Anda di halaman 1dari 42

MODUL INTI-4

Notifikasi Pasangan
Tujuan Pembelajaran
Tujuan Pembelajaran Umum

Setelah mengikuti materi peserta mampu melakukan edukasi


pasien untuk notifikasi pasangan

Tujuan Pembelajaran Khusus

1. Menjelaskan pengertian dan tujuan notifikasi pasangan

2. Mengidentifikasi bentuk-bentuk notifikasi pasangan

3. Melakukan edukasi pasien untuk notifikasi pasangan


Pokok Bahasan
1. Pengertian dan tujuan notifikasi pasangan
2. Bentuk-bentuk pelaksanaan notifikasi pasangan
3. Edukasi pasien untuk notifikasi pasangan
Smallpox

Smallpox contact tracing, Brazil, 1960s.


TB

Health workers in Ethiopia are part of TB control programs, identifying


suspected TB cases in the community.
IMS
Jika anda melihat 3 slide diatas,
bagaimana anda mengkaitkan slides
tersebut dengan notifikasi pasangan
Notifikasi Pasangan - Definisi

• Notifikasi pasangan atau pencarian kontak atau


pengungkapan status adalah suatu proses yang
dilakukan secara sukarela dimana petugas kesehatan
meminta kepada pasien untuk mengungkapkan status
HIV kepada pasangan seksual atau pasangan penasun
dengan harapan pasien bisa membawa pasangan
untuk juga dilakukan tes HIV dan memberikan akses
pengobatan jika hasil tes positif
Kepentingan Notifikasi Pasangan

• Aspek individual klinis


– Mencegah penularan pada pasangan jika belum tertular
– Dukungan dalam pengobatan ARV

• Aspek Kesehatan masyarakat


– Pengendalian penyakit
– Mendukung upaya pemerintah dalam mencapai getting
3 zero
Rekomendasi WHO untuk Notifikasi
Pasangan
• Notifikasi pasangan merupakan satu kesatuan yang
perlu dilakukan dalam paket layanan tes dan
pengobatan ARV

• Dilakukan dengan prinsip mutual disclosure

• Dilakukan juga pada layanan ANC


Prinsip dalam Notifikasi Pasangan

Prinsip dalam notifikasi pasangan adalah sebagai


berikut:
• Sukarela dan tidak menghakimi
• Berpusat pada klien
• Konfidensial
• Terintegrasi dengan layanan tes, perawatan dan
pengobatan
Bentuk Pendekatan Notifikasi Pasangan

 Pendekatan notifikasi pasangan ada beberapa


bentuk, yaitu
 Rujukan dengan Kontrak

 Rujukan Tenaga Kesehatan

 Rujukan dengan Kontrak

 Rujukan Ganda (Dual refferal )


Jenis Pelaksana Keuntungan Kerugian
Pasien Pasien sendiri Murah, lebih disukai Resiko kerusakan dalam
oleh kebanyakan relasi pasien dengan
pasien, pasien dan partner, resiko
partner mempunyai mendapat kekerasan,
kesadaran terhadap sulit dilakukan dan di
resiko yang ada terima oleh partner

Fasyankes Tenaga kesehatan atau Rahasia terjamin, Membutuhkan staff


petugas kesehatan kualitas edukasi, yang trampil dan
masyarakat komunikasi dan rujukan terlatih, beberapa
yang lebih baik, kelompok mungkin
kemungkinan bisa tidak menyukai
menjaring lebih dari pendekatan yang
satu partner dilakukan oleh nakes
Kontraktual Diawali oleh pasien Kemungkinan besar Penundaan notifikasi
untuk jangka waktu petugas yang akan yang mempunyai resiko
yang disepakati jika memberitahu partner kehilangan kesempatan
gagal akan dilakukan pasien
oleh petugas

Dual refferal Pasien yang Pasein mendapatkan Membutuhkan


memberitahu dengan dukungan, informasi keberanian pasien
didampingi oleh yang diterima oleh untuk mengungkapkan
petugas partner pasien lebih status HIV mereka
jelas dan detail,
mengurangi
kemungkinan terjadinya
kekerasan
Penugasan 1.
Latihan Mengidentifikasi Bentuk-bentuk
Pendekatan notifikasi pasangan
Pkm X

Data Mengapa??? Kelebihan Kekurangan

Situasi Pasien

Lingkungan

Kondisi daerah
Pokok Bahasan 3.
Edukasi Pasien Untuk Notifikasi Pasangan
Bukti Ilmiah

Source: Rosenberg et al. Lancet HIV. 2015;2(11):e483-e91.


Source: Brown et al., JAIDS. 2011;56(5):437-42.
Bukti Ilmiah

 WHO sistematik review dari penitlian menunjukkan bahwa


notifikasi pasangan dengan dibantu petugas dapat:

Meningkatkan cakupan tes HIV diantara pasangan ODHA

Peningkatan penemuan kasus dini

Peningkatan akses terhadap perawatan dan pengobatan


Tantangan

 Relasi antara pasien dengan pasangannya


 Komunikasi dan relasi petugas-pasien
 Keterampilan petugas
 Kebijakan
 Notifikasi pada pasangan kasual  sulit
diidentifikasi keberadaannya
 Beberapa kelompok dari populasi kunci mungkin
tidak ingin mengungkapkan kepada pasangannya
Pelaksanaan

 Dilakukan secara sukarela namun konfidensial


 Jelaskan tentang notifikasi pasangan pada saat pre tes
 Memberikan pilihan metoda untuk notifikasi pasangan
 Dilakukan secara berkala dalam tiap sesi
 Disesuaikan dengan kelompok pasien dan populasi
 Dapat menggunakan beberapa cara seperti tatap
muka, sms, email telp
Penugasan 2.
Bermain Peran. Melakukan Edukasi
Pasien untuk Notifikasi Pasangan
Pokok Bahasan 4.
Langkah-langkah dalam Notifikasi Pada
Pasangan
Sasaran Notifikasi Pasangan
• Notifikasi pasangan dapat dilakukan untuk semua
pasangan ODHA baik ODHA lama maupun ODHA
baru.
• Kegiatan Notifikasi pasangan difokuskan pada
ODHA yang baru didiagnosis.
• Pasangan ODHA yang dimaksud adalah: semua
pasangan seks ODHA, dan teman berbagi jarum
suntik selama 1 tahun terakhir.
Langkah-Langkah Notifikasi Pasangan
Langkah 1: Mengenalkan
Jelaskan tentang notifikasi pasangan
layanan notifikasi pasangan saat
menggunakan teks komunikasi
informasi pra-tes

Isikan daftar nama kontak/keluarga


Langkah 2: Buat daftar pasangan
di dalam iktisar keperawatan dan
seks dan teman berbagi jarum
Formulir NP
suntik

Langkah 3: Lakukan skrining


Isikan bagian Risiko Kekerasan dari Rujuk Pasien Indeks ke
risiko kekerasan dari pasangan
Pasangan Intim dan pilihan NP konselor HIV berpengalaman
intim pada semua pasangan
di Formulir NP
yang ada di daftar

Rujukan dengan
Rujukan oleh Pasien: Kontrak: Berikan kartu Rujukan Petugas
Rujukan Ganda: Latih
Langkah 4: Pilih metode/strategi Latih pasien untuk rujukan dan teks Kesehatan: Mulai
pasien untuk disclosure
notifikasi pasangan disclosure; Gunakan komunikasi untuk hubungi pasangan
yang didampingi;
“Tips untuk memberi disclosure; sepakati dengan menggunakan
rencanakan kapan dan
tahu pasangan tentang bahwa pasien akan teks komunikasi lewat
dimana akan dilakukan
HIV dan kartu rujukan merujuk pasangan telepon
dalam 1 bulan

Langkah 5: Hubungi semua


pasangan menggunakan metode Apakah pasangan berhasil
yang dipilih dihubungi?

Langkah 6: Catat hasil notifikasi


pasangan Catat hasil dari menghubungi Jika rujukan kontrak, mulai hubungi
pasangan (termasuk status pasangan setelah 1 bulan; catat
Langkah 7: Berikan/rujuk ke HIV) di formulir NP hasilnya di formulir NP
layanan yang sesuai pada
pasangan serokonkordan dan
serodiskordan
Langkah 1: Mengenalkan Layanan Notifikasi
Pasangan
• Saat informasi prates, jelaskan
• Pentingnya memastikan semua pasangan dites HIV
• Pasangan dengan HIV-Positif dapat memulai ARV agar mereka tetap
sehat dan mengurangi risiko penularan pada orang lain termasuk anak-
anak
• Pasangan dengan HIV-negatif dapat mengakses layanan pencegahan
agar tetap negatif, termasuk kondom dan rujukan untuk sirkumsisi
• Informasikan pada pasien indeks bahwa:
• Klinik menawarkan layanan notifikasi pasangan untuk membantu
pasien menghubungi pasangan agar mereka dapat tahu status HIVnya.
• Layanan ditawarkan karena petugas mengerti sulitnya memberitahu
pasangan. Notifikasi dapat diberikan secar anonim, dapat dilanjutkan
dengan disclosure kemudian.
• Petugas akan mendaftar nama orang yang pernah berhubungan seks
(meskipun hanya 1 kali), atau teman berbagi jarum suntik.
• Petugas akan menanyakan nama-nama anak yang memerlukan tes HIV
Langkah 1: Mengenalkan Layanan Notifikasi Pasangan

Selama informasi paska tes:


• Ingatkan kembali pasien informasi seperti pada prates
• Informasikan pada pasien ada 4 pilihan untuk menghubungi
pasangan:
1.Pasien dapat memberi tahu sendiri pasangan agar mereka
tes HIV
2.Pasien dapat membawa pasangan ke layanan untuk tes HIV
3.Pasien dapat membuat perjanjian dengan petugas, bahwa
jika pasangan belum dites dalam waktu 1 bulan, petugas
yang akan menghubungi pasangan.
4.Petugas dapat menghubungi pasangan, tanpa memberitahu
nama pasien
Langkah 1: Mengenalkan Layanan Notifikasi Pasangan

Jelaskan pada pasien:


• Semua informasi bersifat konfidensial. Ini artinya:
• Pasangan tidak akan diberitahu nama pasien atau hasil tes
pasien
• Pasien indeks tidak akan diberitahu hasil tes HIV pasangan,
atau apakah akhirnya pasangan melakukan tes atau tidak
• Petugas tidak akan menghubungi pasangan tanpa seizin
pasien
• Pasien akan tetap diberi layanan meskipun mereka tidak
ingin berpartisipasi di dalan layanan notifikasi pasangan.
Jawab pertanyaan pasien indeks dan dapatkan persetujuan
verbal untuk melanjutkan.
Langkah 2: Buat Daftar Pasangan Seks dan Teman Berbagi
Jarum Suntik
• Minta pasien untuk menyebutkan nama-nama dan informasi mengenai
kontak dari orang-orang yang berhubungan seks dalam 1 tahun
terakhir.
• Mulai dengan, tanyakan pasangan seks utama. Kemudian tanyakan
lagi, apakah ada pasangan seks lain dalam 1 tahun terakhir.
• Atau bisa mulai dengan menanyakan pasangan seks terakhir,
kemudian dirunut, pasangan sebelum itu, dan sebelumnya, dan
sebelumnya lagi.
• Daftar pasangan meskipun yang berhubungan seks hanya satu kali
• Jika pasien adalah penasun, tanyakan juga kontak teman-teman
berbagi jarum
• Isi informasi mengenai pasangan di formulir NP
Langkah 3: Lakukan Skrining Risiko Kekerasan dari
Pasangan Intim
• Tugas kita sebagai petugas adalah “tidak mencederai/do no
harm”. Untuk melindungi keamanan pasien, pasangan yang
memiliki risiko untuk melakukan kekerasan tidak akan dikontak.
• Lakukan skrining pada tiap nama pasangan dengan 3
pertanyaan:
1. Apakah pasangan pernah memukul, menendang, menampar,
atau melakukan kekerasan fisik lainnya pada Anda?
2. Apakah pasangan pernah mengancam untuk melukai Anda?
3. Apakah pasangan pernah memaksa Anda melakukan
aktivitas seksual yang tidak Anda inginkan/Anda tidak
merasa nyaman?
Langkah 3: Lakukan Skrining Risiko Kekerasan dari
Pasangan Intim

• Jika pasien menjawab “ya” pada salah satu pertanyaan


tersebut, diskusikan lebih lanjut dan kaji risiko
pencederaan pada pasien.
• Jika kemanan pasien terancam, mungkin ini bukan
waktu yang tepat untuk menghubungi pasien.
• Berikan rujukan ke konselor HIV yang berpengalaman,
atau layanan untuk kekerasan pada perempuan.
Langkah 4 dan 5: Pilih Metode Notifikasi Pasangan dan
mulai Hubungi Pasangan
• Bersama pasien, pilih metode notifikasi yang diinginkan, catat di formulir NP
• Jika pasien memilih rujukan oleh pasien:
• Berikan “Tips dan teks komunikasi untuk memberi tahu pasangan tentang
status HIV Anda”.
• Jika diinginkan, latihlah cara mengungkapkan status sampai pasien merasa
percaya diri
• Gali kemungkinan pertanyaan dari pasangan, dan bantu pasien untuk
memberikan respon terhadap kemungkinan pertanyaan tersebut
• Berikan mereka kartu rujukan yang menjelaskan pentingnya pasangan untuk
datang ke layanan.
• Minta pasien untuk memberikan kartu rujukan pada pasangan di akhir
pembicaraan
• Buat perjanjian dengan pasien indeks dalam 1 bulan untuk memastikan
pasangan telah melakukan tes HIV
Langkah 4 dan 5: Pilih Metode Notifikasi Pasangan dan
mulai Hubungi Pasangan

Jika pasien memilih rujukan dengan kontrak:


• Langkahnya sama seperti rujukan pasien:
• Lihat bersama “Tips dan teks komunikasi untuk memberitahu pasangan
tentang status HIV”
• Minta pasien untuk memberikan kartu rujukan untuk pasangan
• Tentukan batas waktu 1 bulan ada pada tanggal berapa dan sepakati
tanggal tersebut
• Ingatkan pasien bahwa petugas akan menelpon pasien untuk
meminta izin lagi untuk menghubungi pasangan, jika setelah
melewati tanggal tersebut pasangan belum dites HIV
• Setelah 1 bulan, hubungi pasien indeks dan tanyakan jika pasangan
sudah tes HIV atau belum
• Jika belum, minta izin pasien untuk menghubungi pasangan dan ikuti
langkah di dalam metode rujukan petugas kesehatan.
• Jika pasien belum memberikan izin untuk menghubungi pasangan,
catatlah hasil ini di dalam formulir NP
Langkah 4 dan 5: Pilih Metode Notifikasi Pasangan dan
mulai Hubungi Pasangan
Jika pasien memilih rujukan petugas kesehatan :
• Mulai hubungi pasangan lewat telepon menggunakan “teks
komunikasi untuk pasangan: lewat telepon”
• Ingat, jangan berikan informasi pada orang lain selain dari
pasangan pasien. Konfirmasikan identitas pasangan terlebih
dahulu.
• Jika pasangan menanyakan “sumber informasi/kemungkinan
penularan dari siapa”, katakan “karena ini konfidensial, saya
tidak dapat memberikan informasi tersebut, silakan datang
ke puskesmas”
• Gunakan “teks kominikasi untuk pasangan: lewat WA/SMS”
• Catat hasil dari kegiatan mengontak pasangan di register NP
Langkah 6: Catat Hasil Layanan Tes Pasangan

• Catat metode notifikasi pasangan dan apakah berhasil


menghubungi pasangan
• Jika pasangan dihubungi, catat metodenya: lewat telepon,
lewat WA, lewat SMS, kunjungan rumah, kartu rujukan
• Jika pasangan melakukan tes HIV, catat hasil tes HIVnya
• Jika hasil tes HIV pasangan positif, catat apakah sudah
mendapat ART atau tidak
Step 7: Berikan Layanan untuk pasangan
serokonkordan/serodiskordan
Pasangan Konkordan HIV Positif Sero-Discordant Couples

• Informasi tentang ART dan • Informasi tentang ART dan


kepatuhan kepatuhan bagi pasangan
• PMTCT dengan HIV postitif
• Promosi kondom dan • Sirkumsisi (jika pasangan yang
pengurangan risiko laki-laki HIV negatif)
• Penapisan IMS dan terapi IMS • PMTCT (jika pasangan yang
• Layanan kontrasepsi perempuan HIV positif)
• Ulang HIV tes pada pasangan
dengan HIV negatif
• Promosi kondom dan
pengurangan risiko
• Penapisan IMS dan terapi IMS
• Layanan kontrasepsi
PENCATATAN
NOTIFIKASI PASANGAN
Ikhtisar Keperawatan
Formulir Notifikasi Pasangan
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai