Anda di halaman 1dari 14

PSAK 45 & ISAK 35

ORGANISASI NIRLABA

Oleh:
Ramona
1710313320062
Agenda

Organisasi Sektor Publik & Nirlaba

PSAK 45

ISAK 35

ISAK 35 mengantikan PSAK 45


Organisasi Sektor Publik & Nirlaba

 Organisasi adalah sekelompok orang yang ingin mencapai tujuan secara


bersama-sama. Sektor publik diartikan suatu entitas yang memiliki aktivitas
penyediaan barang dan jasa untuk memenuhi kebutuhan publik (masyarakat).
 Organisasi sektor publik memiliki tujuan berbeda dibandingkan dengan
organsisasi privat sehingga diperlukan informasi yang berbeda. Untuk menyusun
informasi apa yang disampaikan perlu adanya standar sehingga terjadi kontrak
kesepakatan antara penyusun, pemakai, pemeriksa dalam menyusun dan
memahami informasi tersebut.
 Tujuan dari organisasi sektor publik, besarnya akuntabilitas, ukuran, sumber
daya yang dikelola akan banyak mempengaruhi informasi apa yang disajikan dan
standar apa yang akan digunakan untuk menyusun informasi tersebut.
ENTITAS SEKTOR PUBLIK

 Entitas sektor publik dapat dikategorikan menjadi dua,


Pemerintah, Non- pemerintah - Organisasi nirlaba.
 Organisasi nirlaba berupa organisasi kemasyarakatan,
yayasan atau organisasi non pemerintah lainnya
termasuk organisasi internasional.
 Keunikan dari entitas sektor publik terletak pada tujuan
dan kepemilikan.
Karakteristik Nirlaba
 Sumber daya organisasi berasal dari para penyumbang yang tidak
mengharapkan pembayaran kembali atau manfaat ekonomi yang
sebanding dengan jumlah sumber daya yang diberikan.
 Menghasilkan barang dan jasa tanpa bertujuan memupuk laba, dan
jika suatu organisasi menghasilkan laba, maka jumlah tidak pernah
dibagikan kepada para pendiri atau pemilik organisasi tersebut.
 Tidak ada kepemilikan seperti lazimnya pada organisasi bisnis, dalam
arti bahwa kepemilikan dalam organisasi nirlaba tidak dijual, dialihkan,
atau ditebus kembali, atau kepemilikan tersebut tidak mencerminkan
proposi pembagian sumber daya organisasi pada saat likuidasi atau
pembubaran organisasi.
ENTITAS NIRLABA

Entitas nirlaba merupakan entitas yang tidak berorientasi


pada laba namun tetap memiliki kewajiban untuk
mempertanggungjawabkan pemanfaatan sumber daya
yang dikelolanya kepada penyandang dana dan society.
Salah satu media pertanggunggjawabannya adalah
Laporan Keuangan. Strandar Akutansi Nirlaba di
Indonesia standarnya mengacu pada PSAK 45 + SAK
ETAP atau PSAK 45 + PSAK.
PSAK 45

 PSAK 45 mengatur bagaimana pelaporan untuk organisasi


nirlaba.
 Dalam pelaksanaan pengelolaan keuangannya suatu organisasi
nirlaba dapat memperoleh suatu surplus yang merupakan selisih
antara aliran kas masuk dengan aliran kas keluar.
IAI menerbitkan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan
Nomor 45 tentang Pelaporan Keuangan Organisasi Nirlaba ,
dalam PSAK tersebut antara lain menguraikan tentang:

1. PSAK Nomor 45 memberikan pengertian tujuan laporan keuangan


organisasi nirlaba adalah untuk menyediakan informasi yang relevan
untuk memenuhi kepentingan para penyumbang, anggota organisasi,
kreditur, dan pihak lain yang menyediakan sumber daya bagi
organisasi nirlaba.

2. Sifat Pembatasan Dana Menurut PSAK Nomor 45 Laporan


keuangan untuk organisasi nirlaba terdiri dari laporan posisi keuangan,
laporan aktivitas, laporan arus kas, dan catatan atas laporan keuangan .
IAI menerbitkan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan
Nomor 45 tentang Pelaporan Keuangan Organisasi Nirlaba ,
dalam PSAK tersebut antara lain menguraikan tentang:

3. Pembatasan temporer adalah pembatasan penggunaan sumber daya


oleh penyumbang yang menetapkan agar sumber daya tersebut
dipertahankan sampai dengan periode tertentu atau sampai dengan
terpenuhinya keadaan tertentu.

4. Sumbangan terikat adalah sumber daya yang penggunaannya


dibatasi untuk tujuan tertentu oleh penyumbang. Pembatasan tersebut
dapat bersifat permanen atau temporer. Sumbangan tidak terikat adalah
sumber daya yang penggunaannya tidak dibatasi untuk tujuan tertentu
oleh penyumbang.
IAI menerbitkan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan
Nomor 45 tentang Pelaporan Keuangan Organisasi Nirlaba ,
dalam PSAK tersebut antara lain menguraikan tentang:
5. Komponen Laporan Keuangan Menurut PSAK Nomor 45 menjelaskan bahwa
komponen laporan keuangan organisasi nirlaba meliputi :

 Laporan Posisi Keuangan,

 Kemampuan organisasi untuk memberikan jasa secara berkelanjutan; dan

 Likuiditas, fleksibilitas keuangan, kemampuan untuk memenuhi kewajibannya,


dan kebutuhan pendanaan eksternal

 Laporan Aktivitas,

 Laporan Arus Kas Tujuan utama laporan arus kas adalah menyajikan informasi
mengenai penerimaan dan pengeluaran kas dalam suatu periode.
ISAK 35

Perubahan istilah terjemahan atas kata “Not-for-Profit” sebelumnya dalam PSAK


45 diterjemahkan sebagai “Nirlaba” namun kemudian dirubah oleh DSAK IAI
dalam ISAK 35 menjadi NonLaba dengan dasar bahwa sesungguhnya aktivitias
utamanya tidak berorientasi mencari laba namun bukan berarti tidak
menghasilkan laba (nirlaba).
1. Ruang lingkup objek ISAK 35 adalah:
• Entitas berorientasi nonlaba terlepas dari apapun bentuk hukumnya;
• Diterapkan juga oleh entias yang menerapkan SAK ETAP;
2. ISAK 35 hanya mengatur mengenai penyajian laporan keuangan, sehingga
ketentuan akuntansi lain yang dilakukan oleh entitas nonlaba tersebut
mengacu kepada SAK atau SAKETAP masing-masing yang relevan.
3. Kebebasan untuk melakukan penyesuaian terhadap beberapa hal sesuai
dengan kondisi entitas nonlaba tersebut, diantaranya:
• Penyesuaian deskripsi yang digunakan untuk beberapa pos dalam
laporan keuangan;
• Penyesuaian deskripsi yang digunakan untuk laporan keuangan itu
sendiri.
• Tidak ada pengaturan ketentuan transisi yang diatur khusus pada ISAK
35.
ISAK 35 mengantikan PSAK 45

• PSAK 45 “Pelaporan Keuangan Organisasi Nirlaba” yang dapat


digunakan oleh Yayasan atau organisasi nirlaba untuk melakukan
pelaporan keuangan. Namun dalam praktiknya PSAK 45 malah
membingungkan karena adanya pengaturan penyajian laporan
keuangan yang berbeda dalam kelompok standar (tier) yang sama.
• Tahun 2015 – 2017 Dewan Standar Akuntansi Keuangan Ikatan
Akuntan Indonesia (DSAK IAI) memberikan perhatian yang lebih
untuk entitas berorientasi nonlaba dengan memasukkan revisi.
• Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) 45: Pelaporan
Keuangan Entitas Nirlaba dalam agenda kerja mereka. Diskusi demi
diskusi dilaksanakan sepanjang tahun 2017-2018, selain itu DSAK IAI
juga mengadakan focus group discussion (FGD) pada tanggal 13 Juni
2017 dengan para akuntan di entitas nonlaba. Akhirnya pada tanggal 31
Oktober 2018, DSAK IAI menyelenggarakan dengar pendapat publik
untuk Draf Eksposur (DE) ISAK 35 yang direncanakan akan
menggantikan PSAK 45.
ISAK 35 mengantikan PSAK 45

• Pada tanggal 11 April 2019, Dewan Standar Akutansi Keuangan Ikatan


Akutan Indonesia (DSAK IAI) telah mengesahkan:
ISAK 35: Penyajian Laporan Keuangan Entitas Berorientasi
Nonlaba;
Amendemen PSAK 1: Penyajian Laporan Keuangan tentang judul
laporan keuangan;
PSAK 1 (Penyesuaian Tahunan 2019): Penyajian Laporan Keuangan;
PPSAK 13: Pencabutan PSAK 45: Pelaporan Keuangan Entitas
Nirlaba.

• ISAK 35, Amendemen PSAK 1, PSAK 1, PPSAK 13 (pencabutan PSAK


45) direncanakan akan berlaku efektif pada tanggal 1 januari 2020.

Anda mungkin juga menyukai