Anda di halaman 1dari 28

PINANG

Pembimbing: drg. Meiske Paoki, Sp.BM


Oleh: Imelda Pandori
(0120840123)
EPIDEMIOLOGI
 Pinang merupakan suatu jenis tanaman famili Arecaceae yang tumbuh di sebagian
besar Asia, Pasifik dan Afrika Timur.
 Pinang merupakan zat adiktif yang banyak dikonsumsi selain nikotin, etanol dan kafein
dan dikonsumsi oleh sekitar 10% dari populasi dunia.
 Menginang dapat memberikan efek kesenangan dan menyegarkan baik sebagai
makanan ringan, mengurangi stress dan dipercaya memperkuat gigi dan gusi.
 Masyarakat Pasifik Island telah menggunakan zat seperti tembakau, sirih dan pinang,
kopi dan kava sebagai bagian dari struktur sosial mereka.
Penggunaan zat psikoaktif merupakan bagian integral dalam masyarakat. Zat psikoaktif didefinisikan sebagai
substansi yang dapat mengubah cara kita berpikir .
10% - 20% populasi dunia atau sekitar 600 juta orang mengkonsumsi pinang. Kebiasaan mengunyah sirih dan
pinang diperkirakan berasal dari Asia Tenggara.
Pinang secara luas dikonsumsi oleh semua kelompok usia di seluruh dunia.
Umumnya pinang dikunyah dengan kombinasi daun sirih, sirih dan bubuk kapur. Bahan rempah yang lain seperti
cengkeh, tembakau dan kapulaga juga sering ditambahkan dengan maksud meningkatkan rasa ataupun efek
fisiologis.
EFEK FISIOLOGIS UMUM

Efek fisiologis yang diperoleh dapat terjadi dalam beberapa menit setelah menguyah
sirih karena bahan-bahan diserap langsung ke dalam aliran darah melalui mukosa
mulut.

Efek ini disebabkan oleh aktivasi dari jalur simpatik dengan kandungan alkaloid dalam
sirih dan pinang.
DAMPAK MENGKONSUMSI PINANG (SIRIH) Menurut
WHO tahun 2012

Farmakologi
Penggunaan sirih dapat dikaitkan dengan efek fisiologis jangka
panjang serta efek langsung yang juga dapat terjadi dalam beberapa
menit dari mengunyah sirih karena bahan-bahan yang diserap langsung ke
dalam aliran darah melalui mukosa mulut.

Efek ini disebabkan oleh aktivasi dari jalur simpatik oleh alkaloid sirih dan telah di
gambarkan sebagai kombinasi gejala sebagai berikut :

• Pusing dan jantung berdebar


• Sensasi panas dan berkeringat
• Peningkatan respirasi dan detak jantung
• Ketidaknyamanan epigastrium dan diare
• Relax dan perasaan bahagia
• Hilangnya rasa haus dan lapar
 Pada tahun 2008, dilaporkan proporsi tertinggi pengunyah sirih
pinang berada dikelompok usia 25-34 tahun (laki-laki 67.0%,
perempuan 28.0%)
 Secara keseluruhan 26.9% dari populasi digunakan sirih setiap
hari.
 Hasil pria lebih tinggi 39.2% dan 14.4% pada perempuan.
Pinang biasanya dikonsumsi dengan sirih, bubuk kapur ataupun
dengan penambahan bahan rempah lain seperti tembakau,
cengkeh ataupun kapulaga yang dibungkus dalam daun sirih.

Pinang mengandung :
 polyphenol (flavonol dan taninn),
 alkaloid (arecoline, arecaidine, arecain, guvacin, arecolidine, guvacolin, isoguvacolin
dan colin).

Arecolin yang toksik dalam biji pinang dapat mempengaruhi sistem saraf dan
menghasilkan euphoria ringan yang akan memberikan sifat ketagihan.
Bubuk kapur berwarna putih berasal dari karang laut atau cangkang dari
kerang yang telah dibakar. Kapur dapat diperoleh dengan cara memperoleh
batu kapur (kalsium karbonat /caco3) mengeluarkan gas disebut CO2 yang
menjadi kalsium oksida /CaO.

Sirih merupakan jenis tanaman dari famili peperaceae

Kebiasaan mengunyah pinang dengan atau tanpa bahan kombinasinya dengan frekuensi
sering dapat menimbulkan penyakit periodontal. Penyebabnya adalah terbentuknya
kalkulus hingga terjadinya karies gigi akibat adanya stagnasi saliva.

Efek negatifnya adalah dapat menimbulkan penyakit periodontal atau gingiva dengan
adanya lesi-lesi pada mulut seperti submocous fibrosis, oral premaligant lession bahkan
dapat menyebabkan kanker mulut.
Kapur yang digunakan dalam mengonsumsi sirih pinang sebenarnya
mempunyai manfaat untuk kesehatan periodontal karena mengandung zat kitin.
Namun juga dapat merusak jaringan periodonsium secara mekanis dengan
pembentukan karies.

Kebiasaan menginang juga dapat menyebabkan struktur gigi menjadi aus,


gusi lecet sehingga terjadi luka dan perdarahan, juga dapat menggoyangkan
gigi sehingga beresiko gigi tanggal
PENYAKIT DAN GANGGUAN
YANG PALING UMUM AKIBAT
PINANG DAN KOMBINASINYA
Kalkulus gigi ( karang gigi )

 Kalkulus gigi merupakan salah satu penyebabnya adalah kebiasaan mengunyah pinang dengan
frekuensi dan durasi yang lama
 Kalkulus merupakan plak yang mengeras. Plak adalah suatu zat lunak yang mengandung
mikroorganisme yang melekat erat pada permukaan gigi, gusi, gigi palsu lepasan, dan tambalan gigi.
Plak biasanya mulai mengeras menjadi kalkulus setelah 1-2 hari pada gigi yang tidak dibersihkan.
 Kalkulus mengandung sejumlah bakteri merugikan seperti: S. sanguis dan P. gingivalis. Bakteri
tersebut yang kemudian menyebabkan terjadinya radang gusi dan penyakit periodontal.
 Klalkulus deperlukan perawatan pembersihan kalkulus oleh dokter gigi (scaling).
Submucous fibrosis
Penyakit kronis yang melemahkan rongga mulut, ditandai dengan peradangan
dan progresif jaringan submukosa.
Ditandai dengan kekakuan sehingga terjadi kesulitan dalam membuka mulut.
Kondisi dapat diketahui dengan baik dan gangguan ini sangat berkaitan dengan
mengunyah pinang.
Patofisiologi tidak terlalu jelas , tetapi sejumlah faktor menjadi pemicu dan
menyebabkan terjadinya reaksi inflamasi di juxtaepithelial mukosa mulut.
Orang dengan submucous fibrosis biasanya tetap sakit walaupun kebiasaan
menguyah pinang dihentikan.
KERUSAKAN TMJ

Triveldy et al 2002 berpendapat bahwa proses kebiasaan menguyah sirih yang


terlalu sering bisa menimbulkan kerusakan pada sendi temporomandibular.
Namun masih sulit dibuktikan karena banyak gejala yang terkait dengan
kerusakan sendi temporomandibular, misalnya trismus.
PERIODONTITIS
Merupakan penyakit yang secara siginifikan menyebabkan kemungkinan
khilangan gigi (gigi tanggal).
Merupakan penyakit gusi progresif yang mengakibatkan hilangnya struktur
pendukung gigi dan berkaitan langsung dengan kebersihan mulut.
Kebersihan mulut yang buruk sering dikaitkan dengan kebiasaan menguyah
pinang dan sirih.
Studi dari ekstrak sirih yang mengandung arecoline bersifat sitotoksik untuk
fibroblast periodontal sehingga memperburuk penyakit periodontal. (Trivedy et
al. 2002)
Periodontitis semakin diperparah dengan adanya diabetes melllitus, penyakit
yang juga berkaitan dengan penggunaan sirih.
Leukoplakia
Leukoplakia oral adalah plak atau bercak
putih yang merupakan gangguan dengan
tingkat berpotensi ganas, kemunculan
bercak ini misalnya mulut bagian bawah,
gusi, sisi pipi, bibir, langit-langit dan
rongga bagian dalam.
KANKER MULUT

 Kanker rongga mulut memiliki penyebab


multifaktorial seperti mengkonsumsi alkohol,
menyirih, sinar matahari, faktor genetik dan
virus.
Kebiasaan menyirih merupakan salah satu
faktor penyebab kanker rongga mulut,.
 Menyirih merupakan kebiasaan yang sering
dilakukan sebagian penduduk di Asia,
khusunya Pakistan, Thailand, Malaysia,
Indonesia, China, PNG dan para pendatang
Asia yang tinggal di Amerika Utara, Afrika
Utara, Afrika Timur, United Kingdom dan
Australia.
EFEK SISTEMIK ARECA NUT
Lichenoid reaction on the right buccal
Staining of teeth due to areca chewing
mucosa
Homogenous Luekoplakia on the right
buccal mucosa
Blanching of the palate inOral sub mucose
fibrosis (OSMF)

Squamous cell carcinoma on the ginggival


sulcus extending to retmolar pad area
PENGELOLAAN PADA PASIEN KANKER
RONGGA MULUT

Pembedahan
Dilakukan pada jaringan lunak dan jaringan keras. Sering dilakukan pada kanker
yang melibatkan tenggorokan, dapat juga dilakukan pada kanker rongga mulut.
Pembedahan dilakukan untuk mengangkat keseluruhan lesi untuk mencegah
terjadinya penyebaran sel kanker pada nodul lymfa, dan saraf.
Setelah pembedahan mengangkat sel kanker, dilakukan pembedahan rekonstruktif
untuk bertujuan mempercepat proes penyemuhan, pengembalian fungsi serta
meningkatkan kualitas hidup pasien.
Radiasi
 Radiasi merupakan pengobatan yang digunakan dengan sinar ion.
 Terapi radiasi menghasilkan energi yang bisa menghancurkan sel-sel kanker.
Radiasi sering digunakan untuk mengecilkan sel kanker sebelum dilakukan
pembedahan dan mencegah sel kanker timbul kembali.
 Waktu yang digunakan untuk terapi radiasi ini antara 10-15 menit. Terapi ini
dilakukan antara 2-8 minggu agar sel yang baru dapat tumbuh dan
meminimalkan efek yang timbul akibat radiasi.
Kemoterapi
Kemoterapi merupakan
bentuk terapi paliatif
digunakan apabila sel kanker timbul kembali atau telah terjadi metastase.
Terdapat 6 jenis bahan yang digunakan untuk kemoterapi: alkilating agen
nitrosoureas, snti metabolite, anti tumor anti biotik, plant alkaloid dan steroid
hormon.

Terapi Kombinasi

Kombinasi terdiri dari


pembedahan, radiasi dan
kemoterapi.
EFEK KONSUMSI PINANG PADA IBU
HAMIL
Ibu hamil yang mengkonsumsi pinang memilki resiko
insidens berat lahir rendah,
kelahiran bayi lahir rendah dan
kelahiran prematur.
Konsumsi pinang pada dosis rendah menyebabkan pelebaran pembuluh darah umbilikal
melalui eNOS
Konsumsi pinang dengan dosis tinggi menyebabkan penangkapan diferensiasi sel endotel
dan kemudian disfungsi.
pengunyah sirih memiliki konsentrasi logam berat yang lebih tinggi seperti timbal, arsenik
dan kadmium, yang bila dikonsumsi oleh wanita hamil berbahaya bagi janin.
Paparan perinatal pada pinang menunjukkan janin pada efek berbahaya dari karsinogen
karena aktivitas enzim -SH, tingkat malondialdehida, sitokrom-450 diubah.
EFEK KONSUMSI PINANG PADA PENYAKIT
JANTUNG
Terjadi peningkatan denyut jantung
Penurunan diastolik BP
Peningkatan anterosgenis
Coronary artery spasm
Peningkatan riksiko CAD
EFEK KONSUMSI PINANG PADA PENYAKIT
DM
Padapenyakit DM Arecoline yang terdapat pada pinang dapat
mengahabat diferensiasi adipogenik, menginduksi lipolisis pada
adiposit 3T3-L1 dan dapat berinteraksi dengan glukosa yang dipicu
oleh insulin.
EFEK KONSUMSI PINANG PADA ANAK-
ANAK
 Arecoline yang toksik dalam biji pinang dapat mempengaruhi sistem saraf dan
menghasilkan euphoria ringan yang akan memberikan sifat ketagihan.
Terjadi defisiensi vitamin D (Pada anak-anak vit D dibutuhkan untuk pertumbuhan )
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai