PEMERIKSAAN FISIK TELINGA, HIDUNG

DAN TENGGOROKKAN

Konsulen
dr. Suherman, Sp.THT-KL Msc

Di susun oleh
Kelompok III
PEMERIKSAAN TELINGA
Persiapan  Lampu kepala
alat-alat
 Corong telinga

 Otoskop
Alat yang diperlukan untuk
pemeriksaan telinga adalah  Pelilit kapas

 Pengait
serumen
 Pinset telinga

 Garpu tala

Ika Yunis,
(2012).
 Pemeriksaan
telinga luar

Pemeriksaan
fisik telinga Pemeriksaan
mencakup hal- otoskopik
hal berikut:

Pemeriksaan
ketajaman
pendengaran

Ika Yunis,
(2012).
 Pemeriksaan
telinga luar

Inspeksi
struktur
telinga luar

melihat ukuran, posisi, bentuknya dan

amati apakah ada kelainan.
Amati adanya pengeluaran cairan.
Jika ada pengeluaran cairan
catatlah warna, konsistensi dan
kejernihannya.
Amati juga adanya deformitas, nodul
peradangan, atau lesi. Ika Yunis,
(2012).
 Ika Yunis,
(2012).
Palapsi struktur
telinga luar

Pina dipalpasi untuk mencari ada tidaknya

nyeri tekan, pembengkakan, atau nodulus.
Nyeri palpasi pada tragus menunjukkan
adanya infeksi meatus akustikus eksternus
(MAE).
Pemeriksaan
otoskopik

Gunakan Otoskop dengan speculum

dengan ukuran yang nyaman di telinga
pasien dan periksa apakah menghasilkan
cahaya yang baik.

Ika Yunis,
(2012).
 Ika Yunis,
(2012).

 Pasien diminta untuk memutar sedikit

kepalanya ke samping sehingga pemeriksa
Teknik Pemeriksaan dapat memeriksa telinga tersebut dengan
otoskopik lebih nyaman.

Untuk memeriksa telinga kanan pegang

otoskop dengan tangan kanan dan
sebaliknya.

Memegang otoskop pada tangkainya

antara jari telunjuk dan ibu jari dengan
permukaan ulnar

Kanalnya diluruskan dengan menarik

daun telinga ke atas, luar, dan belakang.
Pada anak-anak kanal harus diluruskan
dengan menarik daun telinga ke bawah dan
ke belakang.
 Ika Yunis,
(2012).

Amati kulit dari kanalis eksternus apakah ada

Inspeksi Kanalis infeksi, serumen atau benda asing, bengkak
Eksternus atau nyeri tekan yang menunjukkan
peradangan.
 Ika Yunis,
(2012).

Perhatikanlah warna, keutuhan, transparansi, posisi dan

bagian-bagian penting membrana timpani. pemeriksa
Inspeksi membran
harus dapat melihat cone of light sebagai reflek cahaya
timpani
dari lampu
Pemeriksaan Ketajaman Ika Yunis,
Pendengaran (2012).

Kehilangan
pendengaran dapat
disebabkan

konduktif campuran sensorineural

Pemeriksaan Ketajaman Ika Yunis,
Pendengaran (2012).

Cara tes berbisik dengan cara

menutup satu kanalis eksternus
Tes berbisik dengan menekan kedalam pada
tragus dan berbisik kedalam telinga
lainnya.

Pemeriksaan uji garpu tala untuk

memeriksa kehilangan daya
pendengaran lebih tepat. Untuk
Tes garputala memeriksa pendengaran dipakai
garpu tala 512, 1042 dan 2048 Hz.
 Ika Yunis,
Tes garputala (2012).

Membandingkan hantaran
tulang orang yang diperiksa
Tes
dengan pemeriksa yang
Schwabach
pendengarannya normal..
 Ika Yunis,
Tes garputala (2012).

Uji Rinne Uji ini membandingkan hantaran udara dengan

hantaran tulang.
 Ika Yunis,
Tes garputala (2012).

Dalam keadaan normal, hantaran udara lebih

baik daripada hantaran.
Uji Rinne
uji Rinne positif (hantaran udara lebih baik
daripada hantaran tulang).
Uji Rinne negatif (Hantaran tulang yang lebih baik
darpada hantaran udara).
 Ika Yunis,
Tes garputala (2012).

Uji Weber membandingkan hantaran tulang

Uji Weber pada kedua telinga. Bunyi akan dilateralisasikan
pada sisi yang terganggu pada tuli konduktif.
PEMERIKSAAN HIDUNG
 1. Lampu
kepala
2. Spekulum
Persiapan alat hidung
3. Cermin
nasofaring
4. pinset

Anna
Mailasari,
 Massa:
Discharge: letak,
Bentuk: Warna:
Purulen, ukuran, Udem
deformitas hiperemis
mukopurulen jumlah,
warna

Anna
Mailasari,
 Anna
Mailasari,
(2013).

Palpasi

Krepitasi
Fraktur
Nyeri tekan

PALPASI SINUS (B) FRONTALIS (C) MAKSILARIS

 Rinoskopi anterior

Septum: Massa:
Mukosa: Konka: Discharge: Benda asing
Defiasi, Warna,
Hiperemis, Udem, Serous, Fenomena
Kista, permukaan,
pucat, hipertrofi mukopurulen palatal
perforasi. jumlah,
Letak,
Konsistensi,
mudah berdarah,
batas

Anna
Mailasari,
PEMERIKSAAN MULUT DAN FARING
 Inspeksi
Bibir :
Perhatikan
warna,
Mukosa oral : Langit-langit
kelembaban,
Perhatikan warna mulut:
Lidah: oedema,
mukosa, pigmentasi, Perhatikan warna
Perhatikan warna ulserasi atau
ulserasi dan nodul. dan bentuk langit-
dan papila. pecah-pecah.
langit mulut.

Faring :
Perhatikan warna atau
eksudat, simetri dari langit-
langit lunak.

Dian Ayu, (2013).

PEMERIKSAAN LEHER
 inspeksi

 melihat adanya asimetri,

denyutan abnormal, tumor,
keterbatasan gerakan
maupun pembesaran kelenjar
limfe dan tiroid.

Dian Ayu, (2013).

 palpasi

 Dilakukan pada tulang hioid,

tulang rawan tiroid, kelenjar tiroid,
muskulus
sternokleidomastoideus, dan
kelenjar limfe.

Dian Ayu, (2013).

 Dian Ayu, (2013).

INSPEKSI KELENJAR
TIROID

 pemeriksaan palpasi dilakukan

dengan meletakkan ujung jari
kedua tangan di kelenjar dengan
posisi pemeriksa di belakang
penderita.

Inspeksi kelenjar tiroid.

kiri : saat istirahat,

kanan : pada gerakan menelan

PALPASI LIMFONODI

 Dinilai ada tidaknya

kelenjar yang
membesar, nyeri
tekan atau tidak,
adakah luka pada
kelenjar tersebut.

Dian Ayu, (2013).

Limfadenopati yang Adanya nyeri tekan
menunjukkan inflamasi.
hanya berukuran
Limfadenopati yang keras
kecil, discrete dan
pada palpasi dan terfiksasi
mobile dapat mengindikasikan
bersifat fisiologis. keganasan.

Palpasi limfonodi,
 kiri : lnn. preaurikuler,
 tengah : lnn. Cervicalis anterior dan posterior,
 kanan : lnn. Supraklavikularis
Dian Ayu, (2013).
 Jika terdapat pembesaran kelenjar
tiroid dinilai ukurannya, bentuknya,
adakah nodul pada permukaannya,
adakah nyeri tekan, dan apakah
bergerak mengikuti gerakan menelan
atau terfiksasi.

Dian Ayu, (2013).

PALPASI TRAKEA

 Perhatikan setiap adanya

tidaknya deviasi pada
trakea.

Dian Ayu, (2013).

 DAFTAR PUSTAKA

 Anna Mailasari, Yanuar Iman Santosa (2013).

Pemeriksaan THT-KL. Jakarta.
 Dian Ayu, (2013). Pemeriksaan Fisik THT. Fk
UNDIP: Semarang.
 Dhani Redhono, Wachid Putranto, Veronika Ika
Budiastuti (2012). History Taking- Anamnesis.
FK Sebelas Maret: surakarta.
TERIMAKASIH