Oleh: Margaretha
2
Pengenalan Jantung
Jantung merupakan organ muskular berongga berbentuk piramid di
dalam pericardium di mediastinum
10/11/2019
4
Elektrofisiologi
Jantung dihidupi oleh aktivitas listriknya, yaitu depolarisasi dan
repolarisasi.
- Depolarisasi adalah pergeseran listrik sel jantung akibat dari
pergeseran elektrolit dan membran sel. Perubahan ini menstimulasi
serat otot jantung utuk berkontraksi.
- Repolarisasi adalah kembalinya kondisi listrik sel sel jantung ke
kondisi istirahat karena pompa kimiawi.
Depolarisasi atrium memunculkan gelombang P
Depolarisasi ventrikel memunculkan gelombang QRS
Repolarisasi ventrikel memunculkan segmen ST dan gelombang T
10/11/2019
5
10/11/2019
6
Segmen ST
- Jarak antara gelombang S dan permulaan gelombang T
- Menunjukkan repolarisasi ventrikel
Gelombang T
- Gelombang lengkungan ke atas yang mengikuti QRS
- Menunjukkan repolarisasi ventrikel
Interval QT
- Permulaan QRS hingga akhir QT
- Menununjukkan aktivitas ventrikel total, nilai 0,35 -0,4 detik
Gelombang U
- Gelombang kecil yang mengikuti T
- Mudah terlihat pada denyut jantung yang pelan
- Menunjukkan repolarisasi serabut purkinje.
10/11/2019
PROSES WEANING DAN EKSTUBASI 8
KEBERHASILAN PENYAPIHAN
10/11/2019
PROSES WEANING DAN EKSTUBASI 9
KEGAGALAN PENYAPIHAN
10/11/2019
PROSES WEANING DAN EKSTUBASI 10
Lanjutan...
10/11/2019
PROSES WEANING DAN EKSTUBASI 11
Lanjutan...
Lanjutan...
Penilaian objektif:
• PaO2 ≤50-60 mmHg, dengan FiO2 ≥50% atau SaO2 <90
• PaCO2 >50 mmHg, atau peningkatan PaCO2 >8 mmHg
• pH <7,32 atau penurunan dalam pH>0,07 unit pH
• RR >35x/menit atau meningkat ≥50%
• HR >140x/menit atau meningkat ≥20%
• Tekanan darah sistolik >180 mmHg atau meningkat >20%
• Tekanan darah sistolik <90 mmHg
• Aritmia jantung
10/11/2019
PROSES WEANING DAN EKSTUBASI 13
WEANING
10/11/2019
PROSES WEANING DAN EKSTUBASI 14
Dokumen:
1. File pasien
2. Catatan perkembangan terintegrasi
10/11/2019
PROSES WEANING DAN EKSTUBASI 15
Lanjutan...
Lanjutan...
Rincian aktivitas:
1. Beritahu pasien tindakan yang akan dilakukan.
2. Cuci tangan dan gunakan sarung tangan.
3. Kaji suara paru dan kemampuan pasien untuk menjaga
kebersihan jalan nafas, meliputi: kemampuan batuk, banyaknya
sekret dan frekuensi suction.
4. Siapkan alat didekat pasien.
5. Posisikan pasien setengah duduk/duduk untuk mencegah aspirasi,
memudahkan pasien bernafas, dan mempermudah tindakan.
6. Beri oksigenasi.
10/11/2019
PROSES WEANING DAN EKSTUBASI 17
Lanjutan...
7. Bersihkan lendir/dahak dari selang endotrakeal dan sekitar
mulut.
8. Kempeskan balon endotrakeal dengan pressure cuff, pastikan
kebocoran udara dari paru-paru kemulut pasien.
9. Anjurkan pasien untuk nafas panjang, lalu tarik selang ett
keluar.
10. Bersihkan kembali jalan nafas, minta pasien untuk
mengeluarkan lendir di mulut.
11. Pasang simple mask.
12. Monitor hemodinamik.
13. Lepas sarung tangan dan cuci tangan
10/11/2019
14. Dokumentasi.
PROSES WEANING DAN EKSTUBASI
18
DAFTAR PUSTAKA
Boles et al. (2010). Weaning From Mechanical Ventilation. www.erj.ersjournals.com. Diakses pada tanggal
16 September 2019.
General electric Company. (2012). Technical Report Pressure Control Ventilation-Volume Guaranteed
(PCV-VG). www.geheathcare.com. Diakses pada tanggal 16 September 2019.
Kusuma, I. B & Atmajaya, I. N. Penyapihan Ventilator Mekanik. www.ojs.unud.ac.id. Diakses pada tanggal
16 September 2019.
Talwar, D & Dogra, V. (1016). Weaning From Mechanical Ventilation in Chronic Obstructive Pulmonary
Disease. www.jacpjournal.org. Diakses pada tanggal 16 September 2019.
Thille et al. Weaning From The Ventilator and Extubation in ICU. www.journals.lww.com. Diakses pada
tanggal 16 September 2019.
Zein, H et al. (2016). Ventilator Weaning and Spontaneous Breathing Trials, and Educational Review.
www.ncbi.nlm.nih.gov. Diakses pada tanggal 16 September 2019.
10/11/2019