Anda di halaman 1dari 42

By: Kelompok 7

 Aktifitas Fungsional, Pemeliharaan diri


dan Rekreasi adalah suatu rangkaian
yang selalu bersama-sama diperlukan
oleh seseorang baik dalam kondisi sehat
maupun sakit.
 Body Schame merupakan segala sesuatu
yang berkaitan dengan kondisi penyakit
pasien yang melibatkan anatomi,
fisiologi dan patofisiologi yang terlibat di
dalamnya.
 Body Image merupakan pandangan/
pendapat pasien terhadap penyakit yang
diderita, baik yang bersifat negatif
maupun positif. Hal ini merupakan
pandangan pasien sebelum dilakukan
penanganan/ terapi.
 Body language adalah hal-hal yang
berkaitan dengan posisi, ekspresi dan
aktifitas keseharian/ ADL pasien, baik
yang mampu dilakukan maupun aktifitas
yang belum mampu dilakukan. Hal ini
dapat dinilai dengan cara melihat dan
memperhatikan pasien saat posisi statis
dan dinamis
 Atensi merupakan penilaian tentang
seberapa peduli pasien dengan
penyakitnya yang dialami, apakah pasien
segera konsultasi saat kejadian, mencari
pengobatan, rajin kontrol dan berusaha
mencari tau tentang penyakitnya.
 Perubahan persepsi pasien sangat
dibutuhkan dengan membandingkan
antara sebelum dan sesudah terapi,
perubahan tingkah laku sangat
dipengaruhi oleh kualitas pemberian
motivasi.
 Setelah dilakukan penanganan terapi,
maka akan diberikan edukasi dan home
program yang harus dilakukan,
penegasan dan konsenkuensi yang
terjadi apabila pasien tidak melakukan
hal-hal yang sudah dianjurkan untuk
dilaksanakan.
 Intercostal
neuralgia is pain in the chest
region emanating from an interostal
nerve the pain is typically a sharp,
shooting, or burning pain radiating aroun
the cest wall. ( Walter R. Frontera, 2008)
Penyebab terjadinya neuralgia intercostal antara lain, yaitu:

 Lesi saraf akibat trauma (fraktur rib, luka tikam)


 Kompresi atau cedera akar saraf intercostalis
 Soft tissue injury (strain muscle, spasme intercostal muscle,
asthma)
 Kurva vertebra abnormal (skoliosis)
 Post surgery (thoracotomy)
 Infeksi neuropatik (herpes zoster)
 Malignancy (tumor), dll.

Semua kondisi di atas menyebabkan nyeri intercostal akibat


kompresi, iritasi, atau kerusakan pada saraf intercostalis.
 Intercostal neuralgia adalah suatu kondisi yang
menyebabkan nyeri sepanjang area persarafan
intercostal nerves. Intercostal nerve ini terletak di antara
rib (ruang antar costa). Pada Area intercostal terdapat
otot-otot intercostal dan saraf intercostal. Intercostal
nerve ini dapat mengalami kerusakan atau inflamasi yang
disebabkan oleh berbagai penyekit, gangguan dan
kondisi sehingga terjadi intercostal neuralgia.

(Essentials of Physical Medicine and Rehabilitation, 2008)


Mekanisme cedera saraf ini dikaitkan dengan neural
sprout (percabangan regenerasi) setelah cedera
aksonal. Pertumbuhan saraf baru mungkin menjadi
pemicu terjadinya nyeri, terutama ketika
pertumbuhannya terjepit dalam scar tissue sehingga
terjadi neuroma ( tumor sarf). Mekanisme lainnya
mungkin akibat kompresi atau gangguan pada saraf
sehingga timbul nyeri neuropatik.
 Intercostal neuralgia bisa saja bersifat
spontan dan intermitten atau bisa juga
bersifat tumpul dan konstan. Nyeri ini
biasanya di deskripsikan seperti ditikam,
robek, tajam, kaku, nyeri saat ditekan, atau
tersengat listrik.
 Pada umumnya nyeri terasa seperti dada
terikat ketat dan nyeri meningkat ketika
thorac melakukan gerakan, terutama ketika
batuk , bersin, atau tertawa.
 Nyeri episodik (Rasa sakit dapat datang dan
pergi)
 Perasaan geli (tingling)
 Mati rasa (numbness), kehilangan sensasi
 Kelumpuhan (paralysis) otot-otot sekitar
 Atrofi otot
 Kadang-kadang ada perubahan warna dan
perubahan temperatur pada kulit tersebut.
 Pasien mungkin merasa sulit untuk memakai
baju pada bagian yang sakit.
MANAJEMEN FT
INTERCOSTAL NEURITIS
Nyeri di dada sebelah kiri.
Nama : Tn. Daniel Mananta
Usia : 21 tahun
Alamat : BTP
Agama : Islam
Pekerjaan : Mahasiswa dan atlet basket
unhas
Hobby : Main alat musik
BODY SCHAME

FISIOTERAPI PASIEN
Apa keluhan anda? Nyeri pada dada kiri bawah
Sejak kapan anda merasakan nyeri? Sejak 2 bulan yang lalu
Bagaimana kronologi terjadinya? Saat itu saya sedang naik motor dan tiba-
tiba-tiba ada begal yang hendak
merampok saya. Dan mencoba
menghentikan motor saya. sebagai
perlindungan dri saya, saya berkelahi
dengan begal tersebut. Dan begal itu
berhasil meninju dada kiri saya
Bagaimana nyeri yang anda rasakan? sangat nyeri, dada saya seperti terikat
dan tertusuk.
Apa nyeri yang anda rasakan menjalar? Nyerinya menjalar.
Gerakan apa yang memperparah Bernafas terasa agak sakit, terutama saat
sakitnya? menghembuskan nafas
Apa anda sudah ke dokter? Iya saya sudah ke dokter setelah
mengalami kejadian tersebut, dan diberi
obat kata dokter saya mengalami cedera
pada saraf saya
Apa ada rasa sesak yang anda Tidak ada
rasakan?
Apa anda batuk? Tidak
Bagaimana nyeri yang anda rasakan? Nyeri yang saya rasakan datang-
datangan,
Apakah anda merasakan sakit pada pagi Iya, terasa sakit pada pagi hari, terutama
hari? saat saya baru bangun dan akan hilang
saat saya mulai beraktivitas.
Bagaimana dengan aktifitas keseharian Aktifitas terganggu seperti perpakaian
anda? menyisir
bagaimana perasaan anda setelah Saya merasa cemas dan khawatir dengan
mendapatkan penyakit ini? penyakit saya, saya takut tpeyakit saya
tidak dapat disembuhkan.
Apa anda pernah foto x-ray? Iya sudah, ini hasilnya
Apa anda juga pernah memeriksa lab? Iya sudah, ini hasilnya
Bagaimana tanggapan keluarga anda Semenjak saya sakit keluarga saya tidak
dengan penyakit anda? mendukung saya untuk ikut serta dalam
basket lagi.
Apakah hobby dan pekerjaan anda Iya hobby dan pekerjaan
terganggu? saya terganggu
BODY
Apa ada keluhan lain? Tidak ada, hanya itu LANGUAGE,
BODY IMAGE,
BODY SCHAME
BODY
LANGUANGE

Inspeksi Dinamis
Inspeksi Statis
• Posisi pasien
• Anterior : bahu kanan memegang dada
lebih tinggi, wajah terlihat dengan wajah
meringis, tidak ada meringis dan gerakan
inflamasi atau bengkak lambat, gerakan thorac
• Posterior : Kurva tubuh kecil.
skoliosis ke arah kiri
• Lateral : perut buncit.
1. Pasien diminta menarik napas dalam dan
hembuskan.
2. Pasien disuruh menunduk menyentuh lantai.
3. Pasien diminta mengambil sesuatu diatas
lemari.
4. Pasien diminta untuk memutar badan (rotasi
trunk)

Hasil :
Pasien merasakan nyeri dada saat
menghembuskan nafas dalam dan pasien tidak
dapat mengambil sesuatu diatas lemari.

BODY SCHAME
Fleksi
Ekstensi
Lateral
Fleksi
Lateral rotasi
Flexi Fleksi
Ekstensi Ekstensi Perhatikan :
Lateral Fleksi Lateral fleksi Nyeri,
Lateral Rotasi kordinasi,
Lateral
Rotasi dan
Perhatikan :
Nyeri, ROM,
kemampuan
Kekuatan otot, Perhatikan : saraf
dan Nyeri, ROM, motorik,
koordinasi, endfeel, bandingkan
dan bandingkan kiri dan
bandingkan kiri dan kanan.
BODY SCHAME
kiri dan kanan.
kanan.
 Suhu : Normal
 Udem : Tidak Ada
 Spasme : Iya
 Kontur : Normal

BODY SCHAME
ROM :Limitasi gerak shouder
ADL :Aktivitas keseharian terganggu
Pekerjaan :Tugas-tugas kuliah banyak
yang tertunda. Serta tidak lagi
sering latihan basket
Rekreasi :Pasien merasa depresi karena
tidak dapat bermain basket, dan
BODY SCHAME &
BODY LANGUAGE
Neurogen : nyeri menjalar di
intercostal
Muskulotendinogen : kelemahan dan
spasme otot
Psikogen : depresi
BODY SCHAME
1. Palpasi
- Tenderness : hyperalgesia 4. Tes Sensorik
- palpasi costa dan tonus otot - Tes rasa beda titik
-Skin Adhesi - Tes rasa vibrasi
- Suhu
5. ROM
2. Mobilisasi Chest 6. VAS (Visual Analog scale)
- Mengukur lingkar thoraks 7. Hamilton Scale
- Bucked handle movement
(Lateral)
- Pump Handle movement
(anterior-posterior)
3. Indeks Bartel
Gangguan aktifitas fungsional akibat
traumatic injury pada chest sinistra e.c
Neuralgia intercostalis sejak 2 bulan
yang lalu.
BODY SCHAME

• Nyeri
Primer

• Gangguan Pernafasan
• Spasme muscle intercostalis
Sekunder • Gangguan posture
• gangguan psikis

Kompleks
• Keterbatasan ADL
 Tujuan jangka panjang:
Mengembalikan kapasitas fisik dan
kemampuan fungsional ADL pasien.

 Tujuan jangka pendek :


1. Mengatasi nyeri dada Memperbaiki
2. gangguan fungsi thorax dengan breating
exercise, strenghtening, streching.
3. mengatasi gangguan postur
4. Melatih ADL
NO PROBLEM MODALITA DOSIS
S
1. Body Schame Nyeri
- Pasien merasakan Interferensi F : 1 x 1 hari
nyeri menjalar dan I : 20 – 30 mA
seperti tertusuk- T : Segmental
tusuk dan terikat. T : 10 Menit
- Pasien mengeluh
nyeri dada sebelah
kiri
- Pasien Bernafas
terasa agak sakit,
terutama saat
menghembuskan
nafas

- Pasien mengalami Gangguan fungsi Exercise F : 1 x 1 hari


penurunan lingkar pernafasan (Expansi therapy I : 8x repetisi
toraks Thorax) T : Backet
Handle
Movement
T : 3 menit
- Pasien memiliki Gangguan Exercise F : 1 x 1 hari
kurva tubuh Postur therapy I : 6-10 x repetisi
skoliosis T : Bugnet Exercise
T : 5 menit
2. Body Image Kecemasan Komunikasi
- Pasien merasa Terapeutik F : 1 x 1 hari
cemas dan I : Pasien Fokus
khawatir dengan T : Wawancara,
sakitnya motivasi, nasehat
T : 5-10 menit
3. Body Language Gangguan Exercise F : 1 x 1 hari
-Pasien terbatas ADL Therapy I : 2- 3 x repetisi
ADL Dressing dan T : PNF
Self care T : 6 menit
(menyisir)
4. Atensi
-Pasien ke dokter/
fisioterapi
- pasien komsumsi obat
-Pasien melakukan
pemeriksaan lab dan foto
x-ray
-Pasien sangat
memperhatikan dari
masukan dokter dan
fisioterapi
5. Perubahan Persepsi
-Awalnya pasien tidak tahu jika
fisioterapi bisa menangani
Intercostal Neuritis
-Awalnya pasien merasa
penyakitnya tdak dapat
disembuhkan oleh tenaga
kesehatan, tetapi setelah
mendapat saran dari dokter dan
setelah menjalani beberapa
program fisioterapi, pasien dapat
merasakan perubahan kondisi
kesehatannya.

6. Penanaman Memori
-Pasien diberikan beberapa
latihan yang dapat dilakukan di
rumah, pasien paham apa yang
disampaikan fisioterapi dan
menerapkan di rumah,
memberikan pemahaman
kepada pasien agar melakukan
sesuai instruksi
1. Finger Lader
2. Berenang
No Gangguan AFPR Jenis aktifitas Prosedur
1 Akitifitas Fungsional Medicine Ball Pasien diminta
(limitasi ROM shoulder) melemparkan bola ke
dalam kerajang
setinggi 2.5 meter.
Pasien dan fisioterapi
salin bermain lempar
bola.

2 Rekreasi Meniup alat musik tiup Pasien di suruh meniup


alat musik tiup seperti
terompet, suling
disesuaikan dengan
kemampua pasien

3 Pemiliharaan diri ADL dressing Pasien menyisir


(menyisir) rambutnya yang
dilakukan berulang-
ulang.
NO. PROBLEM AFPR ALAT UKUR THERAPY KETERANG
AN
PRE POST
1. Body Scheme Signifikan
Nyeri VAS 8 3 turun
Gangguan gerak Meteran Normal
dan fungsi
pernafasan(expansi
thorax)
Keterbatasan ROM Goniometer Meningkat
2. Body image
Kecemasan HRS-A 17 6 Kecemasan
menurun
3. Body Language
Gangguan ADL Indeks Kemandiria
Barthel n meningkat
4. Atensi 17 14 Penurunan
Kualitas penderita Hamilton tingkat
terhadap penyakit scale kecemasan
5. Persepsi Hamilton 17 14 Terjadi
scale perubahan
persepsi
6. Penanaman
memori
(pemberian home
program)

Anda mungkin juga menyukai