Anda di halaman 1dari 30

PEDOMAN PEMBERIAN

SERTIFIKAT PRODUKSI PANGAN


INDUSTRI RUMAH TANGGA (SPP-IRT)

Direktorat Pemberdayaan Masyarakat dan Pelaku Usaha


Deputi Bidang Pengawasan Pangan Olahan
Badan Pengawas Obat dan Makanan
Ternate, 8 Agustus 2018
AGENDA

Dasar Hukum

Peraturan BPOM

Tujuan

Pedoman Pemberian SPP-IRT


1. DASAR HUKUM

UU RI NO. 18 TAHUN 2012 TENTANG PANGAN

Pasal 67 : Pasal 69 :
(1) Keamanan Pangan diselenggarakan untuk menjaga
Pangan tetap aman, higienis, bermutu, bergizi, Penyelenggaraan Keamanan Pangan
dan tidak bertentangan dengan agama, dilakukan melalui:
keyakinan, dan budaya masyarakat. a. Sanitasi Pangan;
b. Pengaturan terhadap bahan tambahan
Pasal 68 : Pangan;
(1) Pemerintah dan Pemerintah Daerah menjamin c. Pengaturan terhadap Pangan Produk
terwujudnya penyelenggaraan Keamanan Pangan Rekayasa Genetik;
di setiap rantai Pangan secara terpadu. d. Pengaturan terhadap Iradiasi Pangan;
(2) Pemerintah menetapkan norma, standar, prosedur, e. Penetapan standar Kemasan Pangan;
dan kriteria Keamanan Pangan. f. Pemberian jaminan Keamanan Pangan
(5) Pemerintah dan/atau Pemerintah Daerah wajib dan Mutu Pangan; dan
membina dan mengawasi pelaksanaan g. Jaminan produk halal bagi yang
penerapan norma, standar, prosedur, dan kriteria dipersyaratkan.
Keamanan Pangan sebagaimana dimaksud pada
ayat (3)
1. DASAR HUKUM
PP NO. 28 TAHUN 2004 TENTANG KEAMANAN, MUTU DAN GIZI PANGAN

PASAL 42 AYAT (1)


(1) Dikecualikan dari ketentuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 42 ayat (1) untuk pangan
olahan yang diproduksi oleh industri rumah tangga.
(2) Pangan olahan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) wajib memiliki sertifikat produksi
pangan industri rumah tangga.
(3) Sertifikasi produksi pangan industri rumah tangga sebagaimana dimaksud pada ayat (2)
diterbitkan oleh Bupati/Walikota.
(4) Kepala Badan menetapkan Pedoman Pemberian Sertifikat Produksi Pangan Industri Rumah
Tangga sebagaimana dimaksud pada ayat (1), yang meliputi antara lain :
a. jenis pangan;
b. tata cara penilaian ; dan
c. tata cara pemberian sertifikat produksi pangan

PENJELASAN PASAL 43 AYAT (3)


Penerbitan Sertifikat Produksi Pangan Industri Rumah Tangga (SPP–IRT) oleh Bupati /
Walikota didasarkan atas dipenuhinya persyaratan Cara Produksi yang Baik untuk
Industri Rumah Tangga yang meliputi antara lain : persyaratan sanitasi, penggunaan
Bahan Tambahan, Pangan (BTP) , dan label pangan
UU No 18 Tahun 2012 Ka. Badan POM
PP No. 28 Tahun 2004 (ML)
Perbatasan
Negara PENGAWASAN CORNBEEF

PRODUKSI PRODUKSI PANGAN SEGAR


PANGAN
PENG-
PRA-PANEN PASCA - OLAHAN
DIKONSUMSI BAHAN BAKU OLAHAN
PANEN LANGSUNG PENGOLAHAN

Ka. Badan POM


(MD)
Bupati/Walikota
(P-IRT)
Pangan olahan untuk diperdagangkan dalam kemasan eceran
sebelum diedarkan wajib memiliki surat persetujuan
pendaftaran (berdasarkan hasil penilaian keamanan, mutu dan
gizi pangan olahan)
Dikecualikan pangan olahan yang diproduksi oleh industri rumah
tangga (pangan olahan IRT wajib memiliki sertifikat produksi
pangan IRT)
PP No. 28 Tahun 2004
PP NO. 28 TAHUN 2004 TENTANG KEAMANAN, MUTU DAN GIZI PANGAN
Pembinaan, pasal 51
Kementerian Pertanian, Kementerian Kelautan dan Perikanan,
Kementerian Kelautan dan Kementerian Perindustrian, Badan POM RI, dan
Perikanan Pemda Kab/Kota (pangan olahan IRTP)

CARA CARA
PRODUKSI PANGAN SEGAR
CARA PRODUKSI
PANGAN PANGAN
BUDIDAYA PANGAN
SEGAR YANG DIKONSUMSI BAHAN BAKU OLAHAN
YANG BAIK LANGSUNG PENGOLAHAN OLAHAN YANG
BAIK BAIK

PANGAN SEGAR,
PANGAN CARA RITEL
OLAHAN DAN PANGAN
PANGAN SIAP YANG BAIK
KONSUMSEN SAJI CARA DISTRIBUSI
PANGAN YANG
BAIK
CARA
PRODUKSI
PANGAN SIAP PANGAN SIAP
SAJI SAJI YANG
BAIK

Pembinaan terhadap
PEMDA dan masyarakat Pemerintah Kab / Kota (pangan siap saji)
dilaksanakan oleh Badan
PP No. 28 Tahun 2004
PP NO. 28 TAHUN 2004 TENTANG KEAMANAN, MUTU DAN GIZI PANGAN

Badan POM berwenang melakukan pengawasan keamanan, mutu dan


gizi pangan yang beredar (mengambil contoh pangan dan melakukan
pengujian)

Hasil pengujian disampaikan kepada dan ditindaklanjuti oleh


Kementerian Pertanian, Kelautan dan Perikanan (pangan segar),
Kementerian Kelautan dan Perikanan Perindustrian (pangan olahan),
Badan POM RI (pangan olahan tertentu), Pemerintah Kabupaten/Kota
(pangan olahan IRTP dan pangan siap saji)

PANGAN SEGAR,
PANGAN
OLAHAN DAN RITEL
PANGAN SIAP
KONSUMSEN SAJI
DISTRIBUSI

PRODUKSI
PANGAN SIAP PANGAN
SAJI SIAP SAJI
PP No. 28 Tahun 2004
PP NO. 28 TAHUN 2004 TENTANG KEAMANAN, MUTU DAN GIZI PANGAN

KEWENANGAN PEMERIKSAAN DALAM HAL TERDAPAT DUGAAN


TERJADINYA PELANGGARAN HUKUM DI BIDANG PANGAN

Gubernur dan atau


Bupati/Walikota
(pangan segar)

Kepala Badan POM


(pangan olahan MD,
PANGAN SEGAR,
ML)
PANGAN
OLAHAN DAN
PANGAN SIAP
Bupati/Walikota
KONSUMSEN SAJI CORNBEEF
(pangan olahan IRTP)

PANGAN SIAP
SAJI Bupati/Walikota
(pangan siap saji)
2. PERATURAN BPOM

PERATURAN
KEPALA BADAN
PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN
REPUBLIK INDONESIA
NOMOR: HK.03.1.23.04.12.2205
TAHUN 2012
TANGGAL 5 APRIL 2012
TENTANG PEDOMAN PEMBERIAN
SERTIFIKAT PRODUKSI PANGAN
INDUSTRI RUMAH TANGGA
(SPP-IRT)
Peraturan BPOM terbaru tentang Pedoman
Pemberian SPP-IRT yaitu Peraturan BPOM Tahun
22 Tahun 2018
lanjutan .........

DEFINISI Antara lain :


 Industri Rumah Tangga Pangan adalah perusahaan pangan yang memiliki tempat
usaha di tempat tinggal dengan peralatan pengolahan pangan manual hingga semi
otomatis.
 Pangan Produksi IRTP adalah pangan olahan hasil produksi Industri Rumah Tangga
Pangan yang diedarkan dalam kemasan eceran dan berlabel
 Label Pangan adalah setiap keterangan mengenai pangan yang berbentuk gambar,
tulisan, kombinasi keduanya, atau bentuk lain yang disertakan pada pangan,
dimasukkan ke dalam, ditempelkan pada, atau merupakan bagian kemasan pangan.
 Produksi Pangan adalah kegiatan atau proses menghasilkan, menyiapkan, mengolah,
membuat, mengawetkan, mengemas, mengemas kembali dan/atau mengubah bentuk
pangan.
 Kemasan Pangan Primer adalah bahan yang digunakan untuk mewadahi dan/atau
membungkus pangan yang bersentuhan langsung dengan pangan.
lanjutan .........

 Nomor P-IRT adalah nomor pangan IRT yang menjadi bagian tidak terpisahkan dari
SPP-IRT dan wajib dicantumkan pada label pangan IRT yang telah memenuhi
persyaratan pemberian SPP-IRT.
 Penyuluh Keamanan Pangan (PKP) adalah PNS yang mempunyai kualifikasi PKP
yang mempunyai kompetensi sesuai dengan bidangnya dalam produksi pangan dan
diberi tugas untuk melakukan penyuluhan keamanan pangan dari organisasi yang
kompeten.
 Pengawas Pangan Kabupaten/Kota (District Food Inspector/DFI) adalah PNS
yang mempunyai kualifikasi DFI, yang mempunyai kompetensi sesuai dengan
bidangnya dalam produksi pangan dan diberi tugas untuk melakukan pengawasan
keamanan pangan IRTP dalam rantai pangan dari organisasi yang kompeten.
 Sertifikat Produksi Pangan Industri Rumah Tangga (SPP-IRT), adalah jaminan
tertulis yang diberikan oleh Bupati/Walikota terhadap pangan produksi IRTP di
wilayah kerjanya yang telah memenuhi persyaratan pemberian SPP-IRT dalam
rangka peredaran Pangan Produksi IRTP.
lanjutan .........

1. Pemberian SPP-IRT
1.1. Oleh Bupati / Walikota c.q Unit Pelayanan Terpadu Satu
Pintu
1.2. Memenuhi persyaratan :
a. Memiliki sertifikat PKP
b. Rekomendasi hasil pemeriksaan sarana
c. Label pangan memenuhi ketentuan Peraturan
Perundangan
1.3. Mengacu pada Peraturan Kepala Badan POM RI tentang
Pedoman Pemberian SPP-IRT
2. Jenis Pangan yang Diizinkan mendapat SPP-IRT
2.1 Terdapat pada lampiran II Peraturan Kepala Badan POM
RI tentang Pedoman Pemberian SPP-IRT
2.2 Dikecualikan pangan yang wajib fortifikasi dan pangan
berklaim harus diajukan permohonan pendaftaran ke
Badan POM
Lanjutan……

3. Masa Berlaku SPP-IRT


3.1 SPP-IRT diterbitkan dalam jangka waktu paling
lama 14 hari terhitung sejak dokumen
dinyatakan lengkap dan benar
3.2. Berlaku 5 (lima) tahun
3.3. Dapat diperpanjang 3 bulan sebelum masa
berlaku berakhir
3.4. Masa berlaku berakhir  pangan dilarang
diedarkan
3. Penyampaian Informasi Pemberian SPP-IRT
Secara periodik setiap 3 (tiga) bulan ke Kepala
Badan POM RI
3. TUJUAN

Pedoman ini dimaksudkan


sebagai dasar bagi
Bupati/Walikota
c.q. Dinas Kesehatan (Unit
Pelayanan Terpadu Satu
Pintu Kabupaten/Kota)
dalam pemberian Sertifikat
Produksi Pangan Industri
Rumah Tangga (SPP-IRT).
4. PEDOMAN PEMBERIAN SPP-IRT

TATA CARA PEMBERIAN SPP-IRT

1. Penerimaan Pengajuan Permohonan SPP-IRT


2. Evaluasi terhadap dokumen dan kelengkapan
permohonan SPP-IRT terkait keamanan pangan
3. Penyelenggaraan Penyuluhan Keamanan Pangan
4. Pemeriksaan Sarana Produksi Pangan IRT
5. Pemberian Nomor P-IRT
6. Penyerahan SPP-IRT
ALUR PENERBITAN P-IRT
PEMOHON

1 Tahapan:
PTSP
1. Penerimaan
2 Pengajuan
4 Permohonan
3 DINKES
PENYULUHAN PEMERIKSAAN
KAB/KOTA 2. Evaluasi dokumen
KEAMANAN PANGAN SARANA
permohonan
5 4.1 3. Penyelenggaraan
3.1 SERTIFIKAT
PENYULUHAN Penyuluhan
KEAMANAN PANGAN PTSP REKOMENDASI
Keamanan Pangan
4. Pemeriksaan
Sarana Produksi
SERTIFIKAT
P-IRT (SPP-IRT) Pangan IRT
5. Pemberian Nomor
DINKES 6 BADAN POM/
P-IRT
PROV.
PEMOHON
BBPOM 6. Penyerahan SPP-
IRT
Langsung Tembusan
1. PENERIMAAN PENGAJUAN PERMOHONAN

(1) Permohonan SPP-IRT Diterima Oleh Bupati /


Walikota c.q. Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota
(Unit Pelayanan Terpadu Satu Pintu)

 Siapa yang Mengajukan ?


 Datanya Apa dan Bagaimana ?
 Siapa yang Mendata ?
 Formulirnya ?
Lanjutan .........

Formulir permohonan SPP-IRT :

1.1. Formulir yang memuat informasi sebagai berikut :


(a) Nama jenis pangan (g) Nama, alamat, kode pos
(b) Nama dagang dan nomor telepon IRTP
(c) Jenis kemasan (h) Nama pemilik
(d) Berat bersih/isi bersih (i) Nama penanggung jawab
(mg/g/kg atau ml/l/kl) (j) Informasi tentang masa
(e) Komposisi simpan (kedaluwarsa)
(f) Tahapan produksi (k) Informasi tentang kode
produksi
1.2. Dokumen lain antara lain :
(a) Surat keterangan atau izin usaha dari Instansi yang berwenang
(b) Rancangan label pangan
(2) Permohonan SPP-IRT Dievaluasi
Kelengkapan dan Kesesuaiannya :

a. Bupati/Walikota c.q. Unit Pelayanan Terpadu Satu Pintu mengirimkan


berkas permohonan SPP-IRT ke Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota
untuk dievaluasi kesesuaian isi formulir permohonan tersebut di atas
dengan persyaratan yang ditetapkan dan terkait keamanan pangan.
b. Jika ada kekurangan atau hal yang kurang tepat dalam isian
dokumen dan kelengkapan permohonan SPP-IRT, Bupati/Walikota
c.q. Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota melakukan pembinaan kepada
IRTP yang mengajukan permohonan, termasuk perbaikan rancangan
label pangan agar sesuai dengan persyaratan tentang label pangan.
c. Persyaratan label sebagaimana dimaksud dalam angka 2 huruf b)
sesuai dengan peraturan Perundangan-undangan.
2. PENYELENGGARAAN PENYULUHAN
KEAMANAN PANGAN

(1) Penyelenggara : (5) Materi Penyuluhan :


Dikoordinir oleh Bupati/Walikota c.q. 5.1. Materi utama :
Dinas Kesehatan Kabupeten / Kota  Peraturan perundang-undangan di
bidang pangan
(2) Kriteria Tenaga PKP :  Keamanan dan Mutu Pangan
- PNS
- Memiliki Sertifikat Kompetensi PKP  Teknologi Proses Pengolahan Pangan
- Ditugaskan Bupati / Walikota c.q.  Prosedur Operasi Sanitasi yang
Dinas Kesehatan Kab / Kota Standar (Standard Santitation
Operating Procedure /SSOP)
(3) Narasumber :  Cara Produksi Pangan Yang Baik untu
Tenaga PKP dari Dinas Kesehatan Industri Rumah Tangga (CPPB-IRT).
Kabupaten / Kota dan Balai  Penggunaan Bahan Tambahan Pangan
Besar/Balai POM Setempat (BTP)
 Persyaratan Label dan Iklan Pangan
4) Peserta PKP:
Pemilik dan / atau Penanggung Jawab IRTP
5.2. Materi pendukung :
HS,  Pencantuman Label Halal
CPPB
 Etika Bisnis dan Pengembangan
SPP- Jejaring Bisnis IRTP
P-
IRT IR
T
(6) Metoda Penyuluhan Keamanan Pangan :
Ceramah, diskusi, demonstrasi / peragaan 123/4567/89
simulasi, pemutaran video, cara lain yang
mendukung pemahaman

(7) Sertifikat Penyuluhan Keamanan Pangan:


Tahun
■ Pemilik/ Penanggung jawab lulus PKP Penerbitan
dengan nilai post test minimal 60 sertifikat
■ Penomoran Sertifikat sesuai aturan

Kode provinsi dan


Kab./kota

Nomor urut tenaga/peserta


yang memperoleh Sertifikat
3. PEMERIKSAAN SARANA PRODUKSI
PANGAN INDUSTRI RUMAH TANGGA

(1) Setelah pemilik / penanggung jawab memiliki Sertifikat PKP


(2) Tenaga Pemeriksa :
- PNS
- memiliki Sertifikat Kompetensi Pengawas Pangan
Kabupaten/ Kota (DFI)
- dilengkapi surat tugas dari Bupati/ Walikota cq. Kepala
Dinas Kesehatan Kabupaten / Kota

(3) Sesuai dengan Peraturan Kepala Badan POM RI tentang Tata


Cara Pemeriksaan Sarana Produksi Pangan Industri Rumah
Tangga

(4) Hasil pemeriksaan menunjukkan Level I – II akan diberi


SPP-IRT
4. PEMBERIAN NOMOR P-IRT

Minimal 15
(lima belas) digit P-IRT No. 1234567890123 – 45
Digit ke-1 = Jenis kemasan

Digit ke-2,3 = Jenis produk

Digit ke-4,5,6,7 = Kode Povinsi dan kode Kab/Kota

Digit ke-8,9 = Nomor urut produk pangan yang


telah mendapat SPP-IRT di IRTP tsb

Digit ke-10,11,12,13 = Nomor urut IRTP di Kab/Kota

Digit ke-14,15 = Tahun berakhir masa berlaku SPP-IRT


(1) Nomor P-IRT diberikan
untuk 1 (satu) jenis
pangan IRTP
(2) Setiap perubahan, baik
penambahan maupun
pengurangan provinsi,
kabupaten/kota,

pemberian nomor disesuaikan dengan


kode baru untuk Provinsi, Kabupaten,
dan Kota yang diterbitkan oleh instansi
yang berwenang dalam penerbitan kode
propinsi, kabupaten dan kota.
PEMBERIAN SERTIFIKAT
OLEH PEMDA KABUPATEN/KOTA

Sertifikat Penyuluhan Sertifikat Produksi Pangan


Keamanan Pangan (PKP) IRT (SPP-IRT)

Mengikuti acara Diperiksa Sarana Produksinya


Penyuluhan Keamanan Pangan

Hasil Post test Berita Acara


Minimal 60 Pemeriksaan
Minimal Level I - II
PERPANJANGAN SPP – IRT & PERUBAHAN PEMILIK

1. PENGAJUAN PERPANJANGAN
Pengajuan perpanjangan SPP-IRT dapat dilakukan paling lambat 3
(tiga) bulan sebelum masa berlaku SPP-IRT berakhir.

2. PERUBAHAN PEMILIK / PENANGGUNGJAWAB


Perubahan pemilik / penanggung jawab IRTP harus dilaporkan pada
Bupati/Walikota cq. Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota (Pelayanan
Terpadu Satu Pintu)
PENCABUTAN SPP – IRT
1. PENCABUT
Dicabut oleh Bupati / Walikota c.q. Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten
/ Kota
2. ALASAN PENCABUTAN
 Pemilik dan atau penanggung jawab perusahaan melakukan
pelanggaran terhadap peraturan yang berlaku
 Pangan terbukti sebagai penyebab Kejadian Luar Biasa (KLB)
keracunan pangan
 Pangan mengandung Bahan Berbahaya/ atau bahan kimia obat
(BKO)
 Pangan produksi IRTP mencantumkan klaim selain
peruntukkannya sebagai Pangan Produksi IRTP
 Lokasi sarana produksi pangan produksi IRTP tidak sesuai dengan
lokasi yang tercantum dalam dokumen pendaftaran dan/atau
 Sarana dan atau produk pangan olahan yang dihasilkan terbukti
tidak sesuai dengan kriteria IRT
 Pencabutan sebagaimana dimaksud di atas juga dapat dilakukan
berdasarkan rekomendasi Badan POM
KODE JENIS PANGAN
PRODUK IRT
01 Hasil Olahan Daging Kering
02 Hasil Olahan Ikan Kering
03 Hasil Olahan Unggas Kering
04 Sayur Asin dan Sayur Kering /Hasil Olahan Sayur
05 Hasil Olahan Kelapa
06 Tepung dan Hasil Olahnya
07 Minyak dan Lemak
08 Selai, Jeli dan Sejenisnya
09 Gula, Kembang Gula dan Madu
10 Kopi, Teh, Coklat Kering atau Campurannya/
Kopi dan Teh Kering
11 Bumbu
12 Rempah-rempah
13 Minuman Ringan, Minuman Serbuk /Minuman
Serbuk
14 Hasil Olahan Buah
15 Hasil Olahan Biji-bijian, Kacang-Kacangan dan
Umbi
16 Lain-lain - Es
Catatan:
*) Aluminium kombinasi plastik :
KEMASAN PRIMER PRODUK IRT
yaitu kemasan aluminium di satu sisi dan
JENIS
KODE KETERANGAN sisi lainnya berupa plastik transparan
KEMASAN
Tidak digunakan untuk yang tembus pandang sehingga bentuk
1 Gelas pangan yang disterilisasi dan warna produk pangan di dalamnya
komersial
dapat dilihat, umumnya berbentuk
Tidak digunakan untuk
pangan yang disterilisasi
standing pouch
2 Plastik
komersial atau **) Kemasan Komposit adalah adalah
pasteurisasi kemasan yang terbuat dari dua atau lebih
Karton /
3 bahan kemasan yang berbeda, misal
Kertas
plastik dengan alumonium foil, kertas
Tidak digunakan untuk
4 Kaleng pangan yang disterilisasi dengan aluminium foil
komersial ****) Kemasan Ganda adalah adalah
Termasuk aluminium foil
Aluminium kemasan yang terdiri dari dua atau lebih
5 kombinasi plastik **)
Foil jenis kemasan yang berbeda pada satu

6 Lain-lain Misalnya daun produk pangan, contoh: kemasan primer


7 Komposit ***) dan sekunder pada satu produk, misalnya
8 Ganda ****) Aluminium Foil sebagai kemasan primer
dan Karton sebagai kemasan sekunder
DEPUTI BIDANG PENGAWASAN PANGAN OLAHAN
Jl. Percetakan Negara No. 23 Jakarta Pusat 10560, Indonesia
Telp. / Fax : 021 4253857
Email: subditp3d.pmpu@gmail.com

Anda mungkin juga menyukai