Anda di halaman 1dari 12

HIPERTENSI

Anggota:
Syahriza Muhlis I1C015021
Febriana Suhardi I1C015023
Rezky Oktivision L I1C015025
Kirana Inas F I1C015027
Nurlaili Zuhriyyah I1C015029
Meisya Amalia A I1C015031
Faizah Ashlah I1C015033
Hani Sofiani Azizah I1C015035

Faridah Laeli I1C015037


Definisi
Hipertensi adalah tekanan darah persisten, dimana
tekanan sistoliknya diatas 140 mmHg dan tekanan
diastoliknya diatas 90 mmHg serta diklasifikasikan
sesuai dengan derajat keparahannya, mempunyai
rentang dari tekanan darah normal
Tanda &
Gejala Hipertensi

• SILENT KILLER
• Tidak ada tanda gejala spesifik
• Banyak pasien tidak menyadari dirinya
menderita hipertensi
• Gejala nyeri kepala, biasanya menandakan
Sillent killer tekanan darah sudah masuk ke tahap krisis
hipertensi (TD sistolik ≥ 180 mmHg)
PROGRAM KESEHATAN
UU RI No 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan

PELAYANAN KESEHATAN PROMOTIF

kegiatan pelayanan kesehatan yang lebih


mengutamakan kegiatan yang bersifat promosi
kesehatan.

PELAYANAN KESEHATAN PREVENTIF

suatu kegiatan pencegahan terhadap suatu


masalah kesehatan/penyakit
PROGRAM KESEHATAN
UU RI No 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan

PELAYANAN KESEHATAN KURATIF

kegiatan pengobatan yang ditujukan untuk penyembuhan


penyakit, pengurangan penderitaan akibat penyakit,
pengendalian penyakit, atau pengendalian kecacatan agar
kualitas penderita dapat terjaga seoptimal mungkin.

PELAYANAN KESEHATAN REHABILITATIF

kegiatan untuk mengembalikan bekas penderita ke dalam


masyarakat sehingga dapat berfungsi lagi sebagai anggota
masyarakat yang berguna untuk dirinya dan masyarakat
semaksimal mungkin sesuai dengan kemampuannya.
PERAN APOTEKER DALAM KEGIATAN
PROMOTIF, PREVENTIF, KURATIF, DAN
REHABILITATIF UNTUK PENYAKIT
HIPERTENSI
PROMOTIF
Pelayanan kesehatan promotif dilakukan apoteker untuk menekan angka
kejadian penyakit di Indonesia. Pada kasus hipertensi seorang apoteker harus
melaksanakan promosi kesehatan terkait penyakit tersebut kepada
masyarakat. Promosi kesehatan dapat dilakukan dalam bentuk penyuluhan,
konseling, atau menggunakan media tertentu.

Materi yang harus disampaikan kepada masyarakat yaitu :


1. Pengertian hipertensi
2. Penyebab hipertensi
3. Tanda dan gejala hipertensi
4. Pemeriksaan tekanan darah
5. Pengobatan hipertensi
6. Gaya hidup sehat
PRevenTIF
Pelayanan kesehatan preventif dilaksanakan oleh apoteker sebagai
pencegahan penyakit hipertensi untuk meminimalisir kasus tersebut.

Pendekatan preventif untuk kasus hipertensi adalah dengan:


a) Promosi kesehatan mengenai langkah pencegahan hipertensi,
seperti :
1. Menjaga berat badan ideal
2. Berolahraga secara rutin
3. Konsumsi makanan yang rendah lemak dan kaya serat
4. Kurangi garam
5. Kurangi konsumsi alkohol
6. Berhenti merokok
7. Konsumsi kafein sesuai yang dianjurkan
8. Mengukur tekanan darah secara rutin

continued..
PRevenTIF

Pendekatan preventif untuk kasus hipertensi (lanjutan)


b) Memberikan terapi dengan menyesuaikan keadaan pasien. Terapi
yang tidak sesuai dikhawatirkan akan meningkatkan tekanan
darah sehingga terjadi hipertensi. Apoteker dituntut untuk
memberikan terapi yang efektif terhadap suatu penyakit tanpa
menimbulkan terjadinya peningkatan tekanan darah pada pasien
tersebut.
KURATIF
Pelayanan kesehatan kuratif dilaksanakan oleh apoteker sebagai
pengendalian penyakit hipertensi untuk meminimalisir komplikasi kasus
tersebut.
Pendekatan kuratif untuk kasus hipertensi adalah dengan :
1. Memberikan saran terapi obat sesuai klasifikasi hipertensi
2. Memberikan saran terapi tambahan jika terdapat kondisi khusus seperti
dislipidemia, gangguan ginjal, dll.
3. Skrining pasien terkait dengan interaksi obat yang bermakna (dengan obat,
makanan)
4. Monitoring tekanan darah, kerusakan organ lain, efek samping, kepatuhan
rehabilitaTIF
Pelayanan kesehatan rehabilitatif dilaksanakan oleh apoteker sebagai
pendukung pasien kembali melalukan aktivitas sehari-hari

Pendekatan rehabilitativ untuk kasus hipertensi adalah dengan :


1. Pendampingan untuk pengaturan nutrisi dan pola makan
2. Memberikan edukasi terkait olah raga dan aktivitas yang mendukung terapi
3. Menawarkan diri sebagai tempat berbagi agar dapat menekan stress
DAFTAR PUSTAKA
Depkes, 2006. Pharmaceutical Care untuk Penyakit Hipertensi. Jakarta :
Departemen Kesehatan RI
Kemenkes, 2014. Hipertensi. Jakarta : Pusat Data dan lnformasi Kementerian
Kesehatan Rl

Anda mungkin juga menyukai