Anda di halaman 1dari 11

AKUNTANSI BIAYA LANJUTAN

ACTIVITY BASED COSTING


Activity-based costing

Penentuan biaya produksi dengan metode traditional


costing dapat menimbulkan distorsi biaya produksi, karena
metode tersebut hanya mempergunakan satu macam basis
pembebanan biaya untuk pemakaian sumber daya. Untuk
mengatasi keterbatasan pada metode traditional costing maka
dikembangkan sistem biaya yang didasarkan pada aktivitas yang
disebut Activity Based Costing.
Activity Based Costing merupakan metode yang menerapkan
konsep-konsep akuntansi aktivitas untuk menghasilkan
perhitungan harga pokok produk yang lebih akurat.
sistem ABC menawarkan lebih dari sekedar informasi biaya
produk yang akurat akan tetapi juga menyediakan informasi
tentang biaya dan kinerja dari aktivitas dan sumber daya serta
dapat menelusuri biaya-biaya secara akurat ke objek biaya selain
produk.
Pengertian ABC

- Menurut Amin Widjaja (1992; 27) adalah :


“Bahwa ABC Sistem tidak hanya memberikan kalkulasi biaya
produk yang lebih akurat, tetapi juga memberikan kalkulasi apa yang
menimbulkan biaya dan bagaimana mengelolanya, sehingga ABC System
juga dikenal sebagai sistem manajemen yang pertama.”

- Sedangkan menurut Mulyadi (1993:34) memberikan pengertian ABC


sebagai berikut :
“ABC merupakan metode penentuan HPP (product costing) yang
ditujukan untuk menyajikan informasi harga pokok secara cermat bagi
kepentingan manajemen, dengan mengikursecara cermat konsumsi sumber
daya alam setiap aktivitas yang digunakan untuk menghasilkan produk.”

Dengan kata lain bahwa Activity-Based Costing (ABC) adalah suatu sistem
informasi akuntansi yang mengidentifikasi berbagai aktivitas yang dikerjakan dalam
suatu organisasi dan mengumpulkan biaya dengan dasar dan sifat yang ada dan
perluasan dari aktivitasnya.
Activity-Based Costing

Sistem ABC akan relevan bila BOP merupakan


biaya yang paling dominan dan multiproduk. Dalam
merancang ABC System, aktivitas untuk membuat dan
menjual digolongkan dalam 4 kelompok, yaitu :
- Facility sustaining activity cost
- Product sustaining activity cost
- Bacth activity cost
- Unit level activity cost
Pembebanan Biaya Overhead pada Activity-Based Costing

Pada Activity-Based Costing meskipun pembebanan biaya-


biaya overhead pabrik dan produk juga menggunakan dua tahap
seperti pada akuntansi biaya tradisional, tetapi pusat biaya yang
dipakai untuk pengumpulan biaya-biaya pada tahap pertama dan
dasar pembebanan dari pusat biaya kepada produk pada tahap
kedua sangat berbeda dengan akuntansi biaya tradisional (cooper,
1991:269-270). Activity-Based costing menggunakan lebih banyak cost
driver bila dibandingkan dengan sistem pembebanan biaya pada
akuntansi biaya tradisional.
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam Activity-based costing adalah
sebagai berikut :
- Cost Driver
- Rasio Konsumsi
- Homogeneous Cost Pool
Activity-based costing

Menurut Mulyadi (1993: 94), prosedure pembebanan


biaya overhead dengan sistem ABC melalui dua tahap kegiatan:
a. Tahap Pertama
Pengumpulan biaya dalam cost pool yang memiliki aktifitas
yang sejenis atau homogen, terdiri dari 4 langkah :
1. Mengidentifikasi dan menggolongkan biaya kedalam berbagai
aktifitas
2. Mengklasifikasikan aktifitas biaya kedalam berbagai aktifitas.
3. Mengidentifikasikan Cost Driver dimaksudkan untuk
memudahkan dalam penentuan tarif/unit cost driver.
4. Menentukan tarif/unit Cost Driver, Adalah biaya per unit Cost
Driver yang dihitung untuk suatu aktivitas. Tarif/unit cost driver
dapat dihitung dengan rumus sbb:

Tarif per unit Cost Driver = CostDriverfitasJumlahAktivitas


Klasifikasi Aktivitas Biaya kedalam aktivitas, digolongkan menjadi 4
kelompok, yaitu :
a. Aktivitas Berlevel Unit (Unit Level Activities)
Aktivitas ini dilakukan untuk setiap unit produksi. Biaya aktivitas berlevel unit
bersifat proporsional dengan jumlah unit produksi. Sebagai contoh, menyediakan tenaga
untuk menjalankan peralatan, karena tenaga tersebut cenderung dikonsumsi secara
proporsional dengan jumlah unit yang diproduksi.

b. Aktivitas Berlevel Batch (Batch Level Activities)


Aktivitas dilakukan setiap batch diproses, tanpa memperhatikan berapa unit
yang ada pada batch tersebut. Misalnya, pekerjaan seperti membuat order produksi dan
pengaturan pengiriman konsumen adalah aktivitas berlevel batch.

c. Aktivitas Berlevel Produk (Produk Level Activities)


Aktivitas berlevel produk berkaitan dengan produk spesifik dan biasanya
dikerjakan tanpa memperhatikan berapa batch atau unit yang diproduksi atau dijual.
Sebagai contoh merancang produk atau mengiklankan produk.

d. Aktivitas Berlevel Fasilitas (Fasility level activities)


Aktivitas berlevel fasilitas adalah aktivitas yang menopang proses operasi
perusahaan namun banyak sedikitnya aktivitas ini tidak berhubungan dengan volume.
Aktivitas ini dimanfaatkan secara bersama oleh berbagai jenis produk yang berbeda.
Kategori ini termasuk aktivitas seperti kebersihan kantor, penyediaan jaringan komputer
dan sebagainya.
Activity-Based Costing

b. Tahap Kedua
Penelusuran dan pembebanan biaya
aktivitas kemasing-masing produk yang
menggunakancost driver. Pembebanan biaya
overhead dari setiap aktivitas dihitung dengan
rumus sbb:

BOP yang dibebankan = Tarif/unit Cost


Driver X Cost Driver yang dipilih
Contoh Analisis Biaya di RS dengan Metode ABC :
Perhitungan Biaya pendidikanSpesialisasi Radiologi di RSUP Sarjito, Jogjakarta.
Jenis Aktivitas :
• Aktivitas Pengantar
• Aktivitas Pre dan Post test
• Aktivitas Presentasi Kasus dan Jurnal
• Aktvitas pemeriksaan di Poli dan Rawat Inap
• Aktivitas Ujian dan Respondei
• Aktivitas Evaluasi

Kebutuhan Biaya untuk aktivitas tersebut yaitu :


1. Biaya makan mahasiswa peserta program
2. Kebutuhn obat, bahan dan alat medis habis pakai lainnya untuk praktek mahasiswa
3. Kebtuhan bahan pendukung
4. Kebutuhan air, gas dan listrik
5. Perpustakaan
6. Kebuuhn lainnya
Rincian kebutuhan bahan untuk 1 semester sbb ;
• Bahan film 1 box
• Konsumsi Mahasiswa1 x 4 x 6 = 24prs
• Sabun Cuci 1 x 6 = b buah
• loundry jas praktek 4 x 6 = 24 kali
• Sterilisasi jas praktek 4 x 6 = 24 kali

Tabel perhitungan biaya per ativitas yang dibebankan ke RS Sarjito dari


Program pendidikan spesialis radiologi (1 semester)
Perhitungan Biaya
No Jenis Biaya Jumlah
1 Biaya Langsung
• Biaya ATK 99.000
• Biaya bahan dan alat medis habis pakai 666.000
• Biaya bahan penunjang 6.000
• Biaya konsumsi 235.000
• Biaya Sterilasi 120.000
• Biaya Loundry 72.000
• Linen 75.000
• Biaya Perpustakaan dan jurnal 10.800
• Biaya Insentif pengajar 225.000
• Biaya ujian seleksi 400.000

2 Biaya tidak langsung


• air (perkiraan) 1.500
• listrik 4.500

Jumlah 1.915.000

Anda mungkin juga menyukai