Anda di halaman 1dari 20

GELOMBANG

 GELOMBANG PADA MEDIA ELASTIS


oleh : M.Qomarudin

1
GELOMBANG DALAM MEDIA ELASTIS

1. GELOMBANG MEKANIK
Gelombang didalam medium yang dapat mengalami deformasi atau
medium elastik, seperti gelombang bunyi biasa didalam udara dinamakan
gelombang mekanik. Gelombang ini berasal dari pergeseran suatu bagian
medium elastik dari kedudukan normalnya dan ditransmisikan dari satu
tempat ke tempat yang lainnya. Misalnya jika suatu benda ringan terapung
pada permukaan air. Akibat gelombang yang terjadi pada permukaan air
tersebut, maka benda bergerak naik-turun. Hal ini berarti bahwa gelombang
telah memindahkan energi benda. Energi ini diteruskan sepanjang jarak
yang cukup jauh oleh gerak gelombang. Energi tersebut berupa energi
kinetik dan potensial dari benda. Penjalaran energi ini memerlukan medium
yang memiliki sifat-sifat tertentu, misalnya inersia dan elastisitas. Kedua sifat
ini akan menentukan laju gelombang elastik.

2
2. JENIS-JENIS GELOMBANG
1. Gelombang mekanik dilihat dari arah penjalarannya terdiri dari :
a. Gelombang transversal
Terjadi bila gerak partikel yang mengangkut gelombang tegak lurus
terhadap arah penjalaran gelombang. Misalnya gelombang tali.
b. Gelombang longitudinal
Terjadi bila gerak partikel yang mengangkut gelombang sejajar
dengan arah penjalaran gelombang. Misalnya gelombang bunyi.
2. Gelombang mekanik dilihat dari bentuk muka gelombangnya :
a. Gelombang bidang
Terjadi jika muka gelombang yang dijalarkan arahnya tunggal.
b. Gelombang speris
Terjadi jika muka gelombang berbentuk bola/speris.
3. Gelombang mekanik dilihat dari dimensinya:
a. Satu dimensi, misalnya gelombang pada tali atau pegas.
b. Dua dimensi, misalnya gelombang pada permukaan air
c. Tiga dimensi, misalnya gelombang cahaya yang muncul secara radial.

3
3. GELOMBANG BERJALAN
Gelombang adalah gangguan yang menjalar. Misalkan suatu gangguan
yang pada posisi x=0 berosilasi sesuai dengan fungsi y(t), dan menjalar
sepanjang sumbu-x dengan kecepatan v. Untuk menempuh jarak x gelombang
tersebut memerlukan waktu x/v, sehingga fungsi gerak benda pada posisi x
positif tersebut dapat dinyatakan sebagai y(t-x/v), sedangkan jika geraknya ke
posisi x negatif fungsinya y(t+x/v)

y(t)
t

y(t-x/v)

t
x/v
y(t+x/v)

t
x/v
x=0
4
4. FUNGSI GELOMBANG HARMONIS

 Jika fungsi gangguan pada x=0 merupakan osilator harmonis, yaitu :


y(x=0,t) = A cos(ωt + φ), maka ketika gangguan tersebut telah menjalar
sejauh x/v, fungsi geraknya menjadi :
y(x,t) = A cos[ω(t ± x/v) + φ]
y(x,t) = A cos[ωt ± xω/v + φ]
Jika didefinisikan k = ω/v, maka fungsi di atas menjadi :

y(x,t) = A cos[ωt ± kx + φ]

Pernyataan terakhir ini merupakan bentuk umum dari fungsi gelombang


harmonis.

5
5. BEBERAPA CATATAN

 Dari fungsi gelombang di atas, tanda ± diberi makna + jika gelombang


bergerak ke arah x negatif, da diberi makna – jika gelombang bergerak ke
arah x positif.
 Jika “ω” merupakan frekuensi sudut temporal, yaitu :
ω = 2π/T
maka “k” disebut sebagai frekuensi sudut spatial (ruang) yang sering dikenal
dengan bilangan gelombang, yaitu :
k = ω/v
k = 2π/(vT)
Jika didefinisikan λ = v T atau λ = v/f, maka :
k = 2π/ λ
Dalam hal ini λ disebut panjang gelombang atau periode spatial.

6
6. PERSAMAAN GELOMBANG
 Fungsi gelombang harmonik yang menjalar ke sumbu x positif secara umum
dinyatakan sebagai :
y(x,t) = A cos(ωt – kx) dengan kecepatan v =ω/k
 ∂y(x,t)/ ∂x= -k A sin(ωt – kx)
∂2y(x,t)/ ∂x2 = -k2 A cos(ωt – kx)
∂2y(x,t)/ ∂x2 = -k2 y(x,t)…………………….*
 ∂y(x,t)/ ∂t=ω A sin(ωt – kx)
∂2y(x,t)/ ∂t2 = -ω2 A cos(ωt – kx)
∂2y(x,t)/ ∂t2 = -ω2 y(x,t)………………………**
 Dari persamaan * dan ** diperoleh :

∂2y(x,t)/ ∂t2 = v2 ∂2y(x,t)/ ∂x2

7
CONTOH SOAL
1. Tentukan fungsi dari suatu gelombang yang menjalar ke kanan dengan
kecepatan 10 m/s, frekuensinya 20 Hz, dan amplitudonya 1 cm.
2. Suatu gelombang memenuhi persamaan :
∂2Ψ(x,t)/ ∂t2 = 100 ∂2 Ψ(x,t)/ ∂x2
Berapakah laju penjalaran gelombang tersebut
3. Fungsi suatu gelombang dinyatakan sebagai : y(x,t) = 0,01 cos(100t+5x).
Tentukan kecepatan (kecepatan fasa) dan kecepatan osilasi gelombang
tersebut !
4. Suatu gelombang yang amplitudanya 5 mm, memiliki frekuensi sudut 40
rad/s. Jika bilangan gelombangnya 2 m-1, berapakah kecepatannya ?
5. Gelombang y(x,t) dan p(x,t) memiliki frekuensi yang sama. Kecepatan y(x,t)
setengah dari kecepatan gelombang p(x,t) dengan arah berlawanan, sedang
amplitudonya setengah dari amplitudo p(x,t). Jika diketahui fungsi
gelombang p(x,t) = 0,02 cos(100t – 4x), tentukan fungsi gelombang dari
y(x,t) !

8
7. LAJU GELOMBANG PADA TALI

 Pandanglah seutas tali yang sangat panjang dan ringan, yang digetarkan
secara transversal dengan amplitudo rendah sehingga terbentuk gelombang
yang menjalar ke kanan dengan fungsi y(x,t) = A cos(ωt – kx)
y
P
F θ
R Fy

 Jika gelombang menjalar ke kanan, dalam waktu yang sangat singkat titik P
akan bergerak ke bawah. Ini berarti Resultan gaya F(x) dan F(x+ ∂x) = 0. Ini
berarti F(x) = F(x+ ∂x) = F (tegangan tali)
 Resultan tegangan pada sumbu y sebesar δFy = Fy(x+ ∂x)-Fy (x)
δFy = ∂Fy/ ∂x
Dari gambar terlihat bahwa Fy = -F tan(θ) = - F ∂y/ ∂x, sehingga :
9
δFy = -F ∂x ∂2y/ ∂x2 ……………………..*
 Jika massa persatuan panjang tali = μ, maka massa tali sepanjang ∂x adalah
δm = μ ∂x. Menurut hukum II Newton :
δFy = ∂m ∂2y/ ∂t2
δFy = μ ∂x ∂2y/ ∂t2 ………………….……**
 Dari kedua persamaan * dan ** diperoleh :
∂2y/ ∂t2 = -F/μ ∂2y/ ∂x2
 Berdasarkan persamaan umum gelombang, berarti kecepatan gelombang pada
tali :
F
v
μ

Terlihat bahwa kecepatan gelombang pada tali tidak bergantung frekuensi


gelombang. Ini berarti bahwa tali merupakan medium NON DISPERSIF (kecepatan
gelombangnya tidak bergantung frekuensi).

10
CONTOH SOAL

1. Tentukan cepat rambat gelombang transversal pada tali ketika tegangan pada
tali tersebut 20 N. Diketahui massa jenis tali 8000 kg/m3 dan penampang tali
seluas 1 mm2.
2. Jika kecepatan gelombang transversal pada seutas tali yang panjang yang
ditegangkan dengan gaya F adalah v, berapakah kecepatan gaelombang pada
tali tersebut jika tegangannya dijadikan 2F sedang tali dipotong sehingga
panjangnya menjadi setengah dari panjang semula !
3. Dua utas tali yang sangat panjang (ℓ1 dan ℓ2) terbuat dari bahan yang sama
tetapi diameternya berbeda (D1 = ½ D2), sehingga amplitodo gelombang
pada ℓ1 sepertiga dari amplitudo gelombang pada ℓ2. Jika setelah
ditegangkan, melalui ujung ℓ1 yang bebas dibangkitkan gelombang
transversal y(x,t) = 0,015 cos(200t – 5x), pentukan fungsi gelombang yang
diteruskan ke tali ℓ2 ! Catatan : posisi x diukur dari persambungan kedua tali
tersebut.

11
8. DAYA DAN INTENSITAS GELOMBANG
Telah dibahas di depan bahwa jika tegangan pada tali dinyatakan dengan F, maka
gaya dalam arah transversal pada elemen tali tersebut :

Fy = - F ∂y/ ∂x

Daya dapat dinyatakan sebagai


P = Fy ∂y/ ∂t
P = [ -F ∂y/ ∂x] ∂y/ ∂t

Untuk gelombang harmonis : y(x,t) = A cos(ωt – kx)

P(x,t) = A2 k  F sin2 (kx - t) watt

12
Daya rata-rata yang diantarkan :

1 t T
T t
Pr  P(t) dt

Dengan T adalah perioda.


 Dengan memasukkan harga P(t) didapat :
Pr = ½ A 2 k  F

Pr = 22 Af2v

Intensitas gelombang adalah daya yang ditransmisikan melalui satu-satuan


luas yang tegak lurus arah perjalanan gelombang (A).

I = P/A
Satuan intensitas gelombang : watt/m2.

13
9. PRINSIP SUPERPOSISI

Superposisi gelombang terjadi jika dua gelombang atau lebih


melintasi tempat yang sama, tanpa adanya ketergantungan
diantara gelombang-gelombang tersebut terhadap satu sama
lain.
y1 y2

y1+y2

y2 y1

14
SIFAT SUPERPOSISI
GELOMBANG BERKELAKUAN BAIK
 Bayangkan adanya dua pulsa gelombang y1 dan y2 yang menjalar pada seutas
tali. Pulsa gelombang y1 bergerak ke kanan, dan pulsa gelombang y2 bergerak
ke kiri sehingga keduanya saling mendekati.
 Ketika kedua pulsa gelombang bertemu, terbentuk gelombang pulsa yang
baru yang merupakan penjumlahan dari kedua pulsa gelombang y1 dan y2.
Bentuk gelombang baru ini berbeda dengan bentuk masing-masing
penyusunnya, yaitu y1 dan y2.
 Setelah itu kedua pulsa berpisah kembali. Masing-masing pulsa melanjutkan
penjalarannya tanpa mengalami perubahan bentuk. Keduanya bergerak saling
menjauhi.
 Dari kenyataan ini orang meyakini bahwa pembicaraan telpon antara dua
orang dapat dilakukan melalui satu kebel. Walaupun dalam penjalarannya
kedua gelombang bersuperposisi, gelombang bunyi yang diterima takkan
terganggu oleh bunyi yang diucapkannya.

15
10. PANTULAN GELOMBANG

 Jika suatu gelombang yang menjalar dalam suatu medium mengalami


perubahan kecepatan, maka ia akan mengalami pemantulan (disamping
gelombang yang diteruskan). Pada kesempatan ini hanya akan dibahas
pemantulan gelombangnya saja.
 Sifat pemantulan ini bergantung kepada ujung pantul gelombang yang dalam
kuliah ini hanya dibedakan atas ujung tetap dan ujung bebas.
 Jika ujung pantul merupakan ujung tetap, maka gelombang dipantulkan
dengan pembalikan fasa. Sedangkan jika ujung pantul merupakan ujung
bebas, gelombang akan dipantulkan tanpa adanya perubahan fasa.
 Untuk memudahkan perumusan, dipilih acuan x = 0 pada ujung pantul.

16
CONTOH SOAL

1. Seutas tali yang panjangnya L digetarkan pada ujung kirinya sehingga terjadi
gelombang transversal yang fungsi gelombangnya dinyatakan sebagai :
y(x,t) = A cos (ωt – kx)
Nyatakan fungsi gelombang tersebut jika acuannya diletakkan pada x = L !
2. Jika x=0 merupakan ujung pantul, sedangkan gelombang datang memiliki
fungsi : y(x,t) = A cos (ωt – kx)
Tentukan fungsi gelombang pantul untuk ujung pantul berupa :
a. ujung tetap b. ujung bebas
3. Suatu gelombang datang pada ujung bebas. Jika diukur dari ujung bebas,
fungsi gelombang tersebut dinyatakan sebagai : y(x,t) = 0,02 cos(200t-4x)
Tentukan persamaan gelombang pantulnya !
4. Seperti soal nomor-3 jika ujung pantulnya ujung bebas !

17
11. INTERFERENSI GELOMBANG
Interferensi merupakan efek superposisi dua atau lebih gelombang.
Misalnya : y1(x,t) = A cos (kx - t - )
y2(x,t) = A cos (kx - t)
Jika kedua gelombang mengalami superposisi, maka pada posisi x dan saat t
diperoleh y(x,t) = y1(x,t) + y2(x,t).
Berdasarkan persamaan geometris jumlah sinus dari dua sudut adalah
cos(α) + cos(β) = 2 cos½(B+C)Cos½(C-B)
diperoleh :
y(x,t) = [2A cos ½]cos[kx - t - ½]
Gelombang resultan ini menyatakan sebuah gelombang baru yang sama
tetapi dengan amplitudo 2A cos ½.

18
12. GELOMBANG STASIONER
Tinjau dua gelombang yang frekuensinya sama, lajunya sama, amplitudonya
sama, berbeda fasa φ, berjalan dalam arah yang berlawanan sepanjang sebuah tali.
Dua gelombang itu dapat dinyatakan sebagai:
y1(x,t) = A cos(kx - t) y2(x,t) = A cos(kx + t+φ)
Superposisinya :
y(x,t) = y1(x,t) + y2(x,t)
= [2A cos(kx+½φ)] cos(t +½φ)
Fungsi tersebut dapat dipandang sebagai suatu getaran harmonis dengan amplitudo
2A cos(kx+½φ). Hal yang menarik dari kenyataan ini adalah :
• Ada titik-titik yang pada setiap saat simpangannya nol, yaitu ketika cos(kx+½φ)=0.
Titik-titik tersebut dinamakan titik-titik simpul (antinode) gelombang.
• Ada titik-titik yang pada setiap saat simpangannya selalu maksimum, yaitu ketika
cos(kx+½φ)= ±1. Titik-titik tersebut dinamakan titik-titik perut (node) gelombang.
• Gelombang demikian dinamakan Gelombang Stasioner (Gelomabg Tegak/
Gelombang Berdiri).
19
CONTOH SOAL

1. Suatu gelombang stasioner dinyatakan sebagai :


y(x,t) = 0,02 sin(0,5πx) cos(80πt).
Tentukan letak perut dan simpulnya !
2. Tentukan fungsi gelombang stasioner yang diperoleh dari interferensi antara
gelombang datang dan gelombang pantul pada ujung bebas. Tentukan pula
letak titik-titik perut dan simpulnya !
3. Seperti soal nomor 2 untuk ujung pantul yang merupakan ujung tetap !
4. Bandingkan jawaban saudara dengan memasukkan φ = 0 (untuk soal nomor-
2) dan φ = π (untuk soal nomor-3) pada kasus bahasan gelombang stasioner.
5. Gelombang datang pada ujung pantul dengan fungsi y(x,t)=0,01 sinπ(80t-x).
Tentukan gelombang stasioner hasil interferensi antara gelombang datang
dan gelombang pantul, berikut letak perut dan simpulnya jika :
a. ujung pantulnya merupakan ujung tetap !
b. ujung pantulnya merupakan ujung bebas !

20

Anda mungkin juga menyukai