Anda di halaman 1dari 21

Sistem Peradilan

dalam Islam
sistem peradilan indonesia

Sistem hukum nasional Indonesia terbentuk atau dipengaruhi oleh 3 sub-sistem hukum, yaitu :
1. Sistem Hukum Barat, yang merupakan warisan para penjajah kolonial Belanda, yang
mempunyai sifat individualistik. Peninggalan produk Belanda sampai saat ini masih banyak
yang berlaku, seperti KUHP, KUHPerdata, dsb.
2. Sistem Hukum Adat, yang bersifat komunal. Adat merupakan cermin kepribadiansuatu
bangsa dan penjelmaan jiwa bangsa yang bersangkutan dari abad ke abad (Soerojo
Wigdjodipuro, 1995 : 13).
3. Sistem Hukum Islam, sifatnya religius. Menurut seharahnya sebelum penjajah Belanda
datang ke Indonesia, Islam telah diterima oleh Bangsa Indonesia.
Pengadilan Negeri
Peradilan Umum
Pengadilan Tinggi

Mahkamah Konstitusi
Pengadilan Agama
(UU No. 24 Tahun 2003) Peradilan Agama
Pengadilan Tinggi Agama
Mahkamah Agung
Pengadilan Militer
UU No. 14 Tahun 1985 UU No. 5 Tahun 2005
Peradilan Militer
Pengadilan Tinggi Militer

Pengadilan T.U. Negara


Peradilan T.U. Negara
Pengadilan Tinggi T.U. Negara
Banding Kasasi Peninjauan
• Pengadilan • Pengadilan Kembali
Negeri Tinggi • Mahkamah
Agung
pertimbangan MA
tindakan meniadakan
Grasi hukuman yang telah
diputuskan oleh hakim

tindakan mengembalikan
hak seseorang yang telah
Rehabilitasi hilang karena suatu
keputusan hakim

pernyataan terhadap orang


banyak dalam suatu tindak
Amnesti pidana untuk meniadakan
suatu akibat hukum pidana
presiden
keputusan untuk
menghentikan pengusutan
Abolisi dan pemeriksaan suatu
pertimbangan DPR perkara
agama, hukum dan negara

Agama Hukum

Hukum Negara

Negara Agama

sistem hukum Islam sistem hukum sekuler


Hudud
uqubat kemaksiatan
yang didalamnya Qishash
terdapat hak Allah SWT

Jinayat
uqubat untuk penyerangan
dan penganiayaan terhadap

Sanksi dalam Islam


bandan Diyat

Ta’zir
uqubat kemaksiatan
yang tidak ada had
ataupun kafarat

Mukhalafat
uqubat kepada
penentang atau
pembangkang penguasa
makelar kasus?
‫لعن هللا الراشي والمرتشي والرائش‬
Allah melaknat orang yang menyuap dan orang yang menerima suap
dan perantara di antara mereka berdua.
(HR Ahmad dan At-Thabrani)
‫أ‬
‫هدايا المراء غلول‬
Hadiah yang diberikan kepada para penguasa adalah ghulul (khianat/haram)
(HR Ahmad)

‫أ‬ ‫أ‬
‫ الرشوة في الحكم‬:‫ وما السحت؟ قال‬:‫ قيل‬.‫كل لحم انبتت من سحت فالنار اولى به‬
“Setiap daging yang ditumbuhkan dari suht maka nerakalah yang paling pantas untuknya”. Para shahabat bertanya:
apa itu suht? Beliau menjawab, “Suap menyuap dalam hukum”.
(HR Tirmidzi)
ُ‫َو َان ْاح ُك ْم َب ْي َن ُه ْم ب َما َا ْن َز َل ّاَلل‬
ِ ِ
dan hendaklah kamu memutuskan perkara di
antara mereka menurut apa yang diturunkan Allah
(TQS al-Maaidah [5]: 49)

‫أ‬
‫إذا تقاضى إليك رجالن فال تقض لالول حتى تسمع‬
‫آ‬
،‫كالم الخر‬
‫فسوف تدري كيف تقضي‬
Jika dua orang menghadapmu meminta
keputusan, janganlah engkau tergesa-gesa
memutuskan perkara di antara mereka sebelum
engkau mendengarkan perkataan pihak yang lain
sehingga engkau akan tahu bagaimana seharusnya
engkau memutuskan perkara di antara mereka itu.
(HR at-Tirmidzi dan Ahmad)
sistem peradilan
Islam
macam-macam qadhi

kewenangan untuk menyelesaikan persengketaan


Khalifah Qadhi Madzalim yang terjadi antara rakyat dengan negara, baik
pegawai, pejabat pemerintahan, atau khalifah

bertugas menginspeksi dan menyelesaikan


Qadhi Qudhat Qadhi Muhtasib penyimpangan-penyimpangan yang dapat
merugikan masyarakat umum

berwenang menyelesaikan sengketa (khusumat)


Qadhi Khusumat yang terjadi diantara anggota masyarakat, baik
dalam perkara mu’amalat maupun ‘uqubat
qadhi al-muhtasib
‫أ‬
‫ان رسول هللا صلى هللا عليه وسلم مر على صبرة طعام فادخل يده فيها فنالت اصابعه بلال‬
،‫ اصابته السماء يا رسول هللا‬:‫ ما هذا يا صاحب الطعام؟ قال‬:‫فقال‬
‫ " افال جعلته فوق الطعام كي يراه الناس " ؟ من غش فليس منا‬:‫قال‬
Sesungguhnya Rasulullah saw. pernah berjalan melewati tumpukan makanan.
Beliau kemudian memasukkan tangannya dan mendapati sebagiannya masih basah.
Beliau lalu bersabda, “Apa ini, wahai pemilik makanan?”
Pemilik makanan itu berkata, “Itu terkena air hujan, ya Rasulullah.”
Lalu Beliau bersabda, “Lalu mengapa tidak engkau letakkan di atas supaya orang-orang bisa melihatnya.
Siapa saja yang menipu maka ia tidak termasuk dari golongan kami.”
(HR. Muslim)
qadhi madzalim

‫أ‬ ‫أ أ أ‬
‫وإني لرجو ان القى هللا ول يطلبني احد بمظلمة ظلمتها إياه في دم ول مال‬
Aku tidak berharap akan berjumpa dengan (menghadap kepada) Allah SWT,
sementara ada orang yang menuntutku karena suatu kezaliman yang telah aku perbuat kepadanya,
baik dalam masalah yang berkaitan dengan darah ataupun harta
(HR Ahmad dari jalan Anas)
‫‪qadhi khusumat‬‬
‫أ أ‬ ‫أ‬
‫ان رسول هللا صلى هللا عليه وسلم لما اراد ان يبعث معاذا إلى اليمن‬
‫أ‬
‫قال كيف تقضي إذا عرض لك قضاء قال اقضي بك تاب هللا‬
‫قال فإن لم تجد في ك تاب هللا قال فبسنة رسول هللا صلى هللا عليه وسلم‬
‫قال فإن لم تجد في سنة رسول هللا صلى هللا عليه وسلم ول في ك تاب هللا‬
‫آ‬ ‫أ‬ ‫أ‬
‫قال اجتهد راي ي ول الو‬
‫فضرب رسول هللا صلى هللا عليه وسلم صدره‬
‫وقال الحمد هلل الذي وفق رسول رسول هللا لما يرضي رسول هللا‬
“Dari Muadz ibn Jabal ra bahwa Nabi Saw ketika mengutusnya ke Yaman, Nabi bertanya:
“Bagaimana kamu jika dihadapkan permasalahan hukum?
Ia berkata: “Saya berhukum dengan kitab Allah”.
Nabi berkata: “Jika tidak terdapat dalam kitab Allah”,
ia berkata: “Saya berhukum dengan sunnah Rasulullah Saw”
Nabi berkata: “Jika tidak terdapat dalam sunnah Rasul Saw”?
ia berkata: “Saya akan berijtihad dan tidak berlebih”
Maka Rasul Saw memukul ke dada Muadz dan berkata:
“Segala puji bagi Allah yang telah sepakat dengan utusannya
(Muadz) dengan apa yang diridhai Rasulullah Saw”
(HR Thabrani)
syarat qadhi
1. Muslim
2. Merdeka
3. Baligh
4. Berakal
5. Sehat
6. Adil
7. Faqih Hukum
8. Paham Fakta
9. Laki-laki (Qadhi Madzalim – Qadhi Qudhat)
10. Mujtahid (Qadhi Madzalim – Qadhi Qudhat)
gaji qadhi
‫أ‬ ً
‫ فما اخذ بعد ذلك فهو غلول‬،‫من استعملناه على عمل فرزقناه عليه رزقا‬
Seorang amil mana saja yang telah kami angkat menjadi amil dan telah kami tetapkan rezeki (gaji) baginya,
maka apa yang ia ambil selain gajinya adalah haram
(HR. Abu Dawud)
kasasi dalam Islam
ْ‫اب َف َل ُه َا ْج َران َوإ َذا َح َك َم َف ْاج َت َه َد ُث ّم َا ْخ َط َا َف َل ُه َاجر‬
َ َ َ ّ ُ َ َ َ ْ َ ُ َ ْ َََ َ
ِ ِ ‫ِإذا حكم الحا ِكم فاجتهد ثم اص‬
Apabila seorang hakim berijtihad lalu ijtihadnya benar maka ia beroleh dua pahala;
jika ia berijtihad lalu ijtihadnya salah maka ia beroleh satu pahala.
(HR Bukhari dan Muslim).

‫أ‬
‫الجتهاد لينقض بمثله‬
Suatu ijtihad tidak bisa dibatalkan oleh ijtihad semisalnya.
َ‫َم ْن َع ِم َل َع َم ًال َل ْي َس َع َل ْي ِه َا ْم ُرَنا َف ُه َو رد‬
Siapa saja yang melakukan aktivitas yang tidak aku perintahkan, maka perkara tersebut tertolak.
(HR Bukhari dan Muslim)

‫أ‬ ‫أ‬ ‫أ‬ ‫آ‬ ‫ه‬ ‫أ‬


‫ان النبي صلى اَلل عليه واله وسلم اقر عنده رجل انه زنى بامراة‬
‫أ‬ ‫أ أ‬ ‫آ‬ ‫ه‬ ‫أ‬
‫فامر به النبي صلى اَلل عليه واله وسلم فجلد الحد ثم اخبر انه محصن فامر به فرجم‬
Sesungguhnya pernah ada seorang laki-laki berzina dengan seorang wanita.
Lalu Rasulullah saw. memberikan keputusan dalam masalah ini hingga si laki-laki itu dihukum cambuk.
Kemudian Rasulullah saw. diberitahu bahwa laki-laki itu muhshan (sudah pernah menikah)
sehingga Beliau pun mengeluarkan perintahnya sehingga laki-laki itu dirajam
(HR. Abu Dawud)
terimakasih

Anda mungkin juga menyukai