Pharmacopeia berasal dari bahasa jerman, pharmakon berarti

“obat” dan poiein berarti “buat”. Istilah ini mulai dipakai tahun
1850 berhubungan dengan buku tentang standar obat di Bergamo,
Italia. Di Inggris farmakope dari 3 kota yaitu: London,Edinburg
dan Dublin.
Merupakan buku resmi di seluruh kerajaan sampai ahun 1864 ketika
digantikan kedudukannya oleh British Pharmacopeia (BP).
Farmakope Amerika yang pertama disebut”Lititz,Pharmacopeia”
diterbirkan pada tahun 1778 di Lititz, Pennsylvania, untuk
digunakan oleh Rumah Sakit Angkatan Darat Amerika.
Pada tahun1808 The Masschusetts Mmedical Socety menerbitkan
farmakope dengan 272 halaman yang berisi keterangan atau
monografi tentang 536 macam obat dan sediaan farmasi.
6 Januari 1817 Dr. Lyman Spalding seorang dokter dari kota New
York mengajukan suatu rencana kepada masyarakat kedokteran
di propinsi New York, untuk menyusun farmakope nasional.
Keberhasilan dari usaha nya, dia dinyatakan sebagai “Bapak
Farmakope Amerika.”
“Tujuan dari Farmakope adalah untuk memilih di antara zat-zat
yang mempunyai khasiat dalam pengobatan yang manfaatnya
paling nyata dan paling dikenal, serta untuk membuat sediaan-
sediaan dan campuran dari obat-obat tersebut, di mana
khasiatnya dipakai untuk manfaat yang sebesar-besarnya.
Farmakope juga harus membedakan obat-obat dengan nama yang
mudah dan jelas, sehingga di antara dokter dan apoteker tidak
ada kekeliruan penafsiran dan keragu-raguan.”
Tahun 1900, Konvensi Farmakope menyetujui untuk
mengeluarkan suplemen USP yan resmi, hal ini dianggap
perlu untuk menjaga standar yang memuaskan.
Tahun 1830, kemudian pada tahun 1840, para ahli farmasi yang
terkenal diundang untuk membantu dalam perbaikan, dan
untuk mengingat sumbanganya, mereka dianugerahi
keanggotaan yang penuh dalam konvensi tahun 1850 dan
sjak itu para ahli farmasi berpartisipasi secara teratur.
Tahun 1820 para apaoteker telah mampu mengumpulkan dan
mengidentifikasi obat-obat dari tumbuhan dan membuat
campuran serta sediaannya yang diminta dokter.
Bahan kimia baru yang sintesis untuk pertama kalinya adalah
fenoltalien, suatu laksania, dan turunan asam barbiturat,
suatu senyawa yang membuat tidur disebut”barbiturat.”
Sampai saat ini, obat yang diciptakan melalui ahli kimia organik
sintetik yang genius, meringankan penderita sakit, tetapi tidk
ada satu pun yang bersifat menyembuhkan, hal ini sampai
tahu 1910, ketika arsfenamiasuatu zat spesifikyang melawan
syphilis diperkenalkan pada ilmu kedokteran.
Konsep-konsep, penemuan-penemuan dan penelitian yang
berdasarkan inspirasi, yang mengarahkan manusia pada masa
gemilang, merupakan hasil jerih payah dari Paul Ehrlich,
seorang ahli bakteriologi Jerman yang bersama
koleganya dari Jepang, Sahachiro Hata menemukan
arsfenamina.
American Pharmaceutical Association dibentuk tahun 1852, satu
satunya buku yan diberlakukan dan dikenal umum untuk standar
obat , adalah revisi ketiga dari Unifed States Pharmacopeia.
Sebagai suatu proses dan menjaga tujuan utama dari American
Pharmaceutical Assocition untuk membuat standardisasi obat
dan formula-formula, ahli farmasi tertentu, dengan seizin
organisasi nasional mereka, menyiapkan suatu formularium yang
mencantumkan obat-obat dan formula-formula yang cukup
dikenal dan tidak dicantumkan dalam farmakope. Edisi pertama
tahun 1888 National Formulary of Unofficial
Preparations. Pemberian nama Unofficial Preparations
mencerminkan perasaan protes dari pengarang,karena istilah
“official” telah dipakai untuk standar obat dalam Farmakope.
Judulny diubah menjadi National Formulary pada tanggal 30
juni 1906 di waktu Presidan Theodore Roosevelt
menandatanganinya menjadi undand-undang federal yang petama
tentang Makanan Murni dan Obat-obatan dan menjadikan
USP dan NF sebagai standar yang sah.
Tanggal 2 Januari 1975 United States Pharmacopeial Convention,
Inc. membeli National Formulary dan menyatukan kompependia
resmi sehingga tersedia suatu mekanisme kompedium yang
unggul secara nasional.
Standar-standar ini dikembangkan oleh United States
Pharmacopeia dan National Formulary dimanfaatkan secara aktif
oleh industri dalam bidang kesehatan yang ikut bertanggung
jawab serta menikmati kepercayaan masyarakat dalam
memantapkan kualitas obat-obat yang ada hasil-hasil produksi
farmasi.
Badan Riset Obat USP dan Laboratorium Pengujian Obat
menyediakan bantuan teknis secara langsung kepada United
States Pharmacopeia dan National Foemulary.
Mulai tahu1983 USP Dispending Information (USP DI) telah
diterbitkan dalam dua set volume: Drug Information For the
Health Care Provider, disiapkan bagi para profesional dan
Advice for the Patient, yang mengandung keterangan-
keterangan yang mudah dimengerti oleh msyarakat biasa.
Farmakope dan Standar
Obat Lainnya
Standar obat lain seperti Homeopathic Pharmacopeia of the
United Stated dan International Pharmacopeia (IP) memberi
petunjuk untuk kualitas obat oleh dokter pada agen-agen
tertentu. Homeopathic Pharmacopeia digunakan sebagaian kecil
ahli farmasi dan homeopatis serta dipakai oleh para
penyelenggara hukum yang harus meyakinkan kualitas obat-obat
homeopatik. Istilah homeopathy diberikan diberikan oleh
Samuel Hahnemann (1755-1843) dari bahasa Yunani
homoios, yang berarti sama dan phatos, yang berarti penyakit.
Pendekatan secara homeopatik adalah sebagai berikut:

 Pengujian suatu obat pada orang sehat untuk menggetahui

efek obt tersebut sehingga dapat di gunakan melawan gejala-
gejala yang sama yang merupakan penyakit pada orang sehat.
 Penggunaan dosis obat yang sekecil mungkin dalam terapi.
 Pemberian yang tidak lebih dari satu obat pada suatu saat
 Pengobatan dari seluruh gejala yang kompleks dari penderita,
bukan hanya satu gejala.
Perkembangan Obat Baru
Industri farmasi atau obat merupakan campuran yang kompleks
dan terdiri dari orang-orang yang saling bergantung dalam
profesi,perdagangan,perusahaan dan organisasi. Masing-masing
terikat pada aktivitas penyediaan kebutuhan obat secara nasional.
Meningkatkan produksi obat dan farmasi dalam negeri sebagian
berasal dari kesulitan di waktu perang akibat tidak dapat
diandalkanya pengangkutan dari luar negeri, tidak dapat
diperolehnya obat-obatan dari sumber terdahulu, yang ada dalam
kekuasaan musuh dan naiknya kebutuhan obat-obatan atau segala
jenis , terutama yang mempunyai kemampuan menyelamatkan
hidup manusia, salah satu dari obat seperti itu adalah penisilin,
yang dapat diperoleh dalam perdagangan tahun 1944, kira-kira 15
tahun stelah penemunya di Inggris oleh Sir Alexander
Fleming.
Beberapa vaksin seperti yang efektif untuk polio, campak, dan
influenza telah bermanfaat bagi manusia dalam pencegahan
penyakit, seperti juga bermanfaatnya obat-obatan antibiotik
dalam penyembuhan penyakit. Obat-obatan hipoglikemi oral yang
efektif terhadap jenis-jenis tertentu dalam diabetes melitus, obat-
obat anti neoplastik yang aktif melawan proses kanker, obat
menekan kekebalan, yang membantu tubuh menerima organ
transplantasi, kontrasepsi oral, yang dapat mencegah kehamilan
dan sejumlah besar penenang (tranquilizer) dan obat antidepresi,
yang membantu orang-orang yang mengalami gangguan
emosional.
Sumber-sumber dari
Obat-obat Baru
Zat kimia reserpin suatu obat penenang dan obat penurun tekanan
darah, merupakan contoh bahan kimia untuk obat yang diisolasi
dengan direncanakan dri obat tradisional Rauwolfa serpentina.
Obat lain dari tumbuh-tumbuhan periwinkle atau Vinca rosea,
telah diselidiki secara ilmiah karena reputasiny sebagai obat
tradisional yang digunakan untuk penyembuhan dabetes melitus.
Ekstrak dari tanamannya menghasilkan dua zat potensial yang
ketika diselidiki aktivitas farmakologinya, tanpa diduga mempunyi
efek antitumor. Kedua zat tersebut vinblastin dan vincristin.
Struktur baru disebut obat-obat semisinetik, dapat memiliki
aktivitas farmakologi yang sedikit berbeda atau samasekali
berbeda dari zat aslnya, tergantung dari sifat dan besar bahan
kimianya. Kandungan lain dari tanaman yang di dalam tanaman
tidak aktif atau kurang penting secara terapeutik, mungkin dapat
digunakan dalam proses sintesis untuk menghasilkan obat-obat
penting dengan aktivitas farmakologi yang nyata.
Sebagai contoh berbagai spesies dari Dioscorea, secara populer
dikenal sebagai ubi Meksiko, kaya akan suatu anti kimia yang
disebut struktur “steroid” yang merupakan bahan dasaruntuk
hormon seperti kortison, estroen-estrogen dan hormon kelamin
wanita yang dibuat secara semisintetik.
Penggunaan binatang untuk menghasilkan berbagai produk biologi
termasuk serum, antitoksin, dan vaksin, secara nyata telah
menyelamatkan jiwa manusia sejak penelitian pertama kalinya
oleh Dr. Edward Jenner pada vaksin cacar di Inggris tahun 1796.
Sekarang ini vaksin poliomyelitis disiapkan dalam kultur jaringan
kera yang dipotong-potong, dan vaksin gondok serta infuenza
dalam cairan embrio ayam, vaksin cacar air (Cacar German)
dalam embrio bebek, dan vaksin cacar dalam cairan embrio ayam
atau kelenjar limfa kulit anak sapi yang diinokulasi dengan virus.
Suatu saat nanti, vaksin sifilis, lepra, dan kanker mungkin akan
dikembangkan melalui penggunaan sel dan kulter jaringan.
Sekarang kita sedang menyaksikan era baru dalam perkembangan produk
farmasi, oleh karena munculnya teknik genetika, manipulasi
submikroskopik dari double helix mata rantai kehidupan berbentuk
spiral DNA.
Kedua teknik produksi rekombinasi DNA dan monoklonal antibodi
mempengaruhi sel-sel dalam kemampuannya membuat protein.Yang
lebih mendasar dari kedua teknik produksi ini adalah rekombinasi
DNA. Gene Spilicing dapat menyebabkan organisme yang lebih
rendah membuat protein dan tidak sebaliknya.
Kini sumber yang paling umum dari obat potensial adalah labu dari ahli
kimia organik sintesis. Akan tetapi seringkali suatu obat baru
menimbulkan suatu efek yang tidak dicari atau diharapkan. Sebagai
contoh kemajuan dalam bidang zat antidespresi dengan dimungkinkan
dapat diamati bahwa zat antiberkulosis, iproniazid, menyebabkan
meningkatnya gairah kerja bila diberikan pada penderita tuberkulosis.
Penemuan yang tidak disengaja, bahwa suatu zat antihistamin baru,
klorpromazin, mempunyai efek menenangkan, merupakan hasil
yang besar dalam usaha-usaha untuk mendapatkan obat-obat
yang berguna dalam pengobatan gangguan emosional.