Anda di halaman 1dari 23

ALAT PEMROSES AGREGAT DAN

PENGANGKUTANNYA

BY :
Our Team Layout

Neleke Paskalina Elan Yogatama Yoga Prasetya Ivana Mathilda Mecris Yumame
1605511090 1605511102 1605511103 1605511121 1605511127
.
Alat Pemroses Agregat
Pengertian

Alat pemroses material merupakan salah satu jenis dari alat berat yang
secara fungsional dipakai untuk mengubah batuan dan mineral alam menjadi
suatu bentuk dan ukuran yang diinginkan.

Hasil dari alat ini misalnya adalah batuan bergradasi, semen, beton, dan
aspal.
Alat Pemroses Agregat
Terbagi :

Concrete Batching Plant (CBP)

Asphalt Mixing Plant (AMP)

Asphalt Mixing Plant (AMP)


Concrete Batching Plant (CBP)
Batching Plant atau nama lengkapnya Concrete Batching Plant 
suatu unit mesin atau peralatan yang digunakan untuk memproduksi material
campuran antara semen dengan material agregat batu dan pasir yang disebut
beton.

Penggunaan batching plant dimaksudkan untuk :


• Memproduksi material beton dengan jumlah yang besar dan kecepatan produksi tinggi,
namun mutu dan keseragaman campuran tetap terjamin (homogen)
• Nilai slump test dan strength-nya stabil sesuai yang diharapkan, untuk itu komposisi
material harus terkendali.

Ukuran kapasitas alat adalah satuan kecepatan produksi dalam meter


kubik perjam.
Bagian- bagian batching plant antara lain :

1. Cement silo  tempat penyimpanan semen dan menjaga semen agar tetap baik.
2. Belt conveyor  untuk menarik bahan/material (agregat kasar dan agregat halus) ke atas dari bin ke storage bin
3. Bin  sebagai tempat pengumpulan bahan/material (agregat kasar dan agregat halus) yang berasal dari
penumpukan bahan di base camp dengan bantuan wheel loader untuk di tarik ke atas (storage bin)
4. Storage bin  pemisah fraksi agregat. Storage bin dibagi menjadi 4 (empat) fraksi, yaitu: agregat butir kasar
(split), butir menengah (screening), butir halus (pasir) dan fly ash
5. Timbangan pada alat batching plant dibagi menjadi 3 (tiga ) macam, yaitu  timbangan untuk agregat,
timbangan untuk semen, dan timbangan untuk air
6. Dosage pump  penambahan bahan admixture seperti retarder.
7. Tempat penampungan air yang  supply kebutuhan air pada ready mix.
Alat berat yang dibutuhkan pada batching plant antara lain:

Dump truck Cement truck


 untuk mengangkut  pengangkutan semen curah
bahan/material (agregat kasar dan dari pabrik semen ke base camp
agregat halus) dari quarry menuju
ke base camp
.

Wheel loader Concrete mixer truck

 alat angkut bahan/material  fungsinya mengaduk/mencampur


(agregat kasar dan agregat halus) campuran beton ready mix, sama dengan
dari tempat penumpukan material alat molen.Concrete mixer truck digunakan
menuju ke bin. untuk mengangkut adukan beton ready
mmix dari tempat pencampuran beton ke
lokasi proyek.
Permasalahan Batching Plants

 DEBU
hal ini mengingat bahan-bahan pembuat beton entah itu semen, pasir, maupun
kerikil merupakan material penghasil debu. Solusinya bisa dilakukan penyiraman
secara berkala menggunakan air untuk menimalisir agar debu jangan sampai
beterbangan upaya lain bisa dilakukan agar tuntas segala permaslahan
Asphalt Mixing Plant (AMP)
Asphalt Mixing Plant adalah suatu unit mesin atau peralatan yang
digunakan untuk memproduksi material campuran antara aspal dengan
material agregat batu.

Proyek-proyek pembangunan jalan tol perkerasan lentur maupun pelapisan


ulang (overlay), umumnya mensyaratkan kontraktor untuk menggunakan
asphalt mixing plant untuk produksi material lapis perkerasan seperti asphalt
concrete.

Penggunaan Asphalt Mixing Plant dimaksudkan untuk memproduksi material campuran


perekerasan lentur dengan jumlah yang besar dengan mutu dan keseragaman campuran tetap
terjamin (homogen). Material batu pecah dan aspal akan dipanaskan secara terpisah sebelum
dicampurkan. Suhu pencampuran pada alat ini umumnya berkisar 160 derajat celcius.
Asphalt Mixing Plant
Dilihat dari mobilitasnya Dilihat dari jenis produksinya

takaran/timbangan (batch plant)


terletak di lokasi yang permanen

menerus
(continous plant)

berpindah dari satu tempat ke tempat lain drum pencampur ( drum mix)
AMP Jenis Takaran (Batch Plant)

Pada AMP tipe timbangan mempunyai timbangan untuk :


 agregat,
 bahan pengisi (filler),
 aspal.

Pada AMP jenis ini agregat digabungkan, dipanaskan dan dikeringkan serta secara
proporsional dicampur dengan aspal untuk memproduksi campuran beraspal panas.AMP
dapat berukuran kecil atau besar tergantung dari kuantitas campuran yang dihasilkannya.

Kapasitas AMP bervariasi dan umumnya berkisar dari 500 kg sampai 1200 kg per batch
atau lebih besar. Proses pencampuran untuk masing-masing batch sekitar 40 menit. Untuk
jalan-jalan dengan lalu-lintas padat dan berat disarankan menggunakan kapasitas AMP yang
lebih besar dari 800 kg per batch
1. Bin dingin (cold bins)
2. Pintu pengatur pengeluaran agregat dari bin dingin (cold feed gate)
3. Sistem pemasok agregat dingin (cold elevator)
4. Pengering (dryer)
5. Pengumpul debu (dust collector)
6. Cerobong pembuangan (exhaust stack)
7. Sistem pemasok agregat panas (hot elevator)
8 Unit ayakan panas (hot screening unit)
9. Bin panas (hot bins)
10. Timbangan Agregat (weigh box)
11. Pencampur (mixer atau pugmill)
12. Penyimpanan bahan pengisi (mineral filler storage)
13. Tangki aspal (hot asphalt storage)
14. Sistem penimbangan aspal (aspal weigh bucket)
2. Dipanaskan dan
Proses produksi AMP dikeringkan melalui
1. Dimulai dari memasok agregat pengering
dingin dari bin dingin dengan jumlah
terkontrol

3. Agregat disaring dengan


unit saringan panas

4. Ditimbang sesuai proporsi yang 5. Selanjutnya


diinginkan. Bila diperlukan, bahan dicampur kering
pengisi (filler) ditambahkan melalui dalam
pemasok bahan pengisi. pencampur.Aspal
6. Campuran selanjutnya dengan jumlah
dituangkan ke dalam truk terkontrol
pengangkut dan dibawa ke ditambahkan setelah
tempat penghamparan. pencampuran kering
AMP Tipe Drum-Mix

Agregat panas langsung


dicampur dengan aspal panas di
dalam drum pemanas atau di
dalam silo pencampur di luar
drum pemanas. Penggabungan
agregat dilakukan dengan cara
mengatur bukaan pintu pada bin
dingin dan pemberian aspal
ditentukan berdasarkan
kecepatan pengaliran dari pompa
aspal.
Perbedaan dalam hal kelengkapan
• AMP jenis takaran • AMP jenis pencampur drum
dilengkapi saringan panas (hot screen), bin panas AMP jenis pencampur drum kelengkapan tersebut
(hot bin), timbangan (weight hopper) dan tidak tersedia.
pencampur (pugmill/mixer)

Tentunya kedua jenis AMP tersebut juga mempunyai persamaan yaitu


sama-sama dilengkapi bin dingin, pengontrol dan pengumpul debu serta
pencampur.
Alat Berat yang Berhubungan Dengan Pekerjaan Aspal
1. Asphalt Plant
Merupakan tempat tempat campuran aspal diaduk, dipanaskan dan dicampur.
Ada dua macam asphalt plant yang sering digunakan yaitu drum mix plant
dan batch plant.
 Batch Plant
 Drum Mix Plant 2. Alat Untuk Perkerasan
 Tempat Penyimpanan Aspal Pada saat membuat perkerasan dengan aspal, alat yang dibutuhkan
 Silo berbeda dengan pembuatan perkerasan beton. Selain truck alat yang
digunakan untuk perkerasan aspal adalah :
 Asphalt distributor (distributor aspal)
 Asphalt paver
 Compactor
Crusher Plant
• Crusher Plant  Suatu unit mesin atau peralatan yang digunakan
untuk memproduksi material batuan dalam keadaan gradasi yang
sesuai dengan suatu standar.

Proyek-proyek pembangunan jalan tol perkerasan lentur maupun


pelapisan ulang (overlay), ataupun proyek reklamasi pantai,
umumnya mensyaratkan kontraktor untuk menggunakan crusher
plant untuk produksi material batuan yang sesuai dengan
spesifikasi gradasi yang dibutuhkan proyek
Crusher
• Crusher berfungsi untuk memecahkan batuan alam menjadi ukuran
yang lebih kecil sesuai spesifikasi yang dibutuhkan.
• Crusher terdiri dari beberapa bagian yaitu crusher primer, crusher
sekunder, crusher tersier.

• Jaw Crusher  Cara kerja alat ini adalah dengan menggerakan salah
satu jepit, sementara jepit yang lain diam.
• Roll Crusher  digunakan sebagai sekunder atau terseier setelah
batuan melewati crusher tipe lain yang berfungsi sebagai crusher
primer.
Conveyor Belt
• Conveyor Belt  alat yang
digunakan untuk
memindahkan tanah, pasir,
kerikil batuan pecah beton.

• Kapasitas pemindahan
material oleh belt conveyor
cukup tinggi karena material
dipindahkan secara terus
menerus dalam kecepatan
yang relative tinggi. conveyor belt
1. Belt  Terdiri dari beberapa lembar (ply) bahan disatukan dengan
semacam perekat. Bagian permukaan belt ditutupi oleh karet yang
berfungsi untuk menghindari terjadinya abrasi akibat gesekan
material.
2. Kapasitas Belt  Berat material yang dipindahkan oleh belt conveyor
ditentukan dengan menggunakan rumus berikut ini :
T = 60ASW/2000

dengan :
• T = berat material yang dihitung dalam ton/ jam
• A = potongan luas area material (sq ft)
• S = kecepatan ban (ft/menit)
• W = berat jenis material (lb/cft)
3. Idler  Idler merupakan alat yang menahan ban.
4. Tenaga Untuk Menggerakan Belt  Sejumlah tenaga luar yang
dibutuhkan untuk menggerakan sebuah conveyor belt. Tenaga itu
diperlukan untuk menggerakan belt dalam keadaan kosong,
memindahkan beban secara horizontal serta mengangkat atau
menurunkan beban secara vertical.
5. Feeder  Feeder yang diletakkan di bagian awal sebauh system
conveyor berfungsi untuk mengatur agar material yang diletakkan di
atas belt seragam dalam jumlah.
Pemecahan Batu
Prosedur sederhana pemecahan batuan, meliputi :
1. Batuan alam (granit) yang berukuran sangat besar
diangkut oleh alat pengangkut ke lokasi Crusher
Plant.
2. Batuan diangkat serta dimasukkan ke dalam
Crusher Plant oleh alat pengangkat.
3. Batuan diolah didalam Crusher Plant serta dibagi
menjadi ukuran / gradasi yang lebih kecil. Secara
umum, dibagi atas empat ukuran praktis, yakni :
 Butir kasar (split)
 Butir menengah
 Butir halus
 Pasir
Stone Crusher
4. Hasil olahan dari Crusher Plant yang berbeda
ukuran ditempatkan di beberapa tempat, dan
diambil lagi oleh alat pengangkut untuk digunakan
sesuai kegunaan per gradasi batuan.
Kesimpulan
Dalam dunia konstruksi masa kini, ketepatan waktu, kualitas dan ekonomis menjadi harga mati yang harus dibayar oleh setiap
konstruktor. Dan maka dari itu pemanfaatan sumber daya secara maksimal tentunya akan sangat menguntungkan. Hal ini dapat
kita lihat dari pemanfaat sumber daya teknologi mekanis pada alat-alat berat yang digunakan dalam pemrosesan material
konstruksi.

Contoh Alat Pemroses Material adalah


1. Concrete Batching Plant
Concrete Batching Plant adalah suatu unit mesin atau peralatan yang digunakan untuk memproduksi material campuran antara semen
dengan material agregat batu dan pasir yang disebut beton.
2. Asphalt Mixing Plant
adalah suatu unit mesin atau peralatan yang digunakan untuk memproduksi material campuran antara aspal dengan material agregat batu.
3. Crusher Plant
Crusher Plant adalah suatu unit mesin atau peralatan yang digunakan untuk memproduksi material batuan dalam keadaan gradasi yang sesuai
dengan suatu standar.

Anda mungkin juga menyukai