PERSARAFAN
Tujuan Perkuliahan
Memberikan pemahaman tentang :
1. Anatomi dan fisiologi sistem saraf
2. Proses terjadinya refleks
3. Penilaian fungsi saraf kranial
4. Penilaian fngsi refleks 1
Otak
Otak Besar
(Cerebrum)
Otak Kecil
(Cerebellum)
Batang Otak
Medula Spinalis
Definisi
• Sistem saraf adalah pusat komunikasi dan pengambil keputusan.
Otak
• SISTEM SARAF SSP (sistem saraf
pusat)
Medulla spinalis(sumsum
Tulang Belakang)
Meneruskan
Rangsangan
Perjalanan Saraf
• Saraf keluar dari otak menuju organ-organ tubuh seperti
mata, telinga, wajah, hidung, dan medulla spinalis
• Dari medulla spinalis saraf diteruskan menuju bagian tubuh
yang lebih rendah seperti tangan dan kaki
• Neuron sensoris menerima rangsangan dari lingkungan
diteruskan ke medulla spinalis dan secara cepat diteruskan
ke otak
• Otak mengolah pesan dan memberikan respon
• Respon diteruskan oleh neuron motoris ke bagian tubuh
yang lain
Fungsi Sistem Saraf
• Menerima informasi dari dalam maupun dari luar melalui
afferent sensory
• Mengkomunikasikan informasi antara sistem saraf perifer dan
sistem saraf pusat.
• Mengolah informasi yang diterima baik ditingkat saraf (refleks)
maupun di otak untuk menentukan respon yang tepat
dengan situasi yang dihadapi.
• Menghantarkan informasi secara cepat melalui efferent
(motorik) ke organ-organ tubuh sebagai kontrol atua modifikasi
tindakan.
Sistem Saraf Pusat
1. OTAK
Diperkirakan otak terdiri atas 100 milyar neuron
Otak dibungkus selaput otak dan tulang tengkorak
Terletak dalam kavum krani
Berat otak dewasa kira-kira 1400 gram
Setengah padat dan berwarna kelabu kemerahan
Dilindungi 3 selaput otak & tulang tengkorak
Otak mengapung dalam suatu cairan dan bekerja
sebgai penyerap goncangan akibat pukulan atau
benturan dari luar kepala
Tulang-tulang kranium Tulang tengkorak
• Cairan tsb secara teratur diproduksi & mengalir dari ventrikel satu ke
ventrikel lain, keluar di sekitar otak, rongga sum-sum tl.belakang, kmd
diserap ke pembuluh darah balik.
• Tepi flak serebri membentuk • Fleksus koroid dibentuk oleh
sinus longitudinal inferior dan jaringan pembuluh darah kapiler
sinus sagitalis inferior yang otak tepi
mengeluarkan darah dari flak • Pada bagian pia mater
serebri tentorium memisahkan membelok kedalam ventrikel
serebrum dengan serebelum. dan menyalurkan cairan
• Sistem ventrikel terdiri dari serebrospinal hasil sekresi
beberapa rongga dalam otak fleksus koroi. Cairan ini bersifat
• Fleksus koroid mengalirkan alkali bening mirip plasma
cairan liquor serebrispinalis
• Cairan akan membasahi bagian-bagian dari
• Cairan serebrospinal disalurkan oleh otak dan cairan ini akan diabsopsi oleh vili-
fleksus koroid kedalam ventrikel yg ada vili yg terdapat pada araknoid
dlm otak kemudian masuk kedalam kanalis
susmsum tulag belaknag, kerunag • Jumlah cairan tidak tetap berkisar antara
subaraknoid melalui ventrikularis 80-200 cc.
• Setelah melintasi seluruh ruangan otak dan
sumsum tulang belaknag kembali • Fungsi cairan serebrosipnalis :
kesirkulasi granulasi araknoid pada sisnus
sagitalis superior memberikan kelembapan pada otak dan
medula spinalis
• Setelah meninggalkan ventrikel lateralis I &
II, cairan otak dan susmsum tulang Melindungi alat-alat dalam medula
belakang menuju ventrikel III melalui spinalis
foramen monroi masuk ke ventrikel IV Melindungi otak dr tekanan
melalui aquadukus silvi cairan
Melincinkan alat-alat dalam medula
dialirkankebagian medial foramen
spinalis dan otak
magendi, selanjutnya kesistem magma
Cairan otak
• Merupakan larutan jernih, tidak berwarna, tampak seperti air,
terdapat dlm sistem ventrikel & ruang subarachnoid.
• Jika cairan otak dikeluarkan, penderita merasakan nyeri kepala yg
sangat pd setiap gerakan kepala. Gejala ini berlangsung sampai
volume cairan otak kembali normal.
• Komposisi: air, sedikit protein, gas-gas terlarut (O2,CO2), ion-ion,
glukosa, lekosit.
Manfaat cairan otak
• Sebagai shock absorber: mengurangi efek trauma dari luar
• Membuat otak terapung sehingga mengurangi beban otak dari 1400
gram menjadi 50 gram. Hal ini penting utk mengurangi penekanan
atau geseran dasar otak dg permukaan dasar ruang otak yg tidak
merata.
• Membuang produk sisa, temasuk obat-obatan.
• Sebagai media transportasi hormon & nutrisi yg diperlukan sel-sel
otak.
CEREBRUM (OTAK
BESAR)
• Cerebrum atau otak besar • Hemisfer kanan dan kiri:
merupakan bagian terbesar menginterpretasikan data
sistem saraf pusat yang mengisi sensosri yg masuk, menyimpan
cavitas cranialis (batok kepala). memori belajar
• Pada orang dewasa volumenya • Sebelah kiri mengendalikan
berkisar antara 1300-1600 cc bagian sebelah kanan tubuh,
• Pertumbuhannya dipengaruhi begitu sebaliknya
oleh tulang yang membatasi • Fungsi : mengendalikan mental,
cavitas cranialis. tingkah laku, pikiran, kesadaran,
• Kira-kira 80% dr berat otak kemauan, kecerdasan,
• Mempunyai dua hemisfer yg kemampuan berbicara, Bahasa
dihubungkan oleh korpus
kollusum
Permukaan otak
tidak rata, tetapi
dibentuk oleh:
Tonjolan (gyrus)
Lekukan (sulcus)
Masing-masing lobus
berhadapan dengan
tulang yang bernama
sama
Pembagian Menurut Area Brodmann
Tampak Samping
LOBUS PARIETAL LOBUS OKSIPITAL LOBUS TEMPORAL
• Pusat sensoris: area • Pusat penglihatan: • Pusat
Brodmann 1,2,3 area Brodmann pendengaran: area
• Pengartian bahasa: 17,18,19 Brodmann 41,42
area Brodmann • Pusat memori
39,40
Gangguan fungsi komunikasi manusia
berdasarkan kelainan di berbagai area cerebrum
• Aphasia sensoris: gangguan pendengaran akibat kerusakan cortex
pendengaran sensoris (area Wernicke)
• Aphasia motoris: gangguan fungsi bicara karena kerusakan di area
Brodmann 44 dan 45 (Broca)
• Aphasia konduksi: gangguan komunikasi akibat kerusakan hubungan
antara cortex pendengaran sensoris dan pusat bicara motoris
• Anomic aphasia: keadaan kehilangan kemampuan untuk mengenal
perkataan
• Alexia: keadaan kehilangan kemampuan untuk membaca
OTAK KIRI OTAK KANAN
mengontrol tugas- mengontrol tugas-
tugas verbal tugas nonverbal
Pusat Bicara
Analissi Global
Menulis (Kanan)
Interpretasi bahasa
dan matematika Visualisasi Spasial
KECERDASAN KREATIVITAS
• Otak kiri bertugas mengontrol sisi tubuh sebelah
kanan dan sebaliknya otak kanan bertugas
mengontrol sisi tubuh sebelah kiri
• Pada orang yang bekerja menggunakan tangan
kanan (right hand) kemampuan otak kiri lebih
terasah → otak kiri lebih mendominasi
• Kelumpuhan tubuh bagian kanan akan dirasakan
lebih berat dibanding kiri karena otak kiri yang
mendominasi kehidupan sehari-hari terganggu
• Otak kanan dan otak kiri dihubungkan oleh
Corpus Callosum
Sistem Limbik
Lobus Posterior :
Berhubungan
dengan koordinasi
gerakan otot dengan
Ketiga lobus terintegrasi dalam menjalankan fungsinya: cara menghambat
•Gerakan (movement) gerakan otot yang
•Keseimbangan (balance) sifatnya tidak
•Postur (posture) disadari (involunter)
BATANG OTAK
Batang Otak Menchepalons
• Sebagai jembatan
antara otak & saraf
tulang belakang
• Disebut sebagai “otak Pons
reptil”
Medula oblongata
Mesencephalon (otak tengah)
• Pedunculus cerebri:
1. Tractus corticospinal & corticopontin: sinyal motorik ke saraf tl
belakang & pons
2. Substansi nigra: bagian dr sistem kontrol motorik
3. Tegmentum: nukleus merah (merelay sinyal dr otak kecil), formatio
reticularis (merangsang seluruh otak, kontrol tonus otot), nukleus
saraf III & IV (kontrol gerakan mata), lemniscus medial (sinyal
sensoris ke thalamus)
• Tectum: membantu kontrol gerakan mata, reaksi motorik thd sinyal
auditoris.
Pons & Medulla Oblongata
• Berperan penting dlm mengatur pernafasan & koordinasi gerakan tubuh
• Berperan dalam pengaturan sistem kardiovaskuler
• Pons :
Pusat apneustik mengontrol kontraksi otot inspirasi
Pusat pneumotaksik mengontrol relaksasi otot pernapasan shg tjd
ekspirasi
• Medula oblongata :
Dorsal group kelompok neuron yg membentuk pernapasan otomatis
Ventral group kelompok neuron yg mempersarafi otot2 pernapasan
Tdp kemoreseptor yg sensitif thd perubahan konsentrasi ion H + & konsentrasi
CO2
Vertebra & Medulla Spinalis
Vertebra
Vertebra
cervical : 7
Vertebra
torakalis : 12
Vertebra
lumbalis : 5
Vertebra
sacralis : 5
Vertebra
kosigis : 4
Fungsi Vertebra
• Yaitu sistem saraf yang mengatur segala • Yaitu susunan saraf yang mempunyai
gerakan yang dilakukan secara sadar peranan penting mempengaruhi
pekerjaan otot sadar atau serat lintang.
atau dibawah koordinasi saraf pusat
atau otak. • Dikontrol dari otak dan medula spinalis
melalui mekanisme refleks.
• Berdasarkan asalnya sistem saraf sadar • Bekerja secara volunter, mempersarafi
dibedakan menjadi dua yaitu: 12 pasang organ bagian dalam u/
saraf cranial dan 13 saraf spinal. memepertahankan keseimbangan ling.
• Saraf kranial merupakan semua saraf internal
yang keluar dari permukaan dorsal otak. • Menurut fungsinya susunan saraf
otonom terdiri dari dua bagisn yaitu
• Saraf spinal ialah semua saraf yang susunan saraf simpatis dan susunan
keluar dari kedua sisi tulang belakang saraf parasimpatis.
Sistem Saraf Simpatis
Test nervus I Penciuman Test pemeriksaan: pasien tutup mata dan minta pasien mencium benda yang baunya mudah dikenal
(Olfactory) seperti sabun, tembakau, kopi dan sebagainya.
Bandingkan dengan hidung bagian kiri dan kanan.
Test nervus II Aktifitas visual Test aktifitas visual: tutup satu mata pasien kemudian suruh baca dua baris di koran, ulangi untuk
(Optikus) dan lapang satunya.
pandang Test lapang pandang: pasien tutup mata kiri, pemeriksa di kanan, pasien memandang hidung
pemeriksa yang memegang pena warna cerah, gerakkan perlahan obyek tersebut, informasikan agar
pasien langsung memberitahu pasien melihat benda tersebut, ulangi mata kedua.
Test nervus III, IV, VI Koordinasi Test N III (respon pupil terhadap cahaya): menyorotkan senter kedalam tiap pupil mulai menyinari
(Oculomotorius, gerakan mata dari arah belakang dari sisi pasien dan sinari satu mata (jangan keduanya), perhatikan kontriksi pupil
Trochlear dan (bola mata dan kena sinar.
Abducens) kelopak mata) dan Test N IV: kepala tegak lurus, letakkan obyek kurang lebih 60 cm sejajar mid line mata, gerakkan
kontriksi pupil obyek kearah kanan. Observasi adanya deviasi bola mata, diplopia, nistagmus.
mata (N III). Test N VI: minta pasien untuk melihat kearah kiri dan kanan tanpa menengok.
83
• Pemeriksaan saraf kranial (cont...)
Saraf kranial Fungsi Prosedur
Test nervus V Sensasi wajah, Caranya: dengan mengusap pilihan kapas pada kelopak mata atas dan bawah.
(Trigeminus) kornea, rasa Refleks kornea langsung maka gerakan mengedip ipsilateral.
pada lidah Refleks kornea consensual maka gerakan mengedip kontralateral.
bagian Usap pula dengan pilihan kapas pada maxilla dan mandibula dengan mata pasien
belakang, tertutup. Perhatikan apakah klien merasakan adanya sentuhan.
kekuatan otot Caranya: pasien disuruh mengunyah, pemeriksa melakukan palpasi pada otot
maseter temporal dan masseter.
Test nervus VII Ekspresi wajah, Kaji sensasi rasa bagian anterior lidah, terhadap asam, manis, asin pahit. Pasien tutup
(Facialis) otot wajah, mata, usapkan larutan berasa dengan kapas/teteskan, pasien tidak boleh menarik
sensasi lidah masuk lidahnya karena akan merangsang pula sisi yang sehat.
pada 2/3 Otonom, lakrimasi dan salivasi
bagian Kontrol ekspresi muka dengan cara meminta pasien untuk : tersenyum, mengerutkan
belakang dahi, menutup mata sementara pemeriksa berusaha membukanya
Test nervus Pendengaran Cochlear (mengkaji pendengaran), tutup satu telinga pasien, pemeriksa berbisik di
VIII (Acustikus) dan satu telinga lain, atau menggesekkan jari bergantian kanan-kiri.
kesimbangan Vestibulator (mengkaji keseimbangan), pasien diminta berjalan lurus, apakah dapat
melakukan atau tidak.
84
STIKES YARSI MATARAM-D.III KEPERAWATAN KMB-SISTEM PERSARAFAN
• Pemeriksaan saraf kranial (cont...)
Saraf kranial Fungsi Prosedur
Test nervus IX Kemampuan menelan, pergerakan lidh dan gag Test: inspeksi gerakan ovula (saat pasien menguapkan
(Glossopharingeal refleks “ah”) apakah simetris dan tertarik keatas.
) dan nervus X Sensasi faring, laring dan kemapuan menelan Refleks menelan : dengan cara menekan posterior dinding
(Vagus) pharynx dengan tong spatel, akan terlihat klien seperti
menelan.
Test nervus XI Pergerakan kepala, otot leher dan bahu Pasien disuruh menoleh kesamping melawan
(Accessorius) tahanan. Apakah Sternocledomastodeus dapat
terlihat ? apakah atropi ? kemudian palpasi
kekuatannya.
Minta pasien mengangkat bahu dan pemeriksa
berusaha menahan ---- test otot trapezius.
Nervus XII Kekutan lidah Mengkaji gerakan lidah saat bicara dan menelan
(Hypoglosus) Inspeksi posisi lidah (mormal, asimetris / deviasi)
Keluarkan lidah klien (oleh sendiri) dan memasukkan
dengan cepat dan minta untuk menggerakkan ke kiri dan
ke kanan.
Reflek tendon
Bisep Lengan pasien disemifleksikan, ketok tendon bisep Fleksi lengan bawah
Radius Lengan bawah disemifleksikan dan pada prosesus stiloideus dari ulna Fleksi lengan bawah dan pronasi
Trisep Lengan bawah disemifleksikan, ketok tendon trisep Ekstensi lengan bawah
Patella Tungkai difleksikan dan digantung, ketok pada tendon muskulus Ekstensi tungkai bawah
kuadriseps femoris, dibawah atau diatas patella
Achiles Tungkai bawah difleksikan sedikit, ketok tensos achiles Plantar fleksi pada kaki
Refleks superfisial
Kornea Kornea mata disnetuh dengan sepotong kapas yang ujungnya dibuat Mata dipejamkan
runcing
Palatal dan faringeal Sentuh bagian palatal dan faring Elepasi palate
Dinding perut Gores dinding perut dengan benda yang agak runcing Otot perut akan berkontraksi
Kremaster Goreskan atau sentuh pada bagian medial pangkal paha Skrotum akan berkontraksi
Posisi pemeriksaan
R.patela yang salah
Posisi pemeriksaan
R.patela yang benar
Pemeriksaan
R.babinski
R.clonus
STIKES YARSI MATARAM-D.III KEPERAWATAN KMB-SISTEM PERSARAFAN 93
Pemeriksaan R.
Kerning
Pemeriksaan
R.Brudzinski