Anda di halaman 1dari 11

TUGAS MANAJEMEN FARMASI

FARMASI RUMAH SAKIT

Dosen Pengampu: GUSMANTO., MBA., Apt

Disusun oleh:
Fitri Wulan Ramadhani I4C014025
Reffada Mahatva Yodhyasena I4C014026
Florenchia Yohana Tellu I4C014027
Hikmah Maulida I4C014028
Vania Reani Valmai I4C014029
Sekar Arum Widyasari I4C014030
Maisha Nazira Harsa I4C014031
Pengadaan obat

Proses penyediaan obat yang dibutuhkan di Rumah


Sakit dan Unit Pelayanan Kesehatan lainnya yang
diperoleh dari pemasok eksternal melalui pembelian
dari manufaktur, distributor, atau PBF.
METODE PENGADAAN :

 Sesuai dengan Keputusan Presiden no. 18 Tahun


2000 Tentang Pedoman Pelaksanaan dan Jasa
Instansi Pemerintah Metode pengadaan dibagi :

PEMBELIAN PRODUKSI SUMBANGAN


METODE PEMBELIAN
No. Metode Kelebihan Kekurangan

1 Tender Dapat diikuti semua supplier yang Membutuhkan waktu lama


terbuka memenuhi kriteria yang ditetapkan. Perlu adanya panitia tersendiri
Pengumuman biasanya lewat media
cetak maupun elektronik.
Dapat menekan harga
2 Tender Harga masih dapat dikendalikan, Hanya dilakukan pada supplier
tertutup tenaga dan beban kerja lebih ringan tertentu yang sudah terbatas dan
dari pada tender terbuka punya riwayat baik (pelayanannya
baik, MoU-nya mudah dan bila
ada obat yang kadaluarsa dapat
dikembalikan)

3 Negosiasi Dapat melakukan tawar-menawar Perlu dilakukan pendekatan


dengan para supplier untuk dengan supplier terpilih, terbatas
memperoleh harga yang sesuai tidak lebih dari 3 supplier untuk
penentuan harga
4 Pembelian Pengadaan obat dengan pembelian Harga relatif mahal
langsung langsung sangat menguntungkan karena tidak ada
karena di samping waktunya cepat, proses negosiasi
juga:
 volume obat tidak begitu besar
sehingga tidak menumpuk atau
macet di gudang.
 mendapatkan kualitas seperti yang
diinginkan.
 bila ada kesalahan mudah
mengurusnya.
 dapat kredit.
 memperpendek lead time.
 sewaktu-waktu kehabisan atau
kekurangan obat dapat langsung
menghubungi supplier
(Istinganah dkk, 2006).
METODE PRODUKSI
Keuntungan Kerugian
a. Sediaan Farmasi tidak ada di a. Membutuhkan waktu ekstra
pasaran; untuk melakukan produksi
b. Sediaan Farmasi lebih murah jika b. Membutuhkan tenaga khusus
diproduksi sendiri; yang terkualifikasi
c. Sediaan Farmasi dengan formula
khusus bisa diadakan;
d. Bisa produksi sediaan Farmasi
dengan kemasan yang lebih
kecil/repacking;
e. Bisa produksi sediaan Farmasi
yang tidak stabil dalam
penyimpanan/harus dibuat baru
(recenter paratus).
METODE SUMBANGAN/DROPPING/HIBAH
 Harus disertai dokumen administrasi yang lengkap dan jelas.
 Instalasi Farmasi dapat memberikan rekomendasi kepada
pimpinan Rumah Sakit untuk mengembalikan/menolak
sumbangan/dropping/hibah Sediaan Farmasi, Alat
Kesehatan, dan Bahan Medis Habis Pakai yang tidak
bermanfaat bagi kepentingan pasien Rumah Sakit.

• Dapat menekan anggaran


pengeluaran
Keuntungan • Tidak perlu melakukan pengadaan
sendiri sehingga lebih cepat

• Tidak semua barang yang


dibutuhkan didapatkan dari hibah
Kerugian • Perlu adanya dokumentasi yang
lengkap
KRITERIA UMUM PEMILIHAN PEMASOK
 1. Telah memenuhi persyaratan hukum yang
berlaku untuk melakukan produksi dan
penjualan (telah terdaftar)
 2. telah terakreditasi sesuai dengan persyaratan
CPOB dan ISO 9000
 3. Supplier dengan reputasi yang baik

 4. Selalu mampu dan dapat memenuhi


kewajibannya sebagai pemasok produk obat.
METODE

Pembelian (tender tertutup) merupakan pilihan untuk


memenuhi ketersediaan obat dan alkes di RS

ALASAN :

• Dilakukan pada rekanan tertentu yang sudah diketahui


kualitas dan memiliki riwayat kerjasama yang baik.
• Membutuhkan waktu yang lebih singkat dan tenaga yang lebih
minim.
• Kualitas sesuai keinginan dan kebutuhan
• Harga dapat dikendalikan
PERBEDAAN SISTEM PENGADAAN
RS PEMERINTAH – RS SWASTA

RS Pemerintah RS Swasta
• sistem Tender dengan menyesuaikan • Biaya Operasional termasuk
anggaran dana dari Dinas pengadan alat kesehatan, obat-
Kesehatan Kota/Provinsi setempat obatan dan peralatan habis pakai
yang akan menunjuk langsung dan e- yang digunakan untuk keperluan
procurement ke dinas kesehatan pasien di rumah sakit swasta
provinsi. Pengadaan atau pembelian diperoleh dari pendapatan rutin
bisa dilakukan di PBF yang ditunjuk rumah sakit tersebut dari setiap
menggunakan sumber dana dari pasien yang berobat. Karena tidak
BLUD (Badan Layanan Umum ada subsidi yang diterima secara
daerah), DAU (Dana Alokasi Umum) rutin setiap bulan
dan APBD (Anggaran Pendapatan
Dan Belanja Daerah).

Anda mungkin juga menyukai