Ternak 2
Ternak 2
Farkhan Febriyanto
A. Sejarah Domestikasi
1. Teori Evolusi
Ayam berada sejak 160 juta tahun yang lalu,
perkembangan ayam merupakan evolusi dari
reptilia, dengan jenis Archeopteryx yang
merupakan reptil bersayap dan mampu
terbang pada jarak pendek namun tubuhnya
belum ditutupi bulu. Archeopteryx memiliki
paruh yang bergerigi dan memiliki tulang
ekor yang panjang. Ayam pada saat sekarang
ini muncul pada 60 juta tahun lalu.
Bukti bahwa ayam merupakan evolusi dari
reptilia adalah sisik yang terdapat pada
cakarnya, berkembang biak dengan cara
bertelur, dan pada saat perkembangan
embrionik berdarah dingin. Saat ini,
perkembangan ayam jauh dari nenek
moyangnya yang awal, seperti contoh :
ayam hutan.
2. Teori Domestikasi
Domestikasi atau penjinakan adalah sistem
yang dilakukan manusia, agar ayam dapat
memberi nilai guna dan dapat dikembang
biakan untuk tujuan komersial. Ayam
peliharaan saat ini mengalami tahap
domestikasi yang panjang yang berawal
dari ayam hutan. Proses domestikasi ini
terdapat dua teori yaitu :
Teori monophyletic dan teori polyphyletic.
a. Teori Monophyletic
Teori monophyletic dikemukan Charles
Darwin, menurutnya ayam yam yanang
berkembang saat ini merupakan ayam yang
berasala dari satu jenis ayam hutan yang
masih ada pada saat ini, yaitu Gallus
gallus yang terdapat di hutan-hutan Asia
Tenggara
b. Teori Polyphyletict.
Teori ini mengemukakan bahwa ayam
peliharaan saat ini berasal dari beberapa
jenis ayam hutan yang masih berada di hutan
di dunia ini.
Ayam hutan yang masih berada saat ini memiliki
empat jenis, yaitu :
1. Taksonomi Ayam:
Kingdom : Animalia
Fillum : Chordata
Sub Filum : Vertebrata
Kelas : Aves
Subkelas : Neornithes
Ordo : Galliformes
Genus : Gallus
Spesies : Gallus domesticus
2. Klasifikasi standar
d. Strain
Strain adalah sekelompok ayam yang dihasilkan
oleh breederfarm melalui proses pemuliabiakan untuk
tujuan ekonomis tertentu. contoh : stain ayam
petelurhyline, harco, dan arbor acres. Sementara
untuk ayam pedaging antara lain : CP 707, starbro,
dan hybro.
C. Ciri Dan Karakter
1. Ayam kampung
Ayam kampung merupakan salah satu jenis
ayam buras paling populer di Indonesia.
Jenis ini dipelihara untuk diambil daging
dan telurnya. Ayam kampung dipercaya
berasal dari domestikasi ayam hutan oleh
petani lokal. Namun ada juga yang
menyebutkan ayam kampung di Indonesia
berasal dari hasil domestikasi dari Cina.
2. Ayam arab
Terlepas dari asal-usulnya ayam ini
disebut ayam arab karena bulu di
bagian kepala hingga ke leher
berwarna putih seperti kerudung
“Pak Haji”. Oleh karena itu, ayam ini
disebut ayam arab.
3. Ayam kedu
Ayam kedu memiliki bentuk yang
khas, terdiri dari kedu hitam, kedu
putih dan kedu campuran.
4. Ayam pelung
Ayam pelung merupakan ayam buras lokal
asal Cianjur, Jawa Barat. Dibanding jenis
ayam buras lain, ayam ini memiliki
pertumbuhan yang relatif cepat. Ukuran
ayam pelung jantan dewasa bisa mencapai
5-6 kg dengan tinggi 40-50 cm.
5. Ayam bangkok
Ayam bangkok merupakan
jenis ayam petarung,
dipelihara sebagai hobi.
Konon ayam ini berasal dari
Cina dan dikembangkan di
Thailand untuk kompetisi
adu ayam.
6. Ayam kate
Ayam kate merupakan jenis ayam buras yang
dipelihara untuk tujuan hobi ayam hias. Mungkin
karena itu, dalam bahasa Inggris ayam kate
disebut ayam “bantam”.Kini banyak jenis-jenis
ayam kecil hasil silangan dari ayam kate. Salah
satunya ayam serama yang dikenal sebagai jenis
ayam paling kecil di dunia. Bobot ayam jantan
dewasa hanya sekitar 350 gram.
D.Habitat Ayam
Ayam (Gallus gallus domesticus)
adalah turunan dari ayam hutan
(Gallus gallus), habitat aslinya adalah
di hutan, tapi setelah didomestikasi
oleh manusia, habitatnya berubah
menjadi lingkungan buatan seperti
persawahan atau lingkungan
pertanian.
E. Sebaran
Ayam lokal Indonesia mengelompok dan
lebih dekat hubungan kekerabatannya
dengan ayam hutan merah dibanding ayam
hutan hijau. Daerah sebaran ayam hutan
merah dari Jawa sampai Sumatera,
sedangkan ayam hutan hijau tersebar dari
Flores sampai Jawa Tengah.
F. Fungsi Bagi Manusia
Kegunaan ayam bagi manusia
adalah:
1.Telur dan dagingnya sebagai sumber
makanan
2.Bulu ayam sebagai bahan kemoceng
3.Sebagai hewan peliharaan
4.Kotorannya sebagai pupuk
5.Sebagai binatang percobaan untuk
penelitian medis
G. Perilaku
1. Tingkah laku reproduksi
1. Pematukan agresif
2. Pematukan pelan-pelan tanpa mencabut bulu
3. Pematukan intensif hingga terjadi pencabutan bulu
4. Penggundulan bulu
5. Pematukan ekor
4.Tingkah laku terhadap suhu kandang
1. Pertumbuhan
2. Produksi daging/karkas/daging dada
3. Efisiensi pakan
4. Komformasi tubuh
5. Mortalitas
6. Perlemakan
7. Produksi telur, fertilitas, daya tetas (Bibit)
J. Judging