1.trematoda Usus & Hati DR - Dina 2015
1.trematoda Usus & Hati DR - Dina 2015
ROCHMADINA
BAGIAN PARASITOLOGI
FK UMS
2015
Tujuan Pembelajaran :
Digenea :
endoparasit
1-2 pasang alat pelekat (oral dan ventral sucker)
disebut acetabulum
Biasanya >1 hospes dalam daur hidupnya
Hospes perantara kebanyakan keong (Molusca)
BERDASARKAN HABITAT
TELUR
BEROPERKULUM
TELUR
TANPA OPERKULUM
TREMATODA USUS
1. Fasciolopsis buski
3. Heterophyes heterophyes
4. Metagonimus yokogawai
1. Fasciolopsis buski
PENYAKIT : Fasciolopsiasis
HABITAT : usus halus manusia
(Duodenum/jejunum), kadang di lambung, usus besar
Busk (1843) : duodenum pelaut India
TREMATODA USUS RAKSASA
Epidemiologi : Indonesia (Papuyu), RRC, Taiwan,
Vietnam, Thailand
MORFOLOGI
CACING DEWASA
- Pipih,spt daun
- Panjang ± 5 cm.
- Oral sucker < V.suck.
- Sekum: tak bercabang
- Ovarium : bercabang
- Testes: 2 bh, bercabang, letak tandem
- Vitelaria : bercabang
- Uterus : berkelok- kelok
MORFOLOGI CC DEWASA & TELUR
.
Fasciolopsis buski
ALAT
KELAMIN
ALAT JANTAN
KELAMIN &
BETINA PENCER
NAAN
DAUR HIDUP
Inang definitif : Manusia, babi, anjing
redia
(sista)
metaserkaria serkaria serkaria
pada buah dlm air
tumbuhan air
.
PATHOGENESIS
Infeksi ringan : habitat duodenum dan jejunum
Infeksi berat : sampai lambung dan bagian usus
lain
Perlekatan cc dws : radang lokal, hipersekresi
mukus, ulserasi dan abses.
Infeksi berat : obstruksi usus, ileus akut
Absorbsi metabolit cc toksik & alergik
edema & ascites
Eosinofilia & leukositosis
GEJALA KLINIS:
TREATMENT
praziquantel (Biltricide) : drug of choice
Pengobatan pd penderita
Echinostomiasis
Brug dan Tesch : menemukan di Palu (Indonesia)
Sandground dan Bonne (1940). E. lindoensis
Bonne dkk (1948) menemukan E. ilocanum dari
pulau Jawa
Indonesia, RRC, Taiwan, India, Jepang, Filipina
MORFOLOGI: .
• cc dws
• Warna merah abu-abu
• mpy collar spine
• Oral sucker n ventral
sucker
• Testis, uterus, kelenjar
vitelaria
• Perbedaan antara spesies
: pada bentuk testis
• Telur : beroperculum,
tak berembrio (belum
matang)
.
GEJALA KLINIS:
Inflamasi lokal ulserasi diare abdominal
pain
.
GEJALA KLINIK
Kolik intestinal, diare
Reaksi radang pada tempat cacing melekat
Intoksikasi umum
Telur : kuning .
kecoklatan, operkulum
(+) dengan bahu yang
jelas, 27-30 u X 15-17 u
DIAGNOSIS:
Menemukan telur dalam tinja
Bentuk = C. Sinensis
Menemukan cacing dewasa dalam tinja
TERAPI:
Praziquantel
EPIDEMIOLOGI &PENCEGAHAN
Mamalia pemakan ikan : anjing, kucing, burung (sbg
hospes reservoar)
1 . Fasciola hepatica
2. Clonorchis sinensis
DISTRIBUSI GEOGRAFIS :
- Kosmopolitan
MORFOLOGI
Cacing dewasa:
Pipih spt daun, p= + 2,5 CM
Punya kerucut kepala (cephalic cone)
Oral sucker < ventral sucker
Sekum : bercabang
Ovarium : bercabang
Testes : 2 buah, bercabang, letak
tandem
Vitelaria : bercabang
Uterus : berkelok
Fasciola hepatica
ALAT
ALAT KELAMIN
KELAMIN JANTAN
BETINA &
PENCER
NAAN
DAUR HIDUP:
INANG DEFINITIF : SAPI, DOMBA
.
.
Demam, diare
Nyeri kuadran kanan atas . Epigastrik
Fascioliasis akut : Fasciolitic eosinophilic syndrome
= pembesaran hati dan sangat sakit, demam dan
90% eosinofilia
Kronis : bila cacing sampai ke saluran empedu,
penyumbatan inflamasi saluran empedu
DIAGNOSIS:
PENGOBATAN :
Praziquantel
Bithionol
Hexchloro-paraxylene
EPIDEMIOLOGI:
Distribusi : kosmopolitan
Kebiasaan makan tumbuhan air
Hubungan antara manusia – keong – ternak
2. Clonorchis sinensis
TREATMENT :
Praziquantel 25 mg/kgBB, 3x1 selama 1 hari
EPIDEMIOLOGI & PENCEGAHAN
Morfologi : .
Panjang, langsing
Testis berlobus, lekukan
dangkal
Telur : isi embrio,
beroperculum
Serupa telur C. sinensis
DAUR HIDUP:
Inang definitif : manusiaINANG
Inang reservoir : anjing, kucing dan mamalia pemakan
ikan
Inang antara I : keong Bithynia
Inang antara II : ikan air tawar