Anda di halaman 1dari 22

Maureen Ratna Utami (10050017063)

Nina Sundari (10050017064)


Aldilanur Balqis Prisrilia (10050017087)
Attention-deficit/hyperactivity disorder
Definition (ADHD) menunjukkan gejala
pengabaian/kurangnya perhatian terhadap
of sesuatu, hiperaktif, dan impulsif yang bertahan
lama yang cukup untuk menyebabkan
ADHD gangguan dalam aktivitas kehidupan utama
(APA, 2013).

ADHD tidak memiliki gejala fisik yang dapat


dilihat pada rontgen atau tes laboratorium.
Hanya dapat diidentifikasi oleh perilaku
karakteristik yang sangat bervariasi dari anak
ke anak.
MENURUT
DSM V

1. Inattention
KARAKTERISTIK
ADHD
2. Hyperactivity

3.Impulsive
Inattention

- Attentional capacity  Sering gagal memusatkan


(jumlah informasi ) perhatian pada hal kecil
/membuat kesalahan yang  Sering sulit mengatur tugas
- Selective attention ceroboh (tidak hati-hati) dan kegiatan
(kemampuan dalam pekerjaan sekolah,  Sering menghindar, tidak
pekerjaan / kegiatan lain. suka/enggan terlibat dalam
berkonsentrasi )  Sering sulit mempertahankan tugas yang memerlukan
- Distractibility perhatian saat melaksanakan ketekunan
tugas / kegiatan bermain
(defisit perhatian berkesinambungan.
 Sering seperti tidak  Sering menghilangkan
selektif) mendengarkan saat diajak
benda yang diperlukan
- Sustained attention/ bicara langsung
untuk melaksanakan tugas
vigilance  Sering tidak mengikuti
/ kegiatan
petunjuk dan gagal
(mempertahankan menyelesaikan pekerjaan  Perhatian sering mudah
fokus ) sekolah dan tugas (tidak dialihkan oleh rangsangan
disebabkan oleh perilaku dari luar
menentang atau kegagalan
memahami petunjuk)  Sering lupa dalam kegiatan
sehari-hari
 Duduk diam ketika pelajaran kelas bisa mustahil bagi anak-anak
dengan ADHD.
 Mereka mungkin gelisah, menggeliat, memanjat, berlari
mengitari ruangan tanpa tujuan, menyentuh segala sesuatu
Hyperactivity yang terlihat, atau mengetuk pensil dengan berisik.
 Anak-anak dengan ADHD menampilkan lebih banyak aktivitas
motorik daripada anak-anak lain (Teicher et al., 1996).
 Tidak dapat menahan reaksi
langsung atau berpikir sebelum
bertindak.
 Mengalami kesulitan
 Sangat sulit untuk
menghentikan perilaku yang
melawan godaan langsung
sedang berlangsung atau dan menunda kepuasan
mengatur perilaku mereka  Perilaku impulsif adalah
sesuai dengan tuntutan situasi bertindak tanpa
atau keinginan orang lain.
Impulsif Akibatnya, mereka dapat
mengeluarkan komentar yang
mempertimbangkan
konsekuensinya.
tidak pantas atau memberikan  Impulsif emosional
jawaban yang cepat dan salah.
ditunjukkan oleh
 Karena sulit untuk menunggu ketidaksabaran, toleransi
atau bergiliran, mereka frustrasi yang rendah,
mengganggu pembicaraan, temperamen panas, cepat
mengganggu kegiatan orang marah, dan mudah marah.
lain, dan menyerang dengan
frustrasi ketika kesal.
 Sering tangan dan kakinya
tidak bisa diam, tidak bisa
duduk diam.
 Sering dalam keadaan
 Sering meninggalkan
“siap bergerak” (atau
Perilaku tempat duduk di dalam
kelas / di situasi lain dimana
bertindak seperti
digerakkan mesin)
diharapkan untuk tetap
Impulsif diam.
 Sering berlari-lari /
 Sering bicara berlebihan
 Sering melontarkan
memanjat berlebihan jawaban sebelum
dalam situasi yang tidak pertanyaan selesai
sesuai untuk hal tersebut. ditanyakan.
 Sering mengalami  Sering sulit menunggu
kesulitan bermain / giliran.
mengikuti kegiatan waktu  Sering menyela /
senggang dengan tenang. memaksakan diri terhadap
orang lain (misal :
memotong
percakapan/mengganggu
permainan).
TIPE
ADHD
Predominantly inattentive Combiner presentation
presentation (ADHD-PI) (ADHD-C)

Predominantly hyperactive-
impulsive presentation (ADHD-
HI)
 Muncul sebelum usia 12 [Catatan: Ini merupakan perubahan dari
DSM-IV, yang mensyaratkan bahwa gejala muncul sebelum usia 7]
 Bertahan lebih dari 6 bulan
 Terjadi lebih sering dan dengan tingkat keparahan yang lebih
besar daripada anak-anak lain dengan usia dan jenis kelamin yang
ADDITIONAL sama
DSM  Terjadi di dua atau lebih tempat (mis., rumah, sekolah, kegiatan
lainnya)
CRITERIA  Mengganggu, atau mengurangi kualitas, fungsi sosial, akademik,
atau pekerjaan dan
 Tidak dijelaskan dengan lebih baik oleh gangguan mental lain
(mis., gangguan suasana hati, gangguan kecemasan).
(lAnxiety Mood
CD (Conduct Disorder
Disorder) Disorder

Developmental
ODD Coordination and
(Oppositional COMORBID Tic Disorder
Defiant ADHD (Tourette
Disorder ) Syndrome)

Early Speech/ Bipolar Disorder


Communication Learning (BPD)
problems Dissabilities
Faktor genetik Faktor Fungsi
(Keturunan) otak

Etiology

Faktor Faktor
Kelainan Otak Lingkungan
Faktor genetik (Keturunan)

Anak dengan orang tua yang menyandang ADHD


mempunyai delapan kali kemungkinan mempunyai
resiko mendapatkan anak ADHD. Namun, belum
diketahui gen mana yang menyebabkan ADHD
(Paternotte&Buitelaar, 2010:17).

.
Faktor Fungsi otak

secara biologis ada dua mekanisme


di dalam otak yaitu pengaktifan sel-
sel saraf (Eksitasi) dan penghambat
sel-sel saraf (Inhibisi).

Pada anak kecil, sistem pengereman atau sistem


hambatan belumlah cukup berkembang: setiap
anak balita bereaksi impulsif, sulit menahan diri,
dan menganggap dirinya pusat dari dunia.
Umumnya sistem inhibisi akan mulai pada usia 2
tahun, dan pada usia 4 tahun akan berkembang
secara kuat.
Tampaknya pada anak ADHD
perkembangan sistem ini lebih lambat,
dan juga dengan kapasitas yang lebih
kecil
Faktor Kelainan pada Otak

 Anak-anak dengan ADHD memiliki


korteks prefrontal kanan lebih kecil
daripada anak-anak tanpa ADHD
(Filipek et al., 1997)
Faktor Lingkungan

 Lingkungan yang dimaksud adalah


lingkungan secara luas, termasuk lingungan
psikologis (relasi dengan orang lain,
berbagai kejadian dan penanganan yang
telah diberikan), lingkungan biologis
(cedera otak, radang otak, komplikasi saat
melahirkan), (Paternotte&Buitelaar,
2010:18).
Treatments For Children with ADHD

Primary Treatments Focus of Treatment


Obat stimulan Mengelola gejala ADHD di sekolah dan di rumah

Pelatihan manajemen orang tua Mengelola perilaku anak yang mengganggu di


rumah, mengurangi konflik orangtua-anak, dan
mempromosikan perilaku prososial dan mengatur
diri sendiri

Intervensi pendidikan Mengelola perilaku kelas yang mengganggu,


meningkatkan kinerja akademik, mengajar
perilaku prososial dan mengatur diri sendiri
Intensive Treatment Focus of Treatment

Program perawatan musim panas Meningkatkan penyesuaian saat ini di


rumah dan kesuksesan masa depan di
sekolah dengan menggabungkan banyak
perawatan primer dan tambahan dalam
program perawatan musim panas yang
intensif
Additional Treatments Focus of Treatment

Konseling keluarga Mengatasi tekanan individu dan keluarga yang


terkait dengan ADHD, termasuk gangguan
mood dan ketegangan perkawinan
Kelompok pendukung Menghubungkan orang dewasa dengan orang
tua lain dari anak-anak dengan ADHD, berbagi
informasi dan pengalaman tentang masalah
umum, dan memberikan dukungan emosional

Konseling individu Memberikan hubungan yang mendukung di


mana remaja dapat mendiskusikan
keprihatinan dan perasaan pribadi
Case

 Adam Levine Maroon 5

 Penyanyi tersebut tampil di iklan layanan masyarakat untuk sebuah inisiatif


berjudul Own It, yang bertujuan memotivasi orang dewasa untuk bicara pada
dokter jika didiagnosa ADHD dan berpikir mereka masih mengalami
gejalanya.
"Ketika saya pertama kali didiagnosa ADHD, saya tidak terkejut karena saya
sulit berkonsentrasi di sekolah dan saya pikir sekarang orang-orang bisa
melihat gejala tersebut dalam keseharian saya," kata Levine dalam video
berdurasi 30 detik itu.
"Ketika saya tidak bisa berkonsentrasi, saya benar-benar tidak bisa
berkonsentrasi dan itu alasan saya menemui dokter."
Orang-orang yang berpikir mereka mungkin memiliki ADHD bagi orang
dewasa didorong untuk mengambil kuis online di OwnYourADHD.com untuk
membantu mengenali gejala-gejala dan menentukan apakah mereka juga
harus berbicara dengan dokter.
"ADHD-mu. Ambil tindakan," kata Levine.

Video
- Eric J. and David A. (2014). Abnormal Child Psychology. Sixth
Edition. United State of America.

- UIN Malang. (2010). Bab 2. Diakses dari http://etheses.uin-


malang.ac.id/797/6/10410001%20Bab%202.pdf pada tanggal 27
Daftar Pustaka Februari 2019.

- Kumalasari, Erna. (2017). Attention Deficit Hyperactivity


Disorder. Diakses dari https://slideplayer.info/slide/12186203/ tanggal
26 Februari 2019.
.

Anda mungkin juga menyukai