HIPERTENSI PEROKOK DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KARANGMONCOL KOTA PURBALINGA
Guna Memenuhi Tugas Mata Kuliah Metodologi Penelitian Kesehatan
Dosen pengampu Dwi Nur Siti Mrchmudah,S.ST, M.Kes
Disusun Oleh : Ayu Setiawati (5119110005)
UNIVERSITAS IVET SEMARANG
FAKULTAS KESEHATAN PROGRAM STUDI ADMINISTRASI KESEHATAN 2021 Alasan mengambil tema tersebut ? Saya Mengakat Tema Gamabaran Tekana Darah Berdasarkan Faktor Pemberat Hipertensi Perokok di Wilayah Kerja Puskesmas Karangmoncol, di kampung saya Desa Tobong Kecamatan Karangmoncol Kabupaten Purbalingga ada beberapa orang yang terkena hipertensi, yang kebanyakan mengalami hipertensi yaitu berumur rata rata usia 18 tahun keatas karena dia pecandu merokok. Cara Menganalisi 1. Infirmasi rinci : Pasien hipertensi laki – laki yang ada di wilayah kerja Puskesmas Ciputat, pasien hipertensi yang merokok, yaitu seseorang yang menyatakan dirinya adalah perokok usia pasien kurang lebih 30 tahun. 2. Judul analis jurnal : Gambar Tekanan Darah Berdasarkan Fakor Pemberat Hipertensi Pada Pasien Hipertensi Perokok Di Wilayah Kerja Puskesmas Ciputat Kota Tangerang Selatan. 3. Rangkuam isi jurnal : Hipertensi sendiri merupakan salah satu penyakit yang menyebabkan angka kesakitan yang tinggi. Hipertensi akan memberi gejala yang berlanjut untuk suatu target organ otak (stroke), pembuluh darah jantung (penyakit jantung koroner), otot jantung (left ventricle hipertropy) ( Bustan, 2000 ). Hipertensi sering kali disebut sebagai pembunuh gelap ( silent killer ) karena termasuk dalam penyakit yang mematikan tanapa disertai dengan gejala – gejalanya lebih dahulu sebagai peringakat bagi korbannya ( Sustrani, 2006 ) . Hasil Riset Kesehatan Dasar ( Riskesdas ) 2007 menunjukan, sebagian besar kasus hipertensi dimasyarakat belum terdiagnosa. Hal ini terlihat dari hasil pengukuran tekanan darah pada usia 18 tahun keatas ditemukan prevalensi hipertensi di Indosesia sebesar 31, 7%, diamana hanya 7,2% penduduk yang sudah menegetahui memiliki hipertensi dan hanya 0,4% kasus yang minum obat hiperteni. Menurut WHO batas normal tekana darah adalah 120 – 140 mmHg tekanan sistolik dan 80 – 90 mmHg tekanan diastolik. Seorang yang dinyatakan mengindap hipertensi bila tekanan darahnya lebih dari 140/90mmHg. Sedangkan menuruut JNC VII 2003 tekanan darah pada orang dewasa dengan uisa diatas 18 tahun diklasifikasikan menderita hipertensi stadium 1 apabila tekanan silosiknya 140 – 159 mmHg dan tekanan diastoliknya 90 -99 mmHg. Diklasifikaikan menderita hipertensi stadium II apabila tekanan siloksinya lebih 160 mmHg dan diastoliknya lebih dari 100 mmHg sedangkan hipertensi stadium III apabila tekanan silosiknya 180 mmHg dan tekanan diastoliknya lebih dari 116 mmHg (Sustrani, 2006 ). Faktor risiko hipertensi antara lain adalah : faktor genetik, umur, jenis kelamin, etnis, stress, obesitas, asupan gara, dan kebiasaan merokok. Insidensi hipertensi meningkat seiring dengan pertamabahan usia, dan pria meliliki risiko lebih tinggi untuk menderita hipertensi lebih awal. Hipertensi lebih banayak terjadi pada orang berkulit hitam dari pada berkulit putih. Asupan garam yang tinggi menyebabkan pengeluaran berlebihan darai hormon natriourentik yang secara tidak langsung akan meningkatkan tekanan darah. Kebiasaaan merokok berpengaruh dalam meningkatkan risiko hipertensi walaupun mekanisme timbulnya hipertensi belum mengetahui secara pasti ( sitepoe, 1997 ). Hasil study pendahulu yang di lakukan oleh peneliti di temukan bahwa dari 10 pasien hipertensi, 7 di antaranya aktif merokok walapun responden juga mengetahui bahwa merokok dapat mengganggu kesehatan dan meingkatkan tekanan darah. Sedangka 3 orang lain tidak merokok. Berdasarkan study pendahualuan di temukan fenomena bahwa walupun responden telah mengetahui bahwa dirinya terkena hipertensi namun responden telah melakukan kebiasaan yang dapat memberatkan hipertensi responden, seperti merokok. 4. Kelebihan jurnal: Kekuatan dari jurnal ini adalah berdasarkan ide dan gagasannya penulis menggunaka teori dasar yang beragam dan relevan sesuai dengan permasalahan yang diteliti dalam penelitian ini. Selain itu penulis juga menggunakan sumber – sumber dan literatur yang banyak sekali, tersususun secara sistematis, dan Bahasa yang digunakan mudah dijangkau. Berdasarkan beberapa kelebihan ini dapat kunci jurnal ini layak dijadikan referensi dan sambutan yang baik dari pembaca, pembahasan membahas sekali dengan bagaimana peran Dosen dalam mengembangkan nilai nilai moral pada mahasiswa. 5. Kelemahan jurnal : Kelemahan dari penelitian ini adalah bahwa penulis tidak ada yang menampilkan dokumentasi pada jurnal ini. 6. Solusi / saran :
a. Bagi klien masyarakat :
Diharapkan kepada masyarakat untuk merubah gaya hidupnya kearah yang lebih sehat, terutama mengurangi atau bahkan berhenti merokok, mengurangi konsumsi makakanan berlemak dan berkadar garam tinggi, berolahraga yang rajin dan mematuhi program pengobatan. b. Bagi pelayakan kesehatan : Upaya sosialisasi kepada masyarakat, terkait dengan faktor – faktor risiko hipertensi hendaknya dilakukan terus- menerus baik oleh Pemerintah maupun Instansi terkait untuk menurunkan kejadian hipertensi yang merupakan salah satu penyakit yang memiliki risiko kematian tinggi.