Kelompok 6 • Haritsa Syafdhani (01211740000033) • Matt Bussar (01211740000055) • Herman (01211740000058) • Farhan Ramadhan (01211740000067) • Hanan Hakim (01211740000084) Amina • Amina boleh dikatakan sebagai turunan dari amonia (NH3), karena senyawa amina mempunyai struktur seperti amonia, dimana salah satu atau lebih atom hidrogen pada amonia diganti gugus alkil atau aril. Senyawa amina dapat berupa alifatik, siklik, heterosiklik, dan aromatik. • Salah satu sifat yang paling dikenal dari amina berbobot molekul rendah adalah aromanya yang tidak menyenangkan Amina
Amina memiliki atom pusat Nitrogen.
Untuk mengetahui keberadaan asam atau basa, kita dapat menganalisis banyaknya gugus fungsi. Nitrogen memiliki keelektronegatifannya lebih tinggi daripada atom C dan atom H sehingga C dan H cenderung mendorong electron tersebut ke atom pusat N karena sesuai dengan teori atom Lewis. Dimana tersebut basa merupakan donor electron. • Amina dengan jumlah atom karbon dibawah enam biasanya larut dalam air akibat adanya interaksi ikatan hidrogen. mampu mempolarisasi ikatan N-H sehingga terbentuk gaya dipol- dipol yang kuat antara molekulnya. Amine tersier tidak memiliki atom hidrogen karena itu tidak terjadi ikatan hidrogen antara air dengannya atau I.Pengaruh resonansi Untuk amina aromatik, ternyata sifat kebasaannya lebih lemah jika dibandingkan dengan amina siklik. Misalnya : sikloheksilamina lebih basa 1 juta kali dari anilina.
NH2 NH2
Kb = 4,2 x 10-10 Kb = 5,5 x 10-4
Tetapan Nama Rumus Td o c pKb disosiasi, (kb) amonia NH3 - 33,4 2,0 x 10-5 - 4,70 metilamin CH3NH2 - 33,4 44 x 10-5 - 3,36 dimetilamin (CH3)2NH2 7,4 51 x 10-5 - 3,79 trimetilamin (CH3)3NH 2,9 5,9 x 10-5 - 4,23 etilamin CH3CH2NH2 16,6 47 x 10-5 - 3,23 n-propilamin CH3CH2CH2NH2 47,6 38 x 10-5 - 3,42 n-butilamin CH3(CH2)3NH2 77,8 40 x 10-5 - 3,40 Anilin C6H5NH2 184,0 4,2 x 10-5 - 9,38 N-metilanilin C6H5NHCH3 195,7 7,1 x 10-5 - 9,15 N, N-dimetilanilin C6H5N(CH3)2 193,5 11 x 10-5 - 8,96 etilenadiamin NH2CH2CH2NH2 116,5 8,8 x 10-5 - 4,07 heksametilenadiami NH2(CH2)6NH2 204,5 85 x 10-5 - 4,07 n Piridin C5H5N 115,3 23 x 10-5 - 8,64 Alkil Halida
• Alkil halida adalah turunan hidrokarbon di
mana satu atau lebih hidrogennya diganti dengan halogen • Halogen adalah atom-atom berelektrogenatif tinggi dan hanya kekurangan satu elektron untuk mencapai konfigurasi gas mulia. Oleh itu halogen dapat membentuk ikatan kovalen tunggal atau ionik yang stabil • Halogen adalah lebih elektronegatif daripada karbon, sehingga ikatan C-X bersifat polar di mana karbon mengemban muatan positif partial (δ+) dan halogen muatan negatif partial (δ-) • Berhubungan dengan ion F, Cl, Br, I dengan 1 atom H, ketika ion H mengikat ion halida dengan elektronegativitas lebih tinggi maka kondisinya lebih asam, pKa dari I lebih kecil dari pKa dari F. • Berhubungan dengan alkil rantai panjang dengan salah satu atom F, Cl, Br atau I, kesimpulan semakin banyak rantai maka semakin asam