Anda di halaman 1dari 3

OUTLINE PROPOSAL

Nama :Angki Ellya Wulandari


Nim :012.01.2548
Prodi :S1 keperawatan

Judul :Hubungan Life style (gaya hidup) dengan Kejadian Hipertensi Pada Lansia
di Desa Kebon Lauk Wilayah Kerja Puskesmas Gunung Sari

BAB 1
A. Latar Belakang

Hipertensi merupakan peningkatan tekanan darah baik sistolik maupun diastolic


secara hilang timbul atau menetap. Hipertensi dapat terjadi secara esensial
(primer atau idiopatik) dimana factor penyebabnya tidak dapat diidentifikasi, atau
secara sekunder, akibat dari penyakit tertentu yang diderita. Hipertensi adalah
penyebab utama stroke, penyakit jantung, dan gagal ginjal. Hipertensi primer
terjadi sebesar 90-95% kasus dan cenderung bertambah seiring dengan waktu. Faktor
resiko meliputi obesitas, stress, gaya hidup, dan merokok (Saputra, 2014).
Who mencatat pada tahun 2013 sedikitnya sejumlah 972 juta kasus hipertensi,
diperkirakan menjadi 1,15 milyar kasus pada tahun 2025 atau sekitar 29% dari total
penduduk dunia menderita hipertensi, dimana 333 juta berada di Negara maju dan 639
sisanya berada di Negara berkembang termasuk Indonesia, Hipertensi juga menempati
peringkat ke 2 dari 10 penyakit terbanyak pada pasien rawat jalan di rumah sakit
di Indonesia. Penderitanya lebih banyak wanita (30%) dan pria 29% sekitar 80%
kenaikan kasus Hipertensi terjadi terutama di Negara berkembang (Triyanto, 2014).
Berdasarkan analisis hipertensi didapatkan prevalensi nasional sebesar 5,3% (lski-
laki 6,0%, dan perempuan 4,7%), pedesaan 5,6%) lebih tinggi dari perkotaan (5,1%)
(Riskesdas, 2013). Berdasarkan profil kesehatan NTB tahun 2016 di Provinsi Nusa
Tenggara barat (NTB) sebanyak 137.836 menderita tekanan darah tinggi/Hipertensi
dengan usia ≥ 18 tahun, sedangkan untuk wilayah Lombok Barat dengan jumlah
puskesmas sebanyak 17 puskesmas sebanyak 3.243 menderita Hipertensi/tekanan darah
tinggi (Profil Kesehatan NTB, 2016). Sedangkan berdasarkan profil kesehatan NTB
tahun 2015 diperoleh data penderita hipertensi terbanyak di wilayah gunung sari
wilayah Puskesmas Gunung sari sebanyak 994 orang dan di Batulayar wilayah
Puskesmas meninting sebanyak 1481 orang
Berdasarkan data di atas maka peneliti tertarik untuk meneliti tentang
hubungan life style (gaya hidup) dengan kejadian hipertensi di Lombok Barat

C. Tujuan B. Manfaat penelitian


Tujuan Umum : Untuk mengetahui 1. Bagi peneliti
hubungan life stye (gaya hidup) Meningkatkan pengetahuan peneliti dan
dengan kejadian hipertensi pada memperdalam wawasan peneliti tentang
lansia di desa kebon lauk wilayah Hipertensi yang terjadi dalam
kerja puskesmas gunung sari. masyarakat dan mempelajari bagaimana
Tujuan Khusus : metode penyelesaian masalah terkait
1. Mengidentifikasi life style (gaya dengan penelitian yang dilakukan.
hidup) lansia di desa kebon lauk 2. Bagi STIKES Mataram
wilayah kerja puskesmas gunung Menjadi tambahan refrensi penelitian
sari tentang kejadian hipertensi dan gaya
2. Mengidentifikasi kejadian hidup masyarakat.
hipertensi pada lansia di desa 3. Bagi masyarakat
kebon lauk wilayah kerja Masyarakat dapat mencegah kejadian
puskesmas gunung sari hipertensi terutama dengan menerapkan
3. Menganalisis hubungan life stye gaya hidup yang sehat.
(gaya hidup) dengan kejadian 4. Bagi Puskesmas Gunung Sari.
hipertensi pada lansia di desa Sebagai informasi tambahan bagi
kebon lauk wilayah kerja puskesmas dalam menjalankan program
puskesmas gunung sari terkait kejadian hipertensi yang ada
di wilayah kerjanya.
BAB II Tinjauan Teori
A. Konsep life style (Gaya hidup)
Gaya hidup sehat adalah suatu gaya hidup dengan memperhatikan faktor-
faktor tertentu yang mempengaruhi kesehatan, antara lain makanan dan
olahraga. Selain itu, gaya hidup seseorang juga mempengaruhi tingkat
kesehatannya, misalnya jika suka merokok dan minum minuman keras, tentu saja
bukan pola hidup sehat (Anne, 2010). Indikator Gaya hidup sehat meliputi
perilaku tidak merokok, pola makan sehat dan seimbang dan aktivitas fisik
yang teratur.
B. Konsep dasar Hipertensi
Hipertensi dapat didefinisikan sebagai tekanan darah persisten dimana
tekanan sistoliknya di atas 140 mmHg dan tekanan darah diastolic di atas 90
mmHg. Pada populasi manula, hipertensi didefinisikan sebagai tekanan sistolik
≥160 mmHg dan tekanan diastolik ≥90 mmHg (Brunner & Sudarth 2002 dalam
Aspiani 2012). Penyebab hipertensi antara lain genetic, obesitas, stress,
asteriosklerosis. Klasifikasi hipertensi antara lain hipertensi primer dan
sekunder. Manifestasi klinis pada enderita Hipertensi adalah sakit kepala,
rasa pegal dan tidak nyaman pada tengkuk, perasaan berputar dan ingin jatuh,
detak jantung terasa cepat, dan telinga berdenging.
C. Asuhan Keperawatan pada hipertensi
Asuhan keperawatan pada pasien dengan Hipertensi terdiri dari tahap
pengkajian, penentuan diagnose keperawatan, penyusunan rencana keperawatan,
implementasi keperawatan dan evaluasi keperawatan.
D. Hipotesis
Ha : Ada Hubungan Life style (gaya hidup) dengan Kejadian Hipertensi Pada
Lansia di Desa Kebon Lauk Wilayah Kerja Puskesmas Gunung Sari
H0 : Tidak Ada Hubungan Life style (gaya hidup) dengan Kejadian Hipertensi
Pada Lansia di Desa Kebon Lauk Wilayah Kerja Puskesmas Gunung Sari

BAB III METODOLOGI PENELITIAN


A. Subjek Penelitian
Subjek dalam penelitian ini adalah lansia yang tinggal di Desa kebon lauk
wilayah kerja Puskesmas Gunung sari
B. Populasi, sampel, dan sampling penelitian
Populasi : populasi dalam penelitian ini adalah semua lansia yang tinggal di
Desa Kebon lauk wilayah Puskesmas Gunung sari.
Teknik sampling : teknik sampling yang digunakan dalam penelitian ini adalah
Purposive sampling dengan kriteria inklusi dan eksklusi.
C. Desain Penelitian
Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian
Deskriptif korelasional dengan pendekatan cross sectional untuk menganalisis
hubungan life stye (gaya hidup) dengan kejadian hipertensi pada lansia di
desa kebon lauk wilayah kerja puskesmas gunung sari.
D. Teknik Pengumpulan Data
instrumen penelitian yang digunakan adalah pedoman kuisioner untuk mengukur
gaya hidup lansia di desa kebon lauk wilayah kerja puskesmas gunung sari dan
pedoman observasi dengan melakukan pengukuran tekana darah menggunakan
sfignomanometer.
E. Identifikasi variabel
Dalam penelitian ini, terdapat dua variabel yaitu variabel independent
yaitu life style (gaya hidup) lansia dan variabel Dependent yaitu
kejadian hipertensi pada lansia.
F. Analisa data
Dalam penelitian ini, analisa data yang digunakan adalah chi-Square
dengan menggunakan spss versi 16.0

Anda mungkin juga menyukai