Indonesia merupakan negara maritim yang mempunyai sumber kekayaan mineral yang
berlimpah, salah satunya adalah batu kapur (limestone), sangat berpotensi untuk menjadikan negara
penghasil kalsium klorida dalam kapasitas besar. Kalsium klorida (CaCl2) merupakan salah satu
senyawa penting pada industri kimia. Salah satu pemanfaatan CaCl2 pada bidang industri kimia
yaitu sebagai pengawet pada makanan, sumber ion kalsium untuk mengurangi erosi beton,
mengeringkan rumput laut shingga dapat menghasilkan soda abu, keperluan medis dll.
Indonesia belum memiliki pabrik yang memproduksi CaCl2, sehingga untuk memenuhi
kebutuhanCaCl2, Indonesia masih harus mengimpor dari negara-negara yang telah memproduksi
CaCl2. Hal inilah yang dapat memberikan peluang besar untuk Indonesia dalam perdagangan, maka
pabrik pembuatan CaCl2 dari batu kapur perlu didirikan.
KAPASITAS PERANCANGAN
Tahun Kg/tahun
2013 9.035,777
2014 10.346,822
2015 8.243,054
2016 7.327,964
2017 6.141,824
Dari grafik di atas, dengan metode regresi linier maka diperoleh persamaan untuk mencari
kebutuhan pada tahun tertentu dengan persamaan :
Y = -880,68 X + 2000000
Keterangan : Y = Kebutuhan (ton/tahun)
X = Tahun ke-n
Magnesium klorida adalah salah satu nama dari senyawa kimia dengan rumus MgCl2, dan bentuk
hidrat MgCl2.x.H2O. Magnesium klorida merupakan salah satu garam yang memiliki peranan
penting pada indusri kimia. Produksi magnesium klorida pada skala industri pada umumnya
ditujukan untuk memenuhi kebutuhan bahan baku industri-industri hilir. Salah satu pemanfaatan
magnesium klorida pada bidang industri kimia adalah sebagai bahan dasar proses pembuatan
logam magnesium. Didalam proses Dow, magnesium klorida dapat diturunkan dari magnesium
hidroksida (Kirk-Othmer, 1964).
Salah satu kegunaan yang paling penting dari MgCl2, selain dalam pembuatan logam magnesium,
adalah pembuatan semen magnesium oksiklorida, dimana dibuat melalui eksotermik larutan 20%
MgCl2 terhadap larutan magnesia yang didapatkan dari kalsinasi magnesit dan magnesia yang
terdapat dalam larutan garam. Penggunaanya terutama semen magnesium oksiklorida ini adalah
sebagai semen lantai dengan pengisi yang tak reaktif dan pigmen berwarna (Kirk-Othmer, 1964).
SIFAT-SIFAT BAHAN
Magnesium Hidroksida Feri Oksida Silikon dioksida
Tahap Reaksi
Pada tahap ini impurity seperti CaO, Fe2O3, SiO2 tidak ikut larut dengan penambahan Asam klorida encer
tersebut (Vogel, 1979) sehingga terbentuk Magnesium klorida dengan konversi reaksi 94,5%. Reaksi
pembentukan Magnesium klorida adalah reaksi yang terjadi antara Magnesium hidroksida dan Asam
klorida yaitu dengan reaksi sebagai berikut :
1
Temperatur masuk = 28 °C
2 Temperatur keluar = 50 °C
3 Tekanan = 1 atm
L
Analisa ekonomi: A
Kapasitas rancangan pabrik
yang akan didirikan pada tahun
a. Return on Investment Y
- Sebelum pajak = 27,6%
2026 dan penentuan kapasitas - Sesudah pajak = 17,9% A
rancangan menggunakan K
metode discounted, sehingga b. Pay Out Time
diketahui kapasitas rancangan - Sebelum pajak = 2,65 tahun
sebanyak 6.000 ton/tahun - Sesudah pajak = 3,57 tahun B
Lokasi pabrik ditentukan berada c. Break Event Point (BEP) = 41% A
di Kecamatan Palaran,
d. Shut Down Point (SDP) = 15,28%
N
Samarinda, Kalimantan Timur G
dengan luas tanah 8.990 m2 e. Interest Rate of Return (IRR) =20,20%
U
N