Anda di halaman 1dari 21

TUGAS TEKNIK PRODUKSI

NAMA : M. FERI IRAWAN


NIM : 1601095
KELAS : TEKNIK INDUSTRI A 2016
Inflow Performance Relationship (IPR)
• Inflow Performance Relationship (IPR) pada suatu sumur minyak adalah
kemampuan sumur mengalirkan fluida dari reservoir atau juga dapat
didefinisikan sebagai hubungan antara laju alir dengan tekanan alir dasar
sumur. IPR merupakan salah satu cara yang digunakan untuk
mengevaluasi performa reservoir dalam teknik produksi. IPR dibagi
menjadi beberapa jenis yaitu single phase , two phase, three-phase.
Tubing Performance Relationship (TPR)
• Tubing Performace Relationship (TPR) merepresentasikan kemampuan
tubing untuk mengalirkan fluida. Optimasi tubing perlu dilakukan untuk
menghasilkan suatu sistem produksi yang optimal. Melalui sistem nodal
analisis dapat diperkirakan besarnya tubing optimum yang akan
digunakan untuk suatu sumur. Pemilihan tubing dapat ditentukan dengan
mencari laju alir optimum setiap sumur menggunakan sensitivity
analysis antara kurva TPR dengan variasi berbagai ukuran tubing
terhadap kurva IPR
Data Well 1
Data 2015
• Diasumsikan menggunakan metode Vogel
karena pada tahun 2015 di data tidak terdapat
persentase Water Cut (WC). Sehingga, pada
tahun 2015 menggunangan metode Vogel.

Di tahun 2015 memiliki reservoir pressure


4028.38 psig menghasilkan Qmax sebesar
15467.3 stb/day.
Tubing Ukuran 2.548 Inch Tubing Ukuran 2.575 Inch Tubing Ukuran 3.34 Inch
Grafik Ipr vs Tpr
• Tpr : merah
• Ipr : hijau
• Dilihat sumbu x dan y, grafik
melengkung karena terdapat lebih
dari 1 fasa. Bila memiliki perpotongan
yang semakin lebar, maka semakin
besar juga laju alirnya. Bila memiliki
perpotongan yang semakin lebar,
maka semakin besar juga laju alirnya.
3 fasa

• Diasumsikan menggunakan metode Composite karena setelah


di tahun 2015 seterusnya pada data terdapat persentase Water
Cut (WC). Dengan menggunakan software prosper, digunakan
metode composite untuk menghitung 3 fasa.
3 fasa pada tahun
2016

• Di tahun 2016 memiliki reservoir


pressure sebesar 3751,03 psig
dan mendapat Qmax sebesar
5669.4 stb/day.
Grafik Ipr vs Tpr
• Tpr : merah
• Ipr : hijau
• Dilihat sumbu x dan y,
melkengkung karena memiliki
lebih dari 1 fasa. Bila memiliki
perpotongan yang semakin
lebar, maka semakin besar
juga laju alirnya. Pada grafik
perpotongan antara garis IPR
dan TPR besar, jadi laju alir
yang diperoleh pada tahun
tersebut sebar.
3 fasa pada tahun 2017

• Di tahun 2017 memiliki


reservoir pressure 3554.80
psig dan mendapat Qmax
sebesar 3888.0 stb/day.
Grafikt Ipr vs Tpr
• Tpr : merah
• Ipr : hijau
• Dilihat dari sumbu x dan y, grafik
turun karena lebih dari 1 fasa.
Bila memiliki perpotongan yang
semakin lebar, maka semakin
besar juga laju alirnya. Pada
grafik perpotongannya besar, jadi
laju alir produksi yang ada pada
tahun tersebut besar laju alir
prduksinya.
3 fasa pada tahun 2018
• Di tahun 2018 memiliki reservoir
pressure sebesar 3461.77 psig dan
mendapat Qmax sebesar 3221.6
stb/day.
Grafik Ipr vs Tpr
• Tpr : merah
• Ipr : hijau
• Lihat sumbu x dan y, grafik
menurun karena terdapat lebih
dari 1 fasa. Bila memiliki
perpotongan yang semakin lebar,
maka semakin besar juga laju
alirnya. Pada grafik
perpotongannya tidak terlalu
besar, jadi laju alir produksi yang
ada pada tahun tersebut tidak
sebanyak tahun sebelumnya.
3 fasa pada tahun 2019
• Di tahun 2019 memiliki reservoir
pressure 3382.32 psig
mendapatkan Qmax sebesar
2566.7 stb/day.
Grafik Ipr vs Tpr
• Tpr : merah
• Ipr : hijau
• Lihat sumbu x dan y, grafik
menurun karena terdapat lebih
dari 1 fasa. Bila memiliki
perpotongan yang semakin lebar,
maka semakin besar juga laju
alirnya. Pada grafik tidak ada
perpotongan, jadi tidak ada laju
alir produksi pada tahun tersebut.
kesimpulan
• Untuk mengoptimalkan sumur 1 melalui software IPM (Intergrated
Production Modelling). Perpotongan antara grafik IPR dan TPR di
semua ukuran tubing dengan nilai laju alir yang berbeda. Grafik IPR
merepresentasikan aliran dari reservoir ke bottom hole dan grafik TPR
merepresentasikan aliran di media pipa. Jika TPR dan IPR masih
berpotongan, hal itu berarti dengan ukuran tubing tersebut fluida masih
bisa mengalir, namun bila TPR dan IPR sudah tidak berpotongan lagi hal
ini berarti dengan ukuran tubing tersebut tidak lagi ada aliran yang
tercapai.

Anda mungkin juga menyukai