Anda di halaman 1dari 6

STUDI LAPANGAN SOSIOLOGI ANTROPOLOGI

KESEHATAN DI TAMAN BERMAIN ANAK-ANAK

KELOMPOK 5
1. S HE VA N Y A K HWAT D 25000118120005
2. ANISA DIAH R 25000118120015
3. SALSABILA INDIRA S 25000118120023
4. SAL SABILA 25000118120033
5. FARIKHA DEWI L 25000118120042
6. IRVAN MAHENDRA 25000118120049
7. LINGG ANA RADITA 25000118120060
PENGAMATAN
A. Hari, tanggal : Senin, 22 April 2019
Waktu : 10.00-11.00 WIB
Tempat : Taman Tirto Agung Banyumanik Semarang Jawa
Tengah
Alamat : Jl. Tirto Agung No.77, Pedalangan, Banyumanik,
Kota Semarang, Jawa Tengah 50268
PEMBAGIAN TUGAS DI LAPANGAN

1. 4 ORANG MENGAMATI BEBERAPA PENGUNJUNG DI TAMAN


TIRTO AGUNG DAN SALING BERPENCAR KE SEMUA SUDUT TAMAN.
2. 3 ORANG MENGAMATI FASILITAS DI TAMAN TIRTO AGUNG
DAN SALING BERPENCAR KE SEMUA SUDUT TAMAN.
3. SALAH SATU DARI PEMBAGIAN 1& 2 MELAKUKAN
DOKUMENTASI
C.DESKRIPSI KEBIASAAN YANG MEMBUDAYA DAN HUBUNGAN DENGAN KESEHATAN

Taman Tirto Agung adalah salah satu taman bermain yang ada di
semarang. Bertepat di daerah Banyumanik, letaknya sangat strategis
sehingga banyak pengunjung dari kalangan tua dan muda bisa
mengunjungi tempat ini terutama anak-anak. Tempat ini banyak wahana
permainan yang pada umumnya ada di taman bermain kanak – kanak
seperti ayunan dan adapula pasirpantai yang biasanya digunakan anak-
anak untuk bermain-main.
Salah satu kebiasaan yang membudaya di tempat ini adalah yang
pertama para pengunjung membuang sampah sembarangan, sikap ini
adalah salah satu kebiasaan buruk masyarakat yang seharusnya bisa
dikendalikan. Dan petugaspun hanya menyapu dan menyisihkan kepinggir
sampah tersebut, seharungnya di pindahkan ke tempat sampah. Hal ini bisa
memicu banyak kuman dan bsa menimbulkan bau tak sedap sehingga
taman terlihat tidak bersih untuk kesehatan dan lingkungan.
Yang kedua kebiasaan ini juga mengacu kepada pengunjung dan fasilitas taman. Pengunjung
terutama orang tua pasti akan membawa anak-anaknya untuk sekedar jalan-jalan dan bermain-main
di taman. Pada saat survei dilapangan kami menemukan anak sedang bermain wahana pasir pantai
dan mengambil sampah sedotan lalu dimainkan begitu saja padahal secara medis sampah sedotan
itu mengandul banyak kuman yang seharusnya tidak sembarangan dibuang dan dimainkan apalagi
sedotan sampah itu adalah bekas milik orang lain. Tetapi orang tua anak tersebut tidak
menghiraukan dan malah asyik mengobrol dengan ibu-ibu lain, padahal anak-anak seharusnya
diawasi ketika bermain yang teralalu sembarangan. Selanjutnya ketika anak itu selesai bermain anak
itu pun tidak cuci tangan padahal anak itu bermain pasir yang mungkin saja pasir nya sangat kotor
dan penuh kuman. Setelah itu si ibu pun mengajak pulang untuk cuci tangan dirumah.
Mengenai fasilitas di taman seharusnya disediakan kran air terbuka, tetapi di taman tersebut
sama sekali tidak ada kran terbuka. Hanya ada toilet dan itu saja sangat kotor seperti tidak terawatt.
Hal ini sangat disayangkan.
D.DAMPAK KESEHATAN DAN PENANGGULANGAN

Maka jika dihubungkan dengan kesehatan kebiasaan ini sangat


berefek tidak baik bagi kesehatan pengunjung terutama anak- anak yang
tidak bisa cuci tangan setelah bermain menyentuk besi, pasir dll. Hal itu
bisa saja menyebabkan anak tersebut cacingan bahkan terkena diare
akut. dr Jose Blanco dari Universidad Complutense de Madrid menyebut
kotak pasir yang ada di taman bisa menjadi tempat bersembunyinya
bakeri Clostridum difficile. Bakteri yang lazim disingkat G. diff ini
tergolong berbahaya karena bisa menyebabkan diare akut yang berujung
kematian dan tergolong kebal obat.
Seharunya di area tempat bermain anak dan pengunjung di
sediakan kran terbuka dan tempat sampah yang cukup. Dan untu
petugas kebersihan sebaiknya lebih cermat kembali dengan hal-hal yang
seharunya dijaga agar lingkungan taman bersih dan sehat.

Anda mungkin juga menyukai