Anda di halaman 1dari 26

Uji QDA ( Quantitative Descriptive

Analysis)

Dosen Pengampu : Dr. FitrTafzi, S.Tp.,M.Si.

Di susun oleh :
KELOMPOK 2

Duwi Ariani Idrus (J1A117014)


Rini Aprianti Purba (J1A117055)
Sella Febianda (J1A117072)
Pandu Adi Kartika (J1A117080)
STUDI KASUS
Teh hitam merupakan minuman yang paling
banyak dikonsumsi oleh masyarakat.Tingginya
minat konsumsi teh tersebut menyebabkan
Penguji ingin mendeskripsikan masing –masing
produk teh yang telah terkenal di masyrakat.
Produk teh hitam tersebut yaitu teh sariwangi ,teh
prendjak, dan teh kayu Aro.Lakukanlah deskripsi
produk berdasarkan atribut sensori dari masing-
masing produk dan pengujian apa yang dipilih
untuk mendeskripsikan produk tersebut ?
LATAR BELAKANG
 Teh merupakan minuman antioksidan yang banyak
dikonsumsi masyarakat setelah air, Teh baik dinikmati
dingin ataupun panas.
 Hal tersebut menyebabkan produk minuman teh
berpotensi untuk bersaing dalam industri Indonesia.
Selain mengalami peningkatan konsumsi, produk teh
juga mengalami perkembangan dalam segi inovasi baik
dari segi kemasan maupun produknya sendiri.
 Proses pengolahan teh yang berbeda-beda dapat
menghasilkan teh yang memiliki aroma dan cita rasa
yang berbeda-beda sehingga teh banyak digemari dan
dikonsumsi oleh masyarakat
UJI DESKRIPSI
 Uji deskripsi digunakan untuk mengidentifikasi karakteristik
sensori yang penting pada suatu produk dan memberikan
informasi mengenai derajat atau intensitas karakteristik
tersebut.
 Uji ini dapat membantu mengidentifikasi variabel bahan
tambahan (ingredien) atau proses yang berkaitan dengan
karakteristik sensori tertentu dari produk. Informasi ini dapat
digunakan untuk pengembangan produk baru, memperbaiki
produk atau proses dan berguna juga untuk pengendalian
mutu rutin (Apriyantono, 2001).
 Uji deskriptif terdiri atas Uji Scoring atau Skaling, Flavor
Profile & Texture Profile Test dan Qualitative Descriptive
Analysis (QDA).
UJI QDA ( QUANTITATIVE DESCRIPTIVE ANALYSIS)

 Pengujian deskripsi produk teh hitam yaitu menggunakan ;


1. Uji QDA digunakan untuk menilai karakteristik atribut mutu sensori
dalam bentuk angka-angka kuantitatif.
2. Analisis deskriptif kuantitatif (QDA) adalah salah satu uji analisis
sensori deskriptif yang didasarkan pada kemampuan panelis dalam
mengekspresikan persepsi produk dengan kata – kata
menggunakan cara yang terpercaya.
3. Analisis ini meliputi seleksi panelis, pelatihan, metode
pengembangan bahasa atau kata – kata sebagai wujud ekspresi
terhadap contoh, pemberian skor pada contoh, dan akhirnya
pengolahan data – data yang telah diperoleh secara statistic
ataupun menggunkan spider web.
TUJUAN

 Tujuan dari penelitian ini adalah untuk


mendeskripsikan atribut sensori dari 3 sampel
produk teh hitam dengan metode QDA
(Quantitative Descriptive Analysis)
METODE PELAKSANAAN
ALAT DAN BAHAN
ALAT-ALAT BAHAN

1. Alat penyeduh teh


2.Termos air panas, 1. Teh Kayu Aro (517)
3. Tea pot (teko ) 2. Teh Prendjak (281)
4. Gelas cup plastic (45 3. Teh Sari Wangi (347)
buah ) 4. Air Mineral
5. Kertas label,
6. Nampan,
7. Alat tulis
8. Kertas kuesioner
9. Timbangan Digital
Prosedur 1.Persiapan Panelis
penelitian 2. Persiapan sampel teh
bubuk hitam
3.Penyajian Sampel Teh
Hitam
4. Pengujian profil 3
sampel teh hitam dengan
metode QDA
PERSIAPAN PANELIS
PENYAJIAN SAMPEL TEH HITAM

 Disajikan oleh team penyaji , sampel gelas


yang berisi larutan teh hitam yang diberi kode
sampel secara acak .
 Sampel larutan teh hitam diletakan diatas
nampan , dan team penyaji menyajikan sampel
pada tiap panelis .
 3 sampel disajikan secara bersamaan
.Dibagi menjadi 3 sesi , setiap sesi
beranggotakan 5 orang panelis.
Persiapan
Sampel Teh
Hitam

A. Penimbangan teh bubuk sebanyak


3 gram
B. Direndam dalam 150 mL air panas
(90 °C) selama 5 menit
C. Air teh dituang ke dalam wadah
gelas cup plastic berwarna
transparan.
D. Suhu teh saat disajikan berkisar
antara 40 sampai 50 °C.
PENGUJIAN PROFIL TEH HIJAU DENGAN
METODE QDA
Pengujian Profil teh hijau dengan metode QDA

 Atribut dievaluasi dengan menggunakan skala garis


sepanjang 15 cm dengan setiap 1,5 cm untuk satu
skala poin..Atribut yang dievaluasi adalah warna, aroma
, rasa dan after taste.Panelis yang digunakan adalah
panelis terlatih sebanyak 15 orang
 Tujuan tahap ini ialah untuk mengidentifikasi dan
menilai atribut sensori yang ada pada masing – masing
sampel teh hitam dengan cara membandingkan
dengan referensi.
HASIL DAN PEMBAHASAN
SPIDER WEB ATRIBUT WARNA

1
16
15 2
14 TEH KAYU ARO(517)
12
14 3
10 TEH PRENDJAK(281)
8
6 TEH SARIWANGI(347)
13 4
4
2
0
12 5

11 6

10 7

9 8
ATRIBUT SENSORI WARNA
 Pengukuran skala garis didapatkan sampel teh kayu aro(517)
memiliki rata-rata 11,4. Sampel teh Sari wangi didapatkan rata-rata
skala garis 7,3.teh Prendjak(281) skala garisnya memiliki rata-rata5,0.
 Spider web parameter warna didapatkan bahwa pada sampel teh Kayu
Aro(517)mengambarkan warna teh merah kecoklatan yang pekat dan
lebih gelap.
 Teh Sari wangi (281) menggambarkan warna teh yang merah
kecoklatan dengan intensitas sedang .
 Teh Prendjak ( 347) menggambarkan warna teh sedikit kurang merah
kecoklatan (Intesitas lemah )
SPIDER WEB ATRIBUT AROMA TEH

1
16
15 2 TEH KAYU ARO(517)
14
12
14 3 TEH PRENDJAK(281)
10
8
TEH SARIWANGI(347)
6
13 4
4
2
0
12 5

11 6

10 7

9 8
ATRIBUT SENSORI AROMA
 Pengukuran skala garis didapatkan sampel Sampel teh
Sari wangi ( 347), didapatkan skala garis 13,1.Teh kayu
aro (517) memiliki rata-ratasebesar7,7 sampel Prendjak
(281) skala garisnya memiliki rata –rata 4,2.
 Spider web parameter warna didapatkan bahwa pada
sampel Teh Sari wangi (281) mengambarkan aroma teh
dengan intensitas lebih kuat atau dominan.
 Teh Kayu Aro (517)menggambarkan aroma teh dengan
intensitas sedang
 Teh Prendjak ( 347) menggambarkan aroma teh dengan
intensitas lemah.
SPIDER WEB ATRIBUT RASA
1
16
15 2
14 TEH KAYU ARO(517)
12
14 3
10 TEH PRENDJAK(281)

8
TEH SARIWANGI(347)
6
13 4
4
2
0
12 5

11 6

10 7

9 8
ATRIBUT SENSORI RASA
 Pengukuran skala garis didapatkan pada atribut rasa
Sampel teh Sari wangi ( 281), didapatkan skala garis
13,1.Teh kayu aro (517) memiliki rata-ratasebesar7,7
sampel Prendjak (347) skala garisnya memiliki rata -
rata 4,2.
 Spider web parameter rasa didapatkan bahwa pada sampel
Teh Sari wangi (281) mengambarkan rasa teh yang sangat
sepat dan terasa pahit.
 The Kayu Aro (517) mengambarkan rasa sepat dan pahit
intensitas sedang.
 Teh Prendjak ( 347) menggambarkan rasa sepat dan pahit
intensitas lemah
SPIDER WEB ATRIBUT AFTERTASTE

1
14
15 2
TEH KAYU ARO(517)
12

14 10 3
TEH PRENDJAK(281)
8

6
TEH SARIWANGI(347)
13 4
4

0
12 5

11 6

10 7

9 8
ATRIBUT SENSORI AFTERTASTE
 Pengukuran skala garis didapatkan Sampel teh Sari
wangi( 281) didapatkan rata-rata skala garis 10,8
.Teh kayu aro (517) memiliki rata-rata7,3 .Teh
Prendjak(281) skala garisnya memiliki rata-rata 4,2.
 Spider web parameter after taste didapatkan bahwa
pada Teh Sari wangi (281) mengambarkan after taste
lama kesan sepat dan pahit dengan intensitas kuat.
 Teh kayu aro (517) menggambarkan after taste lama
kesan sepat dan pahit dengan intensitas sedang,
 Teh Prendjak ( 347) menggambarkan after taste lama
kesan sepat dan pahit dengan intensitas lemah
KESIMPULAN
 Dapat disimpulkan dari penelitian pendeskripsian atribut mutu sensori
berdasarkan metode QDA.
 Didapatkan bahwa dari segi deskripsi atribut warna teh hitam yang
paling ideal adalah Teh Kayu Aro (517) dengan warna teh merah
kecoklatan.Teh Sari Wangi(281) warna merah kecoklatan sedang, dan
Teh Prendjak (347) warna teh sedikit merah kecoklatan,
 Atribut Aroma Teh Sari Wangi(281) aroma teh sangat kuat , Teh Kayu
Aro (517) aroma teh sedang, dan Teh Prendjak (347) aroma teh
lemah(sedikit ).
 Pada atribut rasa Teh Sari Wangi (281), rasa pahit dan sepat kuat, Teh
Kayu Aro (517) rasa pahit dan sepat sedang Teh Prendjak (347) kurang
memiliki rasa pahit dan sepat(agak lemah ) .
 Sedangkan atribut after taste Teh Sari Wangi(281),kesan sepat lebih
kuat,Teh Kayu Aro (517) kesan sepat sedang,Teh Prendjak (347) kesan
sepat kurang (sedikit).
THANK YOU FOR ATTENTION

Anda mungkin juga menyukai