0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
81 tayangan3 halaman
1. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan gaya hidup dengan kejadian hipertensi pada lansia di Desa Kebon Lauk.
2. Metode penelitian menggunakan desain deskriptif korelasional dengan sampel lansia di desa tersebut dan menganalisis data menggunakan uji chi-square.
3. Hasil penelitian diharapkan bermanfaat untuk mencegah hipertensi dengan menerapkan gaya hidup sehat.
1. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan gaya hidup dengan kejadian hipertensi pada lansia di Desa Kebon Lauk.
2. Metode penelitian menggunakan desain deskriptif korelasional dengan sampel lansia di desa tersebut dan menganalisis data menggunakan uji chi-square.
3. Hasil penelitian diharapkan bermanfaat untuk mencegah hipertensi dengan menerapkan gaya hidup sehat.
1. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan gaya hidup dengan kejadian hipertensi pada lansia di Desa Kebon Lauk.
2. Metode penelitian menggunakan desain deskriptif korelasional dengan sampel lansia di desa tersebut dan menganalisis data menggunakan uji chi-square.
3. Hasil penelitian diharapkan bermanfaat untuk mencegah hipertensi dengan menerapkan gaya hidup sehat.
Judul :Hubungan Life style (gaya hidup) dengan Kejadian Hipertensi Pada Lansia di Desa Kebon Lauk Wilayah Kerja Puskesmas Gunung Sari
BAB 1 A. Latar Belakang
Hipertensi merupakan peningkatan tekanan darah baik sistolik maupun diastolic
secara hilang timbul atau menetap. Hipertensi dapat terjadi secara esensial (primer atau idiopatik) dimana factor penyebabnya tidak dapat diidentifikasi, atau secara sekunder, akibat dari penyakit tertentu yang diderita. Hipertensi adalah penyebab utama stroke, penyakit jantung, dan gagal ginjal. Hipertensi primer terjadi sebesar 90-95% kasus dan cenderung bertambah seiring dengan waktu. Faktor resiko meliputi obesitas, stress, gaya hidup, dan merokok (Saputra, 2014). Who mencatat pada tahun 2013 sedikitnya sejumlah 972 juta kasus hipertensi, diperkirakan menjadi 1,15 milyar kasus pada tahun 2025 atau sekitar 29% dari total penduduk dunia menderita hipertensi, dimana 333 juta berada di Negara maju dan 639 sisanya berada di Negara berkembang termasuk Indonesia, Hipertensi juga menempati peringkat ke 2 dari 10 penyakit terbanyak pada pasien rawat jalan di rumah sakit di Indonesia. Penderitanya lebih banyak wanita (30%) dan pria 29% sekitar 80% kenaikan kasus Hipertensi terjadi terutama di Negara berkembang (Triyanto, 2014). Berdasarkan analisis hipertensi didapatkan prevalensi nasional sebesar 5,3% (lski- laki 6,0%, dan perempuan 4,7%), pedesaan 5,6%) lebih tinggi dari perkotaan (5,1%) (Riskesdas, 2013). Berdasarkan profil kesehatan NTB tahun 2016 di Provinsi Nusa Tenggara barat (NTB) sebanyak 137.836 menderita tekanan darah tinggi/Hipertensi dengan usia ≥ 18 tahun, sedangkan untuk wilayah Lombok Barat dengan jumlah puskesmas sebanyak 17 puskesmas sebanyak 3.243 menderita Hipertensi/tekanan darah tinggi (Profil Kesehatan NTB, 2016). Sedangkan berdasarkan profil kesehatan NTB tahun 2015 diperoleh data penderita hipertensi terbanyak di wilayah gunung sari wilayah Puskesmas Gunung sari sebanyak 994 orang dan di Batulayar wilayah Puskesmas meninting sebanyak 1481 orang Berdasarkan data di atas maka peneliti tertarik untuk meneliti tentang hubungan life style (gaya hidup) dengan kejadian hipertensi di Lombok Barat
C. Tujuan B. Manfaat penelitian
Tujuan Umum : Untuk mengetahui 1. Bagi peneliti hubungan life stye (gaya hidup) Meningkatkan pengetahuan peneliti dan dengan kejadian hipertensi pada memperdalam wawasan peneliti tentang lansia di desa kebon lauk wilayah Hipertensi yang terjadi dalam kerja puskesmas gunung sari. masyarakat dan mempelajari bagaimana Tujuan Khusus : metode penyelesaian masalah terkait 1. Mengidentifikasi life style (gaya dengan penelitian yang dilakukan. hidup) lansia di desa kebon lauk 2. Bagi STIKES Mataram wilayah kerja puskesmas gunung Menjadi tambahan refrensi penelitian sari tentang kejadian hipertensi dan gaya 2. Mengidentifikasi kejadian hidup masyarakat. hipertensi pada lansia di desa 3. Bagi masyarakat kebon lauk wilayah kerja Masyarakat dapat mencegah kejadian puskesmas gunung sari hipertensi terutama dengan menerapkan 3. Menganalisis hubungan life stye gaya hidup yang sehat. (gaya hidup) dengan kejadian 4. Bagi Puskesmas Gunung Sari. hipertensi pada lansia di desa Sebagai informasi tambahan bagi kebon lauk wilayah kerja puskesmas dalam menjalankan program puskesmas gunung sari terkait kejadian hipertensi yang ada di wilayah kerjanya. BAB II Tinjauan Teori A. Konsep life style (Gaya hidup) Gaya hidup sehat adalah suatu gaya hidup dengan memperhatikan faktor- faktor tertentu yang mempengaruhi kesehatan, antara lain makanan dan olahraga. Selain itu, gaya hidup seseorang juga mempengaruhi tingkat kesehatannya, misalnya jika suka merokok dan minum minuman keras, tentu saja bukan pola hidup sehat (Anne, 2010). Indikator Gaya hidup sehat meliputi perilaku tidak merokok, pola makan sehat dan seimbang dan aktivitas fisik yang teratur. B. Konsep dasar Hipertensi Hipertensi dapat didefinisikan sebagai tekanan darah persisten dimana tekanan sistoliknya di atas 140 mmHg dan tekanan darah diastolic di atas 90 mmHg. Pada populasi manula, hipertensi didefinisikan sebagai tekanan sistolik ≥160 mmHg dan tekanan diastolik ≥90 mmHg (Brunner & Sudarth 2002 dalam Aspiani 2012). Penyebab hipertensi antara lain genetic, obesitas, stress, asteriosklerosis. Klasifikasi hipertensi antara lain hipertensi primer dan sekunder. Manifestasi klinis pada enderita Hipertensi adalah sakit kepala, rasa pegal dan tidak nyaman pada tengkuk, perasaan berputar dan ingin jatuh, detak jantung terasa cepat, dan telinga berdenging. C. Asuhan Keperawatan pada hipertensi Asuhan keperawatan pada pasien dengan Hipertensi terdiri dari tahap pengkajian, penentuan diagnose keperawatan, penyusunan rencana keperawatan, implementasi keperawatan dan evaluasi keperawatan. D. Hipotesis Ha : Ada Hubungan Life style (gaya hidup) dengan Kejadian Hipertensi Pada Lansia di Desa Kebon Lauk Wilayah Kerja Puskesmas Gunung Sari H0 : Tidak Ada Hubungan Life style (gaya hidup) dengan Kejadian Hipertensi Pada Lansia di Desa Kebon Lauk Wilayah Kerja Puskesmas Gunung Sari
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Subjek Penelitian Subjek dalam penelitian ini adalah lansia yang tinggal di Desa kebon lauk wilayah kerja Puskesmas Gunung sari B. Populasi, sampel, dan sampling penelitian Populasi : populasi dalam penelitian ini adalah semua lansia yang tinggal di Desa Kebon lauk wilayah Puskesmas Gunung sari. Teknik sampling : teknik sampling yang digunakan dalam penelitian ini adalah Purposive sampling dengan kriteria inklusi dan eksklusi. C. Desain Penelitian Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian Deskriptif korelasional dengan pendekatan cross sectional untuk menganalisis hubungan life stye (gaya hidup) dengan kejadian hipertensi pada lansia di desa kebon lauk wilayah kerja puskesmas gunung sari. D. Teknik Pengumpulan Data instrumen penelitian yang digunakan adalah pedoman kuisioner untuk mengukur gaya hidup lansia di desa kebon lauk wilayah kerja puskesmas gunung sari dan pedoman observasi dengan melakukan pengukuran tekana darah menggunakan sfignomanometer. E. Identifikasi variabel Dalam penelitian ini, terdapat dua variabel yaitu variabel independent yaitu life style (gaya hidup) lansia dan variabel Dependent yaitu kejadian hipertensi pada lansia. F. Analisa data Dalam penelitian ini, analisa data yang digunakan adalah chi-Square dengan menggunakan spss versi 16.0