Anda di halaman 1dari 19

Algoritma PEA, Asistol, VT/VF

Oleh: Margaretha
2

Pengenalan Jantung
Jantung merupakan organ muskular berongga berbentuk piramid di
dalam pericardium di mediastinum

Konduksi (penghantaran) listrik jantung


1. SA nodes :bagian dominan pemacu jantung, terletak sedikit di atas
atrium kanan. Denyut normal 60-100 kali permenit.
2. AV nodes :konduksinya lambat, membuat sedikit jeda sebelum
impuls menyebar ke ventrikel. Denyut 40-60 x/menit
3. Berkas HIS: mengirimkan impuls kepada cabang-cabang.
4. Serabut purkinje: jaringan serat yang menyebarkan impuls secara
capat melalui dinding ventrikel. Denyut 20-40 x/menit.
10/11/2019
3

10/11/2019
4

Elektrofisiologi
Jantung dihidupi oleh aktivitas listriknya, yaitu depolarisasi dan
repolarisasi.
- Depolarisasi adalah pergeseran listrik sel jantung akibat dari
pergeseran elektrolit dan membran sel. Perubahan ini menstimulasi
serat otot jantung utuk berkontraksi.
- Repolarisasi adalah kembalinya kondisi listrik sel sel jantung ke
kondisi istirahat karena pompa kimiawi.
Depolarisasi atrium memunculkan gelombang P
Depolarisasi ventrikel memunculkan gelombang QRS
Repolarisasi ventrikel memunculkan segmen ST dan gelombang T

10/11/2019
5

10/11/2019
6

Keterangan dari unsur EKG


Gelombang P :
- Gelombang depolarisasi atrium, kelainan P = kelainan atrium
- Normalnya 0,08-0,14 detik
Interval PR
- Jarak antara gelombang P dan permulaan kompleks QRS
- Untuk mengukur waktu perjalanan depolarisasi dari atrium ke
ventrikel
- Normalnya 0,12 detik – 0,22 detik
Interval QRS
- Tiga defleksi yang mengikuti gelombang P
- Mengindikasikan depolarisasi (dan kontraksi ) ventrikel
- Normalnya 0,06-0,12 detik
10/11/2019
7

Segmen ST
- Jarak antara gelombang S dan permulaan gelombang T
- Menunjukkan repolarisasi ventrikel
Gelombang T
- Gelombang lengkungan ke atas yang mengikuti QRS
- Menunjukkan repolarisasi ventrikel
Interval QT
- Permulaan QRS hingga akhir QT
- Menununjukkan aktivitas ventrikel total, nilai 0,35 -0,4 detik
Gelombang U
- Gelombang kecil yang mengikuti T
- Mudah terlihat pada denyut jantung yang pelan
- Menunjukkan repolarisasi serabut purkinje.
10/11/2019
PROSES WEANING DAN EKSTUBASI 8

KEBERHASILAN PENYAPIHAN

Keberhasilan penyapihan adalah apabila didapatkan


pernapasan spontan yang efektif tanpa dukungan mesin
apapun dalam 24 jam atau lebih. Ketika bernafas secara
spontan yang tidak terus menerus dengan mesin,
penambahan oksigen, bronkodilator, bantuan tekanan atau
tekanan positif jalan nafas yang kontinu harus selalu
digunakan untuk membantu dan mempertahankan ventilasi
spontan yang adekuat dan oksigenisasi.

10/11/2019
PROSES WEANING DAN EKSTUBASI 9

KEGAGALAN PENYAPIHAN

Kegagalan penyapihan didasarkan pada hasil pemeriksaan


AGD yang abnormal pada akhir penyapihan atau adanya
kemunduran kondisi klinis. Dengan demikian kegagalan
penyapihan bila pasien harus dikembalikan kemesin
ventilasi setelah beberapa lama dilakukan percobaan
penyapihan.

10/11/2019
PROSES WEANING DAN EKSTUBASI 10

Lanjutan...

Kelelahan dalam memulai penyapihan biasanya


disebabkan oleh belum tertanganinya penyakit yang
memicu penggunaan ventilator, penyembuhan penyakit
yang tidak komplit atau adanya masalah baru.

10/11/2019
PROSES WEANING DAN EKSTUBASI 11

Lanjutan...

Penilaian klinis dan subjektif:


• Agitasi dan ansietas
• Penurunan kesadaran
• Diaforesis
• Terdapat peningkatan aktivitas otot aksesoris
pernafasan.
• Tanda wajah ditress
• Sesak nafas
10/11/2019
PROSES WEANING DAN EKSTUBASI 12

Lanjutan...

Penilaian objektif:
• PaO2 ≤50-60 mmHg, dengan FiO2 ≥50% atau SaO2 <90
• PaCO2 >50 mmHg, atau peningkatan PaCO2 >8 mmHg
• pH <7,32 atau penurunan dalam pH>0,07 unit pH
• RR >35x/menit atau meningkat ≥50%
• HR >140x/menit atau meningkat ≥20%
• Tekanan darah sistolik >180 mmHg atau meningkat >20%
• Tekanan darah sistolik <90 mmHg
• Aritmia jantung
10/11/2019
PROSES WEANING DAN EKSTUBASI 13

WEANING

PC SIMV PS CPAP EKSTUBASI

10/11/2019
PROSES WEANING DAN EKSTUBASI 14

EKSTUBASI ENDOTRACHEAL TUBE

Dokumen:
1. File pasien
2. Catatan perkembangan terintegrasi

10/11/2019
PROSES WEANING DAN EKSTUBASI 15

Lanjutan...

Fasilitas dan peralatan:


1. Regulator suction
2. Kateter suction
3. Guedel
4. Oksigen mask sesuai kebutuhan
5. Sarung tangan bersih
6. Stetoskop
7. Pressure cuff
8. Obat-obatan
10/11/2019
PROSES WEANING DAN EKSTUBASI 16

Lanjutan...

Rincian aktivitas:
1. Beritahu pasien tindakan yang akan dilakukan.
2. Cuci tangan dan gunakan sarung tangan.
3. Kaji suara paru dan kemampuan pasien untuk menjaga
kebersihan jalan nafas, meliputi: kemampuan batuk, banyaknya
sekret dan frekuensi suction.
4. Siapkan alat didekat pasien.
5. Posisikan pasien setengah duduk/duduk untuk mencegah aspirasi,
memudahkan pasien bernafas, dan mempermudah tindakan.
6. Beri oksigenasi.

10/11/2019
PROSES WEANING DAN EKSTUBASI 17

Lanjutan...
7. Bersihkan lendir/dahak dari selang endotrakeal dan sekitar
mulut.
8. Kempeskan balon endotrakeal dengan pressure cuff, pastikan
kebocoran udara dari paru-paru kemulut pasien.
9. Anjurkan pasien untuk nafas panjang, lalu tarik selang ett
keluar.
10. Bersihkan kembali jalan nafas, minta pasien untuk
mengeluarkan lendir di mulut.
11. Pasang simple mask.
12. Monitor hemodinamik.
13. Lepas sarung tangan dan cuci tangan
10/11/2019
14. Dokumentasi.
PROSES WEANING DAN EKSTUBASI
18

DAFTAR PUSTAKA
Boles et al. (2010). Weaning From Mechanical Ventilation. www.erj.ersjournals.com. Diakses pada tanggal
16 September 2019.

General electric Company. (2012). Technical Report Pressure Control Ventilation-Volume Guaranteed
(PCV-VG). www.geheathcare.com. Diakses pada tanggal 16 September 2019.

Kusuma, I. B & Atmajaya, I. N. Penyapihan Ventilator Mekanik. www.ojs.unud.ac.id. Diakses pada tanggal
16 September 2019.

Talwar, D & Dogra, V. (1016). Weaning From Mechanical Ventilation in Chronic Obstructive Pulmonary
Disease. www.jacpjournal.org. Diakses pada tanggal 16 September 2019.

Thille et al. Weaning From The Ventilator and Extubation in ICU. www.journals.lww.com. Diakses pada
tanggal 16 September 2019.

Zein, H et al. (2016). Ventilator Weaning and Spontaneous Breathing Trials, and Educational Review.
www.ncbi.nlm.nih.gov. Diakses pada tanggal 16 September 2019.
10/11/2019

Anda mungkin juga menyukai