Anda di halaman 1dari 20

Praktik Penyusunan Laporan

Keuangan Organisasi Nirlaba


Berbasis SAK (Partai Politik)

Nama Anggota Kelompok :

Nimas Sari Nur Aisyah 041811333063


Amin Rais 041811333064
Ribka Devi M 041811333071
Alvredo Satriawan S 041811333078
Hana Kiraina 041811333088
Pengertian Partai Politik

Partai politik adalah politik institusi politik yang berupa


organisasi nonpemerintahan yang didirikan untuk
memperjuangkan hak dan kewajiban warga negara
dalam rangka mencapai kesejahteraan serta
kedaulatan rakyat.
Pemahaman Tentang
Akuntansi Partai Politik

Pertanggungjawaban keuangan organisasi Partai politik


sebagai entitas yang menggunakan dana publik yang besar
harus transparan sehingga pertanggungjawaban
keuangan merupakan hal yang tidak dapat ditawar lagi.
Bentuk pertanggungjawaban pengelolaan keuangan partai
politik peserta pemilu adalah dengan penyampaian laporan
Dana Kampanye(semua peserta pemilu) serta laporan
keuangan (khusus untuk partai politik) yang harus diaudit
Akuntan publik ke KPU serta terbuka untuk diakses publik .
Melalui SK KPU No.676 memberikan pedoman standar bagi partai politik untuk tata
kelola administrsi yang baik melalui 3 hal pokok, sebagai lampiran SK tersebut yaitu:

Tata Administrasi Keuangan Peserta Pemilu Penyusunan Tata


Administrasi
Pedoman Sistem Akuntansi Keuangan Partai Politik
Keuangan Partai
Pedoman Pelaporan Dana Kampanye Peserta Pemilu Politik
Laporan Keuangan Yang Dihasilkan
Penyusunan Laporan keuangan tahunan Partai politik mengacu pada PSAK no.45 tentang
akuntansi untuk organisasi nirlaba yang dikeluarkan oleh Ikatan Akuntan Indonesia dan
terdiri atas laporan berikut ini:

01 02 03 04 05

Laporan Laporan Laporan arus Cacatan atas


Laporan Posisi
Aktivitas Perubahan kas laporan
Keuangan
Ekuitas keuangan

Selain mengacu pada PSAK No.45,Penyusunan Laporan keuangan Partai politik juga terikat pada
ketentuan yang terdapat dalam perundang-undangan RI mengenai Partai politik dan pemilu seperti
UU No.31 Th.2002 tentang partai politik dan UU No.12 th 2003 tentang pemilu.
HAL-HAL KHUSUS DALAM
AKUNTANSI PARPOL
Unit pelaporan adalah tunggal dan bukan
sebagai multiple entities

Lap. Keuangan terdiri dari laporan posisi


keuangan, lap. Aktivitas, lap. arus kas dan
CALK

Lap. Keuangan parpol adalah laporan


keuangan gabungan dari seluruh struktur
kepengurusan parpol
Akuntansi parpol tidak bertujuan untuk mengukur laba,
aspek kinerja keuangan parpol yang dinilai dari segi
bagaimana parpol tersebut dapat menghasilkan uang
dalam mendanai kegiatannya

Asumsi dasar parpol : basis akrual


Sistem pencatatan dengan double-entry system

Sudah dimulai diperkenalkan segregation of function


dimana unit-unit pencatatan, pembukuan dan custody
sudah dipisahkan dalam fungsi-fungsi tdi parpol
Penanggung jawab utama laporan keuangan parpol adalah ketua
umum parpol yang bersangkutan, tanggung jawab ini dinyatakan
dalam suatu management represetation letter. Laporan keungan
minimal harus ditanda tangani oleh bendahara umum dan ketua
umum parpol

Parpol harus menjalankan pengendalian internal yang


dipersyaratkan dalam lampiran I SK KPU NO 676 Tahun 2003
yaitu mengenai petunjuk pelaksanaan tata administrasikeuangan
parpol dan peserta pemilu

Segala kekayaan parpol harus terpisah dari kekayaan


pengurusnya dan semua transaksi keuangan parpol diharapkan
melalui mekanisme perbank-an
Pelaporan Dana Kampanye

Pelaporan dana kampanye ini dimaksudkan


sebagai bentuk pertanggungjawaban
peserta pemilu dlam hal pengelolaan dana
kampanye yang meliputi sumber perolehan
dan penggunaannya.
Jenis Laporan Dana Kampanye

1. Laporan dana kampanye peserta pemilu yang


berisi sumber dan penggunaannya

2. Catatan atas laporan dana kampanye peserta


pemilu yang berisi keterangan mengenai item-
item dalam laporan dana kampanye
Jenis Laporan Dana Kampanye

3. Serta informasi tambahan yang meliputi :


-Daftar sumbangan dana kampanye peserta pemilu diatas 5
juta
- Ringkasan sumbanganh dana kampanye peserta pemilu per
klasifikasi
- Daftar aktiva eks-kampanye peserta pemilu
- daftar sumbangan tak beridentitas
- Daftar sumbangan berupa utang
Sumber Dana Partai Politik
PP No. 5 Tahun 2009 tentang Bantuan Keuangan kepada Parpol. Juga dijelaskan
Permendagri No.24 Tahun 2000 tentang Pedoman Tata Cara Perhitungan,
1
Penganggaran dalam APBN, Pengajuan dan Laporan Pertanggung Jawaban
Penggunaan Bantuan Keuangan Parpol.

1 Iuran Anggota

2 Sumbangan Perusahaan

3 Subsidi Dana Publik


4 Fasilitas Publik

5 Sumbangan Individual

Sumbangan Organisasi Buruh dan Sejenisnya


6

7 Sumbangan dari Pihak Asing


Persoalan transparansi atas pendanaan partai politik masih menjadi tantangan hingga
saat ini. Harapan public untuk dapat mengakses dokumen laporan keuangan masih sulit
dijamin. Transparansi dan akuntabilitas dalam pengelolaan keuangan partai politik adalah
keniscayaan karena sebagai institusi public partai politik mempunyai peran besar dalam
menjaga demokrasi dan mengelola pemerintahan

Dalam pasal 38 UU no 2 tahun 2011 dijelaskan bahwa hasil pemeriksaan laporan


pertanggungjawaban penerimaan dan pengeluaran keuangan partai politik terbuka untuk
diketahui masyarakat. Hal ini mengindikasikan bahwa seharusnya masyarakat dapat
mengetahui dan mengakses atas pelaporan keuangan partai politik. Namun
kenyataannya masih sangat sulit untuk menerapkan transparansi atas keuangan partai
politik
Pasal 39 UU No 2 Tahun 2011 menyatakan bahwa :

Pengelolaan keuangan partai


politik dilakukan secara
transparansi dan akuntabel

Pengelolaan keuangan partai Partai politik wajib membuat


politik sebagaimana laporan keuangan untuk keperluan
dimaksud pada ayat (1) audit dana yang meliputi :
diaudit oleh akuntan public 1. Laporan realisasi anggaran
setiap 1 (satu) tahun dan partai politik
diumumkan secara periodik 2. Laporan neraca
3. Laporan arus kas
Peran KPU dalam Keuangan Partai Politik

Setiap partai politik wajib membuat pembukuan, memelihara daftar


1 penyumbang dan jumlah sumbangan yang diterima, serta terbuka untuk
diketahui oleh masyarakat dan pemerintah.

Partai politik harus membuat laporan keuangan secara berkala satu tahun
2 sekali kepada KPU setelah diaudit oleh akuntan publik.

Setiap partai politik harus memiliki rekening khusus dana kampanye


pemilihan umum dan menyerahkan laporan neraca keuangan hasil audit
3 akuntan publik kepada KPU paling lambat enam bulan setelah hari
pemungutan suara.
Masalah-masalah tentang Standar Akuntansi
Partai Politik Saat Ini

UU No.12/2003 UU No.31/2002

Pemilu Anggota Legislatif Partai Politik


Beberapa hal yang membedakan partai
politik dengan entitas nirlaba :

01

02
03
Diperlukan adanya standar akuntansi keuangan khusus yang mengatur
laporan keuangan partai politik. Dengan demikian, transparansi
dibidang keuangan dapat diwujudkan yang pada gilirannya
penyalahgunaan dan pelanggaran keuangan oleh partai politik serta
politik uang dapat dicegah atau setidaknya dikurangi.
Thank You

Anda mungkin juga menyukai