Anda di halaman 1dari 27

Endokarditis Infektif

Pembimbing:
dr. Diah Retno Widowati, Sp.JP
KEPANITERAAN KLINIK KARDIOLOGI
RSUP FATMAWATI
FAKULTAS KEDOKTERA N UIN SYARIF HIDAYATULL AH JAKARTA
Endokarditis Infektif
Infeksi menetap pada permukaan
endotel jantung, baik pada selaput
endokardium maupun katup jantung
yang disebabkan mikroba yang masuk
ke dalam aliran darah.

Lesi yang khas yaitu vegetasi -> massa yang


terdiri dari platelet, fibrin, sel-sel peradangan dan
mikroorganisme
Epidemiologi
Insiden EI berkisar 3 – 10 kasus/ 100.000 orang per tahun
Awalnya menyerang usia dewasa muda dengan riwayat kelainan katup sebelumnya,
sekarang dapat terjadi pada pasien usia lebih tua

Faktor predisposisi:
• Penggunaan katup prostetis
• Penyakit jantung reumatik
• Penyakit jantung kongenital
• Kateter intravaskular
• Intravenous Drug Abuse (IVDA)
• Prosedur gigi, infeksi gigi, atau perawatan gigi yang buruk
ETIOLOGI
Klasifikasi
Akut
Berkembang dalam beberapa hari sampai minggu.
Gejalanya: demam tinggi dan menggigil.
Penyebabnya khas yaitu Staphylococcus aureus.
Klasifikasi
Subakut
Berkembang dalam beberapa minggu sampai beberapa bulan .
Gejalanya: demam ringan dengan gejala konstusional yang tidak spesifik (kelelahan, anoreksia,
lemah, mialgia, dan keringat malam).
Penyebab biasanya: Streptococcus viridans, enterococci, staphylococci koagulase negatif atau
coccobacilli gram negative.
Klasifikasi
Terdapat 3 cara klinis untuk mengklasifikasikan Endokarditis Infektif:

1. Berdasarkan 2. Berdasarkan 3. Berdasarkan


gambaran Jenis Katup & macam
klinis. Patogenesis mikroorganisme
terjadinya infeksi penyebab.

Akut Subakut

Native Valve Prosthetic Endocarditis


Endocarditis Valve akibat intravenous
Endocarditis drug abuse
PATOFISIOLOGI
MANIFESTASI KLINIS
MANIFESTASI KLINIS
Temuan di kulit pada EI:
- Petechiae
- Subungual (splinter) hemorrhages
- Osler nodes
- Janeway lesions
Temuan di retina pada EI:
-Roth spots
Splinter hemorrhages:
1.Garis merah tua atau cokelat disepanjang alur kuku
Petechie: bagian proksimal
1.Warna merah-cokelat 2.Tumbuh bersamaan dengan kuku
2.Bulat 3.Akibat mikroemboli subungual
3.Di permukaan kulit atau
mukosa
Janeway Lesions:
1. Lebih spesifik
2. Eritematosa , makula hemoragik
3. Tidak nyeri
4. Lokasinya di telapak tangan dan kaki

Osler’s Nodes:
1. Lebih spesifik
2. Nodul eritematosa dan nyeri
3. Berukuran sebesar kacang
4. Lebih sering pada EI Subakut
Roth’s Spots pada retina

Perdarahan retina oval dengan pusat yang pucat (jarang ditemukan)


Kriteria Diagnosis endokarditis
 Endokarditis Infektif definite
Kriteria patologis mikroorganisme dan lesi
patologis (vegetasi/abses intrakardial)  Endokarditis Infektif
rejected
Kriteria klinis 2 kriteria mayor
 Tidak memenuhi manifestasi
1 mayor + 3 minor endokarditis
 Resolusi manifestasi
5 kriteria minor endokarditis dengan terapi
antibiotika selama ≤ 4 hari
 Bukti patologis pada saat
 Endokarditis Infektif possible operasi atau autopsi (-)
setelah terapi antibiotika
 1 kriteria mayor dan 1 kriteria minor selama ≤ 4 hari
3 kriteria minor
Kriteria Duke yang telah dimodifikasi
PEMERIKSAAN PENUNJANG
KULTUR DARAH: ECHOCARDIOGRAM:

Kultur darah yang menunjukkan nilai positif Menilai disfungsi katup


 kriteria diagnostik utama dan memvisualisasi vegetasi
memberikan petunjuk sensitivitas
antimikroba.
Darah diambil saat suhu tubuh ↑ dilakukan
3 kali, interval 30 menit, @10 mL 
dimasukkan ke 1 botol untuk bakteri aerob
dan 1 botol bakteri anaerob.
Diambil dari 2 arteri dan 1 vena atau 1
arteri dan 2 vena, pada pembuluh darah
yang berbeda, dan tidak melalui jalur infus.
Jika kultur (+), kultur diulang pada 48-72
jam dilakukan lagi pengecekan kultur darah
untuk mengetahui efektifitas pengobatan.
TATA LAKSANA
Antibiotik Streptococcus
Antibiotik Staphyococcus sp
Antibiotik Enterococcus sp
TERAPI BEDAH
Penggantian katup.
Indikasi :
- Vegetasi menetap
- Regurgitasi aorta atau mitral akut dengan tanda-tanda gagal ventrikel
- Gagal jantung kongestif yang tidak respon terhadap terapi medis
- Perforasi atau ruptur katup
- Bakterimia menetap setelah pemberian terapi medis yang adekuat
KOMPLIKASI
• Emboli serebri -> stroke, infark serebral
•Emboli ginjal -> gagal ginjal, flank pain, hematuria
•Deposit kompleks imun di glomerulus -> glomerulonefritis dan gagal ginjal
•Emboli paru -> infark paru
PENCEGAHAN
Dianjurkan pada:

Profilaksis antibiotik pada pasien dengan risiko


tinggi EI:
> Pada pasien tidak alergi penisilin: amoksisilin atau
ampisilin 2-3 g per oral atau IV dosis tunggal
> Pada pasien alergi penisilin: klindamisin 600 mg
per oral atau IV dosis tunggal
PENCEGAHAN

European Heart Journal Guidelines for the management of Infective Endocarditis. 2015
Daftar Pustaka
1. Lilly, Leonard S. 2011. Pathophysiology of Heart Disease 5th Edition. Lippincot
Williams & Wilkins: USA.
2. Runge, Patterson, Stouffer. Netter’s Cardiology 2nd. 2011. Elsevier: USA.
3. Kumar V, Cotran RS, Robbins SL. Buku ajar patologi Vol.2. Jakarta : Penerbit Buku
Kedokteran EGC, 2013.
4. European Heart Journal Guidelines for the management of Infective Endocarditis.
2015.
5. AHA Guideline. Infective Endocarditis in Adults: Diagnosis, Antimicrobial Therapy, and
Management of Complications. 2015
Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai