah komponen batuan


yang membentuk lapisan kerak bumi.
Berdasarkan definisi tersebut maka gas
dan cairan tidak termasuk mineral karena
tidak berfase padat. kristal-kristal yang
dibuat di laboratorium dan pabrik juga
tidak disebut sebagai mineral misalnya
amethis sintesis, rubi sintesis, spinel
sintesis dan intan sintesis, karena tidak
terbentuk secra alami. Termasuk juga
mutiara karena penyusunya merupakan
bahan organik.
Mineral-mineral yang ada di alam yang
berada dalam keadaan mengkristal
umumnya terdapat dalam bentuk yang
tidak teratur.
Setiap mineral memiliki bentuk yang
kurang lebih konstan tergantung pada
struktur internal unsurnya.
Mineral memiliki berbagai sifat diantara sifat fisik, sifat
optic, sifat magnet, sifat listrik, sifat permukaan, dan sifat
radioaktif. Sifat fisik mineral di antaranya kekerasan,
belahan, kekerasan, kilap, goresan, luminescence,
flourescene, density, berat jenis dan bentuk kristal.
Skala kekerasan mineral menurut skala Mohs dari yang
paling lunak adalah sebagai berikut:
Talk
Gips
Kalsit
Florit
Apatit
Orthoklaz
Kuarsa
Topaz
Korondum
Intan
Contoh mineral
BATUAN

Batuan adalah kumpulan dari satu atau


lebih mineral. Batuan penyusun kerak
bumi berdasarkan proses
pembentukannya (genesis), teks tur dan
komposisi mineralnya dapat di bagi
menjadi 3 jenis, yaitu:
Batuan beku
Batuan sedimen
Batuan metamorf
Batuan beku (igneous rocks) berasal dari
cairan magma yang membeku akibat
mengalami pendinginan.

Magma adalah larutan silikat yang sangat


panas (batuan dalam keadaan cair)
dengan suhu mencapai 1200 derajad
celcius. Mengandung oksida, sulfida, dan
volatile (gas).
Batuan beku terdiri atas kristal-kristal mineral, dan kadang kadang
mengandung gelas. Berdasarkan letak kejadiannya, batuan beku di
bedakan menjadi 3 yaitu:

Batuan beku dalam (plutonik), terbentuk jauh dibawah permukaan


bumi. Proses pendinginan sangat lambat sehingga batuan
seluruhnya terdiri atas kristal-kristal (stuktur holohialin). Contoh:
granit

Batuan beku korok (hypabisal), tebentuk pada celah-celah atau


pupa gunung api. Proses pendinginannya relatif cepat sehingga
batuannya terdiri atas kristal-kristal yang tidak sempurna dan
bercampur dengan masa dasar, sehingga membentuk struktur
porfiritik. Contoh: granit porfiri dan diorite porfiri.

Batuan beku luar (efusif), twrbentuk di dekat permukaan bumi.


Proses pendinginannya sangat cepat sehingga tidak sempat
membentuk kristal. Struktur batuan seperti ini dinamakan amorf.,
contoh: obsidian, riolit, dan batu apung.
Berdasarkan komposisi kimianya batuan beku
dibagi lima kelompok yaitu:
Batuan beku ultra basa, contoh: dunit, peridotit
Batuan beku basa, contoh: gabro, basalt
Batuan beku menengah (intermdier) contoh:
andesit, syenit
Batuan beku asam, contoh: granit, riolit
Batuan beku alkali, contoh kimberlit, leusitit
Contoh batuan beku
Batuan sedimen (sedimental rocks) adalah
batuan baru yang merupakan hasil
pengendapan dari batuan-batuan beku yang
ytelah mengalami pelapukan. Semua batuan di
muka bumi (batuan beku, sediment, dan
metamorf) material hasil pelapukan selanjutnya
tererosi kemudian bertransport dan diendapkan
kembali. Material yang diendapkan dalam
proses ini akan mengalami litifikasi, yaitu
mengeras menjadi batuan yang disebut batuan
sediment. Batuan sediment juga dapat terbentuk
secara kimiawi, evaporasi atau secara organik.
Berdasarkan tempat terbentuknya, batuan sedimen
dibedakan menjadi 3 yaitu:
Sedimen laut (marine), diendapkan di laut contohnya
batu gamping, dolomite, napal dll.
Sedimen darat (teristris/kontinen), prosesnya terjadi di
darat, misalnya endapan sungai (aluvium), endapan
danau, talus, kolovium, endapan gurun (Aeolis), dan
sebagainya.
Sedimen transisi, lokasi pembentukannya terletak antara
darat dan laut, misalnya endapan delta dan endapan
rawa-rawa.

Berdasarkan proses pengendapanya, batuan sediment dapat dibagi


menjadi:
1. Sedimen Klastik,
2. Sedimen Kimia,
3. Sedimen Organik.
Sedimen Klastik
Batuan sedimen klastik disebut juga dengan istilah
terrigenous atau deditrus, terdiri atas kumpulan fragmen
(butiran) batuan, matriks dan semen. Penamaan butiran
ini umumnya berdasarkan pada besar butirnya, yaitu
sebagai berikut:
>256 mm disebut boulder atau bongkah (bongkah
konlomerat)
64-256 mm di sebut cobble atau kerakal.
4-64 mm disebut pebble atau kerikil.
2-4 disebut granule (batu pasir kasar).
1/16-2 mm disebut batu pasir.
1/256-1/16 mm disebut batu lanau.
<1/256 di sebut batu lempung.
Sedimen Kimia

Batuan sedimen kimia terjadi akibat


penguapan (evaporasi), konsentrasi dan
pengendapan dan larutan yang telah
jenuh. Biasanya batuan ini tersusun dari
Kristal-kristal, contohnya Gipsum
(CaSO42H2O), garam (NaCl) anhidrit
(CaSO4), dan karbonat (CaCO3).
Sedimen Organik

Batuan sediment organik bersal dari akumulasi


flora dan fauna yang telah mati, misanya:
Batu gamping, cangkang, terumbu
Radiolarit (dari radiolarian terdapat di laut
dalam)
Diatomea (dari tumbuhan)
Batu bara (dari mangrove)
Hidrokarbon dan gas (dari foraminifera)
Contoh batuan sedimen
Batuan Metamorf, berasal dari kata
metamorfosa yang artinya perubahan
bentuk. Sehingga batuan metamorf adalah
batuan hasil ubahan dari batuan asal yang
telah ada (beku, sediment dan metamorf)
akibat adanya tekanan (P) dan
temperature (T) atau keduanya.
Terdiri atas:
Metamorfisma thermal (kontak), terjadi akibat
pengaruh suhu yang tinggi karena adanya
aktivitas magma. Contoh: Marmer (berasal dari
batu gamping atau kapur).

Metmorfisa dinamo, terjadi akibat adanya


tekanan yang kuat dalam waktu lama. contoh:
Batu sabak (bersal dari batu lempung).

Metmorfisa dynamo thermal (regional), tejadi


akibat penambahan tekanan dan kenaikan
temperature. Contoh: turmalin, gneis, skis.
Contoh batuan metamorf
Roman muka lithosfera terus mengalami
perubahan bentuk sepanjang masa, hal ini
di sebabkan disebabkan oleh adanya
kekuatan atau gaya yang bekerja pada
litosfera tersebut. Adapun gaya-gaya itu
adalah gaya endogen (bersal dari dalam
bumi) dan eksogen (berasal dari luar).
PENUTUP

Kesimpulan
Litosfer atau lapisan batuan di bumi sebagian besar
tersusun dari batuan yang tersusun dari mineral-mineral
yang membentuk kristal ataupun yang tidak sempat
membentuk kristal, baik itu batuan beku, sedimen
ataupun metamorf. Dengan batuan beku sebagai batuan
induk atau asal dari segala batuan. Dan dengan
berjalannya waktu dan diiringi oleh proses-proses alam,
batuan beku tersebut berubah menjadi batuan sedimen
dan metamorf. Secara terhampar, di permukaan bumi
yang paling banyak adalah batuan sedimen, tetapi
secara keseluruhan batuan bekulah yang terbanyak,
karena berasal dari sumber energi dan materi yang
sangat besar dalam perut bumi yaitu ”Magma”.
Jangan pernah melihat dari
siapa ilmu itu di dapat, tetapi
lihatlah apa kegunaannya

Anda mungkin juga menyukai