Anda di halaman 1dari 32

SEMINAR PROPOSAL

Andi Zilfiah Lantani


K1A1 15 159
BAB I
PENDAHULUAN
Hipertensi atau yang biasa disebut dengan tekanan
darah tinggi merupakan suatu keadaan dimana terjadi
peningkatan tekanan darah di atas normal (Situmorang,
2015). Menurut Nuraima (2012), hipertensi adalah suatu
keadaan dimana terdapat peningkatan tekanan darah
sistolik lebih dari sama dengan 140 mmHg dan diastolik
lebih dari sama dengan 90 mmHg.
Hasil data dari Riset Kesehatan Dasar tahun
2013 berdasarkan pengukuran tekanan
darah, prevalensi hipertensi pada penduduk
usia 18 tahun ke atas sebesar 25,8% paling
tinggi di Bangka Belitung (30,9%),
Kalimantan Selatan (30,8%), Kalimantan
Timur (29,6%), dan Jawa Barat (29,4%),
sedangkan prevalensi hipertensi terendah di
Papua (16,8%). Hipertensi di Kecamatan Sampara
menduduki posisi ke-4 dari 10 besar
penyakit terbanyak pada tahun 2017.
dari 3.061 orang terdapat 312 orang
atau sekitar 10,2% yang mengalami
hipertensi.
Data hipertensi di Sulawesi Tenggara
dari 82.425 orang atau 8% penduduk
berusia 18 tahun ke atas sebanyak 31.817
orang atau 38,60% yang mengalami
hipertensi. Berdasarkan jenis kelamin,
hipertensi banyak ditemukan pada laki-
laki sebanyak 50,32%, sedangkan pada
perempuan sebesar 34,67%.
Faktor-faktor yang mempengaruhi
terjadinya hipertensi dibagi dalam
dua kelompok besar yaitu faktor
yang tidak dapat diubah dan faktor
yang dapat diubah (Sugiharto,
2007).
Kolesterol merupakan salah satu
faktor risiko yang dapat diubah
dari hipertensi, jadi semakin
tinggi kadar kolesterol total maka
akan semakin tinggi kemungkinan
terjadinya hipertensi (Fujikawa
dkk, 2015).
Kandungan kolesterol yang terdapat pada pokea
dianggap memiliki kandungan yang tinggi dan menjadi
penyebab berbagai penyakit kardiovaskular (Yenni, dkk,
2012).

Hasil analisis kolesterol pada daging kerang pokea


segar, rebus, dan kering didapatkan kadar kolesterol
tertinggi ada pada pokea segar sebesar 403,02mg/100 g
(berat kering) (Yenni, dkk, 2012).
1. Apakah terdapat hubungan pola konsumsi kerang
pokea terhadap kadar kolesterol total pada
penderita hipertensi di wilayah pesisir Kecamatan
Sampara?
2. Apakah terdapat hubungan pola konsumsi lipid
terhadap kadar kolesterol total pada penderita
hipertensi di wilayah pesisir Kecamatan Sampara?
TUJUAN UMUM

Untuk mengetahui hubungan pola konsumsi kerang pokea dan


lipid dengan kadar kolesterol total terhadap hipertensi
masyarakat pesisir Kecamatan Sampara.

TUJUAN KHUSUS

1) Dianalisisnya hubungan pola konsumsi kerang pokea terhadap kadar


kolesterol total pada penderita hipertensi di wilayah pesisir Kecamatan
Sampara.
2) Dianalisisnya hubungan pola konsumsi lipid terhadap kadar kolesterol
total pada penderita hipertensi di wilayah pesisir Kecamatan Sampara.
Bagi perkembangan ilmu pengetahuan dapat menjadi sumber
MANFAAT informasi dan pengetahuan mengenai hubungan pola konsumsi
TEORITIS kerang pokea dan lipid dengan kadar kolesterol total pada
penderita hipertensi di wilayah pesisir Kecamatan Sampara.

Bagi Institusi
Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi
institusi pendidikan sebagai sumber informasi untuk perbaikan
dan penelitian lebih lanjut serta untuk menginformasikan
kepada Puskesmas serta Dinas Kesehatan Kendari terkait
MANFAAT intervensi terhadap hiperkolesterolemia dan hipertensi di
APLIKATIF kawasan pesisir Kendari.
Bagi Masyarakat
Penelitian ini diharapkan dapat menjadi gambaran bagi
masyarakat pesisir Kendari khususnya Kecamatan Sampara
tentang pola konsumsi kerang pokea dan lipid dengan kadar
kolesterol total pada penderita hipertensi di wilayah pesisir
Kecamatan Sampara.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
1. KOLESTEROL TOTAL
2. POLA KONSUMSI

a) Food recall 24 jam


b) Estimated food record
c) Penimbangan makanan
d) Dietary history
e) Food frequency

3. KERANG POKEA

Batissa violacea celebensis Martens (1897) adalah moluska air


tawar yang tersebar di Asia Tenggara dan Australia Utara. Di
Indonesia hewan tersebut tersebar di Sumatra, Jawa, Papua
Barat, dan Sulawesi. Di Sulawesi Tenggara, kerang pokea B.
violacea celebensis Martens (1897) dapat ditemukan di Sungai
Pohara pada kedalaman sekitar 1-9 meter pada bagian tepi
maupun tengah sungai dengan sedimen pasir dan kerikil
(Bahtiar, 2005).
4. LIPID

Lipid adalah sekelompok senyawa non heterogen yang meliputi


asam lemak dan turunannya, lemak netral (trigliserida),
fosfolipid serta sterol. Lemak yang beredar di dalam tubuh
diperoleh dari dua sumber yaitu dari makanan dan hasil
produksi organ hati.
Lemak yang terdapat dalam makanan akan diuraikan menjadi
kolesterol, trigliserida, fosfolipid dan asam lemak bebas pada
saat dicerna dalam usus dan akan masuk ke dalam sirkulasi
darah.
Lipid ini memerlukan modifikasi dengan bantuan protein untuk
dapat diangkut dalam sirkulasi darah karena sifatnya yang tidak
larut dalam air.
5. HIPERTENSI
Pola konsumsi 1. Riwayat
kerang pokea Keluarga
2. Jenis Kelamin
Kolesterol
3. Aktifitas Fisik
total 4. LDL
Pola konsumsi 5. Trigliserida
lipid 6. HDL

Keterangan : : Variabel independen

: Variabel kontrol

: Variabel dependen
1. Hipotesis Nol (H0): Tidak terdapat hubungan antara pola konsumsi
kerang pokea dengan peningkatan kadar kolesterol total pada penderita
hipertensi di wilayah pesisir Kecamatan Sampara.
Hipotesis Alternatif (Ha): Terdapat hubungan antara pola konsumsi
kerang pokea dengan peningkatan kadar kolesterol total pada penderita
hipertensi di wilayah pesisir Kecamatan Sampara.

2. Hipotesis Nol (H0): Tidak terdapat hubungan antara pola konsumsi lipid
dengan peningkatan kadar kolesterol total pada penderita hipertensi di
wilayah pesisir Kecamatan Sampara.
Hipotesis Alternatif (Ha): Terdapat hubungan antara pola konsumsi lipid
dengan peningkatan kadar kolesterol total pada penderita hipertensi di
wilayah pesisir Kecamatan Sampara.
BAB III
METODE PENELITIAN
Rancangan
Analitik observasional dengan menggunakan pendekatan case control
penelitian

Lokasi Desa Andepali, Desa Andadowi, Desa Pohara, Kecamatan Sampara


penelitian Kabupaten Konawe

Waktu
Maret-Mei 2019
penelitian

Populasi : Seluruh masyarakat di wilayah pesisir Kecamatan Sampara


Populasi
Kabupaten Konawe
dan sampel Sampel : 70 orang (35 Kontrol, 35 Kasus)

Cara
• Pengambilan darah
pengambilan
• Kuesioner (Pola konsumsi dan FFQ-SQ)
sampel
KRITERIA SAMPEL

KRITERIA INKLUSI KASUS: KRITERIA INKLUSI KONTROL:

1. Bersedia menjadi responden 1. Bersedia menjadi responden


penelitian penelitian
2. Tinggal di daerah pesisir Kecamatan 2. Tinggal di daerah pesisir Kecamatan
Sampara Sampara
3. Mengkonsumsi kerang pokea 3. Mengkonsumsi kerang pokea
4. Responden berusia 18-55 tahun 4. Responden berusia 18-55 tahun
5. Pasien memiliki catatan medik yang 5. Pasien memiliki catatan medik yang
mencantumkan data tekanan darah mencantumkan data tekanan darah
atau memiliki rata-rata tekanan atau memiliki rata-rata tekanan darah
darah yang menunjukkan hipertensi yang tidak menunjukkan hipertensi
atau menderita hipertensi atau tidak menderita hipertensi
6. Pasien berpuasa selama 8-12 jam 6. Pasien berpuasa 8-12 jam dan tidak
dan hanya minum air putih mengkonsumsi makanan lain
sebelum pengambilan darah
KRITERIA SAMPEL

KRITERIA EKSLUSI KASUS:

1. Tidak bersedia menjadi responden


penelitian
KRITERIA EKSLUSI KONTROL:
2. Pasien hipertensi dengan gangguan
pada ginjal, DM
1. Tidak bersedia menjadi responden
3. Hipertensi dengan gangguan penelitian
endokrin (seperti penyakit Cushing, 2. Pasien menderita hipertensi tetapi tidak
hipotiroidisme, hipertiroidisme dan mengkonsumsi kerang pokea
hiperparatiroidisme) 3. Pasien perokok atau memiliki kebiasaan
4. Pasien hipertensi dengan gangguan mengkonsumsi alkohol
psikosis
5. Pasien perokok atau memiliki
kebiasaan mengkonsumsi alkohol
TEKNIK PENGUMPULAN DATA

ALAT DAN BAHAN :


1. Sfigmomanometer air
raksa
2. BD Vacutainer®
INSTRUMEN/BAHAN :
3. Tourniquet
4. Kapas alkohol 1. Kuesioner pola
5. Handscoen konsumsi
6. Ice box yang berisi ice gel 2. Kuesioner Semi-
7. Micropipet Quantitative Food
8. Tip biru Frequency
9. Cup sampel Questionnaire (FFQ-
10. Sentrifuge SQ)
11. Timbangan berat badan
3. Sampel darah
dan microtoice
12. Kertas label dan alat tulis
13. Automated clinical
Analyzer
TMS1024tms1024
PENGUMPULAN DATA :

Perizinan

Penjelasan tentang penelitian


dan inform consent

Pengisian
kuesioner

Pengukuran TD dan
pengambilan sampel

Pencatatan dan
analisis data
DEFINISI OPERASIONAL DAN
KRITERIA OBJEKTIF

1. Kadar Kolesterol :
3. Pola Konsumsi Daging Kerang
Definisi operasional :
Pokea
Nilai konsentrasi kolesterol dalam
Definisi operasional :
darah subyek penelitian yang
Jumlah, frekuensi dan olahan daging
dinyatakan dalam mg/dL.
kerang pokea yang dikonsumsi oleh
Kriteria Objektif :
responden, diukur dengan
Normal : < 200 mg/dL
menggunakan kuesioner yang telah
Batas tinggi : 200-239 mg/dL
dibagikan pada responden.
Tinggi : > 240 mg/dL
Kriteria objektif :
Cukup beresiko : skor > 50%
2. Hipertensi
Kurang beresiko : skor ≤50%
Definisi operasional :
Tekanan darah responden yang lebih
4. Pola Konsumsi Lipid
dari 140 mmHg (tekanan sistolik) dan
Definisi operasional :
atau lebih dari 90 mmHg (tekanan
Jumlah asupan lipid per hari dalam
diastolik)
gram (g) yang dikonsumsi selama satu
Kriteria Objektif :
bulan terakhir
Normal: <120/<80 mmHg
Kriteria objektif :
Meningkat:120-129 / <80 mmHg
Beresiko : > 67 g/hari
Hipertensi I :130-139 / 80-89 mmHg
Tidak beresiko : ≤ 67 g/hari
Hipertensi II: ≥140/90 mmHg
ALUR PENELITIAN
ANALISIS DATA

Analisis univariat dilakukan dengan


menampilkan tabel-tabel distribusi untuk
ANALISIS
melihat gambaran distribusi frekuensi UNIVARIAT
reponden yang didasarkan pada variabel bebas
dan variabel terikat.

Analisis bivariat digunakan untuk


menganalisis hubungan antara variabel bebas
(variabel independent) dan variabel terikat
(variabel dependent) menggunakan tabulasi ANALISIS
silang (crosstab) antar variabel kemudian BIVARIAT
menentukan Odds Ratio. Dengan mengetahui
nilai OR (Odds Ratio), memungkinkan untuk
mengestimasi pengaruh faktor yang diteliti.
ETIKA PENELITIAN

Informed concent Anonymity Confidentiality


TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai