Anda di halaman 1dari 23

TATA CARA

PEMBERIAN CUTI PNS


(PP 11/2017 & Peraturan BKN 24/2017)

DIREKTORAT PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN


BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA

1
Dasar Hukum

Pasal 341
PP 11/2017 tentang Manajemen PNS

PP 24/1976 tentang Cuti PNS


SE Kepala BAKN Nomor 01/SE/1977
tentang Permintaan dan Pemberian Cuti PNS,
dicabut dan dinyatakan tidak berlaku.

2
Pengertian
Cuti Pejabat Yang Tim Penguji
Berwenang Kesehatan
keadaan tidak Memberikan Cuti suatu tim yang
masuk kerja yang (PYBMC) dibentuk oleh Menteri
diizinkan dalam PPK atau pejabat yang yang
jangka waktu mendapat delegasi menyelenggarakan
tertentu. sebagian wewenang urusan pemerintahan
dari PPK untuk di bidang kesehatan
memberikan cuti. yang beranggotakan
dokter pemerintah
keputusan untuk menguji
pendelegasian kesehatan PNS.
wewenang
pemberian cuti
3
Wewenang
Cuti diberikan oleh PPK
1. menteri di kementerian, PPK dapat Cuti bagi PNS yang
termasuk Jaksa Agung mendelegasikan ditugaskan pada
dan Kapolri;
sebagian lembaga yang bukan
2. pimpinan lembaga di wewenangnya kepada bagian dari K/L
LPNK, termasuk Kepala
BIN dan pejabat lain yang pejabat di diberikan oleh
di tentukan oleh lingkungannya untuk pimpinan lembaga ybs
Presiden; memberikan cuti, kecuali CLTN.
3. Sekjen di sekretariat kecuali ditentukan lain
lembaga negara dan LNS, dalam PP ini atau
termasuk Sekretaris MA; peraturan perundang-
4. gubernur di provinsi; dan undangan lainnya.
5. bupati/walikota di
kabupaten/kota.

4
Cuti
Tahunan
(CT)
Cuti di Luar
Tanggungan Cuti Besar
Negara (CB)
(CLTN)

Jenis
Cuti
Bersama
Cuti Cuti Sakit
(CS)
(CBer)

Cuti karena
Cuti
Alasan
Melahirkan
Penting
(CM)
(CAP)
5
POIN-POIN PERUBAHAN PERATURAN
CUTI DALAM PP NOMOR 11 TAHUN 2017
PP Nomor 24 Tahun 1976 PP Nomor 11 Tahun 2017
CUTI TAHUNAN
Pasal 4 ayat (1) : Pasal 311 ayat (1) :
Pegawai Negeri Sipil yang telah bekerja sekurang- PNS dan CPNS yang telah bekerja paling kurang 1
kurangnya 1 (satu) tahun secara terus menerus berhak (satu) tahun secara terus menerus berhak atas cuti
atas cuti tahunan. tahunan.
Pasal 4 ayat (3) : Tidak diatur (cuti tahunan boleh 1 (satu) hari).
Cuti tahunan tidak dapat dipecah-pecah hingga jangka
waktu yang kurang dari 3 (tiga) hari kerja.
Pasal 5 : Pasal 312 :
Cuti tahunan yang akan dijalankan ditempat yang sulit Dalam hal hak atas cuti tahunan yang akan digunakan
perhubungannya, maka jangka waktu cuti tahunan di tempat yang sulit perhubungannya, jangka waktu
tersebut dapat ditambah untuk paling lama 14 (empat cuti tahunan tersebut dapat ditambah untuk paling
belas) hari. lama 12 (dua belas) hari kalender.

6
POIN-POIN PERUBAHAN PERATURAN CUTI DALAM PP NOMOR 11 TAHUN 2017
PP Nomor 24 Tahun 1976 PP Nomor 11 Tahun 2017
CUTI BESAR
Pasal 9 ayat (1) : Pasal 316 ayat (1) :
Pegawai Negeri Sipil yang telah bekerja sekurang- PNS yang telah bekerja paling singkat 5 (lima) tahun
kurangnya 6 (enam) tahun secara terus menerus secara terus menerus berhak atas cuti besar paling
berhak atas cuti besar yang lamanya 3 (tiga) bulan lama 3 (tiga) bulan.
Pasal 10 : Pasal 316 ayat (2) :
Cuti besar dapat digunakan oleh Pegawai Negeri Sipil Ketentuan paling singkat 5 (lima) tahun secara terus
yang bersangkutan untuk memenuhi kewajiban menerus dikecualikan bagi PNS yang masa kerjanya
agama. belum 5 (lima) tahun, untuk kepentingan agama.
Pasal 11 : Pasal 317 :
Cuti besar dapat ditangguhkan pelaksanaannya oleh Hak cuti besar dapat ditangguhkan penggunaannya
pejabat yang berwenang untuk paling lama 2 (dua) oleh PPK atau pejabat yang menerima delegasi
tahun, apabila kepentingan dinas mendesak. wewenang untuk memberikan hak atas cuti besar
untuk paling lama 1 (satu) tahun apabila kepentingan
dinas mendesak, kecuali untuk kepentingan agama.
Pasal 12 : Pasal 318 :
Selama menjalankan cuti besar, Pegawai Negeri Sipil Selama menggunakan hak atas cuti besar, PNS yang
yang bersangkutan menerima penghasilan penuh. bersangkutan menerima penghasilan PNS. 7
POIN-POIN PERUBAHAN PERATURAN CUTI DALAM PP NOMOR 11 TAHUN 2017
PP Nomor 24 Tahun 1976 PP Nomor 11 Tahun 2017
CUTI SAKIT
Pasal 14 ayat (1) : Lampiran Peraturan BKN No.24 Tahun 2017
Pegawai Negeri Sipil yang sakit selama 1 (satu) atau 2 (dua) III.C.2.
hari berhak atas cuti sakit, dengan ketentuan, bahwa ia PNS yang sakit 1 (satu) hari menyampaikan surat
harus memberitahukan kepada atasannya. keterangan sakit secara tertulis kepada atasan langsung
dengan melampirkan surat keterangan dokter.
Pasal 14 ayat (2) : Pasal 320 ayat (1) :
Pegawai Negeri Sipil yang sakit lebih dari 2 (dua) hari PNS yang sakit lebih dari 1 (satu) hari sampai dengan 14
sampai dengan 14 (empat belas) hari berhak atas cuti sakit, (empat belas) hari berhak atas cuti sakit, dengan
dengan ketentuan bahwa Pegawai Negeri Sipil yang ketentuan PNS yang bersangkutan harus mengajukan
bersangkutan harus mengajukan permintaan secara tertulis permintaan secara tertulis kepada PPK atau pejabat yang
kepada pejabat yang berwenang memberikan cuti dengan menerima delegasi wewenang untuk memberikan hak atas
melampirkan surat keterangan dokter. cuti sakit dengan melampirkan surat keterangan dokter.

8
POIN-POIN PERUBAHAN PERATURAN CUTI DALAM PP NOMOR 11 TAHUN 2017
PP Nomor 24 Tahun 1976 PP Nomor 11 Tahun 2017
CUTI SAKIT
Pasal 14 ayat (3) : Pasal 320 ayat (2) :
Pegawai Negeri Sipil yang menderita sakit lebih dari 14 PNS yang menderita sakit lebih dari 14 (empat belas) hari
(empat belas) hari berhak cuti sakit, dengan ketentuan berhak atas cuti sakit, dengan ketentuan PNS yang
bahwa Pegawai Negeri Sipil yang bersangkutan harus bersangkutan harus mengajukan permintaan secara tertulis
mengajukan permintaan secara tertulis kepada pejabat kepada PPK atau pejabat yang menerima delegasi
yang berwenang memberikan cuti dengan melampirkan wewenang untuk memberikan hak atas cuti sakit dengan
surat keterangan dokter yang ditunjuk oleh Menteri melampirkan surat keterangan dokter pemerintah.
Kesehatan.
Pasal 17 : Pasal 323 :
Selama menjalankan cuti sakit sebagaimana dimaksud Selama menjalankan cuti sakit, PNS yang bersangkutan
dalam Pasal-pasal 14 sampai dengan 16, Pegawai Negeri menerima penghasilan PNS.
Sipil yang bersangkutan menerima penghasilan penuh.

9
POIN-POIN PERUBAHAN PERATURAN CUTI DALAM PP NOMOR 11 TAHUN 2017
PP Nomor 24 Tahun 1976 PP Nomor 11 Tahun 2017
CUTI MELAHIRKAN (sebelumnya CUTI BERSALIN)
Pasal 19 ayat (2) : Pasal 325 ayat (2) :
Untuk persalinan anaknya yang keempat dan seterusnya, Untuk kelahiran anak keempat dan seterusnya, kepada PNS
kepada Pegawai Negeri Sipil wanita diberikan cuti diluar diberikan cuti besar.
tanggungan Negara.
Pasal 19 ayat (3) : Pasal 325 ayat (3) :
Lamanya cuti-cuti bersalin tersebut dalam ayat (1) dan (2) Lamanya cuti melahirkan sebagaimana dimaksud pada ayat
adalah 1 (satu) bulan sebelum dan 2 (dua) bulan sesudah (1) dan ayat (2) adalah 3 (tiga) bulan.
persalinan.
Pasal 21 : Pasal 327 :
Selama menjalankan cuti bersalin Pegawai Negeri Sipil Selama menggunakan hak cuti melahirkan, PNS yang
wanita yang bersangkutan menerima penghasilan penuh. bersangkutan menerima penghasilan PNS.

10
POIN-POIN PERUBAHAN PERATURAN CUTI DALAM PP NOMOR 11 TAHUN 2017
PP Nomor 24 Tahun 1976 PP Nomor 11 Tahun 2017
CUTI KARENA ALASAN PENTING
Pasal 22 : Pasal 328 :
Yang dimaksud dengan cuti karena alasan penting adalah PNS berhak atas cuti karena alasan penting, apabila:
cuti karena: a. ibu, bapak, isteri atau suami, anak, adik, kakak, mertua,
a. ibu, bapak, isteri/suami, anak, adik, kakak, mertua atau atau menantu sakit keras atau meninggal dunia;
menantu sakit keras atau meninggal dunia; b. salah seorang anggota keluarga yang dimaksud dalam
b. salah seorang anggota keluarga yang dimaksud dalam huruf a meninggal dunia, dan menurut peraturan
huruf a meninggal dunia dan menurut ketentuan hukum perundang-undangan PNS yang bersangkutan harus
yang berlaku Pegawai Negeri Sipil yang bersangkutan harus mengurus hak-hak dari anggota keluarganya yang
mengurus hak-hak dari anggota keluarganya yang meninggal dunia; atau
meninggal dunia itu; c. melangsungkan perkawinan.
c. melangsungkan perkawinan yang pertama; Pasal 329 :
d. alasan penting lainnya yang ditetapkan kemudian oleh PNS yang ditempatkan pada perwakilan Republik Indonesia
Presiden. yang rawan dan/atau berbahaya dapat mengajukan cuti
karena alasan penting guna memulihkan kondisi kejiwaan
PNS yang bersangkutan.

11
POIN-POIN PERUBAHAN PERATURAN CUTI DALAM PP NOMOR 11 TAHUN 2017
PP Nomor 24 Tahun 1976 PP Nomor 11 Tahun 2017
CUTI KARENA ALASAN PENTING
Pasal 23 ayat : Pasal 330 :
(1) Pegawai Negeri Sipil berhak atas cuti karena alasan Lamanya cuti karena alasan penting ditentukan oleh PPK
penting; atau pejabat yang menerima delegasi wewenang untuk
(2) Lamanya cuti karena alasan penting ditentukan oleh memberikan hak atas cuti karena alasan penting paling
pejabat yang berwenang memberikan cuti untuk paling lama 1 (satu) bulan.
lama 2 (dua) bulan.
Pasal 25 : Pasal 332 :
Selama menjalankan cuti karena alasan penting, Pegawai Selama menggunakan hak atas cuti karena alasan penting,
Negeri Sipil yang bersangkutan menerima penghasilan PNS yang bersangkutan menerima penghasilan PNS.
penuh.

12
POIN-POIN PERUBAHAN PERATURAN CUTI DALAM PP NOMOR 11 TAHUN 2017
PP Nomor 24 Tahun 1976 PP Nomor 11 Tahun 2017
CUTI BERSAMA
Tidak diatur ( cuti bersama mengurangi cuti tahunan) Pasal 333 :
(1) Presiden dapat menetapkan cuti bersama.
(2) Cuti bersama sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
tidak mengurangi hak cuti tahunan.
(3) PNS yang karena Jabatannya tidak diberikan hak atas
cuti bersama, hak cuti tahunannya ditambah sesuai
dengan jumlah cuti bersama yang tidak diberikan.
(4) Cuti bersama sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
ditetapkan dengan Keputusan Presiden.

13
POIN-POIN PERUBAHAN PERATURAN CUTI DALAM PP NOMOR 11 TAHUN 2017
PP Nomor 24 Tahun 1976 PP Nomor 11 Tahun 2017
CUTI DI LUAR TANGGUNGAN NEGARA
Pasal 27 ayat (1) : Pasal 335 ayat (1) :
Cuti diluar tanggungan Negara mengakibatkan Pegawai Cuti di luar tanggungan negara mengakibatkan PNS yang
Negeri Sipil yang bersangkutan dibebaskan dari jabatannya, bersangkutan diberhentikan dari Jabatannya.
kecuali cuti diluar tanggungan Negara sebagaimana
dimaksud dalam pasal 19 ayat (2).
Tidak diatur Pasal 336 ayat (3) :
PPK sebagaimana dimaksud pada ayat (2) tidak dapat
mendelegasikan kewenangan pemberian cuti di luar
tanggungan negara.
Pasal 336 ayat (4) :
Permohonan cuti di luar tanggungan negara sebagaimana
dimaksud pada ayat (3) dapat ditolak.
Pasal 29 ayat (1) : Pasal 337 ayat (1) :
Selama menjalankan cuti diluar tanggungan Negara, Selama menjalankan cuti di luar tanggungan negara, PNS
Pegawai Negeri Sipil yang bersangkutan tidak berhak yang bersangkutan tidak menerima penghasilan PNS.
menerima penghasilan dari Negara.

14
POIN-POIN PERUBAHAN PERATURAN CUTI DALAM PP NOMOR 11 TAHUN 2017
PP Nomor 24 Tahun 1976 PP Nomor 11 Tahun 2017
CUTI DI LUAR TANGGUNGAN NEGARA
Pasal 30 : Tidak diatur.
Pegawai Negeri Sipil yang tidak melaporkan diri kembali
kepada instansi induknya setelah habis masa menjalankan
cuti diluar tanggungan Negara diberhentikan dengan
hormat sebagai Pegawai Negeri Sipil.
Pasal 31 : Tidak diatur.
Pegawai Negeri Sipil yang melaporkan diri kembali kepada
instansi induknya setelah habis menjalankan cuti diluar
tanggungan Negara, maka:
a. apabila ada lowongan ditempatkan kembali ;
b. apabila tidak ada lowongan, maka pimpinan instansi yang
bersangkutan melaporkannya kepada Kepala Badan
Administrasi kepegawaian Negara untuk kemungkinan
ditempatkan pada instansi lain;
c. Apabila penempatan dimaksud dalam huruf b tidak
mungkin, maka Pegawai Negeri Sipil yang bersangkutan
diberhentikan dari jabatannya karena kelebihan dengan
mendapatkan hak-hak kepegawaian menurut peraturan
perundang-undangan yang berlaku. 15
Selesai CLTN → wajib lapor diri → paling lama 1 bulan

- PPK wajib mengusulkan persetujuan pengaktifan


kembali ke Kepala BKN/Kakanreg BKN
- PPK menetapkan keputusan pengaktifan kembali PNS

PNS yg lapor tetapi tidak dapat dalam jabatan pada


instansi induknya, disalurkan pd instansi lain
→ koordinasi PPK & Kepala BKN
→ mengajukan permintaan pengajuan penyaluran pegawai
→ Kepala BKN menyampaikan jabatan yg lowong

16
KETENTUAN
LAIN-LAIN

CT, CB, CAP • dapat dipanggil kembali bekerja apabila kepentingan dinas mendesak
& Cber • jangka waktu cuti yang belum dijalankan tetap menjadi hak PNS ybs

• di luar negeri → PPK


CT, CB, • Berlaku Pemberian Izin Sementara
CS, CM, CAP • CS, CM, & CAP juga berlaku terhadap Calon PNS

• wajib melaporkan diri secara tertulis kepada instansi induknya


→ paling lama 1 bulan
CLTN • Cuti Tahunan → telah bekerja secara terus-menerus
paling singkat 1 tahun sejak diaktifkan kembali
17
FORMULIR PERMINTAAN DAN
PEMBERIAN CUTI
Format Pengajuan Mengacu Pada
Peraturan BKN No. 24 Tahun 2017

18
• Diisi oleh BKDIKLATDA
• Tanggal pengajuan harus diisi
• Data diisi sesuai SIMPEG
• MASA KERJA diisi berdasarkan
tanggal pengajuan dikurangi tgl
pengangkatan CPNS (NIP. 123456
123456 1 1234) dikurangi CLTN
• Isi salah satu sesuai dengan cuti yg
akan diajukan dengan tanda
centang (V)
• Lama cuti diisi angka,
hari/bulan/tahun pilih salah satu
(contoh: 3 hari atau 1 bulan atau 1
tahun)
• Diisi tgl mulai dan akhir (contoh:
03 – 05 – 2018 s.d. 20 – 05 – 2018)

19
• Diisi sesuai alamat pada saat
menjalankan cuti
• Diisi salah satu dengan tanda
centang (V) sesuai hasil
pertimbangan Kepala SKPD.
Selain “DISETUJUI”,
pertimbangan harus disertai
alasan.
• Diisi BKDIKLATDA

20
PENGISIAN CATATAN CUTI (SISA CUTI TAHUNAN)

1. CUTI TAHUNAN
1. N-2 : SISA CUTI 2 TAHUN YANG LALU (2016) >> 0 HARI (Cuti Bersama memotong Cuti Tahunan)
2. N-1 : SISA CUTI 1 TAHUN YANG LALU (2017) >> MAKSIMAL 6 HARI
3. N : SISA CUTI TAHUN INI >> MAKSIMAL 12 HARI

21
SIMULASI SISA CUTI TAHUNAN
• TAHUN 2018
• N-2 (2016) = 0 hari (karena Cuti Bersama memotong Cuti Tahunan)
• N-1 (2017) = 6 hari
• N (2018) = 12 hari
• Maksimal pengambilan cuti tahunan di tahun ini 18 hari
• PNS pada tahun 2017 (jatah cuti 11 hari) telah mengambil cuti 7 hari sisa 4 hari maka
perhitungan sisa cuti menjadi:
• N-2 (2016) = 0 hari
• N-1 (2017) = 4 hari
• N (2018) = 12 hari
• Maksimal pengambilan cuti tahun di tahun 2018 ini adalah 16 hari
• Jika pada bulan Januari 2018 sudah mengambil cuti 3 hari, kemudian Maret 2018 akan
mengajukan cuti lagi, maka pengisian sisa cuti tahunan menjadi:
• N-2 = 0 hari
• N-1 = 1 hari
• N = 12 hari
• Sisa cuti yang berkurang dimulai dari sisa cuti 2 tahun lalu, jika sudah habis mengambil
sisa cuti 1 tahun yang lalu, jika sudah habis baru mengambil sisa cuti tahun ini.
22
• Cuti Tahunan pada tahun ini HABIS apabila pada tahun ini mengambil
Cuti Besar.
• Jika tahun 2018 dan 2019 tidak mengambil cuti tahunan, maka
penghitungan sisa cuti tahunan tahun 2020 adalah:
• N-2 (2018) = 6 hari
• N-2 (2019) = 6 hari
• N (2020) = 12 hari
• Jika tahun 2018 sudah mengambil cuti tahunan 1 hari, tahun 2019
tidak mengambil cuti tahunan, maka penghitungan sisa cuti tahunan
tahun 2020 adalah:
• N-2 (2018) = 0 hari
• N-1 (2019) = 6 hari
• N (2020) = 12 hari
23

Anda mungkin juga menyukai