Anda di halaman 1dari 9

MEDIA PEMBELAJARAN

POLIMERI, GEN KOMPLEMENTER,


GEN DOMINAN RANGKAP

ADE SULISTIANA, S.Pd


(19020519010269)
KOMPETENSI INTI
Memahami, menerapkan, menganalisis dan mengevaluasi
pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif
berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan,
teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan
kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait
penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan
prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat
dan minatnya untuk memecahkan masalah.
KOMPETENSI DASAR

Menerapkan prinsip pewarisan


sifat makhluk hidup berdasarkan
hukum Mendel
INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI

3.5.1 Menjelaskan tentang persilangan polimeri, gen-gen komplementer dan gen


dominan rangkap
3.5.2 Mengidentifikasi peristiwa polimeri
3.5.3 Menganalisis peristiwa gen-gen komplementer
4.5.1 Membuat skema persilangan
PETA MATERI

HUKUM MENDEL DAN


PENYIMPANGAN SEMU HUKUM
MENDEL

POLIMERI

GEN KOMPLEMENTER
HUKUM MENDEL

GEN DOMINAN RANGKAP


1. POLIMERI
Biji merah bersifat dominan tidak sempurna terhadap warna putih. Setelah generasi F1
disilangkan sesama, pada generasi F2 diperoleh perbandingan fenotip 3 merah : 1 putih

Gandum berbiji merah : M1M1M2M2


Gandum berbiji putih : m1m1m2m2

h.
2. GEN KOMPLEMENTER

Gen-gen komplementer merupakan interaksi


antara gen-gen dominan yang berbeda,
sehingga saling melengkapi. Jika kedua gen
tersebut terdapat bersama-sama dalam
genotip, maka akan saling membantu dalam
menentukan fenotip. Jika salah satu gen tidak
ada, maka pemunculan fenotip menjadi
terhalang.
Apabila F1 (keturunan pertama) hasil perkawinan 2 orang yang bisu tuli disilangkan dengan
sesamanya, maka generasi atau keturunan F2 ada yang normal dan bisu tuli.
P1 : ♂BBtt X ♀bbTT
(bisu tuli) (bisu tuli)
Gamet : B, t b, T
F1 BbTt (normal)
P2 ♂BbTt >< ♀BbTt
(normal) (normal)
Gamet BT, Bt, bT, bt BT, Bt, bT, bt

♂ BT Bt bT bt

BT BBTT BBTt BbTT BbTt
normal normal normal normal
Bt BBTt BBtt BbTt Bbtt
normal bisu tuli normal bisu tuli
bT BbTT BbTt bbTT bbTt
normal normal bisu tuli bisu tuli
bt BbTt Bbtt bbTt Bbtt
normal bisu tuli bisu tuli bisu tuli

Dalam hal ini, gen T dan gen B tidak akan menunjukkan sifat normal apabila
kedua gen tersebut tidak terdapat bersama-sama dalam satu genotip. Dengan
demikian, jika hanya terdapat gen T tanpa gen B, atau jika hanya terdapat gen
B tanpa gen T maka akan tetap memunculkan sifat bisu tuli. Rasio fenotip F2
yang dihasilkan adalah 9 Normal : 7 bisu tuli.

Anda mungkin juga menyukai