2
Anamnesis
Pasien datang dengan keluhan sesak yang semakin memberat sejak 3 hari
lalu. Pasien merasa sesak sejak 1 bulan lalu disertai nyeri pada bagian
perut. Pertama kali pasien merasa nyeri perut pada bagian tengah namun
nyeri berpindah perut kiri dan pasien sempat dijuruk kepoli penyakit
dalam dan diberikan mengobatan lambung, namu nyeri tidak berkurang
justru perpindah ke dada kiri. Pasien mengeluh dalam 1 bulan ini pasien
sering merasa badan panas, telapak tangan terasa dingin, berkeringat pada
malam, batuk berdahak dan disertai berat badan turun 5 kg.
3
Pemeriksaan Fisik
• Pulmo:
Keadaan umum : Composmentis
• I: Bentuk dada normal, bintik
Kesadaran : GCS 456 kemerahan (-), luka (-), bekas luka (-),
Tekanan darah : 102/62 benjolan (-), perubahan warna (-),
memar (-), spider nevi (-), pelebaran
Nadi : 78 x/ menit
sela iga (-), gerak nafas kiri tertinggal.
Pernapasan : 28 x/menit P: Benjolan (-), nyeri tekan (-),
Suhu : 38 oC perubahan suhu (-), vokal fremitus kiri
melemah dibanding kanan.
Berat Badan : 45 kg
• P: Lapang paru kiri redup mulai ICS 4,
lapang paru kanan sonor.
Kepala & leher : tidak didapatkan • A: vesikuler melemah pada paru kiri,
anemi, ikterus, cyanosis maupun ronkhi -/-, wheezing -/-
dyspneu. Pernafasan cuping hidung (-).
Thorax : simetris, bentuk normal, Abdomen : datar, nyeri tekan (-),
retraksi (-), deformitas (-) bising usus (+), hepar/ lien tidak teraba.
• Cor : S1S2 tunggal, murmur (-), Extremitas : akral hangat kering
gallop (-) merah, CRT<2detik.
4
Pemeriksaan Penunjang
PEMERIKSAAN RADIOLOGIS
DARAH LENGKAP
• Hb 12.6 g/dL
• Leukosit 4.700
• HCT 38%
• MCV 82
• MCH 27
• MCHC 34
• Trombosit 449.000
• SGOT / SGPT 12.7 / 7.0
• BUN / SC 8.2 / 1.04
• Na / K / Cl 140 / 3.7 / 110
• GDA 115 mg/dL
• TCM (+)
5
Assesment
TB Pleura
Planing
MRS, dilakukan thoracocintesis
Planing diagnostic
SP BTA & analisa cairan pleura
Terapi
• Inf aminofluid 1 fl/ hari
• RHZE
Monitoring
Keluhan (nyeri, sesak nafas, penurunan kesadaran),
vital sign, suhu.
6
Perkembangan Pasien
Tanggal S O A P
17/04/2018 Sesak (+), batuk (+) KU: Baik, GCS:E4V5M6 TD: TB pleura Rencana pungsi pleura
dahak sulit keluar, 106/67 N: 78 RR: 28 S: 38 Terapi OAT
nyeri dada kiri Inf aminofluid 1 fl/ hari
18/04/2018 Sesak berkurang, KU:Baik, GCS:E4V5M6 TD: TB pleura Pungsi pleura (+) jumlah 600 cc,
batuk (+), nyeri dada 100/72 N: 80 RR: 22 S: 36.8 berwarna
kiri (-) Foto rontgen ulang
Pengecatan BTA Terapi OAT lanjut
Inf aminofluid 1fl/ hari
S : negative
P : negative
19/04/2018 Sesak berkurang, KU:Baik, GCS:E4V5M6 TD: TB pleura Terapi OAT lanjut
batuk (+) berkurang 90/72 N: 82 RR: 18 S: 36.2 KRS
Pemeriksaan Pleura
Protein : 6.4
Rivalta : (+)
Jumlah sel : 3000
Mononuclear : 2880
Polynuclear : 120
Glukosa : 57
7
TINJAUAN PUSTAKA
8
Definisi
Pleuritis atau radang pleura (Pleurisy/Pleurisis/Pleuritic chest pain) adalah
suatu peradangan pada pleura (selaput yang menyelubungi permukaan
paru-paru) yang mengakibatkan rasa nyeri saat menarik napas maupun
mengeluarkan nafas. Rasa nyeri dirasakan semakin bertambah saat
menarik nafas dalam ataupun saat batuk. Jika disertai dengan penimbunan
cairan di rongga pleura maka disebut efusi pleura tetapi jika tidak terjadi
penimbunan cairan di rongga pleura, maka disebut pleuritis kering
9
Anatomi dan Fisiologi
Pleura parietal Pleura viseral
Pembulu darah
kapiler
Paru-paru
Sistem limfatik
Cairan pleura
10
Etiologi
Onset Etiologi
• Infeksi Virus : virus influenza, Akut (menit sampai jam) Infark miokard
parainfluenza, coxackievirus,
Emboli paru
respiratory synctyal virus, mups,
cytomegalovirus, adenovirus, dan Pnumotoraks spontan
virus Ebstein-barr.
• Infeksi Bakteri : Streptococcus Trauma
dan Staphylococcus
Subakut (hari sampai jam) Infeksi
• Tuberkulosis : infeksi primer
Proses inflamasi
Arthritis rematoid
Tuberkulosis
Berulang 11
Familial Mediterranean fever
Patogenesis
M. Tuberkulosis masuk ke
saluran nafas
Menuju alveoli
Droplet
13
Sembuh tanpa cacat
Tuberkulosis primer
14
Manifestasi klinis
Gejala Tanda
• Sesak napas • Pergerakan dada berkurang dan
• Batuk terhambat pada bagian yang
• Nyeri dada, nyeri pleuritik
terkena
biasanya mendahului efusi jika • Ruang interkostal menonjol
penyakit pleura (efusi yang berat)
15
Diagnosis Foto rontgen dada
Pemeriksaan
Ultrasonography (USG)
Radiologis
CT scan
16
Torakosentesis
Transudat Eksudat
Kadar protein dalam efusi (g/dl) <3 >3
Kadar protein dalam efusi <0.5 >0.5
Kadar protein dalam serum
• Minimal 1 ml sputum
• Penyimpanan :
o <35 C maskmial 3 hari
o 4 C maskimal 10 hari
Sesitivitas 84%
Spesifitas 95%
Akurasi 90%
18
Tatalaksana
19
Terapi Obat Anti Tuberkulosis
20
Kategori -2 (2HRZES/ HRZE/
5H3R3E3)
• Pasien kambuh
• Pasien gagal
• Pasien dengan pengobatan setelah
putus berobat (default)
Evaluasi Pengobatan
• Pada follow-up, dosis obat
disesuaikan dengan peningkatan
berat badan.
• Pemeriksaan BTA
• Foto rontgen
21
Prognosis
Prognosis dari pleuritis tergantung dari penyebab.Kebanyakan penderita
pleuritis dapat sembuh secara penuh jika penyebab utama diatasi. Kadang
kala, penyembuhan pleuritis dapat menyebabkan perlengketan
permukaan pleura.
22
Pembahasan
Tinjauan pustaka Pasien
Gejala Gejala
• Sesak napas • Sesak
• Batuk • Nyeri dada kiri
• Nyeri dada, nyeri pleuritik biasanya • batuk
mendahului efusi jika penyakit • Demam
pleura • Berkeringat malam
• Berat badan turun
23
Transudat Eksudat Hasil pemeriksaan cairan pleura
Kadar protein dalam efusi (g/dl) <3 >3 • Protein : 6.4
• Rivalta : (+)
Kadar protein dalam efusi <0.5 >0.5
• Jumlah sel : 3000
Kadar protein dalam serum
• Mononuclear : 2880
Kadar LDH dalam efusi (I.U) <200 >200 • Polynuclear : 120
Kadar LDH dalam efusi <0.6 >0.6 • Glukosa : 57
Kadar LDH dalam serum
24
Thank you!
25