Akkd
Akkd
PROFESI “CARING”
A. PENGERTIAN CARING
Spirit caring
Perawat :
harus mempunyai kemampuan berkomunikasi therapeutik yg
baik, sehingga terbina hubungan saling percaya dengan
pasien.
Perawat harus bisa membedakan komunikasi dan komunikasi
therapeutik
5. Pengembangan dan penerimaan terhadap
ekspresi perasaan positif dan negatif
Perawat :
Ekspresi yg benar atau sesuai menunjukkan seseorang pada
tingkat kesadaran tertentu.
6. Penggunaan metode ilmiah, problem
solving dalam pengambilan keputusan
Perawat :
Diperoleh melalui riset yg berkesinambungan, pemberian arti
terhadap ilmu dan peningkatan pengetahuan.
7. Peningkatan proses belajar-mengajar
dalam interpersoal
Perawat :
Harus siap menerima pengetahuan (ilmu) baru dalam
keperawatan dg cara meningkatkan pendidikan formal dan
non formal
Difokuskan untuk meningkatkan pemahaman dg memperoleh
informasi dan alternatif pemecahan masalah
8. Supportif, korektif dan protektif terhadap
mental, fisik , sosiokultural dan spiritual
Perawat :
Harus memperhatikan 2 variabel pada pasien :
Variabel ekternal : fisik, keamanan, keselamatan dan lingkungan.
Variabel internal : mental, spiritual dan aktivitas cultural.
Perawat harus mampu memberikan support, proteksi dan
koreksi terhadap vaiabel tersebut
9. Membantu memenuhi kebutuhan dasar
manusia
Fungsi u/ Perawat :
- Untuk membantu dan menengahi ketidaksesuaian
pandangan secara holistik ketika saat yg bersamaan
ditugaskan memenuhi kebutuhan secara hirarki.
- Membantu perawat dalam memahami pengertian
seseorang dalam mengartikan setiap kejadian
PERILAKU CARING
Keyakinan
Untuk
Interaksi mematangkan
pribadi perawat
Kultur/ budaya
Pengalaman pribadi.
NILAI HUMANISTIC
Perawat :
perawat menggunakan pendekatan humanistik
dalam praktiknya memperhitungkan semua yg
diketahui ttg pasien yg meliputi pikiran, perasaan,
nilai-nilai, pengalaman, kesukaan, perilaku dan
bahasa tubuh.
NILAI ALTRUISTIK
1. Social – exchange
Adanya pertukaran social dg timbal balik (imbalan-
reward), yg memotivasi adalah inner-reward
Contoh :
kepuasan untuk memolong atau keadaan yg mnyulitkan (rasa
bersalah) untuk menolong
Lanjutan,,,,
2. Social Norms
Alasan menolong orang lain salah satunya karena didasari oleh
“sesuatu” yg mengatakan kita untuk “harus” menolong
“sesuatu” tersebut adalah norma sosial
3. Evalutionary Psychology
Pokok dari kehidupan adalah mempertahankan keturunan.
Tingkah laku altruisme dpt muncul dg mudah apabila “orang
lain” yg akan disejahterakan merupakan orang yg sama (satu
karakteristik)
Contohnya :
Seseorang menolong orang yg sama persis dengan dirinya-
keluarga, tetangga dsb
C. SENSITIFITAS INDIVIDU TERHADAP
INDIVIDU LAIN
1. S (Source)
Cari dan identifikasi apa yg menjadi sumber masalah
2. T (Trial anda Error)
Coba berbagai rencana pemecahan masalah yg telah disusun. Jika
satu rencana tidak berhasil coba rencana yg lain. Hal yg perlu
dihindari adalah sikap putus asa terhadap kegagalan yg dialami
3. O (Other)
Jika tidak mampu mengatasi masalah seorang diri, minta bantuan
dari orang lain.
4. P (Pray and Patient)
Selalu berdoa kepada Tuhan sebab Dialah zat yang Maha Mengatahui
segala sesuatu yg ada di dunia ini, Dia pula yg memberi jalan terbaik
bagi umat manusia sebab manusia memiliki banyak keterbatasan.
Dengan berdoa, hati, jiwa dan pikiran kita akan menjadi tenang dan
tentram
F. PENERAPAN CARING PADA TATANAN
PELAYANAN KESEHATAN
Leininger (1991) mengemukakan teori “culture care diversity
and universality”, beberapa konsep yang didefinisikan
antara lain :
Kultural berkenaan dengan pembelajaran dan berbagi sistem nilai,
kepercayaan, norma, dan gaya hidup antar kelompok yang dapat
mempengaruhi cara berpikir, mengambil keputusan, dan bertindak
dalam pola-pola tertentu
Keanekaragaman kultural dalam caring menunjukkan adanya variasi
dan perbedaan dalam arti, pola, nilai, cara hidup, atau simbol care
antara sekelompok orang yang berhubungan, mendukung, atau
perbedaan dalam mengekspresikan human care
Lanjutan,,,,
- TERIMA KASIH -