Anda di halaman 1dari 48

TOKSIKOLOGI INDUSTRI

DIREKTORAT BINA K3
KEMNAKER RI.
Peraturan perundangan
1. UU no. 1/1970, tentang Keselamatan Kerja.
2. Permenaker No.5 Thn. 2018 ttg K3 Lingker.
3. Kepmenaker Kep.187/Men/1997, tentang
Pengendalian Bahan Kimia Berbahaya di tk.
4. Perpres No.7/2019, tentang Penyakit akibat
kerja.
5. Permenakertrans Per.02/Men/1980, tentang
Pemeriksaan kesehatan TK dlm
penyelenggaraan keselamatan kerja.
6.Permenakertrans Per.03/Men/1982, tentang
Pelayanan Kesehatan Kerja.
TOKSIKOLOGI INDUSTRI

TOKSIKOLOGI
 ilmu yang mempelajari pengaruh merugikan
suatu zat/bahan kimia pada organisme hidup
atau ilmu tentang racun

TOKSIKOLOGI INDUSTRI
 Suatu cabang ilmu toksikologi yang mempelajari
mengenai pemaparan material toksik yang ada
di lingkungan kerja
Toksikologi industri

 Terkait dengan bahan kimia toxic yg


digunakan di industri.

 Definisi :
 Ilmu yang mempelajari pengaruh pemajanan
bahan toxic yg dipakai di industri mulai dari
bahan baku, intermediet, hasil produksi
terhadap tenaga kerja.
Chemical Hazards
 Bahan kimia terdapat
sec. alamiah atau
buatan manusia.

 Dapat mempengaruhi
kesehatan manusia
Chemical Hazards
bahan kimia ditemukan disekeliling kita
UUD ’45 PASAL 27 ayat 2
Setiap warganegara berhak atas
pekerjaan dan penghidupan yang layak

UU NO 1 TAHUN 1970 tentang


Keselamatan Kerja
KLASIFIKASI MATERIAL TOKSIK
Berdasarkan Sifat Fisik
 Gas ( diameter partikel < 1 µm )
 Debu ( diameter partikel >1 µm -
50µm)
 Cair
Bhn Kimia Partikel ( 0,02 – 500 μm )

 Debu >I μm - 50 μm ( silika, kapas )


suspensi partikel benda padat di udara
 Fume ( uap logam ) 0, I μm - 1 μm ( fume ZnO, PbO )
partikel padat yang terbentuk sbg hsl kondensasi
dari bentuk uap ( penguapan logam cair )
 Kabut ( mist ) ( penyemprotan cat )
partikel cair diudara hsl kondensasi bntk uap/gas
 Asap ( smoke ) < 0,5 μm ( pembakaran batubara )
partikel karbon bercampur dgn senyawa hidrokarbon
(pembakaran tidak sempurna )
 Smog > 0,05 μm ( pekerjaan pembuihan )
suspensi antara asap dan kabut ( pembuihan )
Bhn Kimia Non Partikel
 Gas ( oksigen )
-molekul udara menempati ruang tertutup
-dapat berubah jadi cair atau padat krn suhu - &
tekanan +
-dapat berdifusi dengan cara menjalar atau
menyebar
 Uap air ( vapour )
-fase gas dari suatu zat
-25°C, 760 mm Hg merupakan zat cair atau padat
KLASIFIKASI MATERIAL TOKSIK

Berdasarkan Toksisitas
 Ringan (NAB > 0,5 mg/kg BB/ > 500
ppm )
 Sedang (NAB 0,1 – 0,5 mg/kg BB/ 100
–500 ppm
 Berat (NAB < 0,1 mg/kg BB /
<100ppm)
KLASIFIKASI MATERIAL TOKSIK
Berdasarkan LD50
Extremely Toxic <1-5 mg/Kg BB Nikotin

Highly Toxic 5-50 mg/Kg BB Timbal arsenat

Moderately Toxic 50-500 mg/Kg BB Hidrokinon

Slightly Toxic 0,5-5gr/kg BB Isopripanol

Practically non toxic 5-15gr/Kg BB Asam Ascorbat

Relatively Harmless >15 gr/Kg BB Propilen glikol


Bhn Kimia MENURUT REAKTIVITAS

 Mudah meledak
 Mudah terbakar
 Korosif
 Beracun
 Oksidator
 Reaktif terhadap air
 Reaktif terhadap asam
 Gas bertekanan
 Radio aktif
Bahan Kimia Mudah Meledak
(TNT trinitrotoluena, Nitrat dll)

 reaksi ( gesekan, pukulan , jatuh ) berubah menjadi


gas disertai tenaga perusakan yang besar, pelepasan
tekanan yang besar disertai suara yang keras.
Bahan Kimia Mudah Terbakar
(Benzene, Heksan )
 rekasi oksidasi pada kondisi tertentu menghasilkan
api/ menimbulkan kebakaran.
Korosif: (Asam kuat, Basa kuat)
 kerusakan pada logam.
Bahan Kimia Beracun
(Karbon Disulfida, as sianida)

 Dalam konsentrasi tertentu relative mempengaruhi


kesehatan manusia
Bahan kimia oksidator
(Potasium Perchlorat )
 dapat menghasilkan oksigen dan sangat reaktif,
menyebabkan kebakaran
Bahan Kimia Reaktif terhadap air
( Aluminium tribromida )
 mudah bereaksi dengan air dan mengeluarkan
panas serta gas yang mudah terbakar.
Bahan Kimia Reaktif terhadap asam
(Kalium Perklorat, Kalium Permanganat )
 mudah bereaksi dengan asam dan mengeluarkan
panas serta gas yang mudah terbakar gas yang
beracun atau korosif
Gas Bertekanan (Asetilen, Hidrogen, Nitrogen )
 gas yang disimpan dibawah tekanan, baik gas yang
ditekan, maupun gas cair atau gas yang dilarutkan
dalam pelarut dibawah tekanan.
Bahan Radio aktif (Uranium Plutonium )
 mempunyai kemampuan untuk memancarkan
bahan sinar radio aktif .
Berpengaruh Fisiologis dan Patologis

 Iritatif
Amoniak, Nitrogen Dioksida
 Asfiksian
Nitrogen, methane
 Pembius
Metilen chloride, Trichloro Ethylene,
 Toksin
Logam berat, benzene, sianida .
 Fibrotik
Asbestos, silika , debu kapas
 Karsinogenik
Benzene, asbestos .
KLASIFIKASI MATERIAL TOKSIK
Penggunaan bahan : solven,aditif makanan dll
Target Organ : Hati ( Arsenic, Halothanedll )
Ginjal (Kadmium, Uranium dll)
Paru ( Lung Cancer : Asbestos,
Chromic Acid, Klorometileter dll
Fibrotic Pneumokoniosis :
Asbestos, Silika, Batubara/Coal)
Sistem Syaraf Pusat ( Benzene, Toluen,
Xylene, Aceton, Methyl Mercaptan dll )
Sistem Kardiovaskuler ( Pb, CO, CO2,
Kadmium, Nitrogliserin dll )
Saluran Pernafasan ( Amonia, Klor,
SO2, NO2, Ozon dll
Sistem Reproduksi ( Eter, Kloroform,
Merkuri dll )
Rute bahan Toxic masuk ke dalam tubuh

 1. Inhalasi (melalui
pernafasan).
 Gas, uap, debu dan
aerosol
 2. Absorpsi (melalui
kulit)
 Liquid
 3. Ingesti (melalui
mulut)
 Debu dan liquid
 4. Injeksi
UNIT PROSES, HAZARD & RUTE MASUK KE
DALAM TUBUH

Unit Proses Rute Masuk dan Hazard

Inhalasi :
Abrasive blasting silika, logam dan debu cat

Acid / Alkali treatments


Acid pickling (HCl,HNO3,H2SO4, Inhalasi : uap asam
H2Cr2O4) Kontak kulit : terbakar (burn)
Inhalasi :NO2, uap asam
Acid bright dips (HNO3/H2SO4) Inhalasi : asap, uap
Molten caustic descaling Kontak kulit : terbakar (burn)
Bath (high temperature)
Unit Proses Rute masuk dan Hazard

Blending, Mixing Inhalasi : debu, mist material toksik


(powder dan atau liquid di campur Kontak kulit : material toksik
untuk membuat produk)
Crushing, Sizing Inhalasi : debu, silika bebas
Inhalasi : uap
Kontak kulit : dermatitis dan absorpsi
Degreasing Kebakaran dan ledakan (jika flammable)
Metabolik : CO dibentuk dari methylene
chloride
Vapor degreaser Inhalasi : uap
(trichloromethylene, methyl Kontak kulit : dermatitis dan absorpsi
chloroform,)
Electroplating (coating metals, Inhalasi : mist asam. HCN, mist alkali,
plastik dg metal) : mist chromium
Copper,Chromium, Cadmium, Gold, Kontak kulit : asam, alkali
Silver Ingesti : senyawa sianida
Unit Proses Rute masuk dan Hazard

Furnace operation/tungku Inhalasi : fume, gas CO, SO2

Grinding, polishing Inhalasi : debu toxic

Inhalasi : partikel, logam toxic,


Machining cutting oil mist
Kontak kulit : solvent, cutting oil
Inhalasi : CO, debu dari conveyor,
Material handling & storage emisi dari tumpahan bahan,
kebocoran kontainer.

Inhalasi : debu silika, NO2 dari


Mining (drilling, blasting) blasting

Painting, Spraying Inhalasi : mist / uap material


toxic
Soldering Inhalasi : fume lead & cadmium
Welding, metal cutting Inhalasi : fume logam
PENGARUH RACUN BAHAN KIMIA
Bagian Tubuh yg
Sifat Toxic dipengaruhi Rentang Waktu Efek Contoh

Iritan atau Mata, kulit, Beberapa menit Inflamasi, Ammonia,asam sulfat,


korosif paru-paru s/d beberapa hari terbakar, nitrogen oksida,
melepuh caustic soda

Fibrogenik Paru-paru Beberapa tahun Kerusakan Debu bauxite,


fungsi paru, asbestos, bagase
mati
Alergi Paru-paru, kulit Beberapa hari s/d Asma kronik, Toluene di-isocyanate
beberapa tahun dermatitis (TDI)

Dermatitis kulit Beberapa hari s/d Kulit Asam kuat, alkali,


beberapa tahun meradang, deterjen,CCl4
terkelupas

Karsinogenik Kulit, paru-paru, 10 s/d 40 tahun cancer 2-naphthylamine


darah Benzidin, asbestos

Poison Seluruh organ, beberapa menit Kematian sel CCl4, Mercury,


seringkali liver, s/d beberapa organ vital Cadmium, CO,
otak, ginjal tahun HCN
Asfiksian Paru-paru Beberapa menit Gas Acetylene, CS2
menggantikan
kandungan O2
normal
PNEMOKONIOSIS AKIBAT DEBU MINERAL

1. Asbestosis
 Tjd karena inhalasi debu asbestos

 Asbestos tdr dari campuran berbagai silikat, yg


terpenting : magnesium silikat.

 Pekerja berisiko tjd pd : pertambangan,


penggilingan, pengolahan asbestos

 Gejala asbestosis : sesak napas, batuk, kelainan


foto rontgen
 Note : TLV-TWA Asbestos = 0,1 f/cc (semua
bentuk)
SEVERE PULMONARY
FIBROSIS
(ASBESTOSIS) AND
ASBESTOS BODIES AT
AUTOPSI
MESOTHELIOMA
Lanjutan . . .

2. Silikosis
 Tjd akibat menginhalasi debu silika bebas
(SiO2)
 Jenis kerja berisiko silikosis : menambang &
ekstraksi batu-batu keras, penghalusan &
pemolesan batu, pabrik keramik, proses kerja
yg menggunakan pasir sebagai amplas.
 Gejala silikosis ringan : sesak napas, batuk
kering, tdk mengganggu kerja
 Silikosis tingkat sedang : selalu mengurangi
kemampuan kerja
 Silikosis berat : sesak napas, tidak mampu
bekerja
 Note : TLV-TWA Silika = 0,025 mg/m3
(Pulmonary fibrosis, lung cancer)
Silikosis
 Simple Silicosis
 Small discrete nodules

(lesions)

 Complicated Silicosis
 Lesions increase in size
 Grow together to form
larger masses
3. Antrakosilikosis

 Disebabkan karena paparan debu campuran


(bermacam batu, C, Silika bebas).

 Tjd pd pekerja tambang batu bara

 Pd stadium dini tidak dijumpai gejala penyakit

 Pneumokoniosis timbul pd kadar debu sangat


tinggi.

 Pd stadium lanjut tjd gangguan fungsi paru


4. Bisinosis

 Tjd akibat inhalasi debu kapas.

 Penyebab sebenarnya belum diketahui secara pasti.

 Teori :
- Adanya efek mekanis debu kapas yg dihirup.
- Adanya kontaminan yg berpengaruh pd pernapasan.
TRANSFORMASI METABOLIK
Hepar : zat metabolit mudah larut dlm
air
enzim metabolik kurang toksik

mudah diekskresi

Reaksi Biotransformasi
Oksidasi benzene phenol
Reduksi nitrobenzene anilin
Konjugasi phenol sulfat
Hidrolisis ester asam2 & alk2
EKSKRESI
Renal system
Digestive system
-faeces
-urine

Kulit
Respiratory system
Kuku
-breathe
Rambut
Asi
EFEK TOKSIK PADA TUBUH
 LOKAL
Dapat terjadi pada pertama kontak
- Ingestion of caustic substances
- Inhalation of irritant material
 SISTEMIK
Absorpsi > distribusi > target organ
e.g. methyl mercury > otak
DDT > ssp
EFEK TOKSIK PADA TUBUH
 Reversible
Konsentrasi rendah, pemaparan singkat
Affected tissues are able to regenerated
e.g liver
 Ireversible
Konsentrasi tinggi, pemaparan lama
Affected tissues are not able to
regenerated
e.g injury to the cns, cancer
EFEK TOKSIK PADA TUBUH

 Efek langsung
Segera terjadi setelah
pemaparan
eg sianida

 Efek tertunda
Beberapa waktu setelah
pemaparan
eg efek karsinogenik
FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
TOKSISITAS
 Lama Pemaparan : Akut, Kronik,
Jangka Panjang/ long term
 Sifat Fisik : Gas, Cair, Debu,
Tekanan uap Benzene -
toluen
 Sifat Kimia : Larut dalam air ( SO2 ) dan
tidak mudah larut dalam air (NO2)
 Jenis pemaparan : Tunggal, Berulang
(Benzene SSP Anemia )
FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TOKSISITAS
( continue)
 Jumlah/ Konsentrasi
 Faktor tuan rumah (host) :
Gender Faktor
Genetik

umur
Status
Kesehatan

Perilaku
Status Gizi
TK
Standard / Pedoman

Nilai Ambang Batas ( NAB) /TLV

Biological Exposure Index (BEI)


 Nilai konsentrasi zat indikator biologis
dari pemantauan biologis TK
PENGENDALIAN
 Pengendalian Teknis
 Pengendalian administrasi
 Sistem Labeling
 Pemantauan Lingkungan Kerja
 Pemantauan Biologis
 Waktu sampling
 Jenis spesimen
 Indikator biologis
 Standard BEI
Biological Exposure Indices
(Indeks Paparan Biologi)

Pengukuran risiko paparan berdasarkan


BEI, dianalisa dalam sampel berupa :

 Darah
 Urin
 Rambut
 Saliva (air ludah)
 Kuku
 Udara pernafasan
 CONTOH PEMANTAUAN BIOLOGIS
Bhn Kimia Spesimen Indikator Biologis W S BEI
Anilin urine P-aminophenol as 50mg/g
Toluen Urine Hippuric acid as 1.6mg/g
darah toluen as
Xylene urine Methylhippuric as 1.5g/g
acid

Cd urine cadmium as 5 µg/g


Pb darah lead as 30 µg/100ml

Pestisida darah cholinesterase free 70 %


CO Darah CO Hb as <3,5%Hb
nafas CO a s <20 ppm
BAGAIMANA IDENTIFIKASI ?

 Flow diagram dari proses produksi

 Bahan-bahan kimia yang digunakan:


bahan baku, bahan setengah jadi, bahan
jadi, sisa produksi.

 Jumlah tenaga kerja ditempat yang


mempunyai potensi bahaya kimia.
LEMBAR DATA KESELAMATAN BAHAN
KIMIA ( MSDS ) mencakup :

 Identifikasi Produk dan Produsen ( nama dagang, Kimia, nama alamat, tgl
pembuatan MSDS dll)

 Komposisi Bhn Kimia (komposisi ≥ 1%, karsinogenik ≥ 0,1%, bhn berbahaya dll)

 Data Fisik (BD, ttk didih, ttk lebur dll)

 Data Titik nyala dan ledakan (batas ttk nyala & ledak, cara pemadaman dll)

 Data Reaktifitas (stabilitas, potensi bahayadll)

 Data Tentang Bahaya Terhadap Kesehatan (P’d’entree,efek,gejaladll )

 Peringatan dalam penanganan (cara penyimpanan, pembuangan dll,


peringatan2 )

 Cara Penanggulangan (ventilasi,APD dll)


ALAT PENILAIAN

 Tube detector
 Impinger
 Sampling Botol
 Charcoal
 pembacaan langsung
PENGENDALIAN

 Secara Teknik:
Subsitusi, Isolasi, ventilasi
 Administrasi:
Pilihan Bahan, Labeling, Cara Penyimpanan,
Penanganan Limbah
 APD
SIMBOL HAZARD KIMIA
PENGENDALIAN (Continue)
 Kebersihan Umum
 Fasilitas Saniter &
Higiene Perorangan
 Pelatihan dan
pendidikan
 Rotasi pekerjaan

 APD

Anda mungkin juga menyukai