Anda di halaman 1dari 31

Mawadah Warohmah J1D015016

Khikmatut Toyibah J1D016006


Miftahul Hidayah J1D014016
Risca Aprilia F. J1D016021
Ana Farokah J1D016027
Eki Ambaristri Lintang J1D016043
Dani Putri Kristianti J1D017010

Remember
When
REMEMBER WHEN adalah sinema drama remaja yang diangkat dari sebuah novel best
seller karya Winna Effendi. Film ini bercerita tentang Freya dan kehidupannya.
Freya (Michelle Ziudith)menginginkan hidup yang baru, yang lebih seru, yang lebih warna-
warni. Freya bosan dengan rutinitasnya yang begitu-begitu saja. Hubungannya
bersama Moses (Miqdad Addausy) yang semula seru, kini terasa begitu menjemukan. Freya ingin
seperti Gia (Stella Cornelia) dan Adrian (Maxime Bouttier), pasangan paling populer di sekolah.
Tidak jauh berbeda dengan Freya, Adrian sedang mengalami masalah yang sama. Adrian letih
menghadapi Gia yang terlalu heboh. Adrian bosan bertengkar dengan Papa. Dan puncaknya Adrian
tenggelam dalam duka berkepanjangan ketika Mama meninggal dunia dalam sebuah kecelakaan.
Freya dan Adrian saling menemukan. Meski masing-masing telah memiliki pacar, keduanya tidak
bisa memungkiri bahwa kebersamaan mereka terasa sangat menyenangkan. Pelan tapi pasti,
kebersamaan Freya dan Adrian mengubah semuanya. Gia marah. Moses terluka. Hubungan empat
remaja ini menjadi berbeda.
Setelah lulus SMA, Freya melanjutkan pendidikan ke luar negeri dan berupaya mengubur
perasaannya ke Adrian. Di sisi lain, Adrian tetap melanjutkan hubungannya dengan Gia walaupun
ia sadar hanya Freya yang ia cinta.
Data / identitas buku Identitas Film
– Judul buku: Remember When – Director: Fajar Bustomi
– Pengarang: Winna Efendi – Writer: Haqi Ahmad
– Penerbit: Gagas Media – Producer: Gope T Samtani
– Tahun terbit: 2011 – Stars: Michelle Ziudith, Miqdad
Addausy, Stella Cornelia, Maxime
Bouttier
– Genre: Drama
– Tahun: 2014
PENAMBAHAN

1. Cerita awal film ditambahkan cuplikan di hongkong dengan alur mundur.

Freya sedang asyik nostalgia melihat foto sahabatnya di sebuah sudut kota
Hongkong. 01.06

Alasan: Penambahan yang dilakukan dengan mengembangkan alur pokok pada


karya asal. Proses penambahan film Remember When banyak dilakukan dengan
menambahkan adegan baru. Yaitu dimunculkannya adegan awal waktu Freya di
Hongkong.
2. Kemunculan ayah Freya.

Ayah Freya muncul ketika Freya dan Adrian akan berangkat ke kafe.

Alasan: Karena setting ceritanya ada dirumah Freya, Adrian mengajak Freya izin
terlebih dahulu ke Ayahnya agar diperbolehkan anak gadisnya main keluar.
3. Stand Up komedi Mongol di kafe.

Muncul laki-laki di atas sebuah panggung.

Alasan; Karena dalam awal film untuk menambahkan kesan dramatis dan
suasana lebih hidup ditampilkannya hiburan ditengah kafe.
4. Mama Adrian masuk ke kamar Adrian.

Ketika mama masuk ke kamar Adrian dan mengajak makan malam bersama
dengan ayahnya.

Alasan: Karena Adrian merupakan anak kesayangan mamanya dan harus selalu
dibujuk agar Adrian juga tidak membenci Ayahnya sendiri.
5. Pertengkaran antara papa dan Adrian ketika pulang dari ulang tahun temannya.

Pertengkaran antara papa dan Adrian karena tidak ikut makan malam bersama
mama dan papa.

Alasan: Karena Adrian tidak terima bila mama nya diselingkuhi oleh papa nya
sendiri.
6. Adrian memegang tangan Freya.

Adrian memegang tangan Freya seolah-olah tidak sengaja padahal sengaja saat
Freya mengambil popcorn.

Alasan: Karena pada waktu itu Adrian, Gie, Freya dan Moses liburan untuk
menonton bioskop karena merasa jenuh dengan rutinitas yang ada, Adrian dan
Freya duduk bersebelahan disaat itu juga Adrian dan Freya sudah memiliki rasa
yang sama.
PENGURANGAN

1. Awal cerita dalam novel dan film.

Dalam novel diceritakan awal pertama Kali moses Dan freya bertemu, pertemuan tersebut
berawal saat mereka melakukan orientasi. Namun didalam film tidak diceritakan pertama kali
mereka kenal, didalam film diceritakan Freya dan Moses sudah berpacaran.

Bukti: Aku pertama kali berjumpa dengannya saat orientasi SMU beberapa bulan yang lalu.
Sepasang murid laki-laki dan perempuan dengan nilai tertinggi dipanggil untuk maju ke
podium pada hari pertama orientasi. Saat itu, namaku dan Freya disebut.

Alasan: mempersingkat durasi waktu dalam film, jika ditayangkan adegan tersebut akan lebih
lama durasi waktu dalam film.
2. Perjalanan menuju café.

Selama perjalanan menuju cafe Freya dan Adrian secara tidak sengaja mereka memiliki
selera musik yang sama dan mereka bernyannyi bersama Di mobil. Tidak lama kemudian
Adrian meraih sekotak rokok disakunya dan Adrian menawarkan sebatang rokoknya ke Freya
untuk mencobanya, Freya pun mengisap rokok tersebut dengan penuh keraguan tetapi tanpa
terbatuk sekalipun

Didalam film selama perjalanan menuju cafe Moses dan Freya hanya menikmati musik yang
tidak sengaja mereka memiliki selera musik yang sama, dan tidak ditayangkan adegan tang
Adrian mermaid rokok dikantungnya apa lagi menawarkan ke Freya.
Bukti: Gue meraih sekotak rokok dari kantong dan menyulut sebatang. Anggia benci kalau
gue merokok, katanya nggak baik untuk kesehatan. Menurut gue, rokok adalah salah satu
bentuk terapi untuk menghilangkan stres. Gue berpaling ke arah Freya yang sudah kembali
diam, lalu menyodorkan sebatang rokoknya.

Alasan: Adegan tersebut tidak pantas ditayangkan, karena ruang lingkup dalam cerita tersebut
masih dalam kalangan anak pelajar. Jika di tayangkan dalam film sangat tidak mendidik.
3. Pada novel diceritakan Freya mempunyai ibu tiri yang selalu sibuk dengan usaha
cateringnya. Namun pada film Freya tidak memiliki ibu tiri, Freya hanya memiliki sang
ayah dirumahnya.

Bukti: Di saat-saat seperti ini, aku sungguh berharap ibu ada di sini. Aku melewati masa-
masa pubertas sendirian,mulai dari menstruasi pertama, hingga belajar menyetir dan
menggunakan pelembap wajah. Walau sekarang aku punya seorang ibu tiri yang
kupanggil Mama, beliau terlalu sibuk bekerja untuk usaha catering rumahan kami dan
jarang menghabiskan waktu denganku, apalagi untuk urusan semacam ini.

Alasan: Karena tokoh ibu ini berperan sedikit sehingga dihilangkan menjadi tidak ada.
4. Adegan baku hantam antara Adrian dan Moses.

Bukti : Yang nggak gue duga adalah Moses berbalik, mencekal lengan gue, dan menghajar pelipis
gue dengan kepalan tangannya. Nggak terlalu kuat, tapi gue tahu seluruh kemarahannya tertumpu
di sana. Nggak terlalu sakit, tapi gue sadar dia benar-benar ingin melukai gue. Dan gue pun
memukulnya balik, dengan frustasi yang sama. Gue benci lo, Mos, karena lo yang akhirnya
bersama Freya. Gue benci karena hidup gue berantakan dan lo bilang semua ini gue yang salah.
Kami saling memukul. Sakit di wajah gue berdenyut-denyut. Gue balas menghajarnya, dan dia
meringis kesakitan saat gue meninju perutnya.

Alasan mengapa adegan berkelahi tidak ditampilkan karena berkelahi merupakan tindakan
kekerasan dan cerita ini masih dalam kalangan anak pelajar, jadi adegan ini tidak pantas unuk
ditayangkan.
5. Pengurangan ketika graduation

Pada film hanya di perlihatkan Freya memasang foto berempat yaitu Freya, Moses, Andrian Dan
Gia pada dinding kenang-kenangan perpisahan yang bertuliskan Remember When. Sedangkan
dalam novel dijelaskan adanya euphoria kelulusan anak SMU.

Bukti: Murid-murid kelas tiga berseliweran dalam seragam kotor yang kini berwarna-warni dengan
semprotan pilox. Aku memandang Freya dalam kemejanya yang masih putih bersih, rok
abuabunya masih polos tak ternoda warna. Dia menggenggam spidol biru di btangannya, walautak
ada seorang pun yang menghampirinya untuk menorehkan tanda tangan di atas seragamnya.

Alasan : karena corat coret merupakan tindakan yang sia-sia dan kurang pantas untuk merayakan
kelulusan.
6. Gaya Hidup Gia di London

Dalam film tidak menceritakan gaya hidup Gia selama di london yaitu yang suka mabuk
mabukan.

Bukti Aku membalas lambaian Adrian yang kelihatan agak mabuk akibat alkohol yang kami
tenggak malam itu, lalu menutup jendela mobil. Pricilla masih merokok di sampingku, duduk
di balik setir dengan tenang dan nggak tampak mabuk sekali pun. Kami baru saja merayakan
pertunagan Pricilla dengan kekasihnya Kenneth.

Alasan: Adegan mabuk sangat tidak mendidik, dan tidak pantas untuk pelajar.
PERUBAHAN

1. Perubahan alur cerita

Dalam novel alur cerita dimulai ketika para tokoh sedang di masa SMA, sedangkan dalam film alur cerita
dimulai dari belakang dengan alur mundur saat Freya sudah menjadi mahasiswa di Hong Kong dan mengenang
masa SMA nya karena tidak sengaja menjatuhkan foto bersama sahabat-sahabatnya.

Bukti: "Ngeliatin dia lagi?" Aku meletakkan pensil dan mengernyit ke arah Adrian. Malas berbohong karena apa
pun bohong yang kuupayakan, dia pasti akan tahu juga. Itulah tidak enaknya berteman dengan seseorang sejak
kecil. Dia sudah hafal tingkah-lakumu luar dalam. "Man, lo udah jatuh cinta, rupanya." Adrian kembali
berkomentar, kali ini turut memperhatikan si dia yang sedang membaca dari kejauhan.

Alasan: Perubahan alur film terjadi untuk mempersingkat perkenalan tokoh dan mempermudah memulai cerita.
Karena tentu saja akan memakan waktu yang lama untuk mengikuti pengenalan tokoh seperti yang ada dalam
novel.
2. Perubahan karakter dan ciri-ciri tokoh

Dalam novel ke empat tokoh menonjol yaitu Freya, Moses, Adrian dan Anggia mempunyai
porsi yang sama dan memiliki cerita dari sudut pandang masing-masing tokoh. Namun dalam
film tokoh Freya lebih ditonjolkam dan cerita menjadi sudut pandang freya secara penuh.
Perubahan ini dimaksudkan untuk mempermudah mengelola tokoh dalam film. Karena akan
sulit jika keempat tokoh mempunyai porsi yang sama.
a. Freya

Dalam novel Freya digambarkan perempuan yang jangkung dengan punggung melengkung,
bermuka pucat. Tetapi di dalam film Freya tidak memiliki postur yang tinggi dan bermuka pucat.
Selain ciri fisik, karakter Freya juga mengalami perubahan, Freya digambarkan gadis pendiam,
tidak ingin menonjol, penurut, tidak menuntut dan menerima. Dalam film Freya mengalami
perubahan sifat yaitu berani mengutarakan pendapat dan keinginannya. Selain itu perubahan fisik
Freya yang berbeda juga ditemukan pada adegan Freya datang ke ulang tahun Keke.

Bukti: Rambutku yang tidak terlalu panjang kini menjadi sangat pendek, hampir menyerupai
rambut pria. Warna merahnya tidak terlalu menyala, hanya kelihatan kemerahan saat tertimpa
cahaya matahari. Namun, potongan rambutnya.... drastis.
Alasan: Perubahan karakter Freya bisa dibilang paling menonjol karena sangat berbeda antara novel dan
filmnya. Perubahan ini terjadi untuk menonjolkan tokoh Freya karena jika karakternya tetap sama dengan
Novel akan sangat pasif dan tidak menarik, sementara tokoh lainnya mempunyai porsi bersuara lebih
banyak. Sama seperti perubahan karakter, perubahan ciri fisik tokoh juga untuk kebutuhan menonjolkan
karakter dan penguatan tokoh dalam film. Penonjolan tokoh Freya ini juga dapat diartikan dalam film
Remember When tokoh utamanya adalah Freya jadi diperlukan penguatan karakter tokoh.

Contohnya ketika Freya mengajak Moses untuk pergi bersama di hari Minggu dan ditolak oleh Moses.
Freya menunjukkan keberanian mengutarakan pendapat dan menjadi tokoh yang aktif. Selain itu ketika
Freya mengubah gaya untuk datang di acara ulang tahun Sheila, Freya menunjukkan emosi menangis dan
menggugat Moses karena keinginannya untuk terlihat cantik dianggap buruk, padahal dalam novel Freya
hanya menerima perlakuan Moses dan akhirnya pura-pura tersenyum untuk meredakan konflik.
b. Anggia

Secara fisik Anggia mengalami perubahan, dalam novel diceritakan Anggia mempunyai paras
cantik dan rambut ikal sepunggung, dalam film tidak demikian. Dalam novel juga Anggia
diceritakan sebagai cewek yang terkenal dan banyak disukai senior sementara dalam film lingkup
pertemanan Anggia tidak terlalu diperlihatkan.

Perubahan ciri fisik tokoh Anggia dapat dimaksudkan untuk membuat tokoh menjadi masuk akal,
dengan penggambaran tokoh yang memiliki rambut ikal akan direpresentasikan tokoh tersebut
suka dandan dan mencatok rambut, padahal tokoh itu masih SMA jadi dalam film tokoh Anggia
dibuat sederhana. Sementara itu perubahan lingkup pertemanan Anggia dimaksudkan untuk
mempermudah pembuatan film agar tidak terlalu banyak menunjukkan adegan dan tokoh lain.
c. Adrian

Perubahan lingkup pertemanan juga dialami oleh Adrian, dalam novel Adrian dan Anggia sama-sama
mempunyai popularitas di SMA nya tetapi dalam film hal tersebut tidak dimunculkan. Ini terjadi untuk
mempermudah pembuatan film agar tidak terlalu banyak menunjukkan adegan dan tokoh lain.
Perubahan karakter juga dialami oleh tokoh Adrian, dalam film Adrian lebih emosional dalam
menunjukkan apa yang dirasakannya, berbeda dengan novel Adrian selalu menutupi apa yang terjadi
dengan keceriaan.

Hampir sama dengan Freya perubahan karakter Adrian ini dikarenakan ada penonjolan tokoh Adrian
untuk kepentingan mempermudah mengelola tokoh. Dan dalam film ini Adrian dan Freya menjadi tokoh
yang ditonjolkan.

Contohnya ketika Ibu Adrian meninggal, dalam novel Adrian diceritakan tidak ingin menunjukkan rasa
kehilangannya didepan Freya, setelah Freya mengaku ibunya meninggal enam tahun lalu baru Adrian
dapat menunjukka rasa kehilangannya pada Freya.
d. Erik

Baik dalam novel maupun di film Erik masih sama menduduki posisi tokoh sampingan, namun
dalam film Erik mempunyai porsi lebih sebagai penengah saat konflik, dalam novel Erik hanya
sebagai pendengar Freya yang tidak pernah ikut campur secara langsung dalam konflik yang
mereka punya.

Alasan: Porsi Erik yang berubah ini bisa dibilang untuk menyeimbangkan Freya, karena dalam
Novel ketika konflik berlangsung Freya menjadi korban yang tidak bisa menyelesaikan
masalahnya dan memilih untuk menghindar, dengan adanya Erik posisi Freya menjadi aman
karena ada Erik yang menjadi jembatan penenengah dan tidak menjadikan Freya di posisi
sendirian.
3. Perubahan cerita ketika double date

Dalam novel diceritakan Freya meminta Adrian untuk menjemputnya ke café langganan
mereka double date, seedangkan dalam film terjadi perubahan yaitu diceritakan Moses
meminta Adrian menjemput Freya karena sedang berada di tempat les dan akan menyusul ke
café bersama dengan Anggia yang sedang di sanggar lukis.

Alasan: Adanya perbedaan alur cerita kemungkinan besar untuk menggiring opini penonton
bahwa Adrian yang membangun perasaan antara dia dan Freya, dan menjadikan alur cerita
selanjutnya menjadi mudah, sementara itu di novel kedekatan keduanya dalam adegan ini
seperti terjadi dengan tidak sengaja dan akan sulit jika diterjemahkan dalam film.
4. Perubahan peristiwa ketika masak mi instan

Dalam novel diceritakan setelah pulang sekolah setelah berhari-hari Moses tidak punya waktu untuk
Freya akhirnya mampir ke rumah Freya setengah hari penuh. Dalam peristiwa itu Freya melakukan
pengakuan kepada dirinya sendiri bahwa dia jenuh dengan hubungan yang pasif seperti ini, dia iri
dengan Adrian dan Anggia yang bisa menunjukkan rasa sayang tanpa malu di hadapan public,
kejutan-kejutan kecil yang menyenangkan dan sebagainya. Karena lapar Moses mengajak Freya
untuk membuat mi instan.

Tetapi dalam film menyambung adegan sebelumnya yang seharusnya menjadi double date malah
Moses tidak datang karena sedang ada les tambahan, siang itu moses berkunjung ke rumah Freya
dengan keadaan Freya yang sedang marah dan terjadi perdebatan kecil diantara mereka mengenai
peristiwa double date tersebut. Akhirnya untuk memecah perdebatan Freya mengajak Moses untuk
membuat mi instan.
Terjadi perubahan yaitu Freya mengutarakan ketidaksenangannya terhadap perilaku Moses
dan alur cerita yang dibuat lebih singkat namun mengandung makna yang sama. Perubahan
tersebut dimaksudkan untuk memperkuat karakter Freya dan menggeser posisi Moses pada
pihak yang disudutkan. Wajar jika Freya berpaling kepada Adrian karena sifat Moses yang
seperti itu.

Alasan: Perubahan dilakukan agar mempersingkat durasi film dan memadatkan cerita.
5. Perubahan cerita ketika makan di restoran cumi.

Dalam novel ketika di restoran cumi Adrian marah dan mengajak Anggia untuk pulang padahal
makanan belum datang. Sampai Anggia diturunkan begitu saja didepan rumahnya, namun Adrian
ingat nasihat ibunya untuk tidak menyakiti perempuan dan akhirnya berbalik arah untuk meminta
maaf kepada Anggia.

Dalam film Adrian hanya digambarkan marah kepada Anggia di restoran cumi dan hendak pergi
meninggalkan Anggia, tetapi Anggia bertanya apa salahnya dan Adrian langsung duduk kembali
untuk melanjutkan makan.

Alasan: Perubahan ini jelas untuk mempersingkat waktu tetapi peristiwa ini penting untuk
ditampilkan. Dalam masa ini perlu dimunculkannya masa-masa Adrian mulai renggang dengan
Anggia dan berpaling kepada Freya.
6. Perubahan latar

Terjadi perubahan latar kejadian adegan ketika Freya berpelukan dengan Adrian. Pada novel di ceritakan
Adrian dan Freya berpelukan karena terdorong anak kecil ketika di bursa buku. Sedangkan dalam film
adegan Freya dan Adrian berpelukan di lorong toilet bioskop, ketika Freya terdorong oleh dua anak
kecil.

Bukti: Adrian sepertinya berkata sesuatu, tetapi suaranya kurang jelas karena kebisingan di sekitar kami.
"Apa?" Aku mencondongkan tubuh ke arahnya, tapi tiba-tiba seorang ibu dan tiga anaknya lewat dengan
keranjang penuh, membuatku terdorong dan hanpir kehilangan keseimbangan. Adrian dengan sigap
menyambar dan menarikku hingga tubuhku terhempas ke tubuhnya. "Hati-hati, dong," sahutnya kepada
tiga anak bandel yang cengengesan sambil memeluk buku bergambar mereka.

Alasan: Perubahan ini untuk mempersingkat waktu karena adegan yang berada di novel dapat dibuang
dan disambung dengan adegan lain.
7. Perubahan cerita

Pada film di tampilkan Anggia mengaku telah tidur bersama Adrian yang pada akhirnya diakuinya
sebagai sebuah kebohongan. Sedangkan dalam novel Adrian mengaku telah tidur bersama dengan
Anggia ketika liburan di Bali.

Bukti: Raut wajahnya berubah, tapi lalu lanjut tertawa. "Gue cuma nanya, Mos. Kok interpretasi lo
terlalu canggih, sih?“ Aku mengangkat bahu. "Siapa tau. Kalau menurut gue sih, daripada lo terus
membohongi Anggia dan diri lo sendiri, lebih baik akhiri aja sekalian.“ Adrian berbalik menatapku.
"Mungkin akan lebih mudah kalau gue dan dia cuma sampai tahap pegangan tangan kayak Moses yang
katro." Aku menunggu kelanjutan perkataannya, tapi ketika dia bicara, aku malah tidak bisa berkata apa-
apa. "Gue dan Anggia udah tidur bareng, Mos. Waktu liburan ke Bali akhir tahun lalu."

Alasan: Perubahan cerita terjadi agar cerita di film lebih masuk akal, dan dapat lebih diterima oleh
penonton.
8. Perubahan cerita

Dalam film diceritakan Freya berkuliah di Hong Kong. Pada akhir film ditampilkan adegan Freya
bertemu Adrian dan Anggia di Hongkong, lalu Anggia mempertemukan Freya dan Adrian agar
Bersatu. Sedangkan dalam novel Freya berkuliah di UI bersama Moses, lalu Freya bertemu dengan
Adrian di bandara. Pada adegan ini Freya diantarkan oleh Moses dan Erik.

Bukti: “Eh, Rik, lo salah jalan. Ini bukan arah ke kampus....” Erik diam saja, masih memandu mobil.
Moses juga tidak berkomentar. Dan tiba-tiba aku sadar, apa yang sedang mereka lakukan. Mereka
sedang berkomplot membawaku ke bandara untuk menjemput Adrian yang hari ini pulang ke
Jakarta.

Alasan: Perubahan latar dilakukan agar film lebih menual, karena adegan pertemuan antara Adrian
dan Freya terjadi di luar negeri.

Anda mungkin juga menyukai