Anda di halaman 1dari 37

APENDISITIS

DEFINISI
Peradangan dari apendiks versiformis dan
merupakan kegawatdaruratan bedah
abdomen yang paling sering ditemukan
EPIDEMIOLOGI
ETIOLOGI
PATOFISIOLOGI
Manifestasi Klinis
Pemeriksaan Fisik
Alvarado Score

• 7-9 : apendisitis akut


• 5-6 : observasi 24 jam
• <5 : bukan apendisitis
Pemeriksaan penunjang
• Laboratorium
-leukositosis
• Urinalisa
• Foto polos abdomen
- tidak spesifik dan tidak direkomendasikan
kecuali ada kelainan yang membutuhkan
pemeriksaan foto polos abdomen (seperti
perforasi, obstruksi usus atau batu utereter).
- gambaran udara usus abnormal, fecolith, atau
benda asing
• < 50%  Gambaran fekolith:
soliter, oval, densitas kalsifikasi pada kuadran
bawah kanan, ukurannya dapat mencapai 2
cm. terkadang dapat berbentuk shell like atau
laminated5
Tanda lain:

- Kalsifikasi apendiks (0,5-6cm)


- Sentinel loop- pelebaran ileum atonik berisi
air fluid level
- Dilatasi sekum
- Preperitoneal fat line yang melebar dan /
kabur
- Kaburnya region kanan bawah, mengacu pada
cairan dan edema
- Skoliosis konkaf ke kanan
- Massa kuadran bawah kanan yang mendesak
sekum
- Kaburnya batas muskulus psoas kanan (tidak
khas)
- Udara pada apendiks (tidak khas)
Gambaran foto polos abdomen tampak apendikolith
(panah)
• Apendikografi
- Pemeriksaan apendikografi tidak mempunyai
peran diagnosis dalam kasus appendisitis
- Kontra indikasi: peritonitis dan curiga perforasi
- dapat untuk menegakkan diagnosis penyakit
lain yang menyerupai apendisistis
Temuan appendikografi pada appendisitis:
- Non filling appendiks
- Irregularitas nodularitas dari appendiks yang
memberikan gambaran edema
mukosa yang disebabkan oleh karena inflamasi akut.
- Efek massa pada sekum serta usus halus yang
berdekatan.

Gambaran pengisian penuh dengan kontras pada apendiks, apendiks normal


Barium Enema
• dapat menunjukkan komplikasi-komplikasi dari
appendisitis pada jaringan sekitarnya,untuk menyingkirkan
diagnosis banding,
• sensitivitas dan tingkat akurasi yang tinggi sebagai
metode diagnostik untuk menegakkan diagnosis
appendisitis kronis  tampak pelebaran/penebalan dinding
mukosa appendiks, disertai penyempitan lumen hingga
sumbatan usus oleh fekalit
kriteria diagnosis appendisitis :
• non filling apendiks dengan desakan lokal
sekum
• pengisian dari apendiks dengan penekanan
local pada sekum
• nonfilling apendiks dengan adanya massa
pelvis (kabur pada kuadran bawah kanan
dengan perubahan letak usus halus akibat
desakan)
• pola mukosa apendiks irregular dengan
terhentinya pengisian.
Gambaran foto oblique superior kanan abdomen dengan barium enema single kontras.
Tampak Sekum (C) dan appendix yang mengalami osifikasi dan kontur yang ireguler
(tanda panah).
• USG

Bila hasil pemeriksaan fisik meragukan,


dicurigai adanya abses, menyingkirkan
diagnosis banding seperti kehamilan ektopik,
adnecitis dan sebagainya.
Sensitivitas sekitar 90%
• Tanda appendisitis akut pada sonografi :
- Indentifikasi apendiks
- Struktur tubuler dengan ujung buntu pada titik nyeri
- Non-kompresibel
- Diameter 6 mm atau lebih
- Tidak adanya peristaltic
- Apendikolith dengan bayangan akustik
- Ekogenesitas tinggi non-kompersibel disekitar lemak
- Cairan disekitar lesi atau abses
- Edema dan ujung sekum
Gambaran appendisitis
tampak penebalan dari dinding apendiks
Gambaran appendisitis dengan gambaran apendikolith
(jarang terlihat dengan USG) (panah)
CT Scan
dipertimbangkan sebagai pemeriksaan diagnostik
paling akurat untuk menyingkirkan appendisitis.
keakuratan diagnosis CT scan rata-rata antara
93% dan 98 % dengan sensitifitas 90-98% dan
spesifitas 83-98%

Dapat menunjukkan tanda-tanda dari


appendisitis. Selain itu juga dapat menunjukkan
komplikasi dari appendisitis seperti bila terjadi
abses
Gambaran CT scan tampak apendiks terinflamasi (A) dengan
apendikolith (a)
Gambaran Appendisitis perforasi dengan abses. Tampak apendikolith
(panah) dan udara dalam abses dan perubahan inflamasi dengan
penebalan dinding (panah terbuka)
Sonografi CT scan
Sensitivitas 85% 90 – 100%

Spesifisitas 92% 95 – 100%

Penggunaan Evaluasi pasien dengan kecurigaan Evaluasi pasien dengan kecurigaan


diagnosis appendicitis diagnosis appendicitis

Keuntungan Aman Lebih akurat


Relative lebih murah Lebih baik mengidentifikasi
Dapat menyingkirkan penyakit phlegmon dan abses
pelvis pada wanita Lebih baik mengindentifikasi
Lebih baik penggunaanya pada apendiks normal
anak-anak
Kerugian Ketergantungan operator Harga lebih mahal
Nyeri Efek radiasi pengion
Penggunaan kontras
MANAJEMEN
Diagnosis Banding
Tatalaksana
• Apendiktomi
dapat dilakukan secara terbuka ataupun
dengan cara laparoskopi. Bila apendiktomi
terbuka, incise McBurney paling banyak dipilih
oleh ahli bedah
• Antibiotik
- Pada apendisitis gangrenosa atau perforata
- Preoperative, antibiotik broad spectrum
intravena diindikasikan untuk mengurangi
kejadian infeksi pasca pembedahan.
- Post operatif, antibiotic diteruskan selama 24 jam
pada pasien tanpa komplikasi apendisitis
- diteruskan sampai 5-7 hari post operatif untuk
kasus apendisitis ruptur atau dengan abses.
- diteruskan sampai hari 7-10 hari pada kasus
apendisitis ruptur dengan peritonitis difus
KOMPLIKASI
Prognosis

• Apendiktomi yang dilakukan sebelum


perforasi prognosisnya baik. Kematian dapat
terjadi pada beberapa kasus. Setelah operasi
masih dapat terjadi infeksi pada 30% kasus
apendix perforasi atau apendix gangrenosa.
• Serangan berulang dapat terjadi bila
appendiks tidak diangkat
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai