I. PENDAHULUAN
I-1
I-2
kebutuhan impor silikon dioksida dari tahun ke tahun makin meningkat. Sehingga
dengan mendirikan pabrik silikon dioksida, maka kebutuhan impor dalam negeri
dapat ditekan dan kebutuhan bahan baku untuk industri barang-barang berbahan
dasarkan karet dan lain–lain dapat dipenuhi.
Berdasarkan uraian tersebut, pabrik silikon dioksida layak dibangun di
Indonesia, dimana memberikan pengaruh positif, antara lain membuka lapangan
kerja baru dalam rangka mengurangi pengangguran dan kemiskinan, memenuhi
kebutuhan dan mengurangi ketergantungan impor sehingga menghemat devisa
negara, serta sebagai pemasokan bahan baku terhadap industri – industri yang
membutuhkan silikon dioksida sebagai bahan baku.
Sifat Fisik
a) Rumus Kimia : H2SO4
b) Wujud : Viscous liquid
c) Spesific gravity : 1,857
d) Titik didih : 274o C
e) Titik beku : 10,49o C
f) Berat molekul : 98,08 g/mol
g) Bau : berkarakteristik sedikit
h) Entalpi pembentukan : -212,03 kkal/gmol
i) pH : < 1,0
j) Kapasitas panas : 33,12 kal/mol K (20oC)
k) Kelarutan dalam air : tercampur penuh
l) Viskositas : 2,67 cp (20o C)
Sifat Kimia
a) Asam sulfat merupakan golongan asam kuat yang mempunyai valensi
dua dan bersifat higroskopis (mudah menguap).
b) Asam sulfat murni akan terdisosiasi jika diencerkan dengan air
c) Asam sulfat akan terurai menjadi sulfur trioksida dan uap air pada
temperatur tinggi.
b. Produk
1. Silikon dioksida
Sifat Fisik
a) Rumus kimia : SiO2
b) Warna : tidak berwarna
c) Wujud : bubuk
d) Berat molekul : 60,1 g/mol
e) Titik leleh : 1.713˚C
f) Titik didih : 2.230˚C
g) Kapasitas panas : 10,73 kal/mol K
h) Bulk density : 0,03-0,45 g/cm 3
Sifat Kimia
a) Silikon dioksida tidak dapat larut dalam air
b) Silikon dioksida bersifat asam, sehingga dapat bereaksi dengan basa
I-6
2. Sodium sulfat
Sifat Fisik
a) Rumus kimia : Na2SO4
b) Massa molar : 142,04 g/mol
c) Densitas : 2,664 g/cm3
d) Titik lebur : 32,38˚C
e) Titik leleh : 888˚C
f) Kelarutan dalam air : 4,76 g/100 mL (0 °C)
Sifat Kimia
a) Sodium sulfat tidak bersifat reaktif terhadap Sebagian besar oksidator
maupun reduktor.
b) Sodium sulfat bereaksi dengan asam sulfat menghasilkan garam asam
natrium bisulfat.
Total 1,297
Rata-rata (i) 0,216
(Badan Pusat Statistika,2020)
Berdasarkan data tersebut maka dapat diperkirakan jumlah
kebutuhan Silikon dioksida di Indonesia pada tahun 2025 saat pabrik
didirikan, yaitu dengan perhitungan discounted methode menggunakan
persamaan (Ulrich, 1984).
Fn = P (1+i)n
Keterangan:
F = Nilai kebutuhan pada tahun ke-n
P = Besarnya data pada tahun sekarang (ton/tahun)
i = Kenaikan data rata-rata
n = Selisih tahun (tahun ke-n)
Perkiraan konsumsi Silikon dioksida dalam negeri pada tahun 2025
sebagai berikut :
Fn = P (1+i)n
= 46.104,895 (1+0,216)5
= 122.578,67 Ton/Tahun
Sehingga dapat diketahui peluang kapasitas produksi pada tahun 2025
yaitu 122.578,67 Ton/Tahun.
I.5.2 Ketersediaan Bahan Baku
Ketersediaan bahan baku merupakan faktor yang penting dalam
kelangsungan produksi suatu pabrik. Untuk mendapatkan kontinuitas
produksi suatu pabrik, bahan baku harus mendapatkan perhatian yang
serius dengan tersedianya secara periodik dalam jumlah yang cukup
banyak. Pada prarancangan pabrik Silikon dioksida ini, untuk bahan baku
Sodium silikat diambil dari PT. Darisa Intimitra, Pulogadung dan untuk
pengambilan asam sulfat diperoleh dari PT. Petrokimia, Gresik dengan
I-8