Anda di halaman 1dari 14

CHARACTER

ETHICS

KELOMPOK 2
DEWIYANTI TODING (1906337766)
EFFITA PISCESIANA (1906337785)
HIMMATUL KHAIRA (1906427875)
NELI MARIANI (1906338024)
NI LUH PUTU SRI WIRAYUNI (1906338030)
CHARACTER ETHICS

 5 What
Why
Where
When, by whom
 1 How
History
 Aristoteles (filsuf Yunani) :
“All that remains is that they [the virtues] should
be states of character”

(Dalam Aristotle (1980) The Nicomachean Ethics )

Aristoteles menyatakan :
Peran kebajikan dalam hidup manusia adalah dipahami
sebagai sifat alami manusia, apa yang dinilai baik dalam
kehidupan manusia dan gagasan tentang pertumbuhan
manusia.
(Irwin, 1999)
What is Character ethics as Virtue ethics
and why it used ?
 Virtue ethics (Etika kebajikan) adalah pendekatan yang berfokus
pada karakter dengan asumsi bahwa a orang yang berkarakter
baik akan cenderung berperilaku dengan cara yang konsisten
dengan karakternya
 Pentingnya character ethics dalam keperawatan:
Dapat membantu mengarahkan fokus dari tidak hanya sekadar
mengikuti aturan dan pertimbangan apa yang dianggap baik
bagi manusia, namun juga berkaitan dengan karakter setiap
perawat untuk mengembangkan dan mendorong sifat-sifat
karakter yang sesuai (sifat-sifat karakter yang mendorong
tindakan yang adil, jujur, baik hati, penyayang, dan sebagainya)
dalam melaksanakan tindakan yang berkontribusi terhadap
kesejahteraan manusia
(Sellman dalam Anne, 2018)
Contoh dalam Keperawatan

Diambil dari Anne, et.all. (2014). Key Concepts and Issues in Nursing Ethics
Pembahasan
 Alasan Belanna untuk “tampaknya tahu apa yang
harus dilakukan apa pun situasinya” adalah bahwa
dia adalah orang yang baik hati, penyayang, jujur,
adil, dan berani; dan semua ini dicontohkan dalam
tindakannya. Belanna bertindak dengan cara yang
mencerminkan karakter dirinya.

 Kesimpulan: Virtue ethics adalah istilah yang


diberikan untuk pendekatan yang memiliki fokus
pada karakter (character ethics)
When and where Character ethics can
be applied ?
 Pengembangan dan keberlanjutan hubungan terapeutik
perawat-pasien adalah peran inti perawat, sehingga
diperlukan pada saat perawat melakukan asuhan
kepada pasien.

 Dapat diterapkan sesuai dengan peran perawat yaitu :


(1) Membantu pasien untuk berusaha mengatasi dan
sembuh dari penyakit
(2) Mendorong kemandirian pasien
(3) Dalam kondisi penyakit yang terminal, berusaha
meringankan gejala fisik seperti nyeri dan mendorong
pasien untuk pemenuhan martabatnya.
(Armstrong, 2006)
By whom it should be applied?
 Pasien percaya bahwa menjadi perawat yang 'baik'
dalam memberikan ‘asuhan keperawatan berkualitas
tinggi’ adalah dengan bentuk: perawat yang memiliki
dan menunjukkan sikap, kualitas atau keterampilan nya
dengan baik.

 Sifat-sifat seperti kebaikan, kesabaran, dan toleransi


berkontribusi pada perawat yang memberikan
perawatan berkualitas tinggi, sementara belas kasih
diakui sebagai sifat penting yang diperlukan oleh
perawat untuk memberikan perawatan yang baik
secara moral (Amstrong, 2006).
Pendekatan berbasis virtue ethics dalam pengambilan
keputusan moral di praktik keperawatan

(1) Melatih moral virtues (kebijakan moral) seperti:


compassion / rasa kaisih sayang

(2) Menggunakan moral judgement

(3) Menggunakan kebijaksanaan moral, yang dipahami


mencakup paling tidak persepsi moral, sensitivitas moral,
dan imajinasi moral

Diambil dari: Armstrong, Alan. (2006). Towards a strong virtue ethics for nursing practice .
Consideration
1. Fokus pada “karakter” lah yang membedakan virtue ethics dari
pendekatan teori etika lainnya
2. Kecenderungan bertindak dengan cara yang bijak, adalah
bentuk yang konsisten dan hal yang authentic dalam praktik
keperawatan
3. Virtue ethics/ Character ethics tidak dapat menjawab semua
permasalah etika yang mendesak bagi perawat (tetapi tidak
ada satu pun pendekatan lain yang bisa berdiri sendiri
menyelesaikan permasalahan etika)
4. Virtue ethics / Character ethics terimplikasi dalam banyak bahasa
yang digunakan dalam regulasi dan batang tubuh keilmuan
profesional keperawatan
5. Virtue ethics / Character ethics menuntut individu perawat untuk
mengembangkan karakter mereka untuk kebaikan

Diambil dari Anne, et.all. (2014). Key Concepts and Issues in Nursing Ethics
Limitation of character ethics
 Keterbatasan pertama
 Pendekatan seperti virtue ethics -> tidak menetapkan
prilaku yang tegas -> membebaskan manusia -> untuk
berfikir tentang tujuan keseluruhan perkembangan
karakter nya -> membuat virtue ethics terbuka
terhadap tuduhan egoisme
Keterbatasan kedua

• Jika tidak ada • Contoh kehidupan


tindakan yang murni masyarakat di desa
transgresif pada • seseorang mungkin yang sarat nilai, tidak
perkembangan akan tergoda untuk seperti pada
karakter bertindak denga cara masayarakat modern
yang dianggap tidak
bermoral oleh orang
lain.
Keterbatasan ketiga

Meski seseorang seringkali hasil dari


hidup dengan perkembangan keadaan sekitar
kehidupan yang karakter yang terkadang
baik tidak menjamin

Burgess dan Emily 2018


Daftar Pustaka
 Anne, et.all. (2014). Key Concepts and Issues in Nursing Ethics.
Switzerland: Springer International Publishing.
 Aristotle (1980) The Nicomachean Ethics (tr. D. Ross, rev.J.L. Ackrill &
J.O. Urmson). Oxford University Press, Oxford.
 Armstrong A.E., Parsons S. & Barker P.J. (2000) An inquiry into moral
virtues, especially compassion, in psychiatric nursing: findings from a
Delphi study. Journal of Psychiatric and Mental Health Nursing, 7,
297–306
 Armstrong, Alan. (2006). Towards a strong virtue ethics for nursing
practice .Journal compilation Blackwell Publishing Ltd. Nursing
Philosophy , 7, pp. 110–124
 Burgess, John T. F. dan Emily J. M. Knox. 2018. Foundation of
Information Ethics. USA: ALA.
 Irwin T. (1999) Greek Ethics. Oxford University Press,Oxford.

Anda mungkin juga menyukai