Aktivitas Listrik Jantung
Aktivitas Listrik Jantung
DASWARA DJAJASASMITA
Bagian Fisiologi
Fakultas Kedokteran
Universitas Jenderal Achmad Yani
Jantung mempunyai sistem khusus:
Mencetuskan impuls listrik yang ritmis irama kontraksi
jantung yang ritmis
Menghasilkan impuls-impuls dengan cepat ke jantung
Berfungsi normal: atria berkontraksi 1/6 detik lebih awal
daripada ventrikel memungkinkan pengisian ventrikel
sebelum ventrikel memompakan darah ke sirkulasi paru dan
perifer.
Sistem ritmis dan konduksi sangat rentan terhadap kerusakan
akibat penyakit jantung (iskemia) sering timbul irama
jantung yang aneh.
Aktifitas Listrik Pada Jantung
Aktifitas listrik pada sel jantung disebabkan oleh pemukaan dan
penutupan selektif dari kanal membran plasma untuk natrium,
kalium dan kalsium.
Depolarisasi dicapai oleh pembukaan kanal natrium dan kalsium,
dan penutupan kanal kalium.
Repolarisasi dicapai oleh pembukaan kanal kalium dan penutupan
kanal natrium dan kalsium.
Potensial Pacemaker dicapai oleh pembukaan kanal untuk ion
natrium dan kalsium, dan penutupan kanal untuk ion kalium.
• Aktifitas listrik normal diawali dalam sinoatrial (SA) node dimana sel-
sel pacemaker mencapai ambang rangsang pertama.
• Aktifitas listrik menyebar melalui atria, menuju atrioventrikular (AV)
node, melalui sistem purkinje, ke otot ventrikel.
• Noreprinephrine meningkatkan aktifitas pacemaker dan kecepatan
konduksi potensial aksi.
• Acetilkolin menurunkan aktifitas pacemaker dan kecepatan konduksi
potensial aksi.
• Perbedaan voltase antara repolarisasi dan depolarisasi bagian-bagian
jantung direkam dengan elektrokardiogram (EKG).
• EKG dapat menyedian informasi klinik mengenai rate, irama, pola
depolarisasi, dan aktifitas listrik otot jantung
Aktifitas listrikk sel jantung tergantung pada gradien ion
melintasi membran plasma dan perubahan permeabilitas
terhadap ion selektif saat pembukaan dan penutupan kanal
kation.
Dasar ionik aktivitas elektrik jantung:
potensial membran jantung 5 fase:
Fase 0: Lonjakan cepat potensial aksi.
Fase 1: Repolarisasi kecil hanya setelah
depolarisasi cepat.
Fase 2: Plateau dari potensial aksi.
Fase 3: Repolarisasi menuju potensial
membran istirahat.
Fase 4: potensial membran istirahat pada sel
atrial dan ventrikel, potensial didalam
membran stabil sekitar -90 mV terhadap sel
di luar.
Ketika sel dibawa ke threshold terjadi
potensial aksi.
Depolarisasi cepat dari -90 mV ke +20 mV.
(fase 0) dst sampai fase 4.
Terlihat perbedaan antara sel
ventrikel dengan sel sinoatrial
(SA) node dan atrioventrikular
(AV) node,
yang menunjukkan depolarisasi
progresif selama fase 4 disebut
potensial pacemaker (gb. B).
Tidak terdapat fase 2 (plateau).
Pada sel atrial, mempunyai
diastolik menetap pada potensial
membran istirahat (fase 4).
Pembukaan dan Penutupan kanal kation
menimbulkan potensial aksi ventrikel
Fase 0: Depolarisasi awal dalam
potensial aksi.
Pembukaan selektif pada kanal Na+.
Depolarisasi terjadi ketika potensial
membran bergerak dari potensial
equilibrium K+ ke arah potensial
equilibrium Na+.
Di sel ventrikel pertama kali terjadi pasif,
merupkan respon terhadap depolarisasi
pada membran berdekatan.
Saat membran sel ventrikel ke arah
threshold, voltage-gated kanal Na+
membuka, menyebabkan potensial aksi
melonjak dengan cepat.
Fase 1: repolarisasi kecil setelah
depolarisasi cepat,
potensial aksi ventrikel disebabkan
oleh penurunan sejumlah
pembukaan kanal Na+ dan
pembukaan sebagian tipe kanal K+.
Fase 2: Depolarisasi lambat
(plateau),
Kombinasi penutupan kanal K+ dan
pembukaan voltage-gated kanal
Ca2+.
Pembukaan kanal lebih lambat dari
voltage-gated kanal Na+, dan tidak
berkontribusi terhadap lonjakan
potensial akasi pada ventrikel.
Fase 3: repolarisasi.
Potensial membran kembali ke stadium
istirahat, disebabkan oleh penutupan kanal
Ca2+ dan pembukaan kanal K+ tertentu.
Peningkatan relatif dalam permeabilitas
terhadap K+ membawa potensial membran
ke arah potensial equilibrium K+.
Fase 4: potensial membran istirahat.
Pembukaan kanal K+.
Potensial membran istirahat (diastolik)
dari sel ventrikel dipertahankan terutama
oleh kanal K+ yang membuka potensial
negatif lebih tinggi.
Periode Refraktori
Disebabkan oleh perlambatan didalam reaktivasi dari kanal
Na+.
Sel otot jantung memperlihatkan periode refraktori yang
panjang/lama sehingga tidak akan terjadi tetani,
walaupun dirangsang terus-menerus.
Periode refraktori mulai dari saat depolarisasi sampai
mendekati akhir fase 3.
Terjadi karena kanal Na+ membuka sampai fase 0 menutup
dan tidak akti sampai repolarisasi membran.
Neurotransmiter dan ligand lain dapat
mempengaruhi konduksi ion membran
“Ectopic” Pacemaker
= pacemaker bukan dari sinus node.
Bila ada kelainan di A-V node atau serabut purkinje timbul
discharge ritmis lebih cepat daripada sinus node.
Menyebabkan kelainan kontraksi jantung
Gangguan pompa jantung
Peran System Purkinje dalam menyebabkan
kontraksi otot ventrikel yang sinkron