Brain&CranialNerves - NeuralIntegration Brainiac
Brain&CranialNerves - NeuralIntegration Brainiac
dan
Fisiologi
OLEH:
BRAINIAC
2
Otak dan
Saraf
Kranial
Kita akan mempelajari : 3
Organisasi fungsional
dari otak dan saraf
kranial
Deskripsi tentang
refleks kranial yang
sederhana
14.1 Otak Memiliki Beberapa Struktur 4
Utama, Masing-masing dengan Fungsi
Tertentu (i)
Bagian - bagian dari Otak:
1. Cerebrum
2. Cerebellum
3. Diencephalon
4. Mid-Brain
5. Pons
6. Medulla Oblonggata
14.1 Otak Memiliki Beberapa Struktur 5
Utama, Masing-masing dengan Fungsi
Tertentu
Bagian - bagian dari(ii)
Otak:
Cerebrum
Cranial
Meninges
terbentuk dari:
cranial dura mater
arachnoid mater
pia mater
menjadi satu dengan
spinal meninges
14.2 Otak Dilindungi dan Didukung 1
oleh Cranial Meninges, Cerebrospinal
Fluid, dan Penghalang Darah-Otak (ii)
0
Dural Folds
Memberikan stabilisasi
tambahan dan
menyokong otak
Cerebrospinal Fluid
CSF memiliki beberapa fungsi
penting, seperti:
1. Bantalan halus struktur
saraf.
2. Menopang Otak (Otak
mengapung dalam CSF dan
ditopang oleh tengkorak).
3. Mengangkut nutrisi,
chemical messengers, dan
produk sisa kecuali pada
choroid plexus
Perubahan fungsi CNS
merubah komposisi dari CSF,
karena bercampur dengan
interstitial fluid
14.2 Otak Dilindungi dan Didukung 1
oleh Cranial Meninges, Cerebrospinal
Fluid, dan Penghalang Darah-Otak (v)
3
Pembentukan CSF
Choroid plexus terdiri
dari kombinasi sel
ependymal khusus dan
kapiler permeabel yang
terlibat dalam produksi
cerebrospinal fluid.
Sel ependymal khusus,
terhubung di rongga
yang sempit (tight
junction), mengelilingi
pembuluh kapiler dari
choroid plexus.
14.2 Otak Dilindungi dan Didukung 1
oleh Cranial Meninges, Cerebrospinal
Fluid, dan Penghalang Darah-Otak (vi)
4
Sirkulasi CSF
Choroid plexus
menghasilkan CSF
sekitar 500 mL /
hari.
Volume CSF yang
ada adalah sekitar
150 mL
Diganti setiap 8
jam sekali
14.2 Otak Dilindungi dan Didukung 1
oleh Cranial Meninges, Cerebrospinal
Fluid, dan Penghalang Darah-Otak (vii)
5
Sirkulasi CSF
CSF bersirkulasi dari choroid
plexus melalui ventrikel dan
mengisi kanal sentral dari
spinal cord
CSF mencapai subarachnoid
space (ruang subarachnoid)
melalui dua lateral
apertures dan median
aperture tunggal, sebuah
lubang di bagian atas
ventrikel keempat.
Cerebrospinal fluid (cairan
serebrospinal) diserap ke
dalam sirkulasi vena di
granulasi arachnoid.
14.2 Otak Dilindungi dan Didukung 1
oleh Cranial Meninges, Cerebrospinal
Fluid, dan Penghalang Darah-Otak (viii)
6
Medula oblongata
terdiri atas tiga
bagian inti :
1. Inti Otonom
Mengendalikan
Aktivitas Visceral.
2. Inti sensorik dan
motorik dari saraf
cranial.
3. Relay Station
sepanjang jalur
saraf sensorik dan
motorik.
14.3 Medulla Oblongata yang Menjadi Satu
dengan Spinal Cord Mengandung Pusat Vital
2
(iii) 4
REGION KOMPONEN FUNGSI
Gray Matter Nucleus gracilis Menyampaikan informasi sensory somatic ke
Nucleus cuneatus thalamus
Olivary nuclei Terletak di pada bagian olives; Menyampaikan
informasi dari nukleus merah, nukleus otak
tengah lainnya, dan korteks serebral ke otak kecil
Pusat Reflex
Pusat Kardiak Meregulasi detak jantung dan kekuatan dari
Pusat Vasomotor kontraksinya
Pusat Respiratory Meregulasi distribusi aliran darah
Mengatur kecepatan dari kegiatan pernapasan
White Matter Tracts ascending dan descending Menghubungkan otak dengan sumsum tulang
belakang
14.4 Pons Berisi Inti dan Tracts yang
2
Membawa atau Menyampaikan
Informasi Sensorik dan Motorik 5
Cerebellum
1. menerima informasi
proprioseptif dari
spinal cord (sumsum
tulang belakang)
2. memonitor sensasi
proprioseptif, visual,
tactile (indera
peraba),
keseimbangan, dan
pendengaran yang
diterima oleh otak.
14.5 Cerebellum Mengkoordinasi
2
Pembelajaran dan Refleksif Pola Aktivitas
Otot di Tingkat Bawah Sadar (iv) 9
REGION KOMPONEN FUNGSI
Gray Matter Cerebellar cortex Koordinasi dan control yang
tidak disengaja dari
Cerebellar nuclei pergerakkan tubuh yang sedang
berlangsung
White Matter Menghubungkan Cerebellar
Arbor vitae cortex dan nuclei dengan
cerebellar peduncles
Menghubungkan cerebellum dengan
Cerebellar penduncles otak tengah, dienchepalon, dan
Superior cerebrum
• Dinding dan Kontrol bawah sadar terhadap posisi rangka atas dan
Red nuclei otot latar belakang
lantai
Substantia nigra Mengatur aktivitas di inti basal
Pemrosesan otomatis dari sensasi masuk dan perintah motor
Reticular formation keluar; Dapat melakukan respons motorik yang tidak disengaja
(headquarters) terhadap rangsangan; Membantu menjaga kesadaran
Nuklei/inti lainnya Nuklei berhubungan dengan dua saraf kranial (III, IV)
White Matter Hubungkan korteks motor utama dengan neuron motorik di otak
Cerebral peduncles dan sumsum tulang belakang; Membawa informasi sensorik naik ke
thalamus
14.7 Diencephalon Mengintegrasi
3
Informasi Sensorik dengan Keluaran
Motorik dalam Keadaan Sadar (i) 2
Thalamus :
titik terakhir untuk
informasi sensorik yang
naik akan diteruskan ke
korteks sensorik primer.
bertindak sebagai filter,
menyampaikan hanya
sebagian kecil dari
informasi sensorik yang
datang.
mengkoordinasikan
aktivitas dari inti basal
dan cerebral cortex
dengan menyampaikan
informasi di antara
keduanya.
14.7 Diencephalon Mengintegrasi 3
Informasi Sensorik dengan Keluaran
Motorik dalam Keadaan Sadar (ii)
3
Kelompok anterior meliputi anterior nuclei,
yang termasuk bagian dari sistem limbik.
Sistem ini terlibat dengan emosi dan motivasi.
REGION/Nucleus FUNGSI
Mamillary Bodies Mengontrol reflex kegiatan makan (menjilat, menelan, dll)
Autonomic Centers Mengontrol nuclei medular yang meregulasi detak jantung
dan tekanan darah
Tuberal nuclei Melepaskan hormone yang mengontrol sel endokrin dari kelenjar pituitary
anterior
Supraoptic nucleus Mensekresikan ADH, membatasi rugi-rugi air oleh ginjal
Komponen lain Reticular formation: Jaringan inti yang saling berhubungan di seluruh batang
otak
14.9 Cerebrum, Bagian Terbesar dari Otak,
Mengandung Daerah Motorik, Sensorik, dan Asosiasi
(i) 4
7
Inti Basal
Jika cerebral cortex secara sadar mengarahkan
gerakan yang kompleks atau menyelesaikan teka-
teki intelektual, inti basal mengarahkan mayoritas
dari aktivitas di luar kesadaran yang diproses oleh
inti lain pada cerebrum, dienchepalon, dan sumsum
tulang belakang, atau yang dikenal sebagai gerak
reflex.
14.9 Cerebrum, Bagian Terbesar dari Otak,
Mengandung Daerah Motorik, Sensorik, dan Asosiasi
(x) 5
Fungsi Inti Basal (i)
6
Intibasal terlibat
dengan kontrol bawah
sadar dari otot rangka
dan koordinasi dari pola
gerakan yang telah
dipelajari.
Dalam kondisi normal,
inti ini tidak menginisiasi
gerakan tertentu.
Namun jika ada gerakan
sedang berlangsung, inti
basal yang memberikan
pola umum dan irama
dari gerakan yang
dilakukan, terutama
untuk gerakan otot-otot
yang ada di dekat pusat
tubuh.
14.9 Cerebrum, Bagian Terbesar dari Otak,
Mengandung Daerah Motorik, Sensorik, dan Asosiasi
(xi) 5
Fungsi Inti Basal (ii)
7
Informasi tiba di inti caudate
dan putamen dari daerah
sensorik, daerah motorik,
dan daerah integratif dari
cerebral cortex.
Pengolahan terjadi di inti-inti
ini dan di globus pallidus
yang berdekatan. Sebagian
besar output dari inti basal
meninggalkan globus
pallidus dan synapses di
thalamus.
Inti di thalamus kemudian
mengarahkan informasi ke
daerah-daerah yang tepat
dari cerebral cortex. Inti
basal mengubah perintah
motorik yang dikeluarkan
oleh cerebral cortex melalui
umpan balik ini.
14.9 Cerebrum, Bagian Terbesar dari Otak,
Mengandung Daerah Motorik, Sensorik, dan Asosiasi
(xii) 5
8
Fungsi Inti Basal (iii)
Contoh:
Ketika Anda berjalan, inti basal mengontrol siklus gerakan
pada lengan dan pada paha yang terjadi antara waktu kita
memutuskan untuk memulai berjalan atau saat kita
memutuskan untuk berhenti.
Ketika kita memulai sebuah gerakan, inti basal mengontrol
dan menyesuaikan otot, terutama di otot apendikularis
(anggota gerak), untuk mengatur posisi tubuh kita.
• Jika kita memutuskan untuk mengambil pensil, kita secara
sadar akan mencapai pensil dan mengambil dengan lengan
kita, pergelangan tangan, dan tangan. Sementara inti basal
bekerja pada tingkat bawah sadar untuk posisi bahu dan
menstabilkan lengan Anda.
14.9 Cerebrum, Bagian Terbesar dari Otak,
Mengandung Daerah Motorik, Sensorik, dan Asosiasi
(xiii) 5
9
Aktivitas dari inti basal dihambat oleh neuron di
substantia nigra otak tengah, yang melepaskan
neurotransmitter dopamin.
Jika substansia nigra rusak atau neuron kurang
mensekresi dopamin, inti basal menjadi lebih aktif. Akibat
dari hal ini terjadi secara bertahap, perubahan bentuk
otot dan munculnya gejala-gejala seperti penyakit
parkinson.
Orang dengan penyakit parkinson mengalami kesulitan
memulai suatu gerakan, karena otot-otot yang
berlawanan tidak rileks sehingga gerakan yang ada
terganggu.
• Saat gerakan sedang berlangsung, setiap bagian otot yang
bekerja harus dikontrol melalui upaya intens dan
konsentrasi.
14.9 Cerebrum, Bagian Terbesar dari Otak,
Mengandung Daerah Motorik, Sensorik, dan Asosiasi
(xiv) 6
Daerah Motorik dan Sensorik dari Cortex (i)
0
Sulcus pusat memisahkan daerah motorik dan sensorik dari
cortex.
Precentral gyrus dari lobus frontal membentuk perbatasan
bagian depan dari sulcus pusat. Permukaan gyrus ini
merupakan cortex motorik primer.
Neuron dari cortex motorik primer mengarahkan gerakan
yang akan dilakukan dengan mengendalikan neuron motorik
somatik di brain stem dan spinal cord.
Cortex motorik primer seperti keyboard piano
• Jika anda menekan tombol piano tertentu, maka piano
akan menghasilkan suara tertentu. Jika kita merangsang
neuron motorik tertentu di cortex motorik primer, maka
akan menghasilkan kontraksi pada otot rangka tertentu.
14.9 Cerebrum, Bagian Terbesar dari Otak,
Mengandung Daerah Motorik, Sensorik, dan Asosiasi
(xv) 6
1
Daerah Motorik dan Sensorik dari Cortex (ii)
Gyrus postcentral dari lobus parietal membentuk
perbatasan bagian belakang dari pusat sulcus, dan
permukaannya mengandung cortex sensorik primer.
Daerah sensorik dari cerebral cortex sama seperti spidometer
pada mobil
• Di setiap lokasi, informasi sensorik dikabarkan
sebagai pola aktivitas neuron di cortex.
Cortex visual dari lobus oksipital menerima informasi visual
Cortex audiotory dan cortex olfactory dari lobus temporal
masing-masing menerima stimulus tentang pendengaran dan
penciuman.
Cortex gustatory menerima stimulus dari reseptor rasa
pada lidah dan faring
14.9 Cerebrum, Bagian Terbesar dari Otak,
Mengandung Daerah Motorik, Sensorik, dan Asosiasi
(xvi) 6
2
14.9 Cerebrum, Bagian Terbesar dari Otak,
Mengandung Daerah Motorik, Sensorik, dan Asosiasi
(xvii) 6
3
REGION/Lobus FUNGSI
Lobus Frontal Kontrol yang sengaja dari otot rangka
• Primary motor cortex
Lobus Parietal Persepsi sentuhan secara sadar akan, tekanan, rasa sakit, getaran, rasa, dan
• Primary sensory cortex suhu
Lobus Occipital Persepsi sadar akan rangsangan visual
• Visual Cortex
Lobus Temporal Persepsi sadar akan rangsangan pendengaran (pendengaran) dan penciuman
• Auditory cortex (smell)
• Olfactory cortex
Semua Lobus Integrasi dan pengolahan data sensorik, pemrosesan dan inisiasi motorik
• Area Asosiasi
14.9 Cerebrum, Bagian Terbesar dari Otak,
Mengandung Daerah Motorik, Sensorik, dan Asosiasi
(xviii) 6
4
Area Asosiasi
Daerah sensorik dan motorik dari cortex yang terhubung
ke area asosiasi terdekat, yaitu daerah cortex yang
menafsirkan data yang masuk atau mengkoordinasikan
respon motorik.
Daerah asosiasi sensorik merupakan daerah cortex yang
memantau dan menginterpretasikan informasi yang ada di
daerah cortex sensorik.
Contoh; gigitan nyamuk
Indera khusus penciuman, penglihatan, dan pendengaran
melibatkan daerah yang terpisah dari cortex sensorik, dan
masing-masing memiliki daerah asosiasi sendiri.
Contoh; mengerti sebuah tulisan
Cortex premotor atau daerah asosiasi somatic motorik
bertanggung jawab untuk koordinasi gerakan yang sudah
dipelajari. (Cara melakukan gerakan)
14.9 Cerebrum, Bagian Terbesar dari Otak,
Mengandung Daerah Motorik, Sensorik, dan Asosiasi
(xix) 6
5
14.9 Cerebrum, Bagian Terbesar dari Otak,
Mengandung Daerah Motorik, Sensorik, dan Asosiasi
(xx) 6
6
Centers Integratif (i)
Pusat integratif adalah daerah yang menerima
informasi dari berbagai daerah asosiasi dan
meneruskannya ke aktivitas motorik yang kompleks.
Pusat-pusat ini juga melakukan fungsi analitis yang
rumit.
Pusat integratif terletak di lobus dan daerah cortex
dari kedua cerebral hemispheres (belahan otak).
Pusat integratif berhubungan dengan proses yang
kompleks, seperti pidato, menulis, perhitungan
matematika, dan memahami hubungan spasial,
dibatasi baik hemisphere kira maupun kanan.
14.9 Cerebrum, Bagian Terbesar dari Otak,
Mengandung Daerah Motorik, Sensorik, dan Asosiasi
(xxi) 6
7
Centers Integratif (ii)
Pusat-pusat ini meliputi general interpretive area dan speech
center.
General interpretive area disebut juga daerah Wernicke menerima
informasi dari semua daerah asosiasi sensorik. Pusat analisis ini hadir dalam
hanya ada pada satu cerebral hemisphere saja (biasanya sebelah kiri).
Daerah ini memainkan peran penting dalam kepribadian Anda dengan
mengintegrasikan informasi sensorik dan mengkoordinasikan akses ke visual
yang kompleks dan ingatan pendengaran.
• Kalau tidak ada, kita tidak dapat mengerti akan perintah duduk di sini, kita hanya
tahu kata-kata yang digunakan tersebut sebagai satu kata individual.
Pusat untuk berbicara. Beberapa neuron dalam general interpretive area
menginervasi (mensuplai dengan saraf) pusat ini, juga disebut daerah Broca
atau daerah motorik untuk berbicara. Pusat ini terletak di sepanjang tepi
cortex premotor di hemispheres yang sama dengan general interpretive
area (biasanya sebelah kiri).
• Individu dengan pusat berbicara yang rusak dapat membuat suara tapi bukan
kata-kata.
Dalam kondisi ini, kedua 6
hemisphere berfungsi
secara independen. 8
masing-masing "tidak
menyadari" rangsangan
atau motorik perintah
yang bukan merupakan
bagiannya.
Sebagai contoh, benda
tersentuh oleh tangan kiri
dapat dikenali tapi tidak
bisa menyebutkan secara
lisan, karena informasi
sensorik ada di
hemisphere kanan tapi
pusat untuk berbicara ada
di kiri.
14.9 Cerebrum, Bagian Terbesar dari Otak,
Mengandung Daerah Motorik, Sensorik, dan Asosiasi
(xxii) 6
9
Cortex Prefrontal.
Korteks prefrontal
dari lobus frontal
mengkoordinasi
informasi yang
diteruskan dari
seluruh daerah
asosiasi yang ada di
cortex.
Untuk
melakukannya,
cortex prefrontal
melakukan fungsi
intelektual abstrak
untuk memprediksi
konsekuensi dari
peristiwa atau
tindakan.
14.9 Cerebrum, Bagian Terbesar dari Otak,
Mengandung Daerah Motorik, Sensorik, dan Asosiasi
(xxiii) 7
0
Daerah Brodmann.
Pada awal abad ke-20, banyak peneliti berusaha untuk
mendeskipsikan dan mengklasifikasikan perbedaan
regional dalam organisasi histologist dari cortex
cerebral.
7
1
Masing-masing cerebral
hemispheres
bertanggung jawab
untuk fungsi spesifik
yang tidak ada pada
cerebral hemisphere
yang lain.
Spesialisasi daerah ini
disebut lateralisasi
hemisphere.
14.9 Cerebrum, Bagian Terbesar dari Otak,
Mengandung Daerah Motorik, Sensorik, dan Asosiasi
(xxv) 7
3
14.9 Cerebrum, Bagian Terbesar dari Otak,
Mengandung Daerah Motorik, Sensorik, dan Asosiasi
(xxvi) 7
Pemantauan Aktivitas Otak: Electroencephalogram
4
(EEG)
(i)
Aktivitas listrik otak biasanya dipantau untuk menilai aktivitas
otak. Fungsi neural tergantung pada peristiwa listrik dalam
membran plasma neuron.
Otak berisi miliaran neuron dan aktivitas dari neuron-neuron ini
menghasilkan listrik yang dapat diukur dengan menempatkan
elektroda pada otak atau pada permukaan luar tengkorak.
Aktivitas listrik berubah terus-menerus baik saat inti dan
daerah kortikal dirangsang atau saat tidak ada stimulus.
Laporan yang dicetak dari aktivitas listrik otak disebut
electroencephalogram (EEG).
Pola listrik yang diamati disebut gelombang otak.
14.9 Cerebrum, Bagian Terbesar dari Otak,
Mengandung Daerah Motorik, Sensorik, dan Asosiasi
(xxvii) 7
5
14.9 Cerebrum, Bagian Terbesar dari Otak,
Mengandung Daerah Motorik, Sensorik, dan Asosiasi
(xxviii) 7
6
Pemantauan Aktivitas Otak: Electroencephalogram
Aktivitas listrik di kedua hemisphere umumnya
disinkronkan oleh mekanisme "pacemaker" yang
melibatkan thalamus. Tidak sinkronnya antar hemisphere
dapat mengindikasikan kerusakan lokal atau kelainan
otak lainnya.
Kejang adalah gangguan otak sementara yang disertai
oleh gerakan abnormal, sensasi yang tidak biasa, perilaku
yang tidak pantas, atau beberapa kombinasi dari gejala-
gejala tersebut. Semua jenis dari kejang disertai oleh
perubahan yang nyata dalam pola aktivitas listrik yang
dicatat dalam electroencephalogram.
Focus : Cranial Nerve (i)
7
Saraf cranial
7
merupakan
komponen PNS yang
terhubung langsung
ke otak. 12 pasang
saraf cranial terlihat
di permukaan
ventral dari otak.
Nama masing-
masing saraf cranial
berhubungan
dengan penampilan
atau fungsinya.
Focus : Cranial Nerve (ii)
7
Klasifikasi saraf cranial 8
menjadi sensorik primer,
sensorik khusus, motorik,
atau campuran dari
sensorik dan motorik.
Saraf sensorik membawa
informasi sensorik somatik,
termasuk sentuhan,
tekanan, getaran, suhu,
atau rasa sakit.
Saraf khusus sensorik
membawa sensasi
penciuman, penglihatan,
pendengaran, atau
keseimbangan.
Saraf motorik didominasi
oleh akson dari saraf
motorik somatic.
Saraf campuran memiliki
campuran serat sensorik
dan motorik.
Focus : Cranial Nerve (iii)
7
Tiga hal yang perlu diperhatikan:
9
1. Reseptor olfactory (penciuman), reseptor visual, dan reseptor
telinga internal yang diinervasi oleh saraf cranial yang
hampir seluruhnya berfungsi hanya untuk membawa
informasi sensorik khusus tersebut.
2. Saraf yang terdiri puluhan ribu serat motoric yang menuju ke
otot rangka juga akan berisi serat sensorik dari otot spindle
otot dan organ tendon Golgi pada otot tersebut. Serat
sensorik ini tetap ada, tapi akan diabaikan dalam klasifikasi
saraf ini.
3. Terlepas dari fungsi yang lainnya, beberapa saraf kranial (III,
VII, IX, dan X) mendistribusikan serat otonom untuk ganglia
perifer, seperti saraf spinal yang mendistribusikan serat
otonom ke ganglia di sepanjang spinal cord. Kita akan
mencatat kehadiran sejumlah kecil serat otonom tetapi akan
diabaikan dalam klasifikasi saraf ini.
Focus : Cranial Nerve (iv)
8
0
Saraf Olfactory (I)
Fungsi utama: Sensorik
khusus (bau)
Asal : Reseptor dari epitel
olfactory
Melalui: Olfactory
foramina di dalam
cribriform plate dari
ethmoid
Tujuan: Olfactory bulbs
dilanjutkan ke cerebrum
melalui olfactory tracts
yang tipis
..\Occipital Bone.jpg
8
1
Focus : Cranial Nerve (v)
8
2
Saraf Optic (II)
Fungsi utama:
Sensorik khusus
(penglihatan)
Letak asal: Retina
mata
Melalui: Kanal optic
dari sphenoid
Tujuan: Diencephalon
melalui optic Chiasm
8
3
Focus : Cranial Nerve (vi)
8
Saraf Okulomotor (III) 4
• Fungsi utama: Motorik
(gerakan mata)
• Letak Asal: Otak tengah
• Melalui: celah orbital
bagian atas dari
sphenoid
• Tujuan:
1. Motorik somatic: otot
rektus superior,
inferior, dan medial;
otot inferior oblique;
otot superior levator
palpebrae.
2. Motor visceral: otot
mata intrinsic
Focus : Cranial Nerve (vii)
8
Saraf Trochlear (IV)
5
Fungsi utama:
Motorik (gerakan
mata)
Letak Asal: Otak
tengah
Melalui: celah
orbital bagian atas
dari sphenoid
Tujuan: otot oblique
bagian atas
Focus : Cranial Nerve (viii)
8
Saraf Abducens
6
(V)
• Fungsi utama:
Motorik (gerakan
mata)
• Letak Asal: Pons
• Melewati: celah
orbital bagian atas
dari sphenoid
• Tujuan: otot rektus
lateral
8
7
Focus : Cranial Nerve (ix)
8
Saraf Trigeminal (VI) (i) 8
Fungsi utama: Campuran
(sensorik dan motorik) untuk
wajah
Letak Asal:
• Ophthalmic branch
(sensorik): struktur
orbital, kornea, rongga
hidung, kulit dahi, kelopak
mata bagian atas, alis,
hidung.
• Maxillary branch
(sensorik): kelopak mata
bawah, bibir atas, gusi,
dan gigi, pipi, hidung,
langit-langit, dan faring.
• Mandibular branch
(Campuran): sensorik
dari gusi yang lebih
rendah, gigi, dan
bibir,palate dan lidah
(bagian),motorik dari inti
Focus : Cranial Nerve (x)
8
Saraf Trigeminal (VI) 9
(ii)
• Melewati (di setiap
sisi):
• ophthalmic branch
melalui fissura
orbital bagian atas,
• maxillary branch
melalui foramen
rotundum,
• Mandibular branch
melalui foramen
ovale.
Tujuan: Ophthalmic,
maxillary, dan
mandibular branch ke
inti sensorik di pons.
Mandibular branch
juga menginervasi otot
9
0
Focus : Cranial Nerve (xi)
9
Saraf Wajah (VII) 1
Fungsi utama: Campuran (sensorik
dan motorik) untuk wajah
Letak Asal: Sensory: rasa reseptor
pada bagian depan 2/3 dari lidah.
Morotik: inti motorik dari pons.
Melalui: internal akustik meatus
untuk kanal yang mengarah ke
foramina stylomastoid.
Tujuan:
• Sensorik: inti sensorik dari
pons.
• Motorik somatik: otot ekspresi
wajah.
• Motor Visceral: kelenjar
lakrimal (Air mata) dan
kelenjar lender hidung melalui
pterygopalatine ganglion.
Submandibular dan kelenjar
ludah sublingual melalui
ganglion submandibular.
9
2
Focus : Cranial Nerve (xii)
9
3
Saraf Vestibulocochlear
(VIII)
Fungsi utama: Sensorik
khusus: keseimbangan dan
equilibrium(vestibular
branch) dan pendengaran
(koklea branch)
Asal: Memantau reseptor
telinga internal (vestibule
dan cochlea)
Melalui: internal akustik
meatus dari tulang
temporal
Tujuan: inti vestibular dan
koklea dari pons dan
medulla oblongata
9
4
Focus : Cranial Nerve (xiii)
9
Saraf Glossopharyngeal (IX) 5
Fungsi utama: Campuran (sensorik
dan motorik) untuk kepala dan leher
Letak Asal:
• Sensorik: bagian belakang
sepertiga dari lidah, bagian dari
faring dan langit-langit, arteri
karotis leher.
• Motorik: inti motorik dari medulla
oblongata
Melalui: jugular foramina di antara
tulang oksipital dan tulang temporal
Tujuan:
• Sensorik: inti sensorik dari
medulla oblongata. Motorik
somatik: otot faring yang
terlibat dalam menelan.
• Motorik visceral: kelenjar ludah
parotid melalui ganglion otic
Focus : Cranial Nerve (xiv)
9
Saraf Vagus (X)
Fungsi utama: Campuran (sensorik dan
6
motorik), didistribusikan secara luas di
dada dan perut
Letak Asal:
• Sensorik: faring (bagian), daun
telinga dan eksternal akustik meatus
(sebagian dari telinga bagian luar),
diafragma, dan orgam visceral dalam
rongga dada dan abdominopelvic.
• Motorik: inti motorik di medulla
oblongata
Melalui: jugular foramina antara tulang
oksipital dan tulang temporal
Tujuan:
• Sensorik: inti sensorik dan pusat
otonom medulla oblongata.
• Motor visceral: otot palate, faring,
pencernaan, sistem pernapasan, dan
sistem kardiovaskular di rongga dada
dan perut.
Focus : Cranial Nerve (xv)
9
Saraf Aksesori (XI) 7
Fungsi utama: Motorik
untuk otot-otot leher dan
punggung atas
Letak Asal: inti motorik
sumsum tulang belakang
dan medula oblongata
Melewati: jugular foramina
antara tulang oksipital dan
tulang temporal
Tujuan: Internal branch
menginervasi otot langit-
langit mulut, faring, dan
laring. Eksternal branch
mengontrol
sternokleidomastoid dan
otot trapezius
9
8
Focus : Cranial Nerve (xvi)
9
Saraf Hypoglossus (XII) 9
Fungsi utama: motorik
(gerakan lidah)
Letak asal: inti motorik di
medulla oblongata
Melalui: kanal hypoglossus
dari tulang occipital
Tujuan: Otot lidah
1
0
0
14.10 Refleks Cranial Melibatkan Serat
Sensorik dan Motorik dari Saraf Cranial (i) 1
0
Refleks Cranial adalah refleks lengkungan monosynaptic 1dan
polisynaptic yang melibatkan serat sensorik dan motorik dari saraf
kranial.
14.10 Refleks Cranial Melibatkan Serat
Sensorik dan Motorik dari Saraf Cranial (ii) 1
0
Tabel 14-10 berisi beberapa contoh dari refleks 2
cranial
dan fungsinya.
Refleks ini secara klinis penting karena bisa digunakan
dengan cepat dan mudah untuk mengamati kondisi saraf
cranial, inti tertentu, dan saluran di otak.
Batang otak mengandung banyak pusat refleks yang
mengontrol aktivitas motorik visceral. Keluaran motorik
dari refleks ini didistribusikan oleh sistem saraf otonom.
Pusat yang mengkoordinasikan refleks otonom yang
terletak di medula oblongata. Pusat-pusat ini dapat
mengarahkan respon motorik visceral yang kompleks.
• Refleks ini penting untuk kontrol fungsi pernapasan,
pencernaan, dan kardiovaskular.
1
0
3
Integrasi Saraf
I: Jalur Sensorik
dan Sistem
Saraf Somatik
Kita akan mempelajari 1
0
Bagaimana sistem saraf bekerja secara 4
terintegrasi
Reseptor sensorik, pusat pemrosesan sensorik
di otak
Gerakan yang sadar ataupun gerak refleks
“GeneralSense” yang memberikan informasi
tentang kondisi tubuh dan lingkungannya
15.1 Informasi Sensorik dari Semua Bagian
Tubuh Diteruskan ke Cortex Somatosensori (i)1
0
Sel-sel khusus yang disebut
reseptor sensorik memantau
5
kondisi tertentu dalam tubuh
atau keadaan eksternal.
Ketika dirangsang, reseptor
meneruskan informasi kepada
CNS dalam bentuk potensial
aksi di sepanjang akson dari
neuron sensorik.
Jalur sensorik = Saraf, nuclei,
dan tracts yang meneruskan
informasi sensorik somatik
dan visceral ke tujuan akhir di
dalam CNS.
Secara bersama-sama,
reseptor, neuron sensorik, dan
jalur sensorik membentuk
bagian yang aferen dalam
sistem saraf.
15.1 Informasi Sensorik dari Semua Bagian
Tubuh Diteruskan ke Cortex Somatosensori 1
(ii) 0
Informasi sensorik somatik
didistribusikan ke pusat-
6
pusat pengolahan sensorik
di otak, (baik korteks
sensorik primer dari cerebral
hemisphere atau wilayah
yang sesuai dari cerebellar
hemisphere)
Informasi sensorik visceral
didistribusikan terutama ke
pusat-pusat refleks di
batang otak dan
diencephalon.
15.1 Informasi Sensorik dari Semua Bagian
Tubuh Diteruskan ke Cortex Somatosensori 1
(iii) 0
Semua perintah motorik
visceral dibawa ke dalam PNS
7
oleh sistem saraf otonom
(ANS).
Perintah motorik somatik dan
visceral dapat dikeluarkan
untuk merespon informasi
sensorik, tetapi perintah ini
dapat dimodifikasi
berdasarkan perencanaan,
kenangan, dan pengetahuan,
yang disebut dengan fungsi
otak tingkat tinggi.
15.2 Reseptor Sensorik Menghubungkan
Lingkungan Internal dan Eksternal Kita 1
dengan Sistem Saraf (i) 0
8
Reseptor sensorik adalah sel
khusus atau proses sel yang
memberikan informasi tentang
kondisi di dalam atau di luar tubuh
kepada sistem saraf pusat lewat
proses Transduksi
Indra umum => suhu, rasa sakit,
sentuh, tekanan, getaran, dan
kesadaran terhadap anggota tubuh
(proprioception).
Indra khusus => bau,
penglihatan, rasa (gustation),
keseimbangan (balance), dan
pendengaran.
Informasi sensorik diintepretasikan
berdasarkan frekuensi dari
potensial aksi yang tiba.
15.2 Reseptor Sensorik Menghubungkan
Lingkungan Internal dan Eksternal Kita 1
dengan Sistem Saraf (ii) 0
Deteksi Stimulus (i) 9
Setiap reseptor memiliki
karakteristik sensitivitas (receptor
specificity).
Reseptor sentuhan sangat sensitif
terhadap tekanan tetapi relatif tidak
sensitive rangsangan kimia,
sedangkan reseptor rasa
sebaliknya.
Spesialisasi dapat diakibatkan dari
struktur sel reseptor, dari adanya
sel-sel aksesori, atau struktur yang
melindungi sel reseptor dari
rangsangan lainnya.
Daerah dipantau oleh satu sel
reseptor tunggal bidang reseptif
Semakin luas bidang reseptif yang
terstimulus, semakin sulit untuk
melokalisasi stimulus.
15.2 Reseptor Sensorik Menghubungkan
Lingkungan Internal dan Eksternal Kita 1
dengan Sistem Saraf (iii) 1
Deteksi Stimulus (ii) 0
Transduksi adalah terjemahan dari
stimulus yang datang menjadi
potensial aksi oleh reseptor
sensorik.
Transduksi dimulai ketika stimulus
merubah potensial transmembran
dari sel reseptor. Perubahan ini,
disebut potensial reseptor, bisa
berupa graded depolarization atau
graded hyperpolarization.
Semakin kuat stimulus, semakin
besar potensial reseptor.
Potensial reseptor yang
mendepolarisasi membran plasma
akan membawa membran lebih
dekat ke threshold. Depolarisasi
potensial reseptor dalam reseptor
saraf disebut potensial
15.2 Reseptor Sensorik Menghubungkan
Lingkungan Internal dan Eksternal Kita 1
dengan Sistem Saraf (iv) 1
Interpretasi dari Informasi Sensorik (i) 1
Informasi sensorik yang tiba di CNS disalurkan sesuai dengan lokasi dan
sifat stimulus.
Pada jalur sensorik, serangkaian neuron meneruskan informasi dari satu
titik (reseptor) ke titik tujuannya (neuron di tempat tertentu di korteks
serebral). Hubungan antara reseptor peripheral dan neuron cortex
disebut dengan garis berlabel.
Setiap garis berlabel terdiri dari akson yang membawa informasi tentang
salah satu modalitas atau jenis stimulus (Sentuhan, tekanan, cahaya,
suara, dan sebagainya).
Identitas dari garis berlabel yang aktif menunjukkan jenis rangsanganya.
Karakteristik lainnya dari stimulus (kekuatan, durasi, dan variasi)
disampaikan lewat frekuensi dan pola dari potensial aksi.
Terjemahan dari informasi sensorik yang kompleks ke dalam pola
bermakna dari potensial aksi disebut coding sensorik.
15.2 Reseptor Sensorik Menghubungkan
Lingkungan Internal dan Eksternal Kita 1
dengan Sistem Saraf (v)
1
Interpretasi dari Informasi Sensorik (ii) 2
Ada dua jenis reseptor :
Reseptor tonik, selalu aktif.
• Frekuensi potensial aksi yang dihasilkan reseptor ini
menunjukkan tingkatan dari stimulasi. Ketika stimulus
meningkat atau menurun, frekuensi dari potensial aksi
yang dihasilkan akan berubah menyesuaikan.
Reseptor phasic, secara normal tidak aktif.
• memberikan informasi tentang intensitas dan laju
perubahan stimulus.
Reseptor yang menggabungkan coding phasic dan tonik
dapat menyampaikan informasi sensorik yang sangat
rumit.
15.2 Reseptor Sensorik Menghubungkan
Lingkungan Internal dan Eksternal Kita 1
dengan Sistem Saraf (vi) 1
3
Adaptasi
Adaptasi adalah pengurangan sensitivitas akibat stimulus yang konstan.
Adaptasi peripheral terjadi ketika tingkat aktivitas reseptor berubah.
Reseptor merespon impuls tersebut pada awalnya, tetapi setelah itu
aktivitasnya secara bertahap menurun.
Tanggapan ini adalah karakteristik dari reseptor phasic, yang karenanya
juga disebut reseptor yang cepat beradaptasi. Contoh: suhu
Reseptor Tonic menunjukkan adaptasi peripheral yang sedikit, disebut
juga reseptor yang lambat beradaptasi. Contoh: rasa sakit
Adaptasi Central umumnya melibatkan penghambatan inti-inti di
sepanjang jalur sensorik.
15.3 Reseptor Sensorik Umum
Diklasifikasikan oleh Jenis Stimulus yang 1
Merangsang Reseptor (i) 1
4
Jalur ini terdiri dari sepasang saluran tulang belakang, tersusun secara simetris di sisi
berlawanan dari sumsum tulang belakang.
Semua akson dalam saluran yang memiliki asal-usul dan tujuan yang sama.
15.4 Jalur yang Terpisah Membawa Informasi
Sensorik Somatik dan Visceral (iii) 1
Jalur Sensorik Somatik (ii)
2
Jalur Spinotalamic (i) 8
Jalur spinotalamic membawa sensasi
sentuhan, tekanan, rasa sakit dan
suhu yang tidak diketahui tempatnya.
Sensasi yang menuju ke korteks
serebral "naik" dalam saluran
spinotalamic bagian depan atau
saluran spinotalamik lateral.
Saluran ini berakhir di neuron orde
ketiga pada kelompok inti ventral dari
thalamus. Setelah sensasi telah
disortir dan diproses, mereka
diteruskan ke korteks sensorik primer.
Persepsi bahwa stimulus yang tiba
adalah menyakitkan, dingin, panas,
atau bergetar tergantung pada
neuron orde kedua dan neuron orde
ketiga yang dirangsang.
15.4 Jalur yang Terpisah Membawa Informasi
Sensorik Somatik dan Visceral (iv) 1
2
Jalur Sensorik Somatik
(iii) 9
Jalur Spinotalamic (ii)
Kelainan di sepanjang jalur
dapat mengakibatkan
sensasi tidak sesuai atau
lokalisasi yang tidak akurat
dari sumber. Berikut ini
adalah contoh-contohnya :
a) Seorang individu dapat
mengalami sensasi rasa
sakit yang tidak nyata.
b) Seorang individu dapat
merasakan sakit di
bagian yang tidak
terluka dari tubuh ketika
rasa sakit sebenarnya
berasal di lokasi lain.
15.4 Jalur yang Terpisah Membawa
Informasi Sensorik Somatik dan Visceral (v)1
Jalur Sensorik Somatik (iv) 3
0
Jalur Kolom Posterior (i)
Jalur Medial
Vestibulospinal Inti Vestibular (di Neuron motor bawah gray horn Regulasi bawah sadar tentang
perbatasan pons dan anterior dari sumsum tulang - keseimbangan dan bentuk otot
medulla oblongata) belakang
Tectum (otak tengah: Neuron motor bawah gray horn Batang otak (otak Regulasi bawah sadar mata, kepala,
Tectospinal colliculi superior dan anterior (hanya sumsum tulang tengah) leher, dan posisi ekstremitas atas
inferior) belakang cervical saja) sebagai respons terhadap
rangsangan visual dan pendengaran
Reticulospinal Reticular formation Neuron motor bawah gray horn Regulasi bawah sadar dari aktivitas
(jaringan nukleus di anterior dari sumsum tulang - refleks
batang otak) belakang
Jalur Lateral
Rubrospinal Nuclei merah dari Neuron motor bawah gray horn Batang otak (otak Regulasi bawah sadar dari bentuk
otak tengah anterior dari sumsum tulang tengah) dan pergerakan dari otot rangka
belakang atas
15.5 Sistem Saraf Somatik adalah Divisi
Eferen 1
yang Mengontrol Otot Rangka (x) 4
Inti Basal dan Cerebellum (i) 4
Inti basal dan cerebellum yang bertanggung jawab untuk koordinasi dan umpan balik kontrol
atas kontraksi otot, baik secara sadar atau tidak sadar.