Anda di halaman 1dari 18

REFERAT

“ATRIAL SEPTAL DEFECT”

Di presentasikan oleh:
Selvina Kadepa, S.Ked. / O110840183

Pembimbing :
dr. Frans Sigala, Sp. Rad.

SMF RADIOLOGI DOYO BARU SENTANI


UNIVERSITAS CENDERAWASIH
FAKULTAS KEDOKTERAN
JAYAPURA
2019
PENDAHULUAN
CHD merupakan kelainan kongenital yang dapat terjadi mulai dari konsepsi sampai dengan
8 minggu dari kehamilan. Etiologi multifactor. Defek jantung terjadi pada sekitar 1% bayi lahir
hidup.

America serikat : meningkat 5% /tahun ASD merupakan kelainan kongenital kedua


tersering pada persalinan (9,8%) setelah VSD
Insiden : 0,8%, dimana 85% diantaranya
(30,5%). Dalam 20-30 tahun terjadi kemajuan
bertahan hidup sampai dewasa muda.
pesat dalam diagnosis dan pengobatan
Risiko : penyakit jantung kongenital pada anak2
saudara kembar sekitar 3% & anak2
sehingga kebanyakan anak-anak dengan
dari orang tua yang memiliki CHD : 5-10% dan
10-20% anak dengan penyakit penyakit jantung kongenital dapat bertahan
jantung kongenital memiliki kelainan lain. hidup hingga dewasa.
DEFINISI & ETIOLOGI
Atrial Septal Defect adalah adanya hubungan (lubang) abnormal pada sekat
yang memisahkan atrium kanan dan atrium kiri.
kegagalan pembentukan sekat.
EPIDEMIOLOGI
Inggris : ± 150.000 pasien ACHD Amerika Serikat :1 juta pasien.

Mesir: PJB baru 15.200 pasien/thn dan 70% : usia remaja hingga dewasa
.

ASD : 13,63 dan 100,18 per 10.000 Kelahiran. Rata-rata di Texas untuk tahun 1992-
2002 adalah 40,12 kasus per 10.000 kelahiran.
Indonesia belum ada angka yang pasti mengenai kejadian PJB. Prevalensi 0,5-0,8
% pada kelahiran hidup.

Thn 2005 :24-38 ribu bayi Surabaya:Thn 2005 : angka kelahiran


dilahirkan PJB 43.978, bayi PJB : 220-352 pd tahun
tsb.
ANATOMI & FISIOLOGI JANTUNG
KLASIFIKASI
2 kelompok : Berdasarkan Letak lubang:

PJB SIANOTIK
Defek Sinus venosus

Ostium secundum
PJB NON SIANOTIK
Ostium primum

Gambar 5. Letak Defek pada ASD


( Dikutip dari kepustakaan 11)
DIAGNOSIS
Manifestasi klinis : Pemeriksaan Fisik
- Bayi & Anak kecil : Asimtomatis
- Bila pirau cukup besar, pasien  Pulsasi ventrikel kanan pada daerah para
mengalami sesak napas, sering: sterna kanan, Wide fixed splitting bunyi
infeksi paru, & BB akan sedikit jantung kedua walaupun tidak selalu ada
turun. Jantung umum nya normal,
atau hanya sedikit membesar.  Bising sistolik tipe ejeksi pada
daerah pulmonal pd garis sterna
kiri atas

 Bising mid diastolik pada daerah


tricuspid, dapat menyebar ke apeks.

 Sianosis jarang ditemukan


Pemeriksaan EKG

Gambar 6. Perekaman pada anak umur 3 tahun dengan Atrial Septal


Defect (ASD) (Dikutip dari kepustakaan 14)
Pemeriksaan Radiologi
FOTO THORAX

Gambar 7. (A). Foto PA: Kebocoran Septum Atrium (ASD), hemodinamika, belum ada HP, atrium kanan membesar dan atrium kiri
tidak. (B). Foto PA: hilus melebar sekali, berbentuk koma terbalik. Vaskular paru bagian tepi sempit. Tanda hipertensi pulmonal.
(C). Foto lateral: tampak ventrikel kanan yang membesar sekali. Atrium kiri dan ventrikel kiri normal.
(Dikutip dari kepustakaan 1, 16)
CT-scan

Gambar 8. (A). Tiga-dimensi permukaan dari rekonstruksi ASDs seperti yang terlihat dari anterior obliq dan sedikit proyeksi caudal. Penampakan rims memadai ke
cuali pada bagian parsial dari tepi superior. Defek ini diukur dengan diameter 34 mm dan itu adalah diameter yang besar. Ao = aorta, ventrikel RV = kanan.
(B). Gambaran CT axial dari sebuah Amplatzer septum atrium occluder 24 jam setelah penyebaran. Perangkat ini tidak menimpa struktur terdekat yang penting
seperti lapisan mitral anterior atau vena pulmonalis kanan atas. RA = atrium kanan, LA = atrium kiri, Ao= akar aorta, RV = saluran keluar ventrikel kanan
(Dikutip dari kepustakaan 17)
CT-scan

Gambar 9. A. Gambaran CT Aksial ASD sinus venosus dengan anomali vena pulmonalis kanan atas
mengalir ke persimpangan SVC / RA . B. 3-D rekonstruksi dengan diberikan volume pada kasus yang
sama dilihat dari lateralis kanan dan proyeksi caudal. atrium kanan = RA, atrium kiri = LA, LULPV = lobus
atas vena pulmonalis kiri , RIPV = vena pulmonalis inferior kanan, Ao = aorta, LAA = atrium kiri tambahan
, PA = arteri pulmonalis, IVC = vena cava inferior. (Dikutip dari kepustakaan 17)
MRI

Gambar 10. Gambaran atrial Septal defek tipe sekundum


(panah kiri) dan ventrikel septal defek (panah kanan).
(Dikutip dari kepustakaan 18)
Katerisasi jantung dan & Trans Esophageal Echocardiography
angiocardiografi

Kateterisasi jantung sekarang jarang diindikasikan


pada ASD (kecuali untuk terapi intervensi), karena
sebagian besar untuk diagnosis telah beralih ke
echocardiogrphy.

Sebuah kateter dari pembuluh darah di kaki biasany


a lewat dari RA melalui ASD ke LA.
Suntikan media kontras ke LA akan menunjukkan
shunt kiri-ke kanan atrium.

Suntikan ke PA akan menunjukkan shunt kiri-ke-kan


an selama fase laevo. Sekali shunt atrium telah dibu
ktikan, tidak mungkin untuk mengidentifikasi distal
shunt lagi (misalnya
VSD atau PDA).20 Gambar 12. Atrial septal defect pada trans esofagus
echocardiography (Dikutip dari kepustakaan 14)
DIAGNOSA BANDING
PDA VSD Stenosis Pulmonal Hipertensi Pulmonal

Gambar 13. Jantung sedikit


Gambar 15. Foto thorax pada Gambar 16. Foto thoraks pada
membesar, a. pulmonalis Gambar 14.
anak dengan stenosis katup pul perempuan dewasa dengan AS
menonjol, dan arkus aorta PA: pembesaran
monal . A.pulmonal utama dan D dan hipertensi pulmonal
menonjol . Corakan paru jantung, Konus arteri pulmonal kiri
bertambah. pulmonalis severe.
(Dikutip dari kepustakaan 1)
mengalami pelebaran, A.pulmonal utama dan hilus
menonjol dan corakan tetapi varkularisasi paru dalam
Bronkhovaskuler Bertambah A.pulmonal sangat melebar,
batas normal. dengan redaman vaskular
( Dikutip dari kepustakaan 1) (Dikutip dari kepustakaan 19)
perifer.
(Dikutip dari kepustakaan 19)
TATALAKSANA & KOMPLIKASI
• Hipertensi Pulmonal
PENBEDAHAN • Sindrom Eisenmenger
• Emboli paradoksial
• Cardiac conduction
defect
• Gagal jantung kongestif ,
disaritmia atrium,
insufisiensi katup mitral &
penyakit obstruksi vaskular.
SIMPULAN
Atrial Septal Defect adalah adanya hubungan (lubang) abnormal pada sekat yang memisahkan atrium kanan dan
atrium kiri. Di Indonesia belum ada angka yang pasti mengenai kejadian PJB. Literatur yang ada menunjukkan
prevalensi 0,5-0,8% pada kelahiran hidup. Penyebab nya belum namun ada beberapa multifactor yang mendukung.
ASD Berdasarkan letak lubang, ASD dibagi dalam 3 tipe : Ostium secundum, Ostium primum , Defek Sinus venosus.
Sebagian besar asimptomatik, terutama pada bayi dan anak kecil. Sangat jarang ditemukan gagal jantung pada
defek septum atrium. Bila pirau cukup besar, pasien mengalami sesak napas, sering mengalami infeksi paru, dan
berat badan akan sedikit turun. Pemeriksaan penunjang yang dapat dipakai Foto Toraks, CT-scan, MRI, Ekokardiografi,
Katerisasi jantung dan angiocardiografi, Trans Esophageal Echocardiography, Terapi dengan pembedahan dan
komplikasi dari ASD yang paling sering Hipertensi pulmonal dan syndrome Eisenmenger.
Terima kasih & God blessing we all

Anda mungkin juga menyukai