Anda di halaman 1dari 12

Hukum dan Norma

Sosial Lainnya
Di mana adTum

Ubi Societas Ibi Ius =


Tiada Hukum Tanpa
Masyarakat dan
sebaliknya Tiada
Masyarakat tanpa hukum
Norma-Norma Sosial
Lainnya
• Agama
• Moral
• Etika tingkah laku

Norma-norma ini memberi petunjuk


tentang bagaimana manusia
bertingkah laku
Perbedaan Norma Hukum dan
Norma-norma Lainnya
• Tujuan adanya norma itu
• Wilayah pengaturannya
• Asal kekuatan mengikatnya
• Isi norma-norma tersebut
Manusia Sebagai Makhluk
Dualistis
• Dilihat dari hubungan antara manusia
dengan manusia lainnya:
– Pribadi
– Komponen dalam kehidupan sosial
• Dilihat dari segi manusia itu sendiri:
– Aspek Batiniah
– Aspek Lahiriah
Sasaran Norma-Norma Sosial

• Aspek pribadi
• Aspek sosial
• Aspek batiniah
• Aspek lahiriah

Namun demikian, pengaturan terhadap


salah satu aspek tersebut juga
membawa implikasi terhadap aspek
yang lainnya
Hukum
• Diadakan dalam rangka mempertahankan bentuk
kehidupan bermasyarakat sebagai modus survival
• Dilihat dari segi wilayah yang diaturnya, hukum
mengatur tingkah laku lahiriah manusia
- Ulpianus: “cogitationis poenam nemo patitur“
• Dilihat dari segi asal kekuatan mengikatnya,
hukum mempunyai kekuatan mengikat karena
ditetapkan oleh penguasa atau berkembang dari
praktik-praktik yang telah diterima oleh
masyarakat
• Berisi hak-hak di samping adanya kewajiban
Agama

• Aspek individual dan batiniah


• Titik beratnya mengatur hubungan
antara individu dengan Sang
Pencipta
• Kekuatan mengikatnya berdasarkan
iman
• Hanya meletakkan kewajiban
Moral
• Aspek individual dan batiniah
• Agar manusia berbudi pekerti luhur
• Kekuatan mengikatnya bukan
karena iman, melainkan karena dari
dalam diri manusia itu sendiri
• Hanya meletakkan kewajiban
Etika Tingkah Laku

• Aturan-aturan tidak tertulis yang


dikembangkan oleh suatu komunitas
tertentu mengenai bagaimana
seharusnya anggota-anggota komunitas
itu bertingkah laku
Etika Tingkah Laku

• Aspek manusia sebagai makhluk sosial


dan aspek lahiriah manusia
• Agar manusia bertingkah laku yang dapat
diterima oleh komunitasnya
• Kekuatan mengikatnya diletakkan oleh
komunitas itu sendiri
• Meletakkan kewajiban
Hubungan antara Hukum dan
Agama
• Hukum dan Agama saling memperkuat
• Ketentuan-ketentuan yang ada di dalam Kitab Suci agama tidak
jarang telah dituangkan ke dalam aturan hukum
• Sebagai contoh, hubungan seksual di luar perkawinan yang
dilarang oleh agama diberi sanksi oleh Peraturan Pemerintah
Nomor 10 tahun 1983 tentang Izin Perkawinan dan Perceraian
Bagi Pegawai Negeri Sipil yang merupakan aturan pelaksanaan
Undang-undang Nomor 1 tahun 1974 tentang Perkawinan
• Di dalam suatu kehidupan bermasyarakat yang bersifat
sekuler, norma hukum membuat aturan yang tidak
sesuai dengan norma agama
• Sebagai contoh, di beberapa negara terdapat aturan hukum
yang memfasilitasi pelacuran dan perjudian, melegalkan
euthanasia atau hak untuk mati, mengesahkan perkawinan
sejenis kelamin

Anda mungkin juga menyukai