Anda di halaman 1dari 14

Kelompok 1

Bank Sentral dan Otoritas Jasa Keuangan

1. Nela Piska
2. Nurul Oktapiani
3. Vinka Natasha Kanikir
4. Wahyu Isaka Swastiko
Tujuan dan Tugas Pokok Bank
Indonesia
Tujuan Utama :
• Mencapai dan memelihara kestabilan nilai rupiah

Tugas pokok
Mengatur dan menjaga kelancaran sistem pembayaran
Mengatur dan mengawasi bank
Menetapkan dan melaksanakan kebijakan moneter
Prinsip Bank Indonesia
BI mengacu pada empat prinsip kebijakan sistem pembayaran, yakni
• keamanan
• efisiensi
• kesetaraan akses dan
• perlindungan konsumen
Kebijakan Moneter Bank Sentral

• Menetapkan dan Melaksanakan Kebijakan Moneter


• Operasi Pasar Terbuka
• Penetapan Cadangan Wajib Minimum
• Peran sebagai Lender of The Last Resort
• Kebijakan Nilai Tukar
• Pengelolaan Cadangan Devisa
• Kredit Program
Hubungan Bank Indonesia dan
Pemerintah
Hubungan Bank Indonesia dengan Pemerintah seperti yang dituangkan dalam Undang-Undang nomor 23 tahun 1999 adalah
sebagai berikut:

1. Bertindak sebagai pemegang kas pemerintah.

2. Untuk dan atas nama Pemerintah Bank Indonesia dapat menerima pinjaman luar negeri, menatausahakan serta
menyelesaikan tagihan dan kewajiban keuangan pemerintah terhadap pihak luar negeri.

3. Pemerintah wajib meminta pendapat Bank Indonesia dan atau mengandung Bank Indonesia dalam sidang kabinet yang
membahas masalah ekonomi, perbankan dan keuangan yang berkaitan dengan tugas Bank Indonesia atau kewenangan Bank
Indonesia.

4. Memberikan pendapat dan pertimbangan kepada pemerintah mengenai Rancangan Anggaran Pendapan dan Belanja Negara
serta kebijakan lain yang berkaitan dengan tugas dan wewenang Bank Indonesia.

5. Dalam hal Pemerintah menerbitkan surat-surat hutang Negara, Pemerintah wajib terlebih dahulu berkonsultasi denga Bank
Indonesia dan Pemerintah juga wajib terlebih dahulu berkonsultasi dengan Dewan Perwakilan Rakyat.

6. Bank Indonesia dapat membantu penerbitan surat-surat hutang negara yang diterbitkan Pemerintah.

7. Bank Indonesia dilarang memberikan kredit kepada Pemerintah.


Hubungan BI dan Dunia
Internasional
Dalam hal hubungan Bank Indonesia dengan Dunia
Internasional, maka Bank Indonesia:
1. Dapat melakukan kerja sama dengan:
a) Bank Sentral Negara lain.
b) Organisasi dan Lembaga Internasional.

2. Dalam hal dipersyaratkan bahwa anggota


Internasional atau lembaga multilateral adalah Negara
maka Bank Indonesia dapat bertindak untuk dan atas
nama Negara Republik Indonesia sebagai anggota.
BI menjalin hubungan kerjasama dengan lembaga Internasional yang
diperlukan dalam rangka menunjang kelancaran pelaksanaan tugas Bank
Indonesia maupun Pemerintah yang berhubungan dengan ekonomi,
moneter, maupun perbankan. BI menjalin kerjasama internasional meliputi
bidang-bidang:
1. Investasi bersama untuk kestabilan pasar valuta asing
2. Penyelesaian transaksi lintas negara
3. Hubungan koresponden
4. Tukar-menukar informasi mengenai hal-hal yang terkait dengan
tugas-tugas selaku bank sentral
5. Pelatihan / penelitian di bidang moneter dan sistem pembayaran.
Otoritas Jasa Keuangan

Adalah sebuah lembaga negara yang memiliki fungsi dan tugas dalam
penyelenggaraan sistem pengaturan dan pengawasan terhadap industri
jasa keuangan secara terintegrasi.
Fungsi Otoritas Jasa Keuangan

Mengawasi aturan main yang sudah dijalankan dari forum stabilitas


keuangan
Menjaga stabilitas sistem keuangan
Melakukan pengawasan non-bank dalam struktur yang sama
Tujuan Otoritas Jasa Keuangan
(OJK)
Dengan slogan Mengatur, Mengawasi, Melindungi untuk industri
keuangan yang sehat, OJK dibentuk dengan beberapa tujuan. Otoritas
Jasa Keuangan (OJK) dibentuk dengan tujuan agar:
• Keseluruhan kegiatan di dalam sektor jasa keuangan terselenggara
secara teratur, adil, transparan, dan akuntabel,
• Mampu mewujudkan sistem keuangan yang tumbuh secara
berkelanjutan dan stabil, dan
• Mampu melindungi kepentingan konsumen dan masyarakat.
Tugas Otoritas Jasa Keuangan
• Mengatur dan mengawasi kegiatan jasa keuangan di sektor Pasar
Modal.
• Mengatur dan mengawasi kegiatan jasa keuangan, baik di sektor
Perbankan maupun Non Perbankan.
• Mengatur dan mengawasi aktivitas jasa keuangan di sektor Asuransi,
Dana Pensiun, Lembaga Pembiayaan, dan Lembaga Keuangan
Lainnya.
Wewenang Otoritas Jasa
Keuangan
• Menetapkan peraturan perundang-undangan di industri jasa
keuangan.
• Membuat dan menetapkan kebijakan tentang pelaksanaan tugas OJK.
• Membuat dan menetapkan kebijakan mengenai tata cara
pengawasan terhadap industri jasa keuangan.
Kerja sama antar lembaga OJK
Otoritas Jasa keuangan bekerjasama dengan LPS dalam memberikan
informasi tentang bank bermasalah yang sedang dalam upaya
penyehatan oleh Otoritas Jasa Keuangan. Jika Otoritas Jasa Keuangan
mengindikasikan bank tertentu mengalami kesulitan likuiditas dan/atau
kondisi kesehatan semakin memburuk, Otoritas Jasa Keuangan akan
segera menginformasikan kepada BI untuk melakukan langkah-langkah
sesuai dengan kewenangan BI. Lembaga Penjamin Simpanan dapat
melakukan pemeriksaan terhadap bank yang terkait dengan fungsi,
tugas, dan wewenangnya serta berkoordinasi terlebih dahulu dengan
Otoritas Jasa Keuangan.
Thank You 

Anda mungkin juga menyukai