Efek fisiologis yang diperoleh dapat terjadi dalam beberapa menit setelah menguyah
sirih karena bahan-bahan diserap langsung ke dalam aliran darah melalui mukosa
mulut.
Efek ini disebabkan oleh aktivasi dari jalur simpatik dengan kandungan alkaloid dalam
sirih dan pinang.
DAMPAK MENGKONSUMSI PINANG (SIRIH) Menurut
WHO tahun 2012
Farmakologi
Penggunaan sirih dapat dikaitkan dengan efek fisiologis jangka
panjang serta efek langsung yang juga dapat terjadi dalam beberapa
menit dari mengunyah sirih karena bahan-bahan yang diserap langsung ke
dalam aliran darah melalui mukosa mulut.
Efek ini disebabkan oleh aktivasi dari jalur simpatik oleh alkaloid sirih dan telah di
gambarkan sebagai kombinasi gejala sebagai berikut :
Pinang mengandung :
polyphenol (flavonol dan taninn),
alkaloid (arecoline, arecaidine, arecain, guvacin, arecolidine, guvacolin, isoguvacolin
dan colin).
Arecolin yang toksik dalam biji pinang dapat mempengaruhi sistem saraf dan
menghasilkan euphoria ringan yang akan memberikan sifat ketagihan.
Bubuk kapur berwarna putih berasal dari karang laut atau cangkang dari
kerang yang telah dibakar. Kapur dapat diperoleh dengan cara memperoleh
batu kapur (kalsium karbonat /caco3) mengeluarkan gas disebut CO2 yang
menjadi kalsium oksida /CaO.
Kebiasaan mengunyah pinang dengan atau tanpa bahan kombinasinya dengan frekuensi
sering dapat menimbulkan penyakit periodontal. Penyebabnya adalah terbentuknya
kalkulus hingga terjadinya karies gigi akibat adanya stagnasi saliva.
Efek negatifnya adalah dapat menimbulkan penyakit periodontal atau gingiva dengan
adanya lesi-lesi pada mulut seperti submocous fibrosis, oral premaligant lession bahkan
dapat menyebabkan kanker mulut.
Kapur yang digunakan dalam mengonsumsi sirih pinang sebenarnya
mempunyai manfaat untuk kesehatan periodontal karena mengandung zat kitin.
Namun juga dapat merusak jaringan periodonsium secara mekanis dengan
pembentukan karies.
Kalkulus gigi merupakan salah satu penyebabnya adalah kebiasaan mengunyah pinang dengan
frekuensi dan durasi yang lama
Kalkulus merupakan plak yang mengeras. Plak adalah suatu zat lunak yang mengandung
mikroorganisme yang melekat erat pada permukaan gigi, gusi, gigi palsu lepasan, dan tambalan gigi.
Plak biasanya mulai mengeras menjadi kalkulus setelah 1-2 hari pada gigi yang tidak dibersihkan.
Kalkulus mengandung sejumlah bakteri merugikan seperti: S. sanguis dan P. gingivalis. Bakteri
tersebut yang kemudian menyebabkan terjadinya radang gusi dan penyakit periodontal.
Klalkulus deperlukan perawatan pembersihan kalkulus oleh dokter gigi (scaling).
Submucous fibrosis
Penyakit kronis yang melemahkan rongga mulut, ditandai dengan peradangan
dan progresif jaringan submukosa.
Ditandai dengan kekakuan sehingga terjadi kesulitan dalam membuka mulut.
Kondisi dapat diketahui dengan baik dan gangguan ini sangat berkaitan dengan
mengunyah pinang.
Patofisiologi tidak terlalu jelas , tetapi sejumlah faktor menjadi pemicu dan
menyebabkan terjadinya reaksi inflamasi di juxtaepithelial mukosa mulut.
Orang dengan submucous fibrosis biasanya tetap sakit walaupun kebiasaan
menguyah pinang dihentikan.
KERUSAKAN TMJ
Pembedahan
Dilakukan pada jaringan lunak dan jaringan keras. Sering dilakukan pada kanker
yang melibatkan tenggorokan, dapat juga dilakukan pada kanker rongga mulut.
Pembedahan dilakukan untuk mengangkat keseluruhan lesi untuk mencegah
terjadinya penyebaran sel kanker pada nodul lymfa, dan saraf.
Setelah pembedahan mengangkat sel kanker, dilakukan pembedahan rekonstruktif
untuk bertujuan mempercepat proes penyemuhan, pengembalian fungsi serta
meningkatkan kualitas hidup pasien.
Radiasi
Radiasi merupakan pengobatan yang digunakan dengan sinar ion.
Terapi radiasi menghasilkan energi yang bisa menghancurkan sel-sel kanker.
Radiasi sering digunakan untuk mengecilkan sel kanker sebelum dilakukan
pembedahan dan mencegah sel kanker timbul kembali.
Waktu yang digunakan untuk terapi radiasi ini antara 10-15 menit. Terapi ini
dilakukan antara 2-8 minggu agar sel yang baru dapat tumbuh dan
meminimalkan efek yang timbul akibat radiasi.
Kemoterapi
Kemoterapi merupakan
bentuk terapi paliatif
digunakan apabila sel kanker timbul kembali atau telah terjadi metastase.
Terdapat 6 jenis bahan yang digunakan untuk kemoterapi: alkilating agen
nitrosoureas, snti metabolite, anti tumor anti biotik, plant alkaloid dan steroid
hormon.
Terapi Kombinasi